Makanan pokok adalah makanan yang dikonsumsi dalam porsi yang banyak, menjadi sumber karbohidrat, memiliki rasa yang netral, mengenyangkan, dan didapatkan dari hasil alam daerah setempat.[2] Selain memiliki kandungan karbohidrat, makanan pokok juga merupakan makanan yang biasa dikonsumsi dan menjadi budaya makan di berbagai etnik.[3] Di Indonesia, nasi merupakan salah satu makanan pokok bagi masyarakatnya. Nasi sudah menjadi budaya makan bagi masyarakat Indonesia. Selain itu, nasi putih mengandung sumber energi yang baik untuk tubuh.[4] Jenis makanan pokok di setiap daerah berbeda-beda. Hal ini dipengaruhi oleh keadaan tempat dan budaya di tempat tersebut. Selain nasi, makanan pokok yang ada di Indonesia di antaranya: jagung, kentang, labu kuning, pisang, sagu, singkong, ubi jalar, dan sukun.[5]
Penyebaran
Di Benua Amerika, penduduknya menjadikan jagung sebagai salah satu makanan pokok sehari-hari. Jagung dapat dengan mudah ditemukan di Amerika Serikat. Penyebaran jagung sebenarnya datang dari Amerika Tengah. Karena jumlah jagung melimpah di Amerika Serikat, menjadikan negara tersebut sebagai produsen dan pengekspor jagung terbesar. Lebih dari 90 juta hektar tanah digunakan untuk menanam jagung. Gandum merupakan bahan utama untuk makanan pokok bagi penduduk di Timur Tengah. Gandum biasanya diolah menjadi tepung, yang kemudian digunakan untuk membuat roti, mie pasta, biskuit, dan makanan umum lainnya. Cina dan India menggunakan gandum sebesar 31% dari produksi gandum global pada 2019, disusul oleh Rusia, Amerika Serikat, dan Prancis.[6] Beras merupakan makanan pokok di Asia. Hal ini dibuktikan dengan catatan dari Organisasi Kerja Sama dan Pembangunan Ekonomi (OECD), yang menyebutkan bahwa penduduk di Asia menjadi konsumen tertinggi beras. Di tahun 2018-2020, jumlah konsumsi beras di Asia mencapai 77,2 kg per orang dalam satu tahun. Hal ini dipengaruhi oleh banyaknya petani yang berada di Asia, yang juga memproduksi beras sekitar 90% dari produksi beras dunia.[7]
Pengelompokkan
Nabati
Makanan pokok yang berasal dari pangan nabati dihasilkan dari tumbuhan yang bisa dikonsumsi oleh manusia. Pangan nabati ini dapat dikonsumsi setelah melalui proses pengolahan, atau bisa juga dikonsumsi secara langsung. Bahan pangan produk nabati mengandung berbagai gizi yang diperlukan bagi tubuh manusia, seperti vitamin, mineral, serat, karbohidrat, kalsium, zat besi, dan protein.[8] Di Indonesia, pengelompokkan bahan pokok yang berasal dari bahan nabati telah diatur dalam Rencana Strategis Badan Ketahanan Pangan 2010-2014. Pangan nabati terbagi atas beras, jagung, kedelai, kacang tanah, ubi kayu, ubi jalar, sayuran, buah-buahan, minyak goreng, dan gula putih.[9]
Hewani
Makanan pokok yang berasal dari pangan hewani merupakan makanan pokok yang berasal dari ternak, unggas, dan ikan. Makanan pokok jenis hewani dapat digolongkan dalam empat besar kelompok yakni: daging, telur, susu, dan ikan.[10]
Kandungan gizi
Gizi merupakan zat yang ada dalam makanan pokok yang dibutuhkan untuk tubuh yang berfungsi dalam pertumbuhan dan kesehatan tubuh. Gizi seimbang merupakan susunan makanan sehari-hari yang di dalamnya terdapat kandungan zat gizi sesuai dengan jumlah yang dibutuhkan.[11]
