Bilal bin al-HaritsBilal bin al-Harits (meninggal tahun 680 M) adalah salah satu sahabat Nabi. Nama lengkapnya adalah Bilal bin al-Harits bin 'Ashim bin Sa'ad bin 'Amr bin Sa'ad bin Qurrah bin Khaladah bin Tsa'labah bin Tsaur bin Hadzamah bin Lathim bin Amr bin Ghanm (Muzainah) al-Muzani, sedangkan nama panggilan atau kunyah ia adalah Abu 'Abdurrahman al-Madani.[1] Pada awal mula kehidupannya, ia tinggal di sekitaran bukit al-Asy'ar yang berada di ujung kota Madinah, kemudian pindah setelah wafatnya Nabi Muhammad menuju kota Bashrah di Iraq. Ia termasuk salah satu utusan dari kabilah Bani Muzainah yang menghadap Nabi Muhammad pada bulan Rajab di tahun kelima hijrah. Kisah KeislamanDia datang kepada Nabi Muhammad sebagai utusan dari Muzainah di tahun 627 (5 H) untuk menyatakan keislaman mereka, juga bertindak sebagai pemegang bendera kaumnya tersebut pada peristiwa Pembebasan Mekkah pada tahun 630.[2] Tentang sikap dan perlakuan Nabi Muhammad terhadap Ibnu al-Harits ini diriwayatkan dalam kitab Sunan Abi Dawud, bab 19 sebagai berikut:
Periwayatan HaditsSebagai seorang sahabat yang berumur panjang (80 tahun) ia memiliki beberapa riwayat tentang hadits yang diriwayatkan oleh perawi seperti anaknya sendiri yaitu al-Harits, kemudian 'Alqamah bin Waqqash. Ia meriwayatkan hadits tentang penjelasan kekhususan sahabat dalam melaksanakan pembatalan ihram untuk haji dengan ihram untuk umrah pada peristiwa Umrah Qadha' setelah perjanjian Hudaibiyah[4] serta hadits tentang peringatan untuk menjaga lisan.[5] WafatSetelah meninggalnya Nabi Muhammad pada tahun ke-11 Hijriyah, Bilal bin al-Harits sebagaimana beberapa sahabat lainnya kemudian pergi meninggalkan Madinah dan tinggal di Basra (Irak), ia meninggal pada tahun 680 (60H) tepatnya sekitaran penghujung masa pemerintahan Khalifah Muawiyah bin Abu Sufyan, khalifah pertama dari Dinasti Umayyah.[6] Lihat pulaReferensi
Pranala luar |