Share to: share facebook share twitter share wa share telegram print page

Kabinet Hitler

Kabinet Penyelamatan Nasional Reich Jerman
Kabinet Adolf Hitler

Kabinet Pemerintahan Jerman Nazi
30 Januari 1933 – 30 April 1945
Sidang pertama kabinet, 1933
Dibentuk30 Januari 1933 (1933-01-30)
Diselesaikan30 April 1945 (1945-04-30)
Struktur pemerintahan
Kepala pemerintahanAdolf Hitler
Wakil kepala pemerintahanFranz von Papen
(30 Januari 1933 – 7 Agustus 1934)
Partai anggotaNSDAP
DNVP
(30 Januari 1933 – 27 Juni 1933; membubarkan diri pada 27 Juni 1933)
Status di legislatifKoalisi Minoritas (30 Januari 1933 – 5 Maret 1933)
Koalisi Mayoritas (5 Maret 1933 – 5 Juli 1933)
Kendali Tunggal atas Legislasi Nasional (setelah 5 Juli)
Kabinet oposisiPartai Centre
(30 Januari 1933 – 5 Juli 1933; membubarkan diri pada 5 Juli 1933)
Partai Komunis Jerman
(30 Januari 1933 – 30 April 1945; secara resmi dilarang pada 6 Maret 1933)
Partai Demokrat Sosial Jerman
(30 Januari 1933 – 30 April 1945; secara resmi dilarang pada 23 Juni 1933)
Pemimpin oposisiLudwig Kaas
(30 Januari 1933 – 5 Juli 1933)
Ernst Thälmann
(30 Januari 1933 – 18 Agustus 1944)
Walter Ulbricht
(6 Maret 1933 – 30 April 1945; Pemimpin Partai Komunis Jerman dalam pengasingan)
Arthur Crispien
(30 Januari 1933 – 23 Juni 1933)
Otto Wels
(30 Januari 1933 – 16 September 1939; Ketua Partai Demokrat Sosial Jerman dalam pengasingan dari 23 Juni 1933 – 16 September 1939)
Hans Vogel
(30 Januari 1933 – 30 April 1945; Ketua Partai Demokrat Sosial Jerman dalam pengasingan dari 23 Juni 1933 – 30 April 1945)
Sejarah
Pemilihan umumMar. 1933
Nov. 1933
1936
1938
Pemilihan umum sebelumnyaNov. 1932
PeriodeMasa Kerja Dewan Ke- 7 Diet Republik Weimar
Masa Kerja Dewan Ke- 1 Diet Agung Jerman Nazi
PendahuluKabinet Von Schleicher
PenggantiKabinet Goebbels

Kabinet Hitler secara de jure membentuk pemerintahan Jerman Nazi antara 30 Januari 1933 dan 30 April 1945 setelah pelantikan Adolf Hitler sebagai Kanselir Reich Jerman oleh Presiden Paul von Hindenburg. Kabinet tersebut dinaungi oleh politikus konservatif nasional Franz von Papen, yang menjabat pada jabatan Wakil Kanselir.[1] Pada awalnya, kabinet pertama Hitler disebut Kabinet Penyelamatan Nasional Reich,[2] yang merupakan koalisi Partai Nazi (NSDAP) dan konservatif nasional Partai Rakyat Nasional Jerman (DNVP), koalisi tersebut menjadi kabinet khusus Nazi saat DNVP diintimidasi dalam pembubarannya sendiri. Pembentukan Pemerintahan Jerman yang didominasi oleh Partai NSDAP menandai era Kediktatoran Hitler yang berlangsung hingga tewasnya Hitler akibat bunuh diri karena kekalahan Jerman dalam Perang Dunia II. Kabinet Hitler kemudian dilanjutkan oleh Kabinet Goebbels[3].

