Letnan Jenderal TNI (Purn.) Dr. (H.C.) H. Doni Monardo, S.I.P. (10 Mei 1963 – 3 Desember 2023) adalah seorang purnawirawan TNI-AD yang terakhir kali sebelum meninggal menjabat sebagai Ketua Umum Persatuan Purnawirawan TNI AD. Selama berdinas, ia pernah menjabat di antaranya sebagai Komandan Pasukan Pengamanan Presiden dan terakhir menjabat sebagai Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB). Doni juga diangkat menjadi komisaris utama MIND ID dan Inalum oleh Menteri BUMN Erick Thohir pada tanggal 10 Juni 2021 melalui rapat umum pemegang saham tahunan Inalum.[1] Beliau menjabat hingga wafat pada 3 Desember 2023.
Doni, merupakan lulusan Akademi Militer (1985) ini berasal dari kecabangan Infanteri (Kopassus).[2] Jabatan kemiliteran terakhir jenderal bintang tiga ini adalah Sekretaris Jenderal Dewan Ketahanan Nasional.[3] Sejak Februari 2022, Doni menjabat sebagai Ketua Pengurus Pusat Persatuan Purnawirawan TNI AD (PPAD) periode 2021–2026. Pengukuhan PPAD era Doni dilakukan oleh Kepala Staf TNI Angkatan Darat (KSAD) Jenderal TNI Dudung Abdurachman di Markas Besar TNI-AD, Jakarta Pusat.[4] Selain itu juga beliau merupakan putra daerah Sumatera Barat yang berdarah campuran Lintau Buo, Tanah Datar dan Sungai Tarab, Tanah Datar.
Riwayat Hidup
Doni Monardo lahir di Cimahi, Jawa Barat, 10 Mei 1963. Doni berdarah asli Minang. Ayahnya, Letkol CPM Nasrul Saad berasal dari Lintau, Kabupaten Tanah Datar dan sang ibu, Roeslina, dari Nagari Sungai Tarab, Tanah Datar. Karena ayahnya yang seorang prajurit, maka Doni kecil pun ikut berpindah-pindah.[5]
Lahir di Cimahi, Doni lalu menghabiskan masa kanak-kanak di Aceh. Setelah itu, ia baru tinggal di Padang hingga lulus SMA Negeri 1 Padang pada 1981.[6] Mengikuti jejak ayahnya, ia masuk Akademi Militer setelah lulus SMA. Tahun 1985 ia mengawali masa kedinasannya sebagai seorang prajurit.[5]
Selama 36 tahun Doni berkarier menjalankan penugasan. Ia pernah berdinas di Banten, Bali, Aceh, Jakarta, Sulawesi Selatan, Bogor, Maluku, dan Jawa Barat. Penugasan luar negerinya juga termasuk menonjol.[5]
Karier
Penempatan pertama langsung pada Komando Pasukan Khusus atau Kopassus tahun 1986 sampai dengan 1998. Selama di Kopassus dia pernah ditugaskan ke Timor Timur, Aceh dan daerah lainnya. Pada tahun 1999 hingga 2001, lelaki yang suka kegiatan menembak dan beladiri ini ditugaskan pada Batalyon Raider di Bali. Kemudian ditarik kembali di Paspampres hingga tahun 2004, lalu mengikuti pelatihan counter terrorism yang dilaksanakan di Korea Selatan.
Pada tahun 2005 sampai dengan 2006 Doni ditugaskan di Aceh. Setahun di sana, dia kembali ditarik ke Jakarta bergabung dengan Paspampres. Pada tahun 2006 dipindahkan ke Makassar, Sulawesi Selatan, di Komando Cadangan Strategis Angkatan Darat, atau yang lebih dikenal dengan Kostrad. Salah satu program yang hingga kini dikenang masyarakat Makassar adalah penghijauan beberapa kawasan tandus di Sulawesi Selatan termasuk di sekitar Bandara Hasanuddin.
Setelah di Makassar, Doni di promosikan menjadi Dan Grup A Paspampres. Selama bertugas mengawal orang nomor satu di Republik Indonesia ia sudah mengikuti kunjungan Presiden Indonesia ke 27 negara di dunia. Pada tahun 2010, Doni kemudian diberi kepercayaan menjadi Danrem 061 Surya Kencana Bogor. Selang beberapa bulan menjadi Danrem di Bogor, Doni diangkat menjadi Wadanjen Kopassus. Salah satu tugas yang melambungkan namanya adalah ketika ditugaskan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono menjadi Wakil Komando Satuan Tugas untuk pembebasan kapal MV Sinar Kudus yang dibajak oleh perompak Somalia. Atas keberhasilan itu pangkat Doni dinaikkan setingkat menjadi Brigadir Jenderal.
Bulan April 2012 Doni mengikuti pendidikan PPSA XVIII di Lemhannas. Baru empat bulan di Lemhannas Doni dipromosikan menjadi Danpaspampres.
Pendidikan
Penugasan
- Operasi Timor Timur (1995)
- Komandan Upacara Penurunan Bendera HUT RI ke-65 (Istana Merdeka, 17 Agustus 2010)
Riwayat Jabatan
- Danyon 11 Grup 1/Kopassus (1998–1999)
- Danyonif 741/Satya Bhakti Wirottama (1999–2001)
- Dandenma Paspampres (2001–2003)
- Katim Analis Intel Kolakoops TNI (2003–2004)
- Waasops Danpaspampres (2004–2006)
- Danbrigif Linud 3/Tri Budi Mahasakti (2006–2008)
- Dan Grup A Paspampres (2008–2010)
- Danrem 061/Surya Kencana (2010–2011)
- Wadanjen Kopassus (2011–2012)
- Danpaspampres[7] (2012–2014)
- Danjen Kopassus[8][9] (2014–2015)
- Pangdam XVI/Pattimura[10] (2015–2017)
- Pangdam III/Siliwangi[11] (2017–2018)
- Sekjen Wantannas[12] (2018–2019)
- Kepala BNPB (2019–2021)
- Komisaris Utama MIND ID / Inalum (2021–2023)
- Ketua Umum PPAD (2022–2023)
Penghargaan
Tanda Jasa dan Brevet
Dada kanan
|
Dada kiri
|
|
|
Basic Airborne Parachutist Badge (ROK Army)
|
Basic Parachutist Badge (US Army)
|
Diver Badge (US Navy)
|
|
|
Gelar kehormatan
Kematian
Doni Monardo sempat dirawat di rumah sakit pada 22 September 2023 di Rumah Sakit Siloam di daerah Semanggi, Jakarta Selatan. Setelah dirawat lebih dari 2 bulan, Doni Monardo meninggal dunia pada 3 Desember 2023 pada pukul 17.32 WIB dalam usia 60 tahun.[17]
Galeri
-
Doni Monardo saat berpangkat Mayor Jenderal
-
Doni Monardo saat menjabat Danjen Kopassus
-
Doni Monardo saat berpangkat Letnan Jenderal
-
Doni Monardo Potret sebagai ketua PPAD
-
Potret Doni Monardo saat menjabat Komisaris Utama MIND ID
Referensi
Pranala luar