Berdasarkan data yang dirilis oleh Euromonitor,[2] Haier adalah merek perabot besar nomor satu selama sepuluh tahun berturut-turut, yakni mulai dari tahun 2009 hingga 2018. Merek Haier juga diakui oleh BrandZ pada tahun 2019[3] sebagai merek ekosistem IoT paling berharga di dunia dengan nilai merek sebesar $16,3 milyar. Pada tahun 2019, Haier Smart Home menempati peringkat 448 dalam daftar Fortune Global 500 dengan pendapatan sebesar $27,7 milyar.
Haier Group memiliki dua anak usaha yang melantai di tiga bursa saham, yakni Haier Smart Home (SSE: 600690; sebelumnya Qingdao Haier Co., Ltd.), Haier Electronics Group Co., Ltd. (SEHK: 1169), dan pencatatatan "saham D" dari Haier Smart Home di China Europe International Exchange di Frankfurt.[4]
Sejarah
Perusahaan ini memulai sejarahnya pada dekade 1920-an saat sebuah pabrik kulkas dibangun di Qingdao. Setelah Republik Rakyat Tiongkok didirikan pada tahun 1949, pabrik tersebut diambil alih oleh pemerintah dan dijadikan badan usaha milik negara.[5]
Pada dekade 1980-an, pabrik tersebut memiliki utang sebesar lebih dari CN¥1,4 juta dan kondisinya makin buruk, karena peralatannya menua, serta manajemen dan pengendalian mutunya kurang baik, akibat diterapkannya sistem ekonomi terpimpin.[6] Pabrik tersebut pun hanya dapat memproduksi sekitar 80 kulkas per bulan, sehingga membuatnya hampir bangkrut. Pemerintah Qingdao lalu menunjuk Zhang Ruimin untuk memimpin pabrik tersebut pada tahun 1984.[5]
Pendirian
Perusahaan ini didirikan dengan nama Qingdao Refrigerator Co. pada tahun 1984. Seiring dengan Tiongkok yang mulai membuka diri ke pasar dunia, perusahaan dari luar Tiongkok pun mulai mencari mitra di Tiongkok. Salah satunya adalah Liebherr asal Jerman, yang kemudian menjalin joint venture dengan perusahaan ini, sehingga Liebherr menawarkan teknologi dan peralatannya kepada perusahaan ini. Kulkas lalu diproduksi dengan merek Qindao-Liebherr (Hanzi sederhana: 琴岛—利勃海尔; Hanzi tradisional: 琴島-利勃海爾; Pinyin: Qíndǎo—lìbó hǎi'ěr). Merek "Haier" kemudian diciptakan dari dua suku kata terakhir dari transliterasiMandarin dari Liebherr (Pinyin: lìbó hǎi'ěr).[7][8]
Pemasangan peralatan dan teknologi dari Liebherr juga disertai dengan proses manajemen dan pengendalian mutu yang baru. Pada tahun 1986, perusahaan ini telah kembali sehat dan penjualannya rata-rata tumbuh sebesar 83% per tahun. Antara tahun 1984 dan 2000, penjualan perusahaan ini tumbuh dari CNY ¥3,5 juta menjadi ¥40,5 milyar.[9]
Pada tahun 1988, pemerintah Qingdao meminta perusahaan ini untuk mengambil alih sejumlah BUMN lain yang kurang sehat, antara lain Qingdao Electroplating Company yang memproduksi oven gelombang mikro.[9] Pada tahun 1991, perusahaan ini mengubah namanya menjadi "Qingdao Haier Group" serta mengakuisisi Qingdao Air Conditioner dan Qingdao Freezer.[9] Pada tahun 1992, nama perusahaan ini kembali diubah menjadi "Haier".[5] Pada tahun 1995, perusahaan ini mengambil alih Qingdao Red Star Electronics Co., sebuah produsen mesin cuci, beserta lima anak usahanya.[10] Antara tahun 1995 dan 1997, perusahaan ini mengakuisisi tujuh perusahaan lain dan mulai mengekspor produknya ke luar Tiongkok.[11]
Ekspansi internasional
Di Asia Tenggara, Haier membuka pabrik di Indonesia pada tahun 1996 dan di Filipina pada tahun 1997.[9] Perusahaan ini juga sempat berupaya untuk berekspansi ke Thailand, tetapi akhirnya gagal, karena adanya kompetitor lokal yang cukup kuat.[5]
Haier berekspansi ke Amerika Serikat pada tahun 1999.[10] Di Amerika Serikat, perusahaan ini awalnya fokus pada dua pasar ceruk, yakni kulkas kecil dan kulkas anggur elektrik. Haier lalu juga mulai memproduksi kulkas besar untuk dijual di Amerika Utara, sehingga berkompetisi langsung dengan GE, Whirlpool, Frigidaire, dan Maytag. Sebagai bagian dari strateginya, Haier membangun sebuah pabrik di Camden, South Carolina, yang akhirnya mulai beroperasi pada tahun 2000. Pada tahun 2002, pendapatan perusahaan ini di Amerika Serikat mencapai USD $200 juta, masih kecil jika dibandingkan dengan total pendapatannya yang mencapai $7 milyar.[9] Pada tahun 2002 juga, Haier memindahkan kantornya di Amerika Serikat ke Greenwich Savings Bank Building di Midtown Manhattan. Sebelumnya merupakan kantor pusat dari Greenwich Savings Bank, gedung seluas 52.000-kaki-persegi (4.800 m2) tersebut dibangun pada tahun 1924 dengan arsitektur neoklasik.