Sejarah

Franz von Papen sebagai perantara atas naiknya Hitler sebagai Kanselir Jerman mulai mencari cara agar dapat mengendalikan Hitler dengan membatasi jumlah anggota Partai NSDAP di kabinet. Dimulai dari Hermann Göring yang diangkat sebagai Menteri Tanpa Portofolio, diikuti dengan Wilhelm Frick sebagai Menteri Dalam Negeri. Sehingga pada awal berdirinya kabinet hanya mereka berdua yang berasal dari Partai NSDAP. Kemudian Alfred Hugenberg (Ketua Partai Rakyat Nasional Jerman / DNVP) ditunjuk menjadi Menteri Perekonomian dan Pertanian ditingkat Federal Reich dan di negara bagian Prusia dengan harapan agar Hugenberg akan menjadi pemberat Hitler dan berguna dalam mengendalikan Hitler. Selain itu di antara menteri penting lainnya dalam awal-awal terbentuknya kabinet Hitler adalah Menteri Luar Negeri Konstantin von Neurath merupakan Menteri Luar Negeri dari kabinet sebelumnya, begitu pula Menteri Keuangan Lutz Graf Schwerin von Krosigk, Menteri Pos dan Perhubungan Paul Freiherr von Eltz-Rübenach, dan Menteri Kehakiman Franz Gürtner.

Kabinet yang dibentuk bersifat presidensiil bukan parlementer dalam hal ini dikarenankan kekuasaan darurat yang diberikan kepada Presiden sebagaimana yang tertuang dalam Pasal 48 Konstitusi Weimar. Hal ini telah terjadi sejak Presiden von Hindenburg mengangkat Heinrich Brüning sebagai Kanselir pada Maret 1930. Hindenburg secara khusus menginginkan kabinet berhaluan nasionalis kanan, tanpa partisipasi Partai Pusat Katolik atau Partai Demokrat Sosial Jerman, yang merupakan andalan kabinet parlementer sebelumnya. Hindenburg meminta bantuan Papen, yang juga mantan Kanselir, untuk menyatukan badan tersebut, namun tidak setuju dengan penunjukan Hitler sebagai Kanselir. Papen yakin bahwa Hitler dan Partai Nazi harus diikutsertakan, namun Hitler sebelumnya telah menolak posisi Wakil Kanselir. Maka Papen, dengan bantuan putra Hindenburg, Oskar, membujuk Hindenburg untuk mengangkat Hitler sebagai Kanselir Jerman.

Pada awalnya Kabinet Hitler ini menjalankan pemerintahannya melalui dekrit presiden yang ditulis oleh kabinet dan ditandatangani oleh Presiden von Hindenburg. Namun dengan diberlakukannya Undang Undang Pemberian Kuasa Tahun 1933 yang disahkan dua bulan setelah Hitler menjadi Kanselir, memberikan kabinet kewenangan untuk menetapkan dan memutuskan kebijakan tanpa perlu meminta persetujuan dari Reichstag atau Presiden Jerman[i]. Sehingga kewenangan untuk menerbitkan dekrit berubah, yang sebelumnya merupakan hak mutlak Presiden Jerman, kini hak menerbitkan dekrit jatuh ke tangan Hitler secara penuh. Perubahan kewenangan inilah yang menyebabkan Hitler menjadi Diktator Jerman. Setelah pengesahan UU Pemberian Kuasa, pembahasan serius sedikit banyak berakhir pada rapat kabinet. Pertemuan kabinet hanya diadakan secara sporadis setelah tahun 1934, dan terakhir bertemu secara penuh pada tanggal 5 Februari 1938[4].

Saat Hitler berkuasa, komposisi kabinet terdiri dari Kanselir, Wakil Kanselir dan 10 orang Reichsminister yang memimpin 10 portofolio. Dalam perkembangan selanjutnya dari tahun 1933 hingga tahun 1941, sebanyak 6 Reichsminister baru dibentuk dan satu Reichsminister dihapus yaitu Reichsminister der Reichswer yang dialihkan menjadi Oberkommando der Wehrmacht (OKW). Selain itu kabinet Hitler ini juga banyak menunjuk Reichsminister tanpa Portofolio dan pejabat-pejabat lainnya seperti, Panglima OKW, yang diberikan pangkat setara dengan Reichsminister namun tanpa gelar[5]. Sebagai tambahan, berbagai pejabat – meskipun tidak secara formal adalah Reichsminister – seperti Pemimpin Pemuda Reich (Hitler Jungen) Baldur von Schirach, Menteri Keuangan Prusia Johannes Popitz dan Ketua Organisasi untuk Orang Jerman di Luar Negeri, Ernst Wilhelm Bohle, diberi wewenang untuk berpartisipasi dalam rapat kabinet Reich ketika ada masalah dalam wilayah yurisdiksi mereka sedang dalam diskusi[6][7].

