2010 FIFA World Cup (Inggris) iNdebe Yomhlaba Ye-FIFA ka-2010 (Zulu) FIFA Sokker-Wêreldbekertoernooi in 2010 (Afrikaans) 2010 FIFuRoni da Futboll (Xhosa) Mogopo wa Lefase wa FIFA wa 2010 (Sotho Utara)
Logo resmi Piala Dunia FIFA 2010 Ke Nako. Celebrate Africa's Humanity (Saatnya. Rayakan Kemanusiaan Afrika)
Piala Dunia FIFA 2010 (bahasa Inggris: 2010 FIFA World Cup, bahasa Afrikaans: FIFA Sokker-Wêreldbekertoernooi in 2010) adalah turnamen Piala Dunia FIFA ke-19, yang merupakan turnamen sepak bola utama internasional yang diadakan di Afrika Selatan. Edisi Piala Dunia tahun ini adalah yang pertama kali diadakan di sebuah negara Afrika. Afrika Selatan terpilih sebagai penyelenggara pada bulan Mei 2004, mengalahkan Maroko dan Mesir dalam proses pengundian yang hanya terbuka untuk negara-negara Afrika.
Pertandingan ini melibatkan 736 pemain yang mewakili 32 tim untuk bersaing memenangkan trofi Piala Dunia dalam berbagai pertandingan yang diadakan di sepuluh stadion di seluruh Afrika Selatan. Tim-tim terpilih diseleksi melalui proses kualifikasi yang dimulai bulan Agustus 2007. Dengan jumlah pendaftar 204 dari 208 tim nasional FIFA, Piala Dunia 2010 bersama Olimpiade Musim Panas 2008 mencetak rekor untuk jumlah negara terbanyak yang bersaing dalam sebuah ajang olahraga.
Pertandingan dimulai tanggal 11 Juni dengan penyisihan grup, yaitu 32 tim yang lolos kualifikasi bertanding dalam bentuk grup yang masing-masing terdiri dari empat tim, dan dua tim teratas di setiap grup lolos ke babak selanjutnya. Kemudian, 16 tim masuk ke dalam babak gugur yang dimulai tanggal 26 Juni. Pada babak ini bila pertandingan berakhir seri setelah waktu normal, maka diselesaikan dengan perpanjangan waktu dan bila perlu dengan adu penalti. Akhir dari babak gugur ini adalah Final Piala Dunia yang dijadwalkan pada tanggal 11 Juli di stadion Soccer City di Johannesburg. Turnamen ini akan menjadi Piala Dunia pertama yang diadakan di luar Eropa yang dimenangkan oleh negara Eropa. Banyak insiden dan pertandingan dramatis yang tersaji selama babak grup dan babak gugur. Beberapa momen yang paling disorot adalah "gol hantu" dari Frank Lampard ketika Inggris melawan Jerman pada babak perdelapan final, serta tersingkirnya dua finalis Piala Dunia sebelumnya, Italia dan Prancis yang menempati posisi dasar klasemen pada babak penyisihan grup.
Pada Desember 2010 dalam Quality Progress, Presiden FIFA, Sepp Blatter menilai rating keberhasilan Panita Penyelenggara Piala Dunia Afrika Selatan 9 dari 10, dengan menyatakan bahwa Afrika Selatan dapat menjadi pilihan B untuk segala jenis kompetisi. The South African Quality Institute (SAQI) menjadi pihak yang berperan dalam pembangunan fasilitas, promosi event, dan organisasi. masalah utama yang dihadapi selama penyelenggaraan ajang sepak bola ini adalah transportasi.[5]
Benua Afrika dipilih sebagai tuan rumah Piala Dunia 2010 sebagai bagian dari kebijakan baru FIFA yang dihapus tahun 2007,[6] untuk menggilirkan tempat penyelenggaraan Piala Dunia di antara konfederasi-konfederasi sepak bola dunia. Lima negara Afrika mengajukan pencalonan untuk menyelenggarakan Piala Dunia 2010, yaitu Mesir, Maroko, Afrika Selatan dan pencalonan tuan rumah bersama dari Libya dan Tunisia.
