Museum Perjuangan (Kodam XIII/Merdeka) adalah museum khusus milik pemerintah. Museum terletak di Jalan Bethesda No. 78 Desa Sario Tumpuan, Kecamatan Sario, Kota Manado, Sulawesi Utara atau di depan RSUD Ratumbuysang.[1][2] Berjarak 17.7 Km dari bandar udara Sam Ratulangi atau 4.3 Km dari pelabuhan ASDP Manado pada koordinat 1027'50.2" LU dan 124049'52.6"BT.[3]
Sejarah
Museum Perjuangan diresmikan oleh Pangdam XIII/Mdk, Brigjen TNI Rudini pada 27 Februari 1979.[4] Tanggal 14 Februari 1992 dibawah pimpinan Kolonel Inf Teddy Yusuf museum terakhir kali dipugar.[5] Tanggal 20 Desember 2016 Kepala Staf TNI Angkatan Darat (KSAD) Jenderal TNI Mulyono meresmikan Kodam XIII/Merdeka yang membawahi satuan tugas daerah Sulawesi Utara, Sulawesi Tengah dan Gorontalo.[6] Korem 131/Santiago, Korem 132/Tadulako, Brigif 22 Ota Manasa, Yon Armed 19/105 Tarik/Bogani, Kikav 10/Manguni Setia Cakti, dan Denzipur 4/Yudha Karya Nyata yang semula berada di bawah Kodam VII/Wirabuana dialihkan ke Kodam XIII/Merdeka.[7] Dengan demikian Museum Perjuangan yang gedungnya merupakan aset TNI AD dan dikelola oleh Korem 131/Santiago berubah menjadi Museum Perjuangan Kodam XIII/Merdeka. Museum juga dikenal dengan nama Museum Perjuangan Rakyat sesuai tulisan di atas pintu masuk gedung museum.[8]
Koleksi
Museum Perjuangan merupakan museum khusus, yaitu museum yang memamerkan koleksi bukti material yang berhubungan dengan suatu cabang seni, ilmu, teknologi atau bidang tertentu.[9] Museum tersebut memamerkan koleksi historika yang berhubungan dengan sejarah perjuangan bangsa pada masa kemerdekaan dan sesudahnya (masa pemberontakan), berikut perjuangan TNI membasmi pemberontakan tersebut. Benda yang dipamerkan berupa foto - foto pahlawan, peta, pakaian atau seragam, helm, alat komunikasi (radio dan telepon), replika tandu Jenderal Soedirman, meja yang digunakan oleh Mahmildam XIII/Merdeka pada tahun 1968 untuk mengadili para anggota yang terlibat dalam pemberontakan G30S/PKI, aneka mata uang dan senjata (meriam).[5]
Waktu Kunjungan
Museum Perjuangan terbuka untuk umum. Pengunjung dapat mengunjungi museum hari Senin sampai Jumat pukul 08.00 hingga 14.00 WITA. Pada hari Sabtu, Minggu atau hari libur nasional museum tersebut ditutup.[8]
Tiket masuk
Pengunjung museum wajib mengisi buku tamu yang disediakan. Museum tidak memungut tiket masuk melainkan menerima donasi sukarela.
Pengelola
Museum Perjuangan dikelola oleh Pembinaan Mental dan Sejarah (Bintaljarah) Kodam XIII Merdeka.
Referensi
- ^ "Catatan Sejarah Kemerdekaan RI di Museum Kodam XIII Merdeka Manado". DetikManado.com. 2019-11-23. Diakses tanggal 2021-04-18.
- ^ "Data Referensi Pendidikan". referensi.data.kemdikbud.go.id. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2021-04-19. Diakses tanggal 2021-04-18.
- ^ "Katalog Museum Indonesia. Jilid 1". Rumah Belajar. Diakses tanggal 19 April 2021.
- ^ Sabu, Subhan (2017-08-17). "HARI MERDEKA: Duh..Kondisi Museum Perjuangan Para Pahlawan Ini Memprihatinkan". Okezone.com. Diakses tanggal 2021-04-18.
- ^ a b Sabu, Subhan (2017-08-17). "HARI MERDEKA: Duh..Kondisi Museum Perjuangan Para Pahlawan Ini Memprihatinkan". Okezone.com. Diakses tanggal 2021-04-19.
- ^ Hatta, Raden Trimutia; Muhammad, Djibril, ed. (2016-12-20). "KSAD Resmikan Kodam XIII Merdeka Manado". Liputan6.com. Diakses tanggal 2021-04-19.
- ^ BeritaSatu.com. "Kasad Resmikan Kodam XIII/Merdeka". beritasatu.com. Diakses tanggal 2021-04-19.
- ^ a b "Museum Perjuangan (Kodam VII Wirabuana), Manado". Museum.co. Diakses tanggal 2024-05-26.
- ^ Kepresidenan, Museum (2020-02-17). "Pengertian Museum". Museum Kepresidenan RI Balai Kirti. Diakses tanggal 2021-04-18.