Disaat Partai NSDAP mengkonsolidasikan kekuatan mereka, partai-partai lainya dibekukan atau membubarkan diri. Para menteri yang berasal dari Partai DNVP seperti Franz Seldte bergabung dengan NSDAP pada bulan April 1934, Alfred Hugenberg yang keluar dari kabinet pada bulan Juni saat partai DNVP dibubarkan, dan Franz Gürtner yang tetap bertahan di kabinet meskipun tidak mewakili partai manapun[8]. Selain itu terdapat juga beberapa menteri yang berasal dari jalur independen yang sebagian besar merupakan menteri-menteri dari kabinet sebelumnya. Papen adalah orang pertama yang diberhentikan pada awal Agustus 1934. Kemudian, pada tanggal 30 Januari 1937, Hitler menghadiahkan Lencana Emas Partai kepada semua anggota kabinet non-Nazi yang tersisa (Blomberg, Eltz-Rübenach, Fritsch, Gürtner, Neurath, Raeder & Schacht) serta secara resmi bergabung kedalam Partai. Hanya Eltz-Rübenach, seorang Katolik Roma yang taat, yang menolak dan mengundurkan diri[9]. Demikian pula, pada tanggal 20 April 1939, Brauchitsh dan Keitel diberikan Lencana Emas Partai. Dorpmüller menerimanya pada bulan Desember 1940 dan secara resmi bergabung dengan Partai pada tanggal 1 Februari 1941. Dönitz menyusul pada tanggal 30 Januari 1944. Dengan demikian, tidak ada politisi independen atau pemimpin militer yang tersisa di kabinet.

Kekuasaan sebenarnya dari kabinet sebagai sebuah badan diminimalkan ketika kabinet tidak lagi melakukan pertemuan langsung dan keputusan-keputusan dibuat antarkementerian dengan membagi dan menandai rancangan proposal, yang hanya diserahkan kepada Hitler untuk ditolak, direvisi, atau ditandatangani setelah proses tersebut selesai. . Kabinet juga dibayangi oleh banyaknya lembaga ad hoc – baik negara maupun Partai Nazi – seperti Otoritas Tertinggi Reich dan pemegang kekuasaan penuh – yang diciptakan oleh Hitler untuk menangani masalah dan situasi tertentu. Namun, masing-masing menteri, terutama Göring, Goebbels, Himmler, Speer, dan Bormann, memegang kekuasaan yang luas, setidaknya sampai, dalam kasus Göring dan Speer, Hitler mulai tidak mempercayai mereka.

Pada tahun-tahun terakhir Perang Dunia II, Bormann dianggap sebagai menteri yang paling berkuasa, bukan karena ia menjadi kepala Dewan Pengurus Partai, yang menjadi dasar posisinya di kabinet, namun karena kendalinya atas akses terhadap Hitler dalam pemerintahannya. berperan sebagai Sekretaris Führer[10].

