Fabaceae, suku polong-polongan atau suku kacang-kacangan adalah salah satu suku tumbuhan dikotil yang terpenting dan terbesar. Banyak tumbuhan budi daya penting termasuk dalam suku ini, dengan bermacam-macam kegunaan: biji, buah (polong), bunga, kulit kayu, batang, daun, umbi, hingga akarnya digunakan manusia. Bahan makanan, minuman, bumbu masak, zat pewarna, pupuk hijau, pakan ternak, bahan pengobatan, hingga racun dihasilkan oleh anggota-anggotanya. Semua tumbuhan anggota suku ini memiliki satu kesamaan yang jelas: buahnya berupa polong.
Fabaceae pernah dikenal dengan nama Leguminosae serta Papilionaceae. Nama yang terakhir ini kurang tepat, dan sekarang dipakai sebagai nama salah satu subsukunya. Dalam dunia pertanian tumbuhan anggota suku ini sering kali disebut sebagai tanaman legum (legume).
Anggota suku ini juga dikenal karena kemampuannya mengikat (fiksasi) nitrogen langsung dari udara (tidak melalui cairan tanah) karena bersimbiosis dengan bakteri tertentu pada akar atau batangnya. Jaringan yang mengandung bakteri simbiotis ini biasanya menggelembung dan membentuk bintil-bintil. Setiap jenis biasanya bersimbiosis pula dengan jenis bakteri yang khas pula.
Perbungaan tunggal pada subsuku Faboideae serta majemuk pada Caesalpinioideae dan Mimosoideae.
Klasifikasi
Suku besar ini terbagi menjadi 3 subfamili, yaitu Faboideae (atau Papilionoideae, tumbuhan berbunga kupu-kupu), Caesalpinioideae, dan Mimosoideae.
Faboideae
Faboideae dapat dikatakan sebagai kelompok kacang-kacangan atau polong-polongan. Bunganya bertipe kupu-kupu, zigomorf, khas dengan mahkota bunga yang tidak sama bentuknya. Mahkota termodifikasi menjadi tiga bagian: bendera, sayap (alae), dan lunas (carina). Bagian lunas melindungi organ seksual benang sari dan putik. Karena terlindungi inilah tumbuhan kacang-kacangan biasanya merupakan tumbuhan berpenyerbukan sendiri. Bunga biasanya tunggal dengan polong biasanya berbentuk silinder.
Subsuku ini dicirikan dari bunganya yang tersusun majemuk membentuk seperti piramida. Setiap bunga memiliki benang sari dan putik yang relatif panjang. Bunganya tidak bertipe kupu-kupu.
Subsuku ini dapat dikatakan sebagai kelompok petai-petaian. Cirinya yang paling jelas adalah bunganya tersusun majemuk di atas suatu dasar bunga (bongkol) bersama berbentuk bulatan. Akibatnya, bunga tampak seperti bola berambut.
Subfamili ini di dalamnya hanya terdapat 1 genus dan 1 spesies tumbuhan saja, yakni Duparquetia. Tumbuhan tersebut berasal dari Afrika bagian barat dan tengah
Semua legum yang berupa terna atau tumbuhan merambat dapat dipakai sebagai pupuk hijau. Namun ada beberapa yang disukai karena pertumbuhannya yang pesat dan menutupi tanah, dan dijuluki legum cover crops (LCC, tanaman legum penutup tanah)
Tumbuhan legum dikenal kemampuannya mengambil nitrogen dalam bentuk N2 langsung dari udara, selain cara konvensional dalam bentuk nitrat atau amonium dari cairan tanah. Kemampuan ini dimiliki karena mereka bersimbiosis dengan bakteri tertentu yang menghuni jaringan-jaringan tertentu, biasanya di akar, tetapi ada beberapa yang menghuni jaringan parenkim di batang. Bagian yang dihuni bakteri ini biasanya terlihat sebagai bintil-bintil.
Setiap spesies tumbuhan hanya efektif bersimbiosis dengan spesies bakteri yang khas, dengan demikian hubungannya bersifat sangat spesifik. Misalnya, kedelai hanya efektif bersimbiosis dengan Bradyrhizobium japonicum. Infeksi dengan bakteri lain selalu gagal atau hanya menghasilkan sedikit bintil.
Simbiosis ini telah dipelajari secara mendalam dan mekanismenya telah banyak diungkap. Hal ini dilakukan untuk mencari kemungkinan memperluas simbiosis pada kelompok tumbuhan bermanfaat lainnya, karena kemampuan mengikat nitrogen dari udara berarti mengurangi pemberian pupuk N (misalnya urea, ZA, atau KNO3) secara nyata.
Wikimedia Commons memiliki media mengenai Fabaceae.
^"Fabales". www.mobot.org. Diakses tanggal 2023-06-16.
