Konsep yang diberikan oleh Museum Gedung Sate adalah mengenai gaya arsitektur dan nilai sejarah dari gedung sate. Penerapan konsep diadakan secara bertahap mulai dari tahap prolog, eksplorasi hingga kontemplasi. Nilai sejarah disampaikan dengan teknologi digital yang interaktif. Beberapa teknologi yang digunakan ialah layar sentuh yang menampilkan informasi melalui grafis. Tiap pengunjung diberikan kesempatan untuk memakai kacamata realitas virtual. Tujuannya adalah memberikan gambaran tiga dimensi tentang gedung sate. Ruangan lainnya menyediakan teknologi realitas berimbuh yang membuat pengunjung seolah-olah ikut dalam pembangunan Gedung Sate. Beberapa teknologi lainnya digunakan untuk menjelaskan bahan bangunan yang dipakai dalam Gedung Sate seperti pilar, kusen, tangga, desain eksterior dan desain interior Gedung Sate.[2]
Koleksi
Museum Gedung Sate berada di lantai dasar. Museum ini menampilkan berbagai koleksi seni tentang Kota Bandung dan Provinsi Jawa Barat. Pengunjung dapat melihat contoh batu kali, batu gelas, dan batu Swedia yang digunakan sebagai bahan utama pembangunan Gedung Sate. Berbeda dari museum tradisional, Museum Gedung Sate disajikan dengan gaya modern dan terkini. Mengusung konsep "Smart Museum," museum ini memberikan pengalaman baru melalui teknologi digital. Sejarah Kota Bandung dan pembangunan Gedung Sate dipaparkan dengan jelas di dinding museum.[3]
Informasi sejarah ditampilkan lengkap dalam bentuk grafis melalui interactive glass. Setiap pengunjung akan dipandu oleh seorang edukator bersertifikasi yang akan menjelaskan sejarah Gedung Sate. Museum ini juga memiliki Ruang Audio Visual yang menayangkan film pendek tentang sejarah Gedung Sate. Menonton film di ruang teater mini seperti menonton di bioskop.[3]
Di ruangan sebelah, terdapat teknologi Augmented Reality (AR) yang menceritakan pembangunan Gedung Sate. Pengunjung diberi kesempatan memakai kacamata AR untuk melihat gambaran tiga dimensi Gedung Sate. Setiap lorong museum juga dilengkapi dengan Interactive Floor yang bercahaya. Selain itu terdapat wahana Virtual Reality 3D Gedung Sate lengkap dengan keranjang balon terbang. Pengunjung dapat merasakan sensasi mengelilingi Gedung Sate dengan balon udara.[3]
Sistem kunjungan di museum ini menggunakan sistem reservasi dengan cara Isi formulir yang diberikan dan pilih waktu kunjungan pada pagi atau siang hari. Pengunjung yang tidak melakukan reservasi tidak diperbolehkan masuk ke area museum. Setelah tiba di lokasi, jangan lupa melakukan daftar ulang sebelum masuk. Lakukan registrasi dan pembelian tiket di loket yang tersedia.[3]
Biaya tiket masuk Museum Gedung Sate adalah Rp5.000 per orang untuk pengunjung usia 3 tahun ke atas. Setelah membayar tiket, petugas akan memberikan gelang penanda sebagai akses masuk ke dalam museum. Pengunjung tidak diperbolehkan membawa makanan dan minuman ke dalam museum untuk menjaga kebersihan dan kenyamanan.[3][4]