Struktur Kabinet

Kabinet Penyelamatan Nasional Reich
No Portofolio Kementerian Nama Penjabat Mulai Menjabat Selesai Menjabat Partai
1. Führer Adolf Hitler 2 Agustus 1934 30 April 1945 NSDAP
Kanselir 30 Januari 1933 30 April 1945
2. Wakil Kanselir Franz von Papen 30 Januari 1933 7 Agustus 1934 Independen
3. Menteri Dalam Negeri Wilhelm Frick 30 Januari 1933 24 Agustus 1943 NSDAP
Heinrich Himmler 24 Agustus 1943 29 April 1945 NSDAP
4 Menteri Luar Negeri Konstantin von Neurath 30 Januari 1933 4 Februari 1938 Independen
Joachim von Ribbentropp 4 Februari 1938 30 April 1945 NSDAP
5 Menteri Hukum Franz Gürtner 30 Januari 1933 29 Januari 1941 DNVP
Franz Schlegelberger (Plt) 29 Januari 1941 24 Agustus 1942 NSDAP
Otto Georg Thierack 24 Agustus 1942 30 April 1945 NSDAP
6 Menteri Keuangan Johann Ludwig Schwerin von Krosigk 30 Januari 1933 30 April 1945 Independen
7 Menteri Ekonomi Alfred Hugenberg 30 Januari 1933 29 Juni 1933 DNVP
Kurt Schmitt 29 Juni 1933 3 Agustus 1934 NSDAP
Hjalmar Schacht 3 Agustus 1934 26 November 1937 Independen
Hermann Göring 26 November 1937 5 Februari 1938 NSDAP
Walther Funk 5 Februari 1938 30 April 1945 NSDAP
8 Menteri Reichswehr Werner von Blomberg 30 Januari 1933 4 Februari 1938 Independen
9 Menteri Pangan dan Pertanian Alfred Hugenberg 30 Januari 1933 29 Juni 1933 DNVP
Richard Walther Darré
(Cuti sejak 23 Mei 1942)
29 Juni 1933 6 April 1944 NSDAP
Herbert Backe
(Plt. sejak 23 Mei 1942)
6 April 1944 30 April 1945 NSDAP
10 Menteri Buruh Franz Seldte 30 Januari 1933 30 April 1945 DNVP
11 Menteri Urusan Pos Paul Freiherr von Eltz-Rübenach 30 Januari 1933 2 Februari 1937 Independen
Wilhelm Ohnesorge 2 Februari 1937 30 April 1945 NSDAP
12 Menteri Perhubungan Paul Freiherr von Eltz-Rübenach 30 Januari 1933 2 Februari 1937 Independen
Julius Dorpmüller 2 Februari 1937 30 April 1945 Independen
13 Menteri Penerangan Umum dan Propaganda Joseph Goebbels 13 Maret 1933 30 April 1945 NSDAP
14 Menteri Urusan Pesawat Terbang Hermann Göring 1 Mei 1933 23 April 1945 NSDAP
15 Menteri Sains, Pendidikan dan Kebudayaan Bernhard Rust 1 Mei 1933 30 April 1945 NSDAP
16 Menteri Persenjataan dan Amunisi Fritz Todt 17 Maret 1940 8 Februari 1942 NSDAP
Albert Speer 8 Februari 1942 30 April 1945 NSDAP
17 Menteri Urusan Kegerejaaan Hanns Kerrl 16 Juli 1935 15 Desember 1941 NSDAP
Hermann Muhs(Plt.) 15 Desember 1941 30 April 1945 NSDAP
18 Menteri Urusan Pendudukan Wilayah Timur Alfred Rosenberg 17 Juli 1941 30 April 1945 NSDAP
19 Menteri Tanpa Portofolio

(sebelum tahun 1938)