Beberapa hal yang memengaruhi produksi makanan pokok yang berbeda-beda yaitu hasil alam, atau pengaruh geografi yang berdampak terhadap pola konsumsi penduduk di suatu negara.[12] Pola konsumsi tersebut dipengaruhi oleh genetika. Lidah manusia mampu menangkap rasa manis, asin, pahit, asam, dan umami. Variasi DNA tersebut berpengaruh terhadap komposisi rasa. Budaya makan juga berpengaruh terhadap pola konsumsi dari suatu masyarakat, yang berdampak terhadap pengaruh produksi makanan pokok. Hal terakhir, yang memengaruhi produksi makanan pokok yaitu lingkungan suatu negara terhadap penggunaan bahan makanan.[13]
Contoh
Makanan pokok di berbagai daerah memiliki variasinya masing-masing. Sumber makanan yang tersedia di daerah tersebut berbeda-beda. Ada lebih dari 50.000 tanaman yang dapat dimakan di dunia, tetapi hanya 15 di antaranya yang menyediakan 90% asupan energi makanan dunia.[14]
Jagung
Jagung merupakan salah satu makanan pokok masyarakat Indonesia, khususnya di wilayah Madura dan Nusa Tenggara Timur. Jagung adalah salah satu tanaman yang mengandung karbohidrat yang tinggi selain padi dan gandum.[16] Di dalam bulir jagung terdapat 80% karbohidrat dari keseluruhan bulir kering. Jumlah tersebut lebih rendah dibandingkan dengan kandungan karbohidrat yang terdapat di dalam beras. Di dalam setiap 100 gram jagung, terdapat 361-366 kalori. Jumlah serat dan karoten yang terdapat dalam jagung, lebih banyak dibandingkan dengan beras. Zat karoten berfungsi untuk pembentukan vitamin A.[17] Proses pengolahan jagung menjadi makanan pokok relatif mudah. Salah satu contohnya yaitu beras jagung. Beras jagung bisa dimanfaatkan sebagai makanan pokok selain beras. Selain itu, jagung juga termasuk dalam proyek pengembangan diversifikasi pangan.[18] Di Nusa Tenggara Timur, jagung diolah menjadi produk pangan yang bisa dikonsumsi dalam bentuk jagung basah dengan kulit, jagung kering dengan kulit, dan jagung pipilan.[19] Jagung bisa tumbuh di dataran rendah dan dataran tinggi, dan dengan kondisi lahan sawah atau lahan tegalan. Suhu yang bagus untuk budidaya jagung sekitar 21-34 °C, dengan ketinggian tanah sekitar 1000-1800 mdpl, dan ketinggian maksimum sekitar 50-600 mdpl. Setiap bulannya jagung memerlukan air sekitar 100–140 mm untuk perawatannya.[20]
Kentang
Kentang merupakan makanan pokok yang berasal dari jenis umbi-umbian. Kentang sudah menyebar di benua Amerika dari 10.000 tahun yang lalu di Pegunungan Andes. Dahulu kentang hanya tumbuh secara liar yang dibudidayakan, dan berkembang menjadi makanan pokok di dunia. Setelah itu, kentang mulai menyebar ke Benua Eropa di abad ke-16, yang disebarkan oleh orang Spanyol karena perdagangan. Pusat keanekaragaman genetik dari kentang ada di Amerika Latin tepatnya di Pegunungan Andes, di Peru, dan di Bolivia. Akibat perdagangan yang dibawa oleh orang Spanyol, kentang menyebar lagi keberadaanya ke Inggris, lalu Asia, dan Afrika. Kentang mulai dikenal di Indonesia sejak tahun 1794 di Cimahi, Bandung. Penanaman kentang ini dipengaruhi oleh bangsa Belanda ketika menjajah Indonesia. Hal ini dilakukan oleh Belanda karena mengalami kesulitan dalam stok impor dari Eropa. Kini kentang sudah bisa ditemuai di daerah-daerah Indonesia, terutama di dataran tinggi.