Share to: share facebook share twitter share wa share telegram print page

 

Pemilihan umum Gubernur DKI Jakarta 2012

Pemilihan umum Gubernur DKI Jakarta 2012
11 Juli dan 20 September 2012
Kandidat
 
Calon Joko Widodo Fauzi Bowo
Partai PDI-P Demokrat
Wakil Basuki T. Purnama Nachrowi Ramli
Suara rakyat 2.472.130 2.120.815
Persentase 53,82% 46,18%
Peta persebaran suara
Hasil pemilihan berdasarkan kecamatan. Kecamatan-kecamatan yang dimenangkan oleh Joko Widodo: , Fauzi Bowo: . Warna yang lebih terang(atau) menandakan mayoritas di bawah 5%.
Gubernur dan Wakil Gubernur petahana
Fauzi Bowo dan Prijanto

Demokrat

Gubernur dan Wakil Gubernur terpilih

Joko Widodo dan Basuki Tjahaja Purnama
PDI-P

Pemilihan Umum Gubernur dan Wakil Gubernur DKI Jakarta 2012 diselenggarakan pada Rabu, 11 Juli 2012 [1] dan Kamis, 20 September 2012 untuk memilih Gubernur Jakarta untuk jangka waktu lima tahun berikutnya. Gubernur petahana Fauzi Bowo yang kembali mencalonkan diri[2] harus mengikuti babak penentuan (putaran kedua) pada tanggal 20 September.

Deklarasi Kandidat

Berdasarkan peraturan, hanya partai politik yang memiliki 15 kursi atau lebih di Dewan Perwakilan Rakyat Daerah yang dapat mengajukan kandidat.[3] Partai politik yang memiliki kursi kurang dapat mengajukan calon hanya jika mereka telah memperoleh dukungan dari partai politik lainnya. Calon independen dapat mengajukan diri jika mereka telah mengumpulkan setidaknya 407.340 tanda tangan dari penduduk lokal sebagai dukungan untuk mendaftarkan pencalonan mereka ke Komisi Pemilihan Umum.

Kandidat

Putaran Pertama

Pemilihan umum ini diikuti oleh enam calon pasangan gubernur dan wakil gubernur, 4 pasangan diusung oleh partai politik dan dua pasang berasal darì calon independen. Berikut ini merupakan daftar calon Gubernur dan Wakil Gubernur DKI Jakarta sesuai dengan nomor urut:[4]

Salah satu poster untuk Kandidat Peserta Pilgub DKI Jakarta 2012
Nomor
urut
Kandidat Partai pendukung
1
Fauzi Bowo
(Kader Partai Demokrat)
Nachrowi Ramli
(Kader Partai Demokrat)
Gubernur DKI Jakarta petahana
(2007–2012)
Kepala Lembaga Sandi Negara RI
(2002–2008)
2
Independen
Hendardji Soepandji
(Non–Partai)
Ahmad Riza Patria
(Kader Partai Gerindra)
Komandan Pusat Polisi Militer
(2006–2007)
Ketua DPP KNPI
(2002–2005)
3
Joko Widodo
(Kader PDIP)
Basuki Tjahaja Purnama
(Kader Partai Gerindra)
Wali Kota Surakarta
(2005–2012)
Anggota DPR RI
(2009–2012)
4
Hidayat Nur Wahid
(Kader PKS)
Didik J. Rachbini
(Kader PAN)
Ketua MPR RI
(2004–2009)
Anggota DPR RI
(2004–2009)
5
Independen
Faisal Batubara
(Non–Partai)
Biem Triani Benjamin
(Non–Partai)
Sekretaris Jenderal PAN
(1998–2000)
Anggota DPD RI
(2004–2009)
6
Alex Noerdin
(Kader Partai Golkar)
Nono Sampono
(Non–Partai)
Gubernur Sumatera Selatan
(2008–2013)
Kepala Badan SAR Nasional
(2010–2011)