Hermann Göring
(Komisaris Reich untuk Lalu Lintas Udara)
30 Januari 1933 27 April 1933 NSDAP
Ernst Röhm
(Stabschef Sturmabteilung)
1 Desember 1933 1 Juli 1934 NSDAP
Rudolf Hess
(Wakil Führer)
1 Desember 1933 10 Mei 1941 NSDAP
Hanns Kerrl
(Wakil Presiden I Reichstag)
17 Juni 1934 16 Juli 1935 NSDAP
Hans Frank
(Gubernur Jenderal Pendudukan Jerman di Polandia)
19 Desember 1934 30 April 1945 NSDAP
Hjalmar Schacht
(Presiden Reichsbank)
26 November 1937 22 Januari 1943 NSDAP
Hans Lammers
(Kepala Staf Kekanseliran)
26 November 1937 24 April 1945 NSDAP
20 Menteri Reich Konstantin von Neurath
(Reichprotektor Bohemia-Moravia)
4 Februari 1938 30 April 1945 NSDAP
Arthur Seyss-Inquart
(Reichskommissar Belanda)
1 Mei 1939 30 April 1945 NSDAP
Wilhelm Frick
(Reichprotektor Bohemia-Moravia)
24 Agustus 1943 30 April 1945 NSDAP
Konstantin Hierl
(Kepala Layanan Buruh Reich)
24 Agustus 1943 30 April 1945 NSDAP
Pejabat Setingkat Menteri Reich
1 Panglima Oberkommando der Wehrmacht Wilhelm Keitel 4 Februari 1938 30 April 1945 Independen
2 Kepala Staf Oberkommando des Heeres Werner von Fritsch 20 April 1936 4 Februari 1938 Independen
Walther von Brauchitsch 4 Februari 1938 19 Desember 1941 Independen
3 Kepala Staf Oberkommando der Kriegsmarine Erich Raeder 20 April 1936 30 Januari 1943 Independen
Karl Dönitz 30 Januari 1943 30 April 1945 Independen
4 Menteri Negara untuk Protektorat Bohevia-Moravia Karl Hermann Frank 24 Agustus 1943 30 April 1945 NSDAP
5 Menteri Negara dan Kepala Biro Kepresidenan Reich Otto Meissner 1 Desember 1937 30 April 1945 NSDAP
6 Ketua Dewan Pengurus Pusat Partai Buruh Nasional-Sosialis Jerman Martin Bormann 29 Mei 1941 30 April 1945 NSDAP


Kejatuhan Kabinet

Pertemuan Kabinet terakhir Hitler terjadi pada tanggal 5 Februari 1938. Disebabkan Jerman Nazi terpecah-pecah pada akhir Perang Dunia II dan diikuti dengan tewasnya Hitler pada 30 April 1945, kabinet ini diteruskan oleh Kabinet Goebbles hingga berakhir pada era Pemerintahan Flensburg dibawah kepemimpinan Johann Schwerin von Krogisk pada 23 Mei 1945.

Catatan

  1. ^ Menurut kesepakatan pada waktu itu, UU Pemberian Kuasa akan diberlakukan selama empat tahun, namun setiap kali masa berlaku UU ini akan habis, maka akan diperpanjang kembali masa berlakunya untuk empat tahun kedepan.

Referensi

  1. ^ Kershaw, Ian (2010). Hitler: A Biography. New York: Norton. hlm. 253. ISBN 9780393075625. 
  2. ^ The Brown Plague: Travels in Late Weimar & Early Nazi Germany
  3. ^ Peter Maxwill. "Reichsregierung ohne Reich". SpiegelOnline. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2013-06-02. 
  4. ^ Evans, Richard J. (2005). The Third Reich in Power. New York: Penguin Books. hlm. 645. ISBN 0-14-303790-0. 
  5. ^ "Nazi Conspiracy and Aggression, Volume II, Chapter XV: Criminality of Groups and Organizations, pp. 91-94" (PDF). Office of United States Chief of Counsel For Prosecution of Axis Criminality. 1946. Diakses tanggal 30 March 2021. 
  6. ^ "Nazi Conspiracy and Aggression, Volume II, Chapter XV: Criminality of Groups and Organizations, p. 95" (PDF). Office of United States Chief of Counsel For Prosecution of Axis Criminality. 1946. Diakses tanggal 5 May 2021. 
  7. ^ "Nazi Conspiracy and Aggression, Volume IV, pp. 704-705, Document 2075-PS" (PDF). Office of United States Chief of Counsel For Prosecution of Axis Criminality. 1946. Diakses tanggal 5 May 2021. 
  8. ^ Broszat, Martin (1981). The Hitler State: The Foundation and Development of the Internal Structure of the Third Reich. New York: Longman Inc. hlm. 87–88. ISBN 0-582-49200-9. 
  9. ^ Zentner, Christian; Bedürftig, Friedemann, ed. (1997). The Encyclopedia of the Third Reich. New York: Da Capo Press. hlm. 231. ISBN 0-306-80793-9. 
  10. ^ Broszat, Martin (1981). The Hitler State: The Foundation and Development of the Internal Structure of the Third Reich. New York: Longman Inc. hlm. 312–18. ISBN 0-582-49200-9. 
Kembali kehalaman sebelumnya