Prapaskah (bahasa Latin: Quadragesima, "masa 40 hari"[1]) adalah masa tirakat umat Kristen menjelang hari raya Paskah. Masa Prapaskah bermula pada hari Rabu Abu dan berakhir kira-kira enam pekan kemudian, sesudah matahari terbenam pada hari Kamis Putih[2] atau Sabtu Suci (Malam Paskah),[3] berpulang kepada denominasi atau adat-istiadat setempat. Bagaimanapun juga, amalan-amalan masa Prapaskah terus dijalankan sampai matahari terbenam pada hari Sabtu Suci. Di Gereja-Gereja Timur, baik Ortodoks Timur, Lutheran Timur, maupun Katolik Timur, masa Prapaskah berakhir pada tengah hari Sabtu Suci.[4][5]
Sepanjang sejarah Dunia Kristen, beberapa kelompok umat menandai masa Prapaskah dengan berpantang daging, terutama di kalangan umat Lutheran, umat Katolik, dan umat Anglikan.[18][19][20]
Istilah "prapaskah" (sebelum paskah) mula-mula dipakai umat Katolik Indonesia sebagai pengganti frasa "masa puasa", istilah lama yang merupakan terjemahan kata vastentijd dari bahasa Belanda. Istilah "masa puasa" menonjolkan amalan yang dikerjakan. Istilah di negara-negara lain yang searti dengan "masa puasa" adalah postní doba dalam bahasa Ceko, Fastenzeit dalam bahasa Jerman, dan fasten atau fastetid dalam bahasa Norwegia. Bahasa-bahasa lain menggunakan istilah yang dapat diterjemahkan menjadi "puasa besar" dalam bahasa Indonesia, misalnya الصوم الكبير (assaumul kabir) dalam bahasa Arab, wielki post dalam bahasa Polandia, великий пост (vieliki post) dalam bahasa Rusia, dan великий піст (velyky pist) dalam bahasa Ukraina.
Bahasa Rumania juga memiliki istilah postul mare yang berarti "puasa besar", sementara bahasa Belanda juga memiliki istilah veertigdagentijd dan quadragesima yang berarti "masa 40 hari".
Jangka waktu
Kebanyakan penganut agama Kristen memperingati Prapaskah sejak hari Rabu Abu dan berakhir pada hari Kamis Putih.[22][24]
Enam hari Minggu di antaranya tidak dihitung, karena masing-masing merupakan "Paskah kecil", yaitu peringatan kemenangan Yesus atas dosa dan kematian.[21]
Salah satu perkecualian terkenal adalah di Keuskupan Agung Milan yang mengamalkan Ritus Ambrosian, di mana Prapaskah dimulai pada hari Minggu 6 minggu sebelum Paskah.[25]
Sejak Konsili Vatikan Kedua, gereja Katolik Roma menetapkan hari Jumat Agung sampai Sabtu Suci sebagai dua hari pertama "Easter Triduum" dan bukan lagi sebagai dua hari terakhir Prapaskah, meskipun peringatan Prapaskah tetap dilanjutkan sampai "Easter Vigil".
Di gereja-gereja yang mengikuti "Ritus Bizantium" (misalnya gereja Ortodoks Timur dan gereja Katolik Timur), 40 hari Prapaskah dihitung berbeda, sebagaimana perbedaan perhitungan tanggal untuk hari Paskah. Puasa dimulai pada hari Senin Bersih ("Clean Monday"), dengan memasukkan setiap hari Minggu, sampai berakhir pada hari Jumat sebelum Minggu Palem. Hari-hari khusus Sabtu Lazarus ("Lazarus Saturday"), Minggu Palem dan Pekan Suci dianggap masa puasa yang terpisah. Seluruh masa Prapaskah ini disebut "Great Lent" atau Puasa Besar.
Puasa pada masa Prapaskah lebih berat pada zaman dulu daripada zaman sekarang. Socrates Scholasticus mencatat bahwa di beberapa tempat, semua bahan makanan dari binatang dilarang, sementara di tempat lain ikan dan burung boleh dimakan, buah-buahan dan telur dilarang, dan di tempat lain hanya makan roti. Ada tempat di mana umat berpantang makan selama satu hari penuh; di tempat lain hanya makan sekali sehari, atau berpantang makan sampai jam 3 siang. Di banyak tempat, kebiasaan puasa ini diakhiri di waktu petang, di mana umat hanya makan makanan kecil tanpa sayur maupun alkohol.