[21] Sebagai makanan pokok, kentang memiliki manfaat bagi tubuh manusia. Manfaat tersebut di antaranya: menjadi sumber energi, sistem pencernaan menjadi lancar, baik untuk ibu hamil. Namun, tetap harus memperhatikan takaran dalam mengkonsumsi kentang. Contohnya, dalam kentang hijau bagi ibu hamil bisa menyebabkan keracunan. Selain itu, ketika hamil juga harus menghindari kentang yang diolah dengan cara digoreng dan dipanggang. Hal tersebut akan mengakibatkan gestasional atau kenaikan berat badan yang kurang sehat.[22] Kandungan karbohidrat yang terdapat dalam kentang, jumlahnya lebih tinggi dibandingkan dengan biji serealia di dalam jenis umbi lainnya. Selain itu, asam amino yang terdapat di dalam kentang seimbang dan baik untuk tubuh. Asam amino yang terdapat dalam kentang di antaranya: leusin, fenilalanin, lisin, valin, arginin, triptopan, treonin, histidin, sistin, dan metionin. Selain itu, umbi kentang juga mengandung sedikit lemak dan kolestrol. Kandungan karbohidrat yang tinggi diimbangi dengan sodium, serat diet, protein, vitamin C, kalsium, zat besi, dan vitamin B6 yang cukup tinggi.[23]
Labu kuning
Labu kuning berasal dari Benua Amerika, tepatnya di Negera Meksiko. Seiring dengan berkembangnya perdagangan internasional, labu kuning terus meluas pemasarannya dan tumbuh di negara tropis, seperti Filipina, Malaysia, beberapa negara di Afrika dan Indonesia. Di Indonesia, nama labu kuning bermacam-macam sebutannya tergantung daerah setempat. Di Jawa, labu kuning dikenal dengan nama waluh. Di Sumatera istilah labu kuning dikenal dengan istilah jambe.[25]Konsumen tertinggi untuk labu kuning yaitu Amerika Serikat. Berdasarkan data, satu orang di Amerika biasa menghabiskan sekitar 3 kg labu per tahun. Apabila diakumulasikan jumlahnya mencapai 700.000 ton/tahun.[26] Manfaat dari mengkonsumsi labu kuning yaitu mampu menetralkan radikal bebas. Labu kuning mengandung zat alpha-karoten, beta-karoten dan beta-cryptoxanth yang mampu menghentikan kerusakan sel yang ada di dalam tubuh. Dengan mengkonsumsi labu kuning mampu meningkatkan sistem imun, labu kuning banyak mengandung vitamin A. Antioksidan yang terdapat di dalam labu kuning mampu mengontrol kolesterol yang buruk untuk tubuh.[27]
Pisang
Pisang memiliki potensi untuk dijadikan bahan pangan pokok pengganti nasi.[28] Pisang merupakan komoditas unggulan yang mudah ditemui di Indonesia. Hal tersebut dibuktikan dengan jumlah kontribusi terhadap produksi buah nasional yang mencapai 40-45%.[29] Akibat krisis pangan, di Uganda pisang dijadikan makanan pokok. Rata-rata jumlah konsumsi pisang di Uganda mencapai 1 kg per hari, meskipun secara kandungan gizi nutrisi dari pisang masih kurang.[30] Pisang mengandung kalium yang berfungsi untuk mengatur keseimbangan cairan dan proses elektrolit. Hal ini membantu menyeimbangkan tekanan darah, dan mencegah hipertensi. Selain kalium, di dalam pisang juga banyak mengandung karbohidrat, Vitamin A, dan magnesium. Rendahnya lemak yang ada dalam pisang cocok untuk program penurunan berat badan. Salah satu penerapan program penurunan berat badan, di negara Jepang jumlah pisang yang dikonsumsi tidak boleh lebih dari empat, hal tersebut mampu mempermudah proses metabolisme.[31]
Sagu