Putaran Kedua

Setelah Pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur DKI Jakarta Putaran I usai, cukup mengejutkan karena menghasilkan kemenangan pasangan Joko-Basuki, sedangkan Fauzi-Nachrowi yang sebelumnya diunggulkan menang justru berada di posisi kedua. Kejutan lainnya adalah keunggulan calon perorangan Faisal-Biem yang mampu mengalahkan Alex-Noerdin.[5] Jika dilihat per wilayah, Joko-Basuki tampak menang di lima kota dan di 31 kecamatan yang tujuh di antaranya dimenangi mutlak, yakni di Grogol Petamburan, Kelapa Gading, Pademangan, Penjaringan, Sawah Besar, Taman Sari, dan Tambora, dengan kemenangan terbesar di Kec. Kelapa Gading dengan 61,1% suara. Di tingkat kabupaten/kota, kemenangan terbesar Joko-Basuki terdapat di Jakarta Barat dengan 47,8% suara, sedangkan perolehan terkecil di Kepulauan Seribu dengan 10,1% suara. Fauzi-Nachrowi hanya menang di satu kabupaten dan 13 kecamatan. Kecamatan yang dimenangi Fauzi-Nachrowi antara lain Cilincing, Cipayung, Jagaraksa, Johar Baru, Kepulauan Seribu Selatan, Kepulauan Seribu Utara, Kramat Jati, Mampang Prapatan, Menteng, Pancoran, Setiabudi, Tanah Abang, dan Tebet. Di kawasan kota, keunggulan tertinggi terdapat di Kec. Mampang Prapatan dengan 40,2% suara, sedangkan perolehan terendah di Kelapa Gading dengan 24,4% suara. Di tingkat kabupaten/kota, Fauzi-Nachrowi berhasil memperoleh kemenangan mutlak di Kepulauan Seribu dengan 55,1% suara, dan perolehan terendah di Jakarta Utara dengan 31,1% suara. Angka golput dalam Pilgub Putaran I ini pun cukup tinggi, yakni 37,7%, dengan golput tertinggi di Jakarta Utara dengan 40,6%, dan yang terendah di Kepulauan Seribu, 23,0%.

Hal menarik lainnya adalah selain Joko-Basuki, kelima calon lainnya memperoleh suara lebih rendah daripada basis dukungan awalnya pada saat pencalonan, termasuk pula kedua calon perseorangan. Pemilihan umum putaran kedua ini diikuti oleh dua calon pasangan gubernur dan wakil gubernur nomor urut 1 dan 3. Berikut ini merupakan daftar calon Gubernur dan Wakil Gubernur DKI Jakarta sesuai dengan nomor urut:

Nomor
urut
Kandidat Partai pendukung
1
Fauzi Bowo
(Kader Partai Demokrat)
Nachrowi Ramli
(Kader Partai Demokrat)
Gubernur DKI Jakarta petahana
(2007–2012)
Kepala Lembaga Sandi Negara RI
(2002–2008)
3
Joko Widodo
(Kader PDIP)
Basuki Tjahaja Purnama
(Kader Partai Gerindra)
Wali Kota Surakarta
(2005–2012)
Anggota DPR RI
(2009–2012)

Hitung cepat

Putaran pertama hitung cepat (quick count) yang dilakukan Lembaga Survei Indonesia (LSI) menghasilkan; Foke-Nara (34,42%), Hendardji-Riza (1,85%), Jokowi-Ahok (42,85%), Hidayat-Didik (11,80%), Faisal-Biem (4,75%), dan Alex-Nono (4,41%).

Sementara, hitung cepat pada hari pemilu putaran kedua tanggal 20 September 2012 yang ditayangkan sejumlah stasiun televisi mengunggulkan pasangan Jokowi-Ahok meraih suara sekitar 54-56%, sementara Foke-Nara berkisar 46-44%. Publikasi sejumlah media cetak sehari setelah pemilu (21/9) mengungkapkan, pasangan Jokowi-Ahok tetap unggul atas pasangan Fauzi Bowo-Nachrowi Ramli; LSI dengan (53,81%:46,19%), Indobarometer (54,11%:45,89%), Indonesian Network Election Survey (57,39%:42,61%), Jaringan Suara Indonesia (53,28%:46,72%), Saiful Mujani Research and Consulting (53,27%:46,73%), dan Lingkaran Survei Indonesia (53,68%:46,32%), Kompas (52,97%:47,03%).

