Ia merupakan alumni AKABRI Laut 1977 angkatan 23 dan mengawali karier militernya sebagai perwira divisi Bahari KRI Lambung Mangkurat. Selain penugasan di dalam dan luar negeri serta komandan kapal perang berbagai jenis dan tipe, Panglima Armada RI Kawasan Barat dan Timur.
Setelah pensiun dari dinas kemiliteran, Laksamana Madya TNI (Purn) Moekhlas Sidik merasa terpanggil untuk terus berkiprah membangun negeri dengan terjun ke dunia politik. Pada tahun 2012, Laksamana berbintang tiga ini mendatangi kantor DPP Partai Gerindra untuk mendaftar menjadi anggota. Oleh Ketua Dewan Pembina Partai GERINDRA, Prabowo Subianto, Moekhlas Sidik diterima dan diminta untuk menjadi Calon Anggota Legislatif pada tahun 2013. Akan tetapi, seiring dengan dibentuknya Badan Pemenangan Nasional Pemilihan Umum oleh DPP Partai GERINDRA, yang bersangkutan diminta mundur dari pencalonannya dan didaulat menjadi Ketua Badan tersebut. Di bawah kepemimpinannya, Partai GERINDRA mendapatkan kemajuan yang sangat pesat, yakni kenaikan perolehan suara dari periode sebelumnya atau 73 kursi Anggota DPR-RI. Setelah Ketua Umum Alm. Prof. Suhardi meninggal dunia karena sakit, Prabowo Subianto didaulat menjadi Ketua Umum DPP Partai GERINDRA sekaligus sebagai Ketua Dewan Pembina Partai GERINDRA, maka terjadi perubahan struktur organisasi di DPP Partai GERINDRA dengan menambahkan salah satu unsur penting dalam kepengurusan, yakni Ketua Harian DPP Partai GERINDRA. Oleh karena kemampuannya dalam memimpin, Laksamana Madya TNI (Purn) didaulat menjadi orang nomor 2 di Partai Gerindra sebagai Ketua Harian.
Anggota Partai GERINDRA (2012)
Ketua Badan Pemenangan Nasional Pemilihan Umum DPP Partai GERINDRA (2013-2014)
Wakil Ketua Tim Pemenangan Prabowo-Hatta (2014-2014)