Stasiun Sragen
Stasiun Sragen (SR), pada masa Hindia-Belanda bernama Stasiun Modjo Sragen, adalah stasiun kereta api kelas II yang terletak di Sragen Kulon, Sragen, Sragen yang termasuk dalam Daerah Operasi VI Yogyakarta. Stasiun ini berjarak sekitar 50 meter ke arah selatan dari jalan raya Solo–Ngawi; berdekatan dengan kantor bupati Sragen dan Pasar Bunder serta 471 km arah barat dari Stasiun Kiaracondong. SejarahStasiun ini pernah diberi nama Modjo Sragen pada masa Hindia Belanda karena terdapat pabrik gula Mojo di selatan kawasan stasiun.[3] Stasiun ini juga dirancang supaya dapat memudahkan pengiriman produk tetes tebu dari pabrik gula. Pabrik gula tersebut dikuasai oleh Perkebunan Nusantara IX.[4] Bangunan dan tata letakStasiun Sragen memiliki empat jalur kereta api, yang pada awalnya hanya jalur 1 yang merupakan sepur lurus, sementara jalur 4 dijadikan jalur langsir menuju ke gudang. Setelah jalur ganda ruas Palur–Kedungbanteng dioperasikan sejak 5 Maret 2019,[5] tata letak jalur mengalami perubahan sehingga jalur 2 dan 3 dijadikan sepur lurus berturut-turut untuk arah Solo dan Madiun.
Selain itu, juga dilakukan pembangunan peron stasiun supaya lebih tinggi, penambahan kanopi—kanopi dibangun oleh Direktorat Jenderal Perkeretaapian[6]—serta sistem persinyalan diubah menjadi sistem persinyalan elektrik. Gudang di seberang stasiun telah dirobohkan karena lahan tersebut terkena dampak pembangunan sepur badug baru yang bercabang dari sisi barat jalur 4. Setelah pembangunan jalur ganda selesai dikerjakan, bangunan ini tidak mengalami perubahan yang mencolok. Bangunan stasiun saat ini tampak lebih besar daripada bangunan asli peninggalan Staatsspoorwegen (lihat gambar). Bangunan asli telah dirobohkan sejak lama. Penggantian bangunan dilakukan untuk menampung penumpang dalam jumlah besar pada masa mendatang. Layanan kereta apiStasiun Sragen mulai melayani KA Bandara Internasional Adi Soemarmo rute Madiun–Surakarta–Bandar Udara Adi Soemarmo pp pada 2 November 2024.[7] Berikut adalah layanan kereta api yang berhenti di stasiun ini sesuai Gapeka 2023 revisi per 2 November 2024. PenumpangAntarkota
Kereta bandara
Barang
InsidenPada tanggal 28 Juni 2010, sebuah kereta barang pupuk relasi Cilacap-Sragen anjlok saat langsir memutar rangkaian kereta. Kejadian bermula saat kereta hendak langsir ke jalur 2, tetapi petugas tiba-tiba memindahkan wesel ke jalur 1 sehingga kereta anjlok hingga beberapa meter. Kejadian ini menyebabkan perjalanan kereta api terganggu.[8] Pada tanggal 17 Juli 2013, KA Bangunkarta menabrak truk tronton muatan gulungan kertas di perlintasan kereta Beloran, sebelah barat Stasiun Sragen. Peristiwa bermula ketika truk melewati perlintasan kereta api. Ketika truk melewati perlintasan, as roda truk patah dan berhenti di tengah rel. Beberapa saat kemudian, melintas KA Bangunkarta dari arah barat. Karena jaraknya sudah terlalu dekat, akhirnya KA Bangunkarta menabrak truk dan terseret. Akibat kejadian tersebut, bagian kabin masinis Lokomotif CC 203 95 12 rusak parah, sedangkan truk ringsek. Dalam kejadian ini, masinis dan asisten masinis alami luka-luka dan dibawa ke rumah sakit, sedangkan sopir truk kabur menyelamatkan diri.[9] Galeri
Referensi
Pranala luarWikimedia Commons memiliki media mengenai Stasiun Sragen. (Indonesia) Situs resmi KAI dan jadwal kereta api
|