Artikel atau sebagian dari artikel ini mungkin diterjemahkan dari Mumbai di en.wikipedia.org. Isinya masih belum akurat, karena bagian yang diterjemahkan masih perlu diperhalus dan disempurnakan. Jika Anda menguasai bahasa aslinya, harap pertimbangkan untuk menelusuri referensinya dan menyempurnakan terjemahan ini. Anda juga dapat ikut bergotong royong pada ProyekWiki Perbaikan Terjemahan.
(Pesan ini dapat dihapus jika terjemahan dirasa sudah cukup tepat. Lihat pula: panduan penerjemahan artikel)
"Bombay" beralih ke halaman ini. Untuk penggunaan lain, lihat Bombay (disambiguasi).
Tujuh pulau yang masuk kawasan Mumbai merupakan tempat tinggal dari komunitas koloni-koloni perikanan.[4] Selama berabad-abad, kepulauan tersebut berada di bawah kekuasaan kekaisaran pribumi sebelum jatuh ke tangan Portugis dan kemudian ke tangan Perusahaan Hindia Timur Britania ketika pada 1661 Raja Charles II menikah dengan Yekaterina dari Braganza, dan sebagai bagian dari mas kawinnya, Charles diberi Tangier dan tujuh pulau di Bombay.[17] Pada pertengahan abad ke-18, Bombay, dibentuk ulang oleh proyek Hornby Vellard,[18] yang diadakan untuk reklamasi kawasan tersebut antara tujuh pulau tersebut dari laut.[19] Bersamaan dengan pembangunan jalan-jalan besar dan jalur kereta api, reklamasi lahan tersebut, yang terselesaikan pada 1845, mengubah Bombay menjadi pelabuhan utama di Laut Arab. Bombay pada abad ke-19 dikarakteristikan dengan perkembangan ekonomi dan pendidikan. Pada awal abad ke-20, kota tersebut menjadi basis kokoh bagi gerakan kemerdekaan India. Setelah kemerdekaan India pada 1947, kota tersebut dimasukkan dalam Negara Bagian Bombay. Pada 1960, setelah Gerakan Samyukta Maharashtra, sebuah negara bagian baru Maharashtra dibuat dengan Bombay sebagai ibu kotanya.[20]
Nama