Dilahirkan dalam keluarga bangsawan Swabia, Neurath memulai karir diplomatiknya pada tahun 1901. Ia juga terlibat dalam Perang Dunia I dan dianugerahkan tanda kehormatan salib besi atas jasa-jasanya. Setelah berakhirnya Perang Dunia I, Neurath diangkat menjadi Duta Besar Jerman untuk Denmark, Italia, dan Britania Raya. Pada tahun 1932, Neurath dilantik menjadi Menteri Luar Negeri Jerman oleh KanselirFranz von Papen dan tetap menjabat sebagai menteri dibawah pemerintahan Adolf Hitler
Pada awal-awal pemerintahan Nazi, Neurath digadang-gadang sebagai kunci utama Hitler untuk kebijakan luar negerinya dengan berupaya untuk melemahkan Perjanjian Versailles dan memperluas wilayah menjelang Perang Dunia II. Namun, ia sering menolak tujuan Hitler karena alasan taktis, bukan karena alasan ideologis. Keengganan itu akhirnya mendorong Hitler untuk menggantikan Neurath pada tahun 1938 dengan Joachim von Ribbentrop. Neurath menjabat sebagai Pelindung Reich di Bohemia dan Moravia antara tahun 1939 dan 1943, namun kekuasaannya hanya bersifat seremonial setelah bulan September 1941.
Neurath diadili sebagai penjahat perang di pengadilan Nürnberg dan dijatuhi hukuman 15 tahun penjara atas kepatuhan dan tindakannya di Nazi Jerman. Dia menerima pembebasan awal pada tahun 1954 dan kemudian pensiun ke tanah milik keluarganya, di mana dia meninggal dua tahun kemudian.
Kehidupan Awal
Neurath dilahirkan di Kleinglattbach, Württemberg, keturunan dinasti Swabia Freiherren. Kakeknya bernama Constantin Franz von Neurath adalah Menteri Luar Negeri Württemberg, dan ayahnya Konstantin Sebastian von Neurath adalah seorang anggota Konservatif Bebas dan anggota Reichstag dan Pengurus Rumah Tangga Raja William II.
Neurath kemudian belajar ilmu hukum di Universitas Tübingen dan Universitas Humboldt Berlin. Setelah diwisuda pada tahun 1897, Neurath bekerja pada firma hukum lokal. Pada tahun 1901, Neurath menjadi pegawai sipil dan bekerja di Kementerian Luar Negeri Kekaisaran Jerman. Kemudian di tahun 1903, Neurath ditugaskan untuk bekerja di Kedutaan Besar Jerman di London sebagai Wakil Konsul dan kemudian menjadi Legationsrat. Setelah kunjungan Pangeran Wales ke Kerajaan Württemberg pada tahun 1904, sebagai Tuan Pengurus Rumah Tangga Kerajaan, Neurath diberikan kehormatan sebagai ksatria kehormatan salib agung Ordo Kerajaan Victoria[1]. Karier Neurath ditingkatkan secara signifikan oleh Menteri Luar Negeri Alfred von Kiderlen-Waechter. Pada tahun 1914, ia dikirim ke kedutaan di Istanbul.
Pada 30 Mei 1901, Neurath menikahi Marie Auguste Moser von Filseck di Stuttgart. Mereka berdua dikaruniai dua orang anak: satu anak laki-laki bernama Konstantin yang lahir di tahun 1902 dan satu anak perempuan bernama Winifred yang lahir ditahun 1904.
Selama Perang Dunia I, Neurath menjadi seorang perwira resimen infranteri sampai tahun 1916. Pada bulan Desember 1914, Neurath diberikan tanda kehormatan Salib Besi. Ia kembali ke dinas diplomatik Jerman di Kekaisaran Ottoman (1914–1916), di mana ia menyaksikan [butuh rujukan] genosida Armenia. Pada tahun 1917, ia berhenti sementara dari dinas diplomatik untuk menggantikan pamannya Julius von Soden sebagai kepala pemerintahan kerajaan Württemberg.
Karir Politik
Pada tahun 1919, Konstantin von Neurath kembali ke dunia diplomatik dan dengan persetujuan Presiden Friedrich Ebert, ia dilantik menjadi Duta Besar Jerman untuk Denmark. Kemudian ditahun 1921 ia dimutasi menjadi Duta Besar Jerman untuk Kerajaan Italia sampai dengan tahun 1930. Selama menjadi duta besar di Italia, ia tidak tertarik dengan perkembangan fasisme di Italia. Setelah kematian Kanselir Gustav Stresemann pada tahun 1929, ia digadang-gadang akan menjadi Menteri Luar Negeri dalam Kabinet Kanselir Hermann Müller, namun pengangkatannya terganjal keberatan yang digaungkan oleh partai berkuasa. Pada tahun 1930, Neurath dimutasi menjadi Duta Besar Jerman untuk Britania Raya.
