Pisum chlorospermumSteud. (1841), not validly publ.
Pisum coccineumMedik. (1787)
Pisum coerulescensSteud. (1841), not validly publ.
Pisum communeClavaud (1884)
Pisum elatiusM.Bieb. (1808)
Pisum elatumSer. (1825)
Pisum excorticatumSteud. (1841), not validly publ.
Pisum fertileSteud. (1841), not validly publ.
Pisum granulatumJ.Lloyd (1844)
Pisum hortenseAsch. & Graebn. (1910)
Pisum humileMill. (1768)
Pisum humileBoiss. & Noë (1856), nom. illeg.
Pisum jomardiiSchrank (1805)
Pisum leptolobumRchb. (1832)
Pisum macrocarpumSer. ex Schur (1866)
Pisum macrospermumSteud. (1841)
Pisum oleraceus var. govoroviiGolodk. (1935)
Pisum praecoxSteud. (1841)
Pisum prolificumSteud. (1841)
Pisum pumilio(Meikle) Greuter (1973)
Pisum quadratum(L.) Rchb. (1832)
Pisum ramulareRchb. (1832)
Pisum roseumSteud. (1841), not validly publ.
Pisum rugosumSteud. (1841), not validly publ.
Pisum saccharatumRchb. (1832)
Pisum sativumL. (1753)
Pisum sibiricumSteud. (1841), not validly publ.
Pisum smyrnenseSteud. (1841), not validly publ.
Pisum syriacumC.O.Lehm. ex El-Gadi & al. (1987), nom. superfl.
Pisum tetragonumPasq. (1867)
Pisum thebaicumWilld. (1814)
Pisum transcaucasicum(Govorov) Stankov (1949), not validly publ.
Pisum tuffetiiR.Lesson (1835)
Pisum umbellatum(L.) Mill. (1768)
Pisum uniflorumMoench (1794)
Pisum variegatumC.Presl (1826)
Pisum virideSteud. (1841), not validly publ.
Pisum vulgareJ.Jundz. (1830)
Pisum zeylanicumSteud. (1841), not validly publ.
Ercis, kacang ercis, atau kacang polong (Lathyrus oleraceusLam., suku polong-polongan atau Fabaceae) merupakan tumbuhan penghasil sayuran berupa biji berwarna hijau. Ercis didatangkan oleh kolonial Belanda ke Indonesia karena sayuran ini populer di Eropa sebagai bagian dari salad atau sup. Nama "ercis" adalah pinjaman dari bahasa Belanda (erwtjes, "ercis kecil").
Biji ercis kaya karbohidrat serta protein dan cepat membuat kenyang ketika dimakan.
Tumbuhan yang berasal dari Asia Kecil ini masih sejenis dengan kapri (sering kali dicampuradukkan penamaannya). Berbeda dengan kapri, ercis hanya dimakan bijinya dan hampir tidak pernah dimakan dengan polongnya seperti kapri. Sejak ribuan tahun lalu telah dimanfaatkan sebagai bahan pangan namun sekarang penggunaannya lebih banyak sebagai sayuran atau pakan.
Dalam budidaya di Indonesia, ercis tumbuh baik di daerah pegunungan berhawa sejuk dengan ketinggian 700 meter di atas permukaan laut, pada suhu seperti di daerah asalnya.
Penggunaan
Kacang polong biasa dijual dalam bentuk segar (dengan polong) di pasar tradisional Eropa, tetapi sekarang banyak dijual dalam kemasan di pasar swalayan, baik dalam kaleng (dengan pemanasan), dikeringkan, maupun dibekukan. Pembekuan dianggap lebih baik karena mempertahankan kandungan gizi di dalam biji ercis.
Masakan di Indonesia yang banyak menggunakan ercis kebanyakan merupakan makanan dengan pengaruh Eropa serta Tiongkok. Sup ercis (erwtensoep dalam bahasa Belanda) merupakan sup yang memberikan sentuhan tempo doeloe bagi kalangan senior di Indonesia. Sejumlah salad juga menggunakan kacang ini. Masakan dengan pengaruh dari Tiongkok bagian selatan, seperti nasi goreng dan fuyonghai (masakan dari telur yang disajikan dengan saus tomat bersama dengan kacang polong) menggunakan kacang ercis sebagai pemberi aksen. Cara memasaknya biasanya dengan ditumis. Bijinya yang dikeringkan sering dijadikan makanan kecil di Malaysia, Thailand, dan Taiwan.
Masakan Turki, Arab, serta Eropa Selatan juga banyak menggunakan ercis. Di Amerika Serikat ercis adalah sumber protein nabati populer dan sering menjadi makanan sehari-hari.
Pranala luar dan Referensi
Wikimedia Commons memiliki media mengenai Pisum sativum.