Share to: share facebook share twitter share wa share telegram print page

Sa'ad bin Mu'adz

Sa'ad bin Mu'adz (bahasa Arab: سعد بن معاذ) adalah Sahabat Nabi Muhammad yang juga pemimpin Bani Aus di Madinah.

Biografi

Sa'ad memeluk Islam pada tahun 622 M (1 H), ketika Nabi Muhammad tiba di Madinah. Ia adalah salah satu dari figur kuat di antara golongan Anshar.

Sa'ad adalah sahabat dari Umayyah bin Khalaf.[1] Ketika Sa'ad berada di Mekkah, ia akan tinggal di rumah Umayah dan ketika Umayah ke Madinah, ia akan tinggal di rumah Sa'ad.[1]

Beberapa saat sebelum terjadi Pertempuran Badar, Sa'ad berkunjung ke Mekkah untuk melaksanakan Umrah bersama teman non-Muslimnya Umayah, ketika ia berjumpa dengan Abu Jahal terjadi perselisihan dan Sa'ad menjadi marah, sehingga mengancam Abu Jahal bahwa ia akan menghadang kafilah dagang dari Mekkah yang menuju Suriah dan berdasarkan informasi dari Umayah bahwa Abu Jahal merasa terancam kedudukannya dengan keberadaan Nabi Muhammad.[1]

Setelah Pertempuran Khandaq pada tahun 627 (5 H), ketika Madinah gagal dikuasai oleh pasukan Mekkah, kaum Muslim mendakwa bahwa kaum Yahudi dari Bani Quraizah melakukan pengkhianatan dengan melaksanakan perjanjian dengan musuh. Kaum Muslim melakukan pengempungan terhadap benteng Bani Quraizah, hingga Bani Quraizah menyerah tanpa syarat setelah pengepungan selama beberapa minggu.[2]

Beberapa anggota dari Bani Aus memohon kepada Nabi Muhammad menunjuk hakim dari Bani Aus untuk menghukum sekutu lama mereka Bani Quraizah, hingga Nabi Muhammad menunjuk Sa'ad bin Mu'adz atas keputusan itu Bani Quraizah juga menerima penunjukan itu.[3][4][5] Sa'ad yang mengalami luka dalam pertempuran Khandaq dan telah diambang kematian memutuskan, bahwa setiap laki-laki dewasa dari Bani Quraizah dihukum mati dan semua wanita dan anak-anak dijadikan budak.

Kemudian Sa'ad meninggal beberapa hari setelah memberikan keputusan terhadap Bani Quraizah.

Pranala luar

Referensi

  1. ^ a b c Shahih Bukhari, 5:59:286
  2. ^ A Life of Mahomet and History of Islam to the Era of the Hegira, volume 3, page.
  3. ^ Mohammed Abu-Nimer (2000–2001). "A Framework for Nonviolence and Peacebuilding in Islam". Journal of Law and Religion. 15 (1-2): 247. 
  4. ^ Hashmi, Sohail H. (2003). States, Nations, and Borders: The Ethics of Making Boundaries. Cambridge University Press. 
  5. ^ Khadduri, Majid (1955). War And Peace in the Law of Islam. Baltimore: Johns Hopkins Press. 


Kembali kehalaman sebelumnya