Pabrik baru kemudian juga dibangun di Pakistan pada tahun 2002 dan di Yordania pada tahun 2003. Di Afrika, Haier memiliki pabrik di Tunisia, Nigeria, Egypt, Aljazair, dan Afrika Selatan.[12] Perusahaan ini lalu juga membeli sebuah pabrik milik Meneghetti di Italia dan mulai menempatkan produknya di toko ritel di Eropa, baik dengan mereknya sendiri ataupun melalui perjanjian OEM dengan mitra. Haier juga menjalin joint venture dengan pemerintah Venezuela.[13]
Haier Appliances (India) P. Ltd kemudian mulai beroperasi secara komersial pada bulan Januari 2004. Dengan kantor pusat di New Delhi, pada tahun 2015, perusahaan tersebut telah memiliki 33 pabrik, antara lain di Mumbai, Bangalore, Chennai, dan Kolkata. Berdasarkan The Brand Trust Report, Haier merupakan salah satu dari 20 merek paling dipercaya di India.
Pada bulan Juni 2016, Haier mengakuisisi divisi perabot dari General Electric dengan harga $5,4 milyar.[18] GE Appliances berkantor pusat di Louisville, Kentucky.
Pada tanggal 28 September 2018, diumumkan bahwa Haier telah mengakuisisi Candy asal Italia.[19]
Pada tahun 2020, Haier telah menjadi merek perabot rumah nomor satu selama 12 tahun berturut-turut.[20]
Teknologi
Pada tahun 2015, Haier mulai menginvestigasi bagaimana IoT dapat diintegrasikan ke produknya.[21] Perusahaan ini kemudian bermitra dengan platform IoT IngDan (硬蛋) yang dimiliki oleh Cogobuy.[22] Dengan menggunakan ekosistem dan rantai pasok dari Cogobuy, perusahaan ini dapat mengintegrasikan portofolio komponen, modul, dan analisis suara tepi dari IngDan ke produk perabot pintarnya.[23] Haier kemudian memperkenalkan perabot pintar pada tujuh lini produknya, yakni udara, air, perawatan pakaian, keamanan, kendali suara, kesehatan, dan informasi.
Strategi
Zhang Ruimin, sesaat setelah menjadi direktur utama dari perusahaan ini pada tahun 1985, memerintahkan pekerjanya untuk menghancurkan 76 unit kulkas dengan menggunakan palu godam setelah adanya keluhan dari konsumen, untuk mengubah budaya dari perusahaan ini, agar lebih menerapkan pengendalian mutu.[10][24] Pada saat itu, barang konsumen lokal Tiongkok umumnya dianggap berkualitas buruk, bahkan jika dibandingkan dengan barang konsumen asing yang diproduksi di Tiongkok.[25] Transformasi budaya dari perusahaan ini kemudian membuat Haier menjadi perusahaan pertama di Tiongkok yang mendapat sertifikasi ISO 9000.[10][26] Haier juga mengumumkan strategi pengembangan lingkungan berkelanjutan dengan konservasi energi dan daur ulang. Pada tahun 2018, Haier pun mendapat “Greener China Business Award”.[27]
Struktur kepemilikan
Pada tahun 1993, salah satu anak usaha dari perusahaan ini, Qingdao Haier Refrigerator Co., resmi melantai di Bursa Saham Shanghai, dan berhasil mendapat dana sebesar CN¥370 juta. Pada tahun 2005, Haier resmi melantai di Bursa Saham Hong Kong dengan cara mengakuisisi mayoritas saham dari joint ventureHaier-CCT Holdings Ltd. (SEHK: 1169).[butuh rujukan] Haier juga merupakan komponen dari indeks Dow Jones China 88.
Kontroversi
Pada tahun 2014, pers Jerman menuduh Haier memproduksi ponsel pintar dan tablet yang dilengkapi dengan malware.[28][29][30]