Kacang-kacangan adalah sebutan untuk biji yang berukuran relatif lebih besar dibandingkan serealia dan digunakan untuk bahan pangan bagi manusia dan hewan ternak. Kacang-kacangan umumnya didapatkan dari tanaman famili Fabaceae. Namun tanaman kacang-kacangan yang dipanen muda seperti kapri, buncis, dan edamame tidak disebut sebagai kacang-kacangan dalam definisi FAO.[1]
Kacang-kacangan mengandung sejumlah besar serat pangan dengan satu cangkir kacang yang telah dimasak mengandung 9-13 gram serat.[2] Serat pangan yang terlarut dapat membantu menurunkan kadar kolesterol darah.[3] Kacang-kacangan juga mengandung protein, karbohidrat kompleks, folat, dan besi.[2]
Kacang-kacangan merupakan salah satu jenis tanaman heliotropik; daun mereka akan menghadap ke arah matahari di siang hari. Di malam hari, daun mereka tergulung.
Sejarah
Kacang-kacangan merupakan salah satu jenis tanaman yang dibudidayakan sejak lama. Kacang Vicia faba telah menjadi bahan pangan di Afghanistan dan kaki gunung Himalaya dengan cara dikumpulkan, jauh sebelum budaya bercocok tanam dimulai.[4] Budidaya kacang Vicia faba dimulai di Thailand sejak milenium ke 7 SM.[5] Kacang ini juga menjadi bagian dari artefak makam di kebudayaan Mesir Kuno. Hingga milenium ke dua sebelum masehi, kacang ini telah tersebar hingga ke Eropa.[6]
Di benua Amerika, kacang-kacangan telah didomestikasikan di Peru dan bertanggal milenium ke dua SM.[7]
Beberapa jenis kacang yang masih mentah, terutama kacang merah, mengandung toksin lektinfitohaemagglutinin yang dapat dirusak rantai proteinnya dengan cara memasaknya dengan cara merebusnya di air mendidih setidaknya selama 10 menit.[9] Memasak kacang merah pada temperatur yang rendah tidak merusak toksin.[9]
Kacang-kacangan merupakan sumber protein utama masyarakat Kenya, Malawi, Tanzania, Uganda, dan Zambia. Fermentasi dilakukan di berbagai tempat di Afrika untuk membersihkan toksin. Fermentasi juga meningkatkan nilai nutrisi dari tepung kacang dan meningkatkan kemudahan dalam mencerna kacang.[10]
Produksi
India merupakan produsen utama kacang-kacangan, diikuti oleh Brazil dan Myanmar. Di Benua Afrika, Tanzania menjadi produsen utama.
No symbol = sumber resmi, F = perkiraan FAO, * = sumber tak resmi, C = hasil perhitungan, A = agregat (dapat mencakup sumber resmi, tidak resmi, serta perkiraan);
^Gorman, CF (1969). "Hoabinhian: A pebble-tool complex with early plant associations in southeast Asia". Science. 163 (3868): 671–3. doi:10.1126/science.163.3868.671. PMID17742735.
^Daniel Zohary and Maria Hopf Domestication of Plants in the Old World Oxford University Press, 2012, ISBN 0-19-954906-0, p. 114.
Kaplan, Lawrence (2008). "Legumes in the History of Human Nutrition". Dalam DuBois, Christine; Tan, Chee-Beng and Mintz, Sidney. The World of Soy. NUS Press. hlm. 27–. ISBN978-9971-69-413-5. Diakses tanggal 18 December 2012.Pemeliharaan CS1: Banyak nama: editors list (link)