Berdasarkan keputusan Komite Eksekutif FIFA yang tidak memerbolehkan adanya tuan rumah bersama, Tunisia mengundurkan diri dari proses pencalonan. Komite Eksekutif juga memutuskan untuk tidak melanjutkan pencalonan tunggal Libya, karena tidak memenuhi seluruh ketentuan yang tertulis dalam daftar persyaratan resmi yang dikeluarkan FIFA.
Hasil pemungutan suara ini diumumkan oleh presiden FIFA Sepp Blatter pada konferensi pers tanggal 15 Mei 2004 di Zürich; pada putaran pertama pemungutan suara Afrika Selatan mendapat 14 suara, Maroko 10 suara dan Mesir tidak ada. Afrika Selatan, yang hampir gagal memenangkan hak penyelenggaraan Piala Dunia 2006, tahun ini mendapatkan hak untuk mengadakan turnamen ini.[7]
Selama 2006 dan 2007, rumor tersebar di berbagai sumber berita yang menyatakan bahwa Piala Dunia 2010 dapat dipindahkan ke negara lain.[8][9]Franz Beckenbauer, Horst R. Schmidt dan sejumlah eksekutif FIFA mengkhawatirkan perencanaan, organisasi, dan kesiapan Afrika Selatan.[8][10] Petinggi FIFA terus menyatakan keyakinan mereka atas tampilnya Afrika Selatan sebagai tuan rumah, mengatakan bahwa rencana darurat hanya diberlakukan untuk menutupi kerugian akibat bencana alam, seperti pada Piala Dunia FIFA sebelumnya.[11]
Pengundian untuk babak kualifikasi Piala Dunia FIFA 2010 berlangsung di Durban pada tanggal 25 November 2007. Selaku tuan rumah penyelenggara, Afrika Selatan melaju ke putaran final secara otomatis. Namun, Afrika Selatan juga mengikuti babak kualifikasi CAF karena kualifikasi ini juga merupakan babak kualifikasi untuk Piala Afrika 2010. Hal itu membuat mereka menjadi tim tuan rumah pertama yang berpartisipasi dalam kualifikasi sejak Piala Dunia FIFA 1934. Seperti pada turnamen sebelumnya, juara bertahan Italia tidak mendapatkan tempat secara otomatis dan wajib mengikuti babak kualifikasi.
Sejumlah kontroversi muncul selama tahap kualifikasi. Pada babak kedua pertandingan antara Prancis dan Republik Irlandia di Prancis, kapten Prancis, Thierry Henry, tidak terlihat oleh wasit Martin Hansson dari Swedia memegang bola menjelang gol terakhir, yang membawa Prancis lolos ke putaran final mengalahkan Irlandia, sehingga memunculkan sejumlah kontroversi dan perbincangan. FIFA menolak permintaan dari Asosiasi Sepak Bola Republik Irlandia untuk mengulang pertandingan tersebut,[12] dan Irlandia kemudian menarik permintaannya agar dimasukkan sebagai peserta Piala Dunia ke-33.[13][14] Akibatnya, FIFA mengumumkan tinjauan ulang terhadap penggunaan teknologi atau wasit tambahan pada tingkat tertinggi, tetapi putusan ini bertentangan dengan rencana asisten hakim garis untuk Piala Dunia di Afrika Selatan.[15]
Saya mohon agar semua pemain dan pelatih mematuhi permainan adil ini. Tahun 2010, kami ingin membuktikan bahwa sepak bola bukan hanya menendang bola tetapi juga memiliki nilai sosial dan budaya ... Jadi kami memohon kepada para pemain 'patuhi permainan adil' agar mereka dapat menjadi contoh bagi seluruh dunia.[17]
Tim peserta
Berikut adalah daftar 32 tim yang lolos untuk putaran akhir (dalam kurung adalah peringkat pra-putaran akhir[18]).