^Angiosperm Phylogeny Group (2009). "An update of the Angiosperm Phylogeny Group classification for the orders and families of flowering plants: APG III". Botanical Journal of the Linnean Society. 161 (2): 105–121. doi:10.1111/j.1095-8339.2009.00996.x. hdl:10654/18083.
^ abBoatwright JS, Tilney PM, Van Wyk BE (2009). "The generic concept of Lebeckia (Crotalarieae, Fabaceae): reinstatement of the genus Calobota and the new genus Wiborgiella". S Afr J Bot. 75 (3): 546–556. doi:10.1016/j.sajb.2009.06.001.
^ abcdeBoatwright JS, Wink M, van Wyk BE (2011). "The generic concept of Lotononis (Crotalarieae, Fabaceae): Reinstatement of the genera Euchlora, Leobordea and Listia and the new genus Ezoloba". Taxon. 60 (1): 161–77. doi:10.1002/tax.601014.
^ abCardoso D, de Lima HC, Rodrigues RS, de Queiroz LP, Pennington RT, Lavin M (2012). "The Bowdichia clade of Genistoid legumes: Phylogenetic analysis of combined molecular and morphological data and a recircumscription of Diplotropis". Taxon. 61 (5): 1074–1087. doi:10.1002/tax.615012.
^ abOhashi, Kazuaki; Ohashi, Hiroyoshi; Nemoto, Tomoyuki; Ikeda, Tatsuki (June 2018). "Phylogenetic Analyses for a New Classification of the Desmodium Group of Leguminosae Tribe Desmodieae". Journal of Japanese Botany. 93( (3): 165–189.
^Hughes CE, Lewis GP, Daza Yomona A, Reynel C (2004). "Maraniona. A New Dalbergioid Legume Genus (Leguminosae, Papilionoideae) from Peru". Syst Bot. 29 (2): 366–374. doi:10.1600/036364404774195557.Parameter |s2cid= yang tidak diketahui akan diabaikan (bantuan)
^Cardoso D, de Lima HC, de Queiroz LP (2013). "Staminodianthus, a new neotropical Genistoid legume genus segregated from Diplotropis". Phytotaxa. 110 (1): 1–16. doi:10.11646/phytotaxa.110.1.1.
^Lewis GP, Wood JR, Lavin M (2012). "Steinbachiella (Leguminosae: Papilionoideae: Dalbergieae), endemic to Bolivia, is reinstated as an accepted genus". Kew Bull. 67 (4): 789–796. doi:10.1007/s12225-012-9415-z.Parameter |s2cid= yang tidak diketahui akan diabaikan (bantuan)
^de Queiroz LP, Lewis GP, Wojciechowski MF (2010). "Tabaroa, a new genus of Leguminosae tribe Brongniartieae from Brazil". Kew Bull. 65 (2): 189–203. doi:10.1007/s12225-010-9202-7. JSTOR23216080.Parameter |s2cid= yang tidak diketahui akan diabaikan (bantuan)
^Ireland HE (2007). "Taxonomic changes in the South American genus Bocoa (Leguminosae–Swartzieae): Reinstatement of the name Trischidium, and a synopsis of both genera". Kew Bull. 62 (2): 333–350. JSTOR20443359.
^Thulin M, Lavin M (2001). "Phylogeny and Biogeography of the Ormocarpum Group (Fabaceae): A New Genus Zygocarpum from the Horn of Africa Region". Syst Bot. 26 (2): 299–317. JSTOR2666709.
^ abCury de Barros T; Pádua Teixeira S (2016). "Revisited anatomy of anther glands in mimosoids (Leguminosae)". International Journal of Plant Sciences. 177 (1): 18–33. doi:10.1086/683844.Parameter |s2cid= yang tidak diketahui akan diabaikan (bantuan)
^ abcLuckow M; Fortunato RH; Sede S; Livshultz T (2005). "The phylogenetic affinities of two mysterious monotypic mimosoids from southern South America". Syst Bot. 30 (3): 585–602. doi:10.1600/0363644054782206.Parameter |s2cid= yang tidak diketahui akan diabaikan (bantuan)
^ abKesalahan pengutipan: Tag <ref> tidak sah;
tidak ditemukan teks untuk ref bernama Luckow1
^ abKesalahan pengutipan: Tag <ref> tidak sah;
tidak ditemukan teks untuk ref bernama Luckow2
^Jobson RW; Luckow M (2007). "Phylogenetic study of the genus Piptadenia (Mimosoideae: Leguminosae) using plastid trnL–F and trnK/matK sequence data". Syst Bot. 32 (3): 569–575. doi:10.1600/036364407782250544.Parameter |s2cid= yang tidak diketahui akan diabaikan (bantuan)
^Iganci JRV; Soares MV; Guerra E; Morim MP (2016). "A Preliminary Molecular Phylogeny of the Abarema Alliance (Leguminosae) and Implications for Taxonomic Rearrangement". International Journal of Plant Sciences. 177 (1): 34–43. doi:10.1086/684078.Parameter |s2cid= yang tidak diketahui akan diabaikan (bantuan)
^ abBrown GK; Murphy DJ; Miller JT; Ladiges PY (2008). "Acacia s.s. and its relationship among tropical legumes, tribe Ingeae (Leguminosae: Mimosoideae)". Syst Bot. 33 (4): 739–751. doi:10.1600/036364408786500136.Parameter |s2cid= yang tidak diketahui akan diabaikan (bantuan)
^ abde Souza ER; Lewis GP; Forest F; Schnadelbach AS; van den Berg C; de Queiroz LP (2013). "Phylogeny of Calliandra (Leguminosae: Mimosoideae) based on nuclear and plastid molecular markers". Taxon. 62 (6): 1200–1219. doi:10.12705/626.2.