Sagu adalah makanan pokok di Indonesia bagian timur, tepatnya di Papua. Bahan baku sagu yaitu hasil olahan batang pohon palem tropis atau Metroxylon (rumbia). Masyarakat menjadikan olahan sagu sebagai makanan pokok pengganti beras.[33] Di dalam sagu terdapat kandungan karbohidrat yang tinggi. Selain karbohidrat, di dalam sagu juga terdapat protein, serat, kalsium, dan zat besi. Lemak dan asam karoten yang ada di dalam sagu kandungannya sedikit. Oleh karena itu, karena kandungan zat yang terkandung dalam sagu sangat baik untuk tubuh, maka bisa digunakan untuk makanan pokok seperti beras dan jagung.[34] Sagu bisa diproduksi apabila sudah berumur 10 tahun. Tunas-tunasnya yang terus tumbuh berdampak tidak perlu menanam pohon baru. Berdasarkan penelitian, sagu merupakan penghasil pati tertinggi.[35]Makanan olahan yang berbahan dasar sagu di antaranya papeda. Papeda adalah makanan khas dari Indonesia bagian timur. Bentuknya bubur sagu yang kental. Olahan papeda biasanya disantap bersama ikan tongkol dan diberi bumbu kuah kuning yang berasal dari kunyit.[36]
Singkong
Singkong memiliki kandungan karbohidrat sebesar 34%. Singkong juga merupakan salah satu komoditas potensial di Indonesia. Oleh karena itu, singkong sering dimanfaatkan sebagai makanan pokok oleh masyarakat Indonesia.[37] Salah satu hasil olahan singkong sebagai makanan pokok yaitu beras singkong. Beras singkong mampu menjadi sumber energi, karena mengandung karbohidrat yang sama dengan beras padi. Jenis yang dijadikan bahan beras singkong yaitu singkong manis atau kuning. Di mana jenis singkong tersebut memiliki kandungan hidrogen sianida yang rendah.[38] Beras singkong cocok dikonsumsi oleh penderita diabetes karena bebas dari kandungan gluten atau gula.[39] Olahan lainnya yaitu, tiwul yang terbuat dari singkong. Tiwul bisa menggantikan nasi sebagai makanan pokok, karena banyak mengandung vitamin C, kalsium, zat besi, protein, dan fosfor. Tiwul bisa ditemukan di daerah Jawa, khususnya di daerah Wonogiri, Pacitan, dan Gunung Kidul.[40]
Ubi jalar
Ubi jalar atau Ipomoea batatas L. merupakan salah satu jenis makanan pokok di kawasan Indonesia bagian timur, tepatnya di Papua. Berdasarkan perkembangannya produksi ubi jalar pada tahun 1985 luas panennya mencapai 265.000 ha dengan produksi 2,16 juta ton. Di tahun 1996 produksinya menurun menjadi 213.000 ha. Produksi tersebut terus menurun di tahun 2002, luas panennya menjadi 177.276 ha dengan produksi 1,77 juta ton. Berdasarkan Data Badan Pusat Statistik ketersediaan ubi jalar di tahun 1990-1995 mencapai 16 kg per tahun. Sedangkan, jumlah beras 124 kg per tahun. Namun, di Papua jumlah beras hanya mencapai 10 kg per tahun, sedangkan ubi jalar di Papua 90 kg per tahun.[43] Karakteristik ubi jalar memiliki umur panen 3-4,5 bulan. Warna ubi jalar di antaranya putih, kuning kecokelatan, merah tua, dan ungu kemerahan. Daging ubi jalar umumnya berwarna putih, krem, kuning, merah jingga, dan putih keunguan. Berdasarkan warna dagingnya, cita rasa dari ubi jalar sudah bisa ditentukan.[44] Ubi jalar merupakan jenis tanamanpalawija yang memiliki potensi yang cukup baik dalam program diversifikasi pangan. Sebagai makanan pokok, ubi jalar mengandung karbohidrat, vitamin A, dan vitamin C yang tinggi. Ubi jalar menjadi bahan pangan utama di Irian Jaya dan Papua Nugini.[45] Ubi jalar menduduki peringkat keempat, berdasarkan jumlah karbohidrat setelah beras, jagung, dan ubi kayu. Keunggulan ubi jalar yaitu sebagai sumber energi yang kaya akan karbohidrat. Daunnya memiliki kandungan vitamin A dan protein. Ubi jalar bisa hidup di lingkungan marjinal yang ekstrem. Hasil panen ubi jalar dipengaruhi oleh varietas, tempat tumbuh, dan musim tanam. Di musim kemarau varietas akan menghasilkan kadar tepung yang tinggi dibandingkan musim hujan.[46]
