Mazmur ini menggambarkan Allah sebagai seorang gembaladomba, memelihara (ayat 2) dan membimbing (ayat 2) kawanan domba-Nya. "Gada dan tongkat" (ayat 4) merupakan perangkat dan senjata seorang gembala. Sejumlah komentator melihat gambaran gembala tersebut di setiap bagian Mazmur ini. J. Douglas MacMillan menghubungkan kalimat "Engkau menyediakan hidangan bagiku" di ayat 5 kepada tradisi penggembalaan kuno di dunia timur dimana gembala menggunakan meja pendek untuk memberi makan domba-dombanya.[3] "Engkau mengurapi kepalaku dengan minyak" dapat dihubungkan dengan cara tradisional untuk menjaga kesehatan kulit domba yang baru dicukur bulunya, dengan mengoleskan minyak ke atas bekas goresan, dan sekaligus mengusir kutu atau serangga. MacMillan juga mencatat bahwa "Kebajikan dan kemurahan" di ayat 6 mengingatkannya pada dua anjing gembala yang menjaga di belakang kawanan domba.[4]
X mengalihkan huruf ח (Het) dengan bunyi Kh seperti "akhiran"
Y mengalihkan huruf י (Yod) dengan bunyi Y di awal kata seperti "Yakin" dan bunyi I di tengah dan akhir kata seperti "meyakini"
C mengalihkan huruf צ (Tsade) dengan bunyi Ts seperti "catur"
Tradisi Yahudi
Tradisi lama mempercayai bahwa pengarang Mazmur ini, Raja Daud sendiri, seperti tertulis di Alkitab Ibrani/Perjanjian Lama, adalah seorang gembala domba pada masa mudanya.
Mazmur 23 secara tradisi dinyanyikan oleh orang Yahudi dalam bahasa aslinya saat makanan Sabat ketiga pada hari Sabtu siang. Juga dinyanyikan saat ibadah Yizkor untuk mengenang orang yang meninggal. Yahudi Sefardim dan sejumlah Yudaisme Hasidut menyanyikan dalam ibadah Jumat siang serta pada makanan Sabat siang atau malam. Mazmur ini dibacakan saat upacara penguburan, menggantikan doa tradisional, selama hari raya orang Yahudi.
Teks standar diambil dari Teks Masoret yang ditetapkan antara abad ke-7 dan ke-10 Masehi.
Tradisi Kristen
Bagi orang Kristen, gambaran Allah sebagai gembala bukan hanya berhubungan dengan Daud, tetapi terutama dengan Yesus, yang digambarkan sebagai "Gembala Yang Baik" di dalam Injil Yohanes (Yohanes 10). Kata-kata "lembah kekelaman" dihubungkan dengan hidup kekal yang diberikan oleh Yesus sebagai pengganti kegelapan kematian.
Mazmur ini populer sebagai hafalan dan sering dikutip dalam khotbah-khotbah.
Upacara Penguburan
Sejak abad ke-20, Mazmur 23 sering dipakai dalam upacara penguburan, terutama di kalangan pemakai bahasa Inggris. Bagian film yang menggambarkan penguburan sering memakai kutipan Mazmur ini.
^bersama Psalm 43 dan Psalm 150 dalam bentuk a capella untuk koor gabungan (tahun 1954). Dixon, Joan (1992). George Rochberg: A Bio-Bibliographic Guide to His Life and Works. Hillsdale, New York: Pendragon Press, p. 175.