Lima stadion baru dibangun untuk turnamen ini, dan lima dari stadion tersebut dipugar. Biaya pembangunan diperkirakan mencapai R8.4 juta (hampir US$1 miliar.).[19]
Afrika Selatan juga memerbarui infrastruktur angkutan umumnya di dalam kota penyelenggara, termasuk Gautrain di Johannesburg dan sistem metro lainnya, dan jaringan jalan raya diperbarui.[20] Pada Maret 2009, Danny Jordaan, presiden komite penyelenggara Piala Dunia 2010, melaporkan bahwa semua stadion untuk turnamen ini dijadwalkan selesai dalam enam bulan berikutnya.[21]
Negara ini memberlakukan peraturan khusus yang menjamin keselamatan dan keamanan pendukung tim sesuai persyaratan standar FIFA,[22] termasuk pelarangan sementara terhadap penerbangan di wilayah udara sekitar stadion.[23]
Pada upacara perayaan 100 hari menjelang pesta olahraga ini, presiden FIFA Sepp Blatter memuji kesiapan negara ini untuk menyelenggarakan Piala Dunia 2010.[24]
Pemogokan konstruksi
Tanggal 8 Juli 2009, 70.000 pekerja bangunan[25] yang sedang membangun stadion baru meninggalkan pekerjaan mereka.[26] Mayoritas pekerja menerima gaji sebesar R2.500 per bulan (sekitar £192, €224 atau US$313), tetapi persatuan buruh menuduh bahwa sejumlah pekerja digaji lebih rendah. Seorang juru bicara untuk Persatuan Buruh Tambang Nasional mengatakan kepada SABC bahwa pemogokan "tak ada kerja tak ada gaji" akan dilanjutkan hingga FIFA memberi penalti kepada pihak penyelenggara. Persatuan buruh lain mengancam mogok hingga 2011.[27][28] Pemogokan ini berhasil diselesaikan dan para buruh kembali bekerja satu minggu sebelum Piala Dunia dimulai. Tidak ada pemogokan lebih lanjut dan semua stadion dan proyek pembangunan selesai tepat waktu untuk penyelenggaraan Piala Dunia.[29]
Hadiah
Total hadiah yang ditawarkan untuk turnamen ini dibenarkan oleh FIFA yaitu sebesar $420 juta (termasuk pembayaran sebesar $40 juta kepada klub domestik), naik 60 persen daripada Piala Dunia 2006.[30] Sebelum turnamen dimulai, masing-masing dari 32 tim peserta menerima $1 juta untuk biaya persiapan. Setelah masuk turnamen, hadiah ini akan dijabarkan sebagai berikut:[30]
Untuk pertama kalinya dalam Piala Dunia, FIFA membayar klub domestik yang para pemainnya mewakili tim nasional mereka di turnamen ini. Pembayaran ini mencapai total $40 juta yang dibayar kepada klub domestik. Hal ini merupakan hasil dari persetujuan yang tercapai pada 2008 antara FIFA dan klub-klub Eropa untuk membubarkan grup G-14 dan mengklaim ganti rugi sebelum 2005 atas biaya finansial terhadap luka yang diderita pemain dalam pertandingan internasional, seperti dari klub Belgia Charleroi S.C. atas Abdelmajid Oulmers dari Maroko dalam pertandingan persahabatan tahun 2004, dan dari klub Inggris Newcastle United atas Michael Owen dari Inggris pada Piala Dunia 2006.[31][32][33]
Komite Penyelenggara FIFA menyetujui prosedur pengundian akhir pada 2 Desember 2009. Pengundian ini didasarkan pada Peringkat Dunia FIFA Oktober 2009 dan tujuh tim terbaik bergabung dengan tuan rumah Afrika Selatan sebagai tim yang diundi untuk pengundian akhir. Tidak ada dua tim dari satu konfederasi yang diundi di grup yang sama, hanya dua tim dari Eropa yang boleh berada dalam satu grup.[49]
Dari 64 pertandingan yang diselenggarakan, terdapat banyak fakta dan hasil pertandingan mengejutkan bagi sebagian pihak. Di babak penyisihan grup G, Timnas Portugal berhasil mencetak tujuh gol tanpa sekalipun kebobolan dengan ketujuh gol dibuat dalam satu pertandingan melawan Korea Utara yang berakhir 7–0. Tim Selandia Baru merupakan satu-satunya tim yang tak pernah kalah dalam turnamen, walaupun gagal lolos ke babak gugur serta menjadi satu-satunya tim yang hanya bermain imbang di seluruh pertandingan fase grup. Italia sebagai juara bertahan Piala Dunia 2006 secara mengejutkan gagal lolos dari fase grup setelah kalah dramatis dari Slowakia2-3 di pertandingan terakhir grup F. Sementara di grup H, Spanyol kalah 0–1 dari Swiss di laga perdana namun berikutnya berhasil membuat sejarah baru sebagai tim pertama yang menjuarai Piala Dunia dengan mengalami kekalahan di pertandingan awal.