Neurath kemudian diminta kembali ke Jerman pada tahun 1932 untuk diangkat menjadi Menteri Luar Negeri dengan kedudukan sebagai politisi independen dalam "Kabinet Baron" dibawah kepemimpinan Kanselir Franz von Papen. Ia seterusnya tetap dipercaya sebagai Menteri Luar Negeri dibawah kemimpinan Kanselir Kurt von Schleicher dan kemudian dibawah Adolf Hitler sejak peristiwa Machtergreifung yang terjadi pada 30 Januari 1933. Selama awal-awal kepemimpinan Hitler, Neurath menggunakan aura kehormatannya untuk memperbesar kebijakan politik luar negeri Hitler.
Pada bulan Mei 1933, seorang chargé d'affaires Amerika Serikat mengatakan bahwa "Baron von Neurath telah menunjukkan kapasitas yang luar biasa untuk tunduk pada apa yang pada saat normal hanya dapat dianggap sebagai penghinaan dan penghinaan di pihak Nazi, sehingga masih ada kemungkinan besar bahwa Nazi akan puas jika ia tetap menjadi pemimpin selama beberapa waktu"[2]. Neurath juga terlibat dalam keluarnya Jerman dari Liga Bangsa-Bangsa pada tahun 1933, negosiasi Perjanjian Laut Anglo-Jerman pada tahun 1935, dan remiliterisasi Rheinand. Neurtah juga diangkat menjadi seorang anggota Akademi Hukum Jerman Hans Frank[3]. Untuk merayakan empat tahun berkuasanya Nazi dan Hitler, pada 30 Januari 1937, Hitler memutuskan untuk memasukkan semua menterinya yang non-NSDAP menjadi anggota Partai NSDAP dan memberikan lencana emas partai[4]. Dengan demikian maka Neurath menjadi anggota Partai NSDAP dengan nomor anggota 3,805,229. Sebagai tambahan pada bulan September 1937, Neurath diberikan pangkat kehormatan GruppenführerSS yang sejajar dengan pangkat Letnan JenderalWehrmacht
Pada tanggal 5 November 1937 diadakan konferensi antara pemimpin militer utama dan kebijakan luar negeri dengan Hitler, yang menghasilkan Memorandum Hossbach. Pada konferensi tersebut, Hitler menyatakan bahwa ini adalah saatnya berperang dan lebih lanjutnya perang, sebagaimana yang dibayangkan Hitler adalah sebuah perang yang terlokalisasi di Eropa Tengah dan Timur. Hitler mengatakan hal itu karena perang sangat dibutuhkan untuk kebijakan Lebensraum, autarki dan perlombaan senjata dengan Prancis dan Britania Raya yang membuat perang menjadi sebuah tindakan yang harus diambil sebelum kekuatan Barat mengembangkan kekuatan yang tidak dapat terkalahkan dalam perlombaan senjata. Hitler bahkan mendeklarasikan Jerman harus siap berperang paling tidak awal-awal tahun 1938 atau paling lambat akhir tahun 1943[5][6].
Sebagai undangan dalam Konferensi tersebut, keberatan-keberatan muncul dari Neurath, Menteri Perang GeneralfeldmarschallWerner von Blomberg dan Panglima Militer GeneraloberstWerner von Fritsch. Mereka semua percaya bahwa setiap serangan Jerman di Eropa Timur akan memicu perang dengan Prancis, karena Prancis telah membangun sistem aliansi di Eropa Timur yang dikenal dengan cordon sanitaire. Mereka juga percaya bahwa jika Perang antara Jerman dan Inggris pecah, maka hal itu secara cepat akan mengeskalasi sebuah Perang di kancah Benua Eropa karena Britania Raya pasti akan ikut dalam peperangan tersebut dibanding harus menerima risiko kekalahan Prancis[7]. Bahkan lebih lanjutnya mereka berpendapat bahwa asumsi Hitler itu cacat karena Britania Raya dan Prancis akan mengabaikan perang yang akan terjadi karena mereka telah memulai persenjataan kembali dibandingkan Jerman[7]. Sikap berlawanan, Neurath, Fritsch dan Blomberg ini muncul karena mereka sepenuhnya prihatin dengan penilaian bahwa Jerman tidak dapat memulai perang di jantung Eropa tanpa keterlibatan Inggris-Prancis, dan diperlukan lebih banyak waktu untuk mempersenjatai kembali. Namun, mereka tidak menyatakan penolakan moral terhadap agresi atau ketidaksetujuan dengan gagasan dasar Hitler untuk mencaplok Austria atau Cekoslowakia[8].