Di awal Abad Pertengahan, bahan makanan mengandung daging, telur dan susu umumnya dilarang. Thomas Aquinas berpendapat bahwa "bahan-bahan itu memberi kesukaan lebih banyak (daripada ikan), dan banyak nutrisi bagi tubuh, sehingga dengan memakannya memberi lebih banyak kelebihan untuk proses seminal, yang jika berlebihan memberi dorongan kepada hawa nafsu."[26] Namun, dispensasi untuk bahan dari susu diberikan sebagai donasi untuk pembangunan sejumlah gereja, termasuk "Menara Mentega" di gereja Katedral Rouen. Di Spanyol, peraturan untuk "Holy Crusade" (diperbarui secara teratur setelah tahun 1492) mengizinkan makan bahan dari susu[27] dan telur selama Prapaskah sebagai ganti kontribusi kepada konflik. Giraldus Cambrensis dalam tulisannya Itinerary of Archbishop Baldwin through Wales melaporkan bahwa "di Jerman dan daerah arktik," "orang-orang saleh," makan ekor berang-berang (beaver) sebagai "ikan" karena bentuknya mirip dengan ikan dan mudah didapat.[28]
Di masyarakat barat kebiasaan ini sekarang lebih kendor, meskipun di gereja Ortodoks Timur, Ortodoks Oriental dan Gereja Katolik Timur, masih berlaku pantangan untuk semua bahan binatang termasuk ikan, telur, burung dan susu yang dari binatang (kambing atau sapi, bukan dari kacang kedelai atau kelapa), sehingga hanya makanan dari tumbuhan (vegetarian/vegan) yang dimakan selama 44 hari Prapaskah mereka.
Dalam gereja Katolik Roma diharapkan untuk pantang makan daging atau makanan lain setiap hari Jumat sepanjang tahun, kecuali hari Jumat itu kebetulan bertepatan dengan hari raya. Pada hari Rabu Abu dan Jumat Agung diwajibkan untuk melakukan pantang dan puasa; sementara rincian ketentuannya ditetapkan oleh masing-masing uskup. (Kan. 1251-1253)[29]
Hari-hari Raya
Sejumlah hari penting selama Prapaskah:
Rabu Abu, hari pertama masa Prapaskah di gereja barat.
Clean Monday (atau "Senin Abu"), hari pertama Prapaskah di gereja timur.
Hari Minggu Prapaskah ke-4, yang menandai titik tengah antara Rabu Abu dan Paskah, kadang disebut Laetare Sunday, di gereja Katolik Roma, atau "Mothering Sunday", yang menjadi sama dengan "Mother's Day" di Inggris. Namun, mulanya adalah perayaan pada abad ke-16 untuk "Mother Church" (gereja induk). Pada hari Laetare Sunday, pastor boleh memakai jubah berwarna merah muda, sebagai pengganti ungu.
Hari Minggu Prapaskah ke-6, umumnya disebut Minggu Palem, menandai permulaan Pekan Suci, minggu terakhir Prapaskah sebelum Minggu Paskah.
Hari Rabu dalam Pekan Suci disebut "Spy Wednesday" (Rabu Mata-mata atau Pengintai) untuk memperingati hari-hari Yudas Iskariot mengintai YesusKristus di taman Getsemani sebelum mengkhianati-Nya.
Hari Kamis dalam Pekan Suci disebut Kamis Putih (Maundy Thursday atau Holy Thursday), merupakan hari peringatan Perjamuan Terakhir yang dilakukan oleh YesusKristus dengan murid-murid-Nya.
Dalam gereja Katolik Roma, Easter Triduum adalah peringatan tiga hari yang dimulai dengan nyanyian pembukaan Misa untuk Perjamuan Kudus. Setelah peringatan hari Kamis Putih sore, hosti kudus diambil dengan khusuk dari altar ke tempat penyimpanan di mana orang percaya diundang untuk menyembah "tubuh kudus Kristus". Pada hari berikutnya, diadakan liturgi peringatan penderitaan Kristus pada pukul 3 sore. Ibadah ini terdiri dari pembacaan Alkitab terutama dari Injil Yohanes tentang penderitaan Yesus Kristus, diikuti dengan doa, pemujaan salib Yesus dan kemudian Perjamuan Kudus di mana hosti, yang dikuduskan pada sore sebelumnya, dibagikan. Easter Vigil di waktu malam antara Sabtu Suci petang dan Minggu Paskah subuh dimulai dengan pemberkatan api dan lilin khusus dengan pembacaan Alkitab yang berhubungan dengan baptisan, lalu menyanyikan Gloria in Excelsis Deo, pemberkatan air, dilakukan baptisan dan konfirmasi untuk orang dewasa, kemudian jemaat diundang untuk memperbarui janji baptisan mereka; akhirnya Misa dilakukan seperti biasa mulai dari Persiapan Persembahan dan selanjutnya.
Pekan Suci dan masa Prapaskah, tergantung dari denominasi Kristen dan kebiasaan setempat, diakhiri dengan Easter Vigil pada Sabtu Suci sore atau subuh pada hari Minggu Paskah. Ada kebiasaan di sejumlah gereja untuk mengadakan ibadah subuh di lapangan terbuka.