Hasil resmi direncanakan diumumkan pada tanggal 28 September 2012.

Perhitungan dan hasil

Hasil pemilukada DKI Jakarta putaran 1 diumumkan oleh Komisi Pemilihan Umum DKI Jakarta pada tanggal 20 Juli 2012.[6] Memasuki putaran kedua, Partai Golongan Karya dan Partai Persatuan Pembangunan memberikan dukungan kepada pasangan Fauzi Bowo dan Nachrowi Ramli. Sementara, hasil pemilukada DKI Jakarta putaran 2 diumumkan pada Sabtu, 29 September 2012. Penetapan dilakukan sesuai dengan hasil rekapitulasi penghitungan suara di tingkat provinsi sehari sebelumnya. Pasangan Jokowi-Ahok meraih 2.472.130 (53,82%) suara, sedang Foke-Nara mendapatkan 2.120.815 (46,18%) suara. Dengan selisih 351.315 (7,65%) suara, Ketua KPUD DKI Jakarta Dahliah Umar menyatakan, "Pasangan nomor urut 3 meraih suara terbanyak dalam putaran kedua."

No Calon Gubernur-Wakil Gubernur Partai Politik Putaran 1 Putaran 2
Pemilih % Pemilih %
1 Foke-Nara PD, PAN, Hanura, PKB, PBB, PMB, dan PKNU 1.476.648 34,05% 2.120.815 46,18%
2 Hendardji-Ariza Independen 85.990 1,98%
3 Jokowi-Ahok PDIP dan Gerindra 1.847.157 42,60% 2.472.130 53,82%
4 Hidayat-Didik PKS 508.113 11,72%
5 Faisal-Biem Independen 215.935 4,98%
6 Alex-Nono Golkar, PPP, PDS, PP, PKPB, PKDI, RepublikaN, PPIB, Partai Buruh, PPNUI, PNI Marhaenisme 202.643 4,67%
Jumlah suara sah 4.336.486 4.592.945
Jumlah suara tidak sah 93.047
Golput 2.555.207 36,6% 2.349.657
Jumlah seluruh suara 4.429.533
Jumlah Total DPT 6.962.348 100% 6.996.951 100%
Sumber [7]
Hasil berdasarkan kecamatan
Daerah Foke-Nara Jokowi-Basuki Total
Jakarta Barat[8]
Kebon Jeruk 76,477 (51.27%) 72,690 (48.73%) 149,167
Taman Sari 25,414 (39.33%) 39,197 (60.67%) 64,611
Grogol 34,984 (32.16%) 73,797 (67.84%) 108,781
Kalideres 82,551 (48.18%) 88,797 (51.82%) 171,348
Palmerah 50,838 (51.03%) 48,794 (48.97%) 99,632
Kembangan 56,902 (49.22%) 58,699 (50.78%) 115,601
Cengkareng 95,656 (43.74%) 123,029 (56.26%) 218,685
Tambora 51,476 (41.61%) 72,229 (58.39%) 123,705
Total 474,298 (45.11%) 577,232 (54.89%) 1,051,530
Jakarta Pusat[9]
Cempaka Putih 21,700 (48.84%) 22,730 (51.16%) 44,430
Tanah Abang 40,672 (54.06%) 34,564 (45.94%) 75,236
Sawah Besar 22,935 (37.59%) 38,073 (62.41%) 61,008
Menteng 22,984 (54.97%) 18,830 (45.03%) 41,814
Senen 29,883 (51.57%) 28,069 (48.43%) 57,952
Johar Baru 34,792 (53.89%) 29,765 (46.11%) 64,557
Gambir 22,331 (46.68%) 25,509 (53.32%) 47,840
Kemayoran 54,130 (47.85%) 58,989 (52.15%) 113,119
Total 249,427 (49.30%) 256,529 (50.70%) 505,956
Jakarta Timur[10]
Pulo Gadung 59,161 (43.48%) 76,894 (56.52%) 136,055
Cipayung 54,587 (50.47%) 53,578 (49.53%) 108,165
Cakung 102,388 (48.55%) 108,514 (51.45%) 210,902
Kramat Jati 65,330 (50.76%) 63,382 (49.24%) 128,712
Matraman 42,867 (50.08%) 42,737 (49.92%) 85,604
Ciracas 52,182 (42.29%) 71,220 (57.71%) 123,402
Jatinegara 72,977 (49.68%) 73,924 (50.32%) 146,901
Duren Sawit 84,139 (45.12%) 102,356 (54.88%) 186,495
Pasar Rebo 38,452 (42.74%) 51,525 (57.26%) 89,977
Makasar 39,283 (43.47%) 51,090 (56.53%) 90,373
Total 611,366 (46.79%) 695,220 (53.21%) 1,306,586
Jakarta Selatan[11]
Setiabudi 27,146 (51.21%) 25,866 (48.79%) 53,012
Pancoran 40,594 (55.22%) 32,922 (44.78%) 73,516
Mampang 38,614 (54.59%) 32,119 (45.41%) 70,733
Pesanggrahan 43,566 (42.98%) 57,803 (57.02%) 101,369
Kebayoran Baru 29,748 (42.21%) 40,720 (57.79%) 70,468
Tebet 58,274 (52.55%) 52,609 (47.45%) 110,883
Pasar Minggu 65,732 (48.18%) 70,703 (51.82%) 136,435
Kebayoran Lama 58,644 (43.05%) 77,577 (56.95%) 136,221
Jagakarsa 72,649 (52.68%) 65,255 (47.32%) 137,904
Cilandak 41,775 (44.70%) 51,683 (55.30%) 93,458
Total 476,742 (48.45%) 507,257 (51.55%) 983,999
Jakarta Utara[12]
Cilincing 85,266 (52.72%) 76,463 (47.28%) 161,729
Penjaringan 38,340 (29.87%) 90,007 (70.13%) 128,347
Koja 68,068 (49.90%) 68,328 (50.10%) 136,396
Pademangan 24,572 (34.66%) 46,318 (65.34%) 70,890
Tanjung Priok 67,669 (38.81%) 106,669 (61.19%) 174,338
Kelapa Gading 16,273 (26.59%) 44,929 (73.41%) 61,202
Total 300,188 (40.96%) 432,714 (59.04%) 732,902
Kepulauan Seribu[13]
Kep. Seribu Selatan 3,475 (73.22%) 1,271 (26.78%) 4,746
Kep. Seribu Utara 5,319 (73.61%) 1,907 (26.39%) 7,226
Total 8,794 (73.45%) 3,178 (26.55%) 11,972

