Share to: share facebook share twitter share wa share telegram print page

Ercis

Ercis
Ercis dengan polong muda
Klasifikasi ilmiah Sunting klasifikasi ini
Kerajaan: Plantae
Klad: Tracheophyta
Klad: Angiospermae
Klad: Eudikotil
Klad: Rosid
Ordo: Fabales
Famili: Fabaceae
Subfamili: Faboideae
Genus: Lathyrus
Spesies:
L. oleraceus
Nama binomial
Lathyrus oleraceus
Lam. (1779)[1]
Sinonim[1]
  • Lathyrus schaeferi Kosterin (2017)
  • Pisum abyssinicum A.Braun (1841)
  • Pisum album Garsault (1764), opus utique rej.
  • Pisum arvense L. (1753)
  • Pisum baclium Steud. (1841), not validly publ.
  • Pisum biflorum Raf. (1810)
  • Pisum borussicum Steud. (1841), not validly publ.
  • Pisum chlorospermum Steud. (1841), not validly publ.
  • Pisum coccineum Medik. (1787)
  • Pisum coerulescens Steud. (1841), not validly publ.
  • Pisum commune Clavaud (1884)
  • Pisum elatius M.Bieb. (1808)
  • Pisum elatum Ser. (1825)
  • Pisum excorticatum Steud. (1841), not validly publ.
  • Pisum fertile Steud. (1841), not validly publ.
  • Pisum granulatum J.Lloyd (1844)
  • Pisum hortense Asch. & Graebn. (1910)
  • Pisum humile Mill. (1768)
  • Pisum humile Boiss. & Noë (1856), nom. illeg.
  • Pisum jomardii Schrank (1805)
  • Pisum leptolobum Rchb. (1832)
  • Pisum macrocarpum Ser. ex Schur (1866)
  • Pisum macrospermum Steud. (1841)
  • Pisum oleraceus var. govorovii Golodk. (1935)
  • Pisum praecox Steud. (1841)
  • Pisum prolificum Steud. (1841)
  • Pisum pumilio (Meikle) Greuter (1973)
  • Pisum quadratum (L.) Rchb. (1832)
  • Pisum ramulare Rchb. (1832)
  • Pisum roseum Steud. (1841), not validly publ.
  • Pisum rugosum Steud. (1841), not validly publ.
  • Pisum saccharatum Rchb. (1832)
  • Pisum sativum L. (1753)
  • Pisum sibiricum Steud. (1841), not validly publ.
  • Pisum smyrnense Steud. (1841), not validly publ.
  • Pisum syriacum C.O.Lehm. ex El-Gadi & al. (1987), nom. superfl.
  • Pisum tetragonum Pasq. (1867)
  • Pisum thebaicum Willd. (1814)
  • Pisum transcaucasicum (Govorov) Stankov (1949), not validly publ.
  • Pisum tuffetii R.Lesson (1835)
  • Pisum umbellatum (L.) Mill. (1768)
  • Pisum uniflorum Moench (1794)
  • Pisum variegatum C.Presl (1826)
  • Pisum viride Steud. (1841), not validly publ.
  • Pisum vulgare J.Jundz. (1830)
  • Pisum zeylanicum Steud. (1841), not validly publ.
Pisum sativum

Ercis, kacang ercis, atau kacang polong (Lathyrus oleraceus Lam., suku polong-polongan atau Fabaceae) merupakan tumbuhan penghasil sayuran berupa biji berwarna hijau. Ercis didatangkan oleh kolonial Belanda ke Indonesia karena sayuran ini populer di Eropa sebagai bagian dari salad atau sup. Nama "ercis" adalah pinjaman dari bahasa Belanda (erwtjes, "ercis kecil").

Biji ercis kaya karbohidrat serta protein dan cepat membuat kenyang ketika dimakan.

Tumbuhan yang berasal dari Asia Kecil ini masih sejenis dengan kapri (sering kali dicampuradukkan penamaannya). Berbeda dengan kapri, ercis hanya dimakan bijinya dan hampir tidak pernah dimakan dengan polongnya seperti kapri. Sejak ribuan tahun lalu telah dimanfaatkan sebagai bahan pangan namun sekarang penggunaannya lebih banyak sebagai sayuran atau pakan.

Dalam budidaya di Indonesia, ercis tumbuh baik di daerah pegunungan berhawa sejuk dengan ketinggian 700 meter di atas permukaan laut, pada suhu seperti di daerah asalnya.

Penggunaan

Kacang polong beku siap diolah

Kacang polong biasa dijual dalam bentuk segar (dengan polong) di pasar tradisional Eropa, tetapi sekarang banyak dijual dalam kemasan di pasar swalayan, baik dalam kaleng (dengan pemanasan), dikeringkan, maupun dibekukan. Pembekuan dianggap lebih baik karena mempertahankan kandungan gizi di dalam biji ercis.

Masakan di Indonesia yang banyak menggunakan ercis kebanyakan merupakan makanan dengan pengaruh Eropa serta Tiongkok. Sup ercis (erwtensoep dalam bahasa Belanda) merupakan sup yang memberikan sentuhan tempo doeloe bagi kalangan senior di Indonesia. Sejumlah salad juga menggunakan kacang ini. Masakan dengan pengaruh dari Tiongkok bagian selatan, seperti nasi goreng dan fuyonghai (masakan dari telur yang disajikan dengan saus tomat bersama dengan kacang polong) menggunakan kacang ercis sebagai pemberi aksen. Cara memasaknya biasanya dengan ditumis. Bijinya yang dikeringkan sering dijadikan makanan kecil di Malaysia, Thailand, dan Taiwan.

Masakan Turki, Arab, serta Eropa Selatan juga banyak menggunakan ercis. Di Amerika Serikat ercis adalah sumber protein nabati populer dan sering menjadi makanan sehari-hari.

Pranala luar dan Referensi


  1. ^ a b Lathyrus oleraceus Lam. Plants of the World Online. Retrieved 9 August 2023.
Kembali kehalaman sebelumnya