Gereja Ortodoks mempunyai pandangan yang berbeda dengan gereja-gereja barat mengenai dosa. Tidak seperti gereja-gereja barat yang memandang bahwa dosa merupakan suatu keadaan bersalah pada diri manusia, Gereja Ortodoks berpandangan bahwa dosa merupakan penyakit rohani ketika manusia jauh dari rahmat Tuhan Allah Tritunggal dan merupakan penyakit batin yang menyebabkan manusia kehilangan sifat keilahian dalam dirinya sehingga tidak dapat menggapai tujuan akhirnya yaitu berada dalam persekutuan dengan Tuhan Allah. Selain itu, Gereja Ortodoks pun memandang dosa sebagai suatu kondisi ketika manusia jatuh ke dalam kesesatan dari rahmat Yang Mahatinggi dan juga sebagai perilaku berdosa itu sendiri.
Pada berbagai hal, Gereja Ortodoks Timur mempunyai pandangan yang serupa dengan Yudaisme mengenai dosa. Gereja Ortodoks sendiri tidak secara formal dan jelas membabarkan tingkat keparahan suatu dosa. Akan tetapi, Gereja Ortodoks juga membedakan bentuk keparahan suatu dosa yang dapat menyebabkan seseorang tidak diperbolehkan untuk menyentuh ataupun menjamah komuni suci (kecuali individu tersebut melakukan pengakuan dosa). Selain hal tersebut, Gereja Ortodoks berpandangan bahwa individu yang mati dalam keadaan berdosa tidak secara serta-merta dilemparkan ke dalam neraka, tidak seperti gereja-gereja barat yang berpandangan bahwa individu yang mati dalam keadaan berdosa maka akan secara langsung dibuang ke neraka.