Sebagai respon atas keberatan-keberatan itu, Hitler kemudian mengikat kendalinya atas kebijakan militer-luar negerinya dengan memberhentikan siapa saja yang dianggap berseberangan dengan kebijakannya. Sehingga pada 4 Februari 1938, Neurath diberhentikan sebagai Menteri Luar Negeri dan diganti oleh Joachim von Ribbentrop sebagai Menteri Luar Negeri Jerman yang baru. Pemecatan Neurath dibuat dengan alasan keterlibatannya dalam Skandal Blomberg-Fritsch. Neurath merasa kementeriannya telah dimarginalisasi dan melawan rencana perang agresif Hitler karena ia merasa Jerman masih memerlukan waktu untuk meningkatkan persenjataannya yang dijelaskan dalam Memorandum Hossbach pada 5 November 1937. Meskipun tidak lagi menjadi Menteri Luar Negeri, Neurath tetap menjadi Menteri tanpa Portofolio untuk menghilangkan kekhawatiran bahwa pemecatannya akan menimbulkan dampak internasional. Neurath juga dilantik menjadi Presiden Dewan Kabinet Rahasia, sebuah kabinet super yang konon memberi nasihat kepada Hitler mengenai urusan luar negeri. Di atas kertas, nampaknya Neurath mendapat promosi. Namun, badan ini hanya ada di atas kertas; Hermann Göring kemudian bersaksi bahwa dewan itu tidak pernah bersidang, "tidak semenit pun"[9].
Pada bulan Maret 1939, Neurath dilantik menjadi ReichsprotektorBohemia dan Moravia. Hitler memilih Neurath sebagai bagian dari menenangkan kemarahan internasional atas peristiwa Pendudukan Jerman atas Cekoslowakia[9]. Setelah tiba di Kastil Praha, Neurath segera menerapkan sensor ketat media massa dan melarang partai-partai politik dan serikat buruh. Neurath juga menerapkan tindakan tegas terhadap para mahasiswa yang melakukan unjuk rasa pada bulan Oktober-November 1939 dimana 1.200 mahasiswa dikirim ke kamp konsentrasi dan 9 diantaranya dieksekusi. Selain itu, Neurath juga mengawasi jalanya persekusi Yahudi Ceko berdasarkan Aturan Nürnberg. Meskipun tindakan tersebut kejam, pemerintahan Neurath secara keseluruhan cukup ringan menurut standar Nazi. Khususnya, dia berusaha menahan tindakan berlebihan dari kepala polisinya, Karl Hermann Frank.
Pada tahun 1941, Hitler menganggap Neurath terlalu lunak sehingga Hitler kemudian mengurangi kekuasaan Neurath. Reinhard Heydrich kemudian dilantik menjadi Wakil Reichprotektor namun dalam kenyataannya Heydrich-lah yang berkuasa di Bohemia dan Moravia. Heydrich kemudian dibunuh pada tahun 1942 dan digantikan oleh Karl Hermann Frank. Neurath juga secara resmi mengajukan pengunduran dirinya pada tahun 1941 namun prosesnya tertunda sampai tahun 1943, ketika ia digantikan oleh Menteri Dalam Negeri Wilhelm Frick. Pada 21 Juni 1943, pangkat Neurath dalam SS kemudian dinaikkan menjadi Obergruppenführer yang setara dengan pangkat jenderal bintang tiga.
Diakhir Perang Dunia II, Neurath membuat kontak dan komunikasi dengan kelompok perlawanan Jerman Nazi[9].
Proses Hukum Pasca Perang
Sekutu kemudian mendakwa Neurath dalam Pengadilan Nürnberg pada tahun 1946. Otto von Lüdinghausen membela Neurath. Dakwaan terhadap Neurath adalah dakwaan melakukan konspirasi untuk kejahatan atas perdamaian; merencanakan, memulai dan mengobarkan peperangan; kejahatan perang dan kejahatan kemanusiaan. Strategi pertahanan Neurath didasarkan pada fakta bahwa penerusnya dan sesama terdakwa, Ribbentrop, lebih bertanggung jawab atas kekejaman yang dilakukan di negara Nazi dibandingkan Neurath.
Pengadilan Militer Internasional juga menyatakan bahwa kebanyakan kejahatan kemanusiaan yang dilakukan Neurath dilakukan pada masa saat ia menjadi Reichsprotektor Bohemia dan Moravia, khususnya dalam melawan pemberontak Ceko dan eksekusi kilat terhadap beberapa mahasiswa. Pengadilan kemudian melakukan konsensus telah menjadi partisipan aktif dan aktif dalam kejahatan perang namun tidak memegang posisi penting selama puncak tirani Reich Ketiga dan hanya merupakan pengikut kecil dari kekejaman yang dilakukan. Dia dinyatakan bersalah oleh Sekutu atas keempat tuduhan tersebut dan dijatuhi hukuman 15 tahun penjara.
Neurath kemudian ditahan di Penjara Spandau hingga bulan November 1954, ketika ia kemudian dibebaskan dalam gelombang Konferensi Paris, yang secara resmi karena ia terkena gangguan kesehatan dan serangan jantung. Setelah itu ia kemudian pindah ke Enzweihingen dan wafat dua tahun kemudian pada usia ke 83 tahun.
^Weinberg, Gerhard The Foreign Policy of Hitler's Germany Diplomatic Revolution in Europe 1933–36, Chicago: University of Chicago Press, 1970, p. 36.
^Klee, Ernst (2007). Das Personenlexikon zum Dritten Reich. Wer war was vor und nach 1945. Frankfurt-am-Main: Fischer-Taschenbuch-Verlag. hlm. 434. ISBN978-3-596-16048-8.