Pada babak gugur ada beberapa pertandingan dramatis tersaji seperti dianulirnya gol Lampard ketika Inggris bertemu Jerman meski dari rekaman ulang menunjukkan bola tendangan Frank Lampard telah melewati garis gawang. Dalam babak 8 besar, terjadi insiden handsballLuis Suarez di akhir extra-time ketika Uruguay melawan Ghana yang menghasilkan tendangan penalti yang gagal dieksekusi Asamoah Gyan lalu Ghana harus tersingkir setelah kalah adu penalti. Spanyol membuat rekor unik selama babak gugur dengan memenangkan seluruh laga hingga final dengan skor 1–0.
Maskot resmi dari turnamen edisi ini adalah Zakumi. Zakumi adalah seekor macan tutul berwarna kuning, dengan rambut "nyentrik" berwarna hijau, mengenakan kaus bertuliskan "South Africa 2010", dan celana pendek berwarna hijau, dan tengah memegang sebuah bola. Zakumi lahir pada 16 Juni1994, bertepatan dengan Hari Pemuda di Afrika Selatan sehingga akan dirayakan secara global dengan tajuk Piala Dunia FIFA 2010.
Nama Zakumi berasal dari kata "Za", yang merupakan kode dua huruf untuk Afrika Selatan, dan "kumi", sebuah kata yang berarti sepuluh dalam berbagai bahasa Afrika.[54]
Coca-Cola, yang merupakan salah satu sponsor resmi turnamen, melakukan aransemen atas lagu Wavin' Flag yang awalnya dinyanyikan oleh K'naan. Aransemen tersebut dilakukan dalam bahasa Inggris dan bahasa Spanyol, juga bahasa Indonesia dengan judul lagu "Wavin Flag: Celebration Remix". Untuk versi bahasa Indonesia, K'naan menyanyikannya bersama vokalis Indonesia, Ipang, dengan judul lagu "Semangat Berkibar".
Bola resmi yang dipergunakan pada pertandingan Piala Dunia FIFA 2010 adalah Jabulani. Bola ini dibuat oleh Adidas, dan diperkenalkan tepat sebelum pengundian grup Piala Dunia FIFA 2010 pada tanggal 4 Desember2009. Jabulani menurut bahasa Zulu berarti "merayakan".
Pertandingan Piala Dunia FIFA 2010 telah dikenal dengan suara vuvuzela, sebuah alat musik panjang yang ditiup oleh para pendukung di seluruh pertandingan.[57][58][59] Banyak penyaing Piala Dunia yang mengkritik dan mengkomplain tentang suara yang ditimbulkan oleh vuvuzela, termasuk Patrice Evra, yang menuduh vuvuzela menyebabkan performa Prancis bermain buruk.[60]Lionel Messi juga mengkomplain bahwa suara yang dihasilkan vuvuzela mengganggu komunikasi antarpemain dalam pertandingan.[61]
Referensi
^"Golden Boot". FIFA. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2010-06-15. Diakses tanggal 07 July 2010.Periksa nilai tanggal di: |accessdate= (bantuan)
^"Adidas Golden Ball". FIFA.com. Fédération Internationale de Football Association. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2020-03-14. Diakses tanggal 6 July 2012.
^"Hyundai Best Young Player". FIFA.com. Fédération Internationale de Football Association. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2020-06-11. Diakses tanggal 6 July 2012.
^"Adidas Golden Glove". FIFA.com. Fédération Internationale de Football Association. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2020-06-17. Diakses tanggal 6 July 2012.
^Harding, Paul. "Shining on the World Stage". Quality Progress. December 2010. pp. 56–61.
^Pemeringkatan yang ditampilkan adalah hasil bulan Mei 2010, tetapi pemeringkatan yang digunakan untuk memilih tujuh peserta non-tuan rumah adalah hasil bulan Oktober 2009 FIFADiarsipkan 2018-12-24 di Wayback Machine.
^"Draw ignites FIFA World Cup fever". FIFA.com. Fédération Internationale de Football Association. 4 December 2009. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2009-12-08. Diakses tanggal 4 December 2009.