^Seigler DS; Ebinger JE. (2017). "Parasenegalia and Pseudosenegalia (Fabaceae : Mimosoideae): New genera of the Mimosoideae". Novon. 25 (2): 180–205. doi:10.3417/2015050.Parameter |s2cid= yang tidak diketahui akan diabaikan (bantuan)
^Brown GK; Murphy DJ; Ladiges PY (2011). "Relationships of the Australo-Malesian genus Paraserianthes (Mimosoideae: Leguminosae) identifies the sister group of Acacia sensu stricto and two biogeographical tracks". Cladistics. 27 (4): 380–390. doi:10.1111/j.1096-0031.2011.00349.x. PMID34875795Periksa nilai |pmid= (bantuan).Parameter |s2cid= yang tidak diketahui akan diabaikan (bantuan)
^Franco, María Jimena; Brea, Mariana (2010). "Microlobiusxylon paranaensis gen. et sp. nov. (Fabaceae, Mimosoideae) from the Pliocene-Pleistocene of Ituzaingó Formation, Paraná Basin, Argentina". Revista Brasileira de Paleontologia. 13 (2): 103–114. doi:10.4072/rbp.2010.2.03.
^Martínez, Leandro C.A. (2010). "Prosopisinoxylon anciborae nov. gen. et sp. (Leguminosae, Mimosoideae) from the Late Miocene Chiquimil Formation (Santa María Group), Catamarca, Argentina". Review of Palaeobotany and Palynology. 158 (3–4): 262–271. doi:10.1016/j.revpalbo.2009.09.006.
^ abcdThe Legume Phylogeny Working Group (LPWG). (2017). "A new subfamily classification of the Leguminosae based on a taxonomically comprehensive phylogeny". Taxon. 66 (1): 44–77. doi:10.12705/661.3.
^Botanic Gardens Conservation International (BGCI).; IUCN SSC Global Tree Specialist Group (2019). "Duparquetia orchidacea". 2019: e.T144257627A149036870. doi:10.2305/IUCN.UK.2019-2.RLTS.T144257627A149036870.en.Parameter |access-date= membutuhkan |url= (bantuan)
^Prenner G, Klitgaard BB (2008), "Towards unlocking the deep nodes of Leguminosae: Floral development and morphology of the enigmatic Duparquetia orchidacea (Leguminosae, Caesalpinioideae)", Am J Bot, 95 (11): 1349–65, doi:10.3732/ajb.0800199, PMID21628144
^Mackinder BA, Wieringa JJ (2013). "Annea gen. nov. (Detarieae, Caesalpinioideae, Leguminosae), a home for two species long misplaced in Hymenostegia sensu lato". Phytotaxa. 142 (1): 1–14. doi:10.11646/phytotaxa.142.1.1.
^Sinou C, Forest F, Lewis GP, Bruneau A (2009). "The genus Bauhinia s.l. (Leguminosae): A phylogeny based on the plastid trnL–trnF region". Botany. 87 (10): 947–960. doi:10.1139/B09-065.
^Clark RP, Mackinder BA, Banks H. (2017). "Cheniella gen. nov. (Leguminosae: Cercidoideae) from southern China, Indochina and Malesia". European Journal of Taxonomy (360): 1–37. doi:10.5852/ejt.2017.360.Pemeliharaan CS1: Menggunakan parameter penulis (link)
^ abJiang, Kai-Wen (2020). "New Combinations in the Genus Phanera (Fabaceae: Cercidoideae) of China". J. Jpn. Bot. 95 (4): 211–213.
^Calvillo-Canadell L, Cevallos-Ferriz SR (2002). "Bauhcis moranii gen. et sp. nov. (Cercideae, Caesalpinieae), an Oligocene plant from Tepexi de Rodríguez, Puebla, Mex., with leaf architecture similar to Bauhinia and Cercis". Rev Palaeobot Palynol. 122 (3–4): 171–184. doi:10.1016/S0034-6667(02)00135-5.
Kesalahan pengutipan: Ditemukan tag <ref> untuk kelompok bernama "Note", tapi tidak ditemukan tag <references group="Note"/> yang berkaitan