Galeri

Referensi

  1. ^ "11 Juli 2012, Pemilu DKI Jakarta". Tempo.co. Tempo. 15 December 2011. Diakses tanggal 18 March 2012. [pranala nonaktif permanen]
  2. ^ "Lewat Twitter, Anas Umumkan Pasangan Foke-Nachrowi". Tempo.co. Tempo. 19 March 2012. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2016-03-06. Diakses tanggal 19 March 2012. 
  3. ^ "Koalisi Alex-Nono Terancam Pecah". Tempo.co. Tempo. 14 March 2012. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2013-12-11. Diakses tanggal 18 March 2012. 
  4. ^ "Nomor Urut Pasangan Calon Gubernur dan Wakil Gubernur DKI Jakarta Tahun 2012-2017 -- RenumerasiPNS.com". Diarsipkan dari versi asli tanggal 2012-05-24. Diakses tanggal 2012-06-03. 
  5. ^ Bakanekobaka (Sabtu, 28 Juli 2012). "BakaNekoBaka: Pilgub DKI Jakarta Putaran I". BakaNekoBaka. Diakses tanggal 2019-03-29. 
  6. ^ Hasil Pilkada DKI akan diumumkan 20 Juli
  7. ^ [1] Diarsipkan 2014-04-13 di Wayback Machine. Detik
  8. ^ [2] Jakbar
  9. ^ [3] Jakpus
  10. ^ [4] Jaktim
  11. ^ [5] Kep. Seribu
  12. ^ [6] Jakut
  13. ^ [7] Kep. Seribu

Pranala luar

Kembali kehalaman sebelumnya