Wiradaविराध |
---|
Ilustrasi Rama bertarung dengan Wirada, sementara Laksmana menggali lubang untuk menguburnya. |
|
Nama | Wirada |
---|
Ejaan Dewanagari | विराध |
---|
Ejaan IAST | Virādha |
---|
Kitab referensi | Ramayana |
---|
Ras | raksasa |
---|
Wirada (Dewanagari: विराध; ,IAST: Virādha, विराध) adalah nama salah satu tokoh dalam wiracarita Hindu Ramayana, yang muncul dalam bagian Aranyakanda. Dalam kisah, ia merupakan raksasa yang tinggal di hutan Dandaka dan sempat berusaha menculik Sita[1] sehingga kisahnya dianggap sebagai pemberi isyarat akan adanya kisah penculikan lain oleh Rahwana, yang menjadi masalah pokok dalam wiracarita tersebut.[2]
Rama dan Laksmana memerangi Wirada dengan panah, tetapi meskipun mereka memanah sebanyak apa pun, anak panah tersebut meleset sehingga tidak melukainya.[3] Wirada menyatakan bahwa dirinya memperoleh anugerah dari Dewa Brahma yang membuatnya tidak mampu dilukai oleh senjata apa pun. Maka dari itu, Rama dan Laksamana mengalahkan raksasa tersebut dengan cara mematahkan lengannya terlebih dahulu, kemudian menguburnya hidup-hidup. Ketika lengannya dipatahkan, ia berterima kasih kepada mereka sebab tindakan tersebut telah melenyapkan kutukan yang ditimpa kepadanya.
Pada kehidupan terdahulu, Wirada adalah seorang gandarwa bernama Tumburu. Ia dikutuk oleh Dewa Kuwera agar terlahir kembali menjadi raksasa menakutkan. Kutukan tersebut dapat lenyap apabila ia terbunuh di tangan Rama. Setelah Rama dan Laksmana menguburnya, akhirnya roh Wirada berubah kembali menjadi Tumburu dan kembali ke surga, tempatnya berasal.[3]
Referensi