Sukun
Sukun (Artocapus altilis) telah menjadi makanan pokok alternatif di Indonesia sejak tahun 1920. Buah sukun memiliki karbohidrat yang tinggi yang menjadi sumber serat. Selain itu di dalam buah sukun terdapat kalsium, tembaga, besi, magnesium, kalium, tiamis, dan niacin. Buah sukun juga mengandung mineral, vitamin B1, vitamin B2, dan vitamin C yang bermanfaat untuk tubuh. Kandungan air di dalam buah sekitar 69,3%, serta proses penanaman dan pengolahan lebih mudah dibandingkan dengan tanaman padi.[48] Buah sukun cocok tumbuh di dataran rendah yang panas.[49] Buah sukun memiliki karakteristik tidak memiliki biji serta memiliki tekstur yang empuk, sedangkan buahnya berbentuk bulat dan kulitnya kasar dan tebal. Buah sukun dapat dipanen dalam kurun waktu satu tahun dua kali. Panen pertama di bulan Januari-Februari, dan panen yang kedua ada di bulan Juli-Agustus. Sukun dapat dipanen jika sudah berumur lima hingga tujuh tahun, dan tetap akan berbunga hingga umur 50 tahun. Sukun banyak dijumpai di wilayah Jawa Tengah dan Jawa Timur.[50]
Cokelat
Peradaban Olmek merupakan peradaban manusia yang pertama kali menanam tanaman cokelat.[51] Peradaban Olmek berkembang di Mesoamerika sebagai sebuah peradaban kuno.[52] Awal perkembangan peradabannya pada 1400 SM.[53] Lokasi permukimannya di Kota San Lorenzo.[54] Bibit yang mereka gunakan berasal dari tanaman Theobroma cacao. Penanamannya didukung oleh iklim tropis di lingkungan Mesoamerika.[55]
Manfaat
Sumber energi
Salah satu contoh dari makanan pokok yaitu sagu. Berdasarkan penelitian sagu bermanfaat untuk mengembalikan energi yang hilang. Sagu dapat meningkatkan produksi glukosamin secara alami di dalam tubuh. Dampaknya mampu memulikan otot dan pergerakan sendi.[56] Selain sagu, ada pula nasi yang mampu memenuhi kebutuhan energi di dalam tubuh. Di dalam nasi terdapat karbohidrat sebagai sumber energi bagi tubuh.[57]
Mencegah darah tinggi
Akar tapioka bisa bermanfaat untuk penyembuhan stres, hipertensi, dan pencegahan permasalahan kardiovaskular. Selain itu, makanan pokok jenis sagu mengandung potasium yang bermanfaat untuk peningkatan sirkulasi darah dan kardiovaskular.[56]
Mengontrol gula darah
Salah satu alternatif makanan pokok yaitu sorgum. Sorgum adalah jenis biji-bijian sejenis padi. Di dalam sorgum terdapat struktur kompleks seperti pati, serat, asam fenolat, dan antioksidan. Zat-zat bermanfaat sebagai kontrol kadar gula darang agar stabil di dalam tubuh.[58]
^Al Thagafi, Esam Abid (2020). Al-Bahar, A. H., dan Gautama, C., ed. Duta Antara Dua Kutub. Jakarta: Kepustakaan Populer Gramedia. hlm. 53. ISBN978-602-481-454-0.Parameter |url-status= yang tidak diketahui akan diabaikan (bantuan)Pemeliharaan CS1: Banyak nama: editors list (link)
^Santo Saba Piliang. Borobudur Bukan Candi. Santo Saba Piliang. hlm. 27.Parameter |url-status= yang tidak diketahui akan diabaikan (bantuan)