Dalam gereja Katolik Roma, Lutheran, dan banyak gereja Anglikan, para pendeta berpakaian ungu selama Prapaskah. Pada hari Minggu ke-4 Prapaskah, boleh memakai warna merah muda. Di beberapa gereja Anglikan sejenis kain lenan yang tidak diputihkan atau muslin yang disebut "Lenten array", dipakai selama 3 minggu pertama Prapaskah, kemudian warna merah selama Passiontide.
^Kesalahan pengutipan: Tag <ref> tidak sah;
tidak ditemukan teks untuk ref bernama Langford 96
^Bohmat, Pavlo (2001). "Проповіді" (dalam bahasa Ukraina). Gereja Lutheran Ukraina. Diakses tanggal 19 September 2018. Як відомо, німецьке лютеранство згідно з церковною традицією залишило у вжитку чимало католицьких елементів, особливо в літургії. "Створена Лютером форма богослужіння, власне кажучи, є німецьким перекладом латинської меси" (Ф. Гейгер). В усьому світі лютерани, як і німці в Україні, відтворюють західний обряд. Натомість українці-лютерани від самого початку звернулись до православного обряду та юліанського календаря. Чому? Перше, що спадає на думку, -греко-католицьке походження засновників церкви. І це справді є однією з причин, що зумовила її оригінальне обличчя.
^Kesalahan pengutipan: Tag <ref> tidak sah;
tidak ditemukan teks untuk ref bernama EWTN
^Comparative Religion For Dummies. For Dummies. 2011. ISBN978-1118052273. Diakses tanggal 8 Maret 2011. Inilah hari bermulanya masa Prapaskah. Umat Kristen pergi ke gereja untuk untuk berdoa dan menerima torehan abu berbentuk salib pada dahi mereka. Abu berasal dari tradisi purba yang melambangkan pertobatan di hadapan Tuhan. Perayaan ini adalah bagian dari liturgi Katolik Roma, Lutheran, Metodis, Episkopal, dan lain-lain.
^Benedict, Philip (2014). Christ's Churches Purely Reformed: A Social History of Calvinism. Yale University Press. hlm. 506. ISBN978-0300105070.
^Mennonite Stew – A Glossary: Lent. Third Way Café. Diarsipkan dari versi asli tanggal 19 December 2014. Diakses tanggal 24 Februari 2012. Sesuai tradisi, gereja Menonit tidak memberlakukan masa Prapaskah, dan baru belakangan ini jemaat-jemaat Menonit modern mulai menaruh minat terhadap masa enam pekan menjelang Paskah.Parameter |url-status= yang tidak diketahui akan diabaikan (bantuan)
^Kesalahan pengutipan: Tag <ref> tidak sah;
tidak ditemukan teks untuk ref bernama Crumm
^Ambrose, Gill; Craig-Wild, Peter; Craven, Diane; Moger, Peter (2007). Together for a Season (dalam bahasa Inggris). Church House Publishing. hlm. 34. ISBN978-0715140635.
^Kesalahan pengutipan: Tag <ref> tidak sah;
tidak ditemukan teks untuk ref bernama ELCA1978
^Kesalahan pengutipan: Tag <ref> tidak sah;
tidak ditemukan teks untuk ref bernama Gavitt1991
^Amalan ini dipelihara di banyak negara Kristen, tetapi pelaksanaannya berbeda-beda mengikuti adat setempat. Ada yang berpantang daging selama 40 days, ada yang berpantang daging setiap hari Jumat, dan ada pula yang hanya berpantang daging pada hari Jumat Agung. Berdasarkan maklumat Paus Aleksander VI, telur dan olahan susu boleh dikonsumsi para petobat di Spanyol dan negeri-negeri jajahannya.
^ ab"The Liturgical Year". The Anglican Catholic Church. Diarsipkan dari versi asli tanggal 24 Agustus 2007. Diakses tanggal 24 Agustus 2007.Parameter |url-status= yang tidak diketahui akan diabaikan (bantuan)
^Knowlton, MaryLee (2004). Macedonia (dalam bahasa Inggris). Marshall Cavendish. hlm. 125. ISBN978-0761418542. Sesuai tradisi, sebagaimana yang diamalkan negara-negara Kristen, karnaval menandai bermulanya masa Prapaskah, masa puasa umat Kristen yang berlangsung enam pekan lamanya.
^Thurston, Herbert (1910). "[[The Catholic Encyclopedia]]". IX. New York: Robert Appleton Company. Diakses tanggal 15 February 2008.Parameter |contribution= akan diabaikan (bantuan); Konflik URL–wikilink (bantuan)
^"Millennium:Fear and Religion". Diarsipkan dari versi asli tanggal 2002-08-18. Diakses tanggal 2012-02-22.Parameter |coauthors= yang tidak diketahui mengabaikan (|author= yang disarankan) (bantuan); Parameter |subtitle= yang tidak diketahui akan diabaikan (bantuan)
^Yohanes Paulus II Uskup (1983). Kitab Hukum Kanonik (Codex Iuris Canonici) - Edisi Resmi Bahasa Indonesia (edisi ke-2006). Konferensi Waligereja Indonesia.