Share to: share facebook share twitter share wa share telegram print page

 

Ojek

Seorang pengemudi ojek di pangkalan ojek.

Ojek (juga disebut ojeg) adalah transportasi umum tidak resmi di Indonesia berupa sepeda motor atau sepeda yang disewakan dengan cara memboncengkan penumpang.[1] Penumpang biasanya satu orang atau terkadang bisa berdua. Dengan harga yang ditentukan dengan tawar menawar dengan sopirnya dahulu, setelah itu sang sopir akan mengantar ke tujuan yang diinginkan penumpangnya.

Ojek banyak digunakan oleh penduduk kota-kota besar seperti di Jakarta, karena kelebihannya dengan angkutan lain yaitu lebih cepat dan dapat melewati sela-sela kemacetan di kota. Selain itu dapat menjangkau daerah-daerah dengan gang-gang yang sempit dan sulit dilalui oleh mobil. Biasanya, sopir ojek mangkal di persimpangan jalan yang ramai, atau di jalan masuk kawasan permukiman.

Ojek sepeda menanti penumpang di sekitar Stasiun Jakarta Kota

Seiring perubahan zaman, Ojek sepeda jarang sekali ditemukan. Meskipun di Jakarta jenis ojek ini lebih dulu ada, yakni sejak sekitar tahun '60-'70an, ojek sepeda tidak banyak berkembang. Akan tetapi di sekitar Jakarta Kota dan Tanjung Priok masih banyak ojek sepeda yang beroperasi hingga kini, walaupun hanya berjarak pendek.

Sejarah

Menurut teori yang beredar, ojek atau ojeg berasal dari istilah Sunda ongkos ngajégang, yaitu dari Kata ongkos (ongkos) dan ngajégang (mengangkang).[2]

Pada tahun 1969 di pedesaan Jawa Tengah, ojek sepeda lazim digunakan karena kondisi jalan desa yang rusak parah dan tidak dapat dilalui oleh mobil.[3] Sementara pada tahun 1970 di Jakarta, ojek sepeda digunakan di Pelabuhan Tanjung Priok karena adanya larangan becak, bemo, maupun kendaraan lain masuk ke dalam area pelabuhan.[3][4]

Pada saat yang sama, sopir ojek di Jawa Tengah mulai beralih menggunakan sepeda motor sebagai kendaraan yang digunakan.[3] Pada tahun 1974, pemodal dari Jakarta membuka usaha ojek motor di Ancol yang saat itu langsung menarik minat banyak penumpang.[3]

Ojek Masa Kini

Pada era ini, jumlah pengguna gawai makin meningkat sehingga muncul beberapa ojek berbasis gawai. Hal ini diprediksi akan menjadi peluang kerja baru pada tahun-tahun mendatang.

Lihat pula

Referensi

  1. ^ {{cite web| title = ojek - Arti "ojek" di KBBI IV Daring| url =https://jadoelnews.com/nomor-telepon-kantor-call-center-go-jek-24-jam/ Diarsipkan 2021-11-10 di Wayback Machine.
  2. ^ Abah (14 Agustus 2015). "Revolusi Ojek". Fiscus Wannabe. Diakses tanggal 8 Juni 2024. 
  3. ^ a b c d "Mengorek Sejarah Ojek". Historia.id. 6 Februari 2015. Diakses tanggal 20 September 2016. 
  4. ^ Yuniswan, Astari Kusumawardhani & Fajrian & Teguh (6 Agustus 2015). "Melihat Sejarah Ojek Sebelum Gojek". CNN Indonesia. CNN Indonesia. Diakses tanggal 20 September 2016. 

Pranala luar

Kembali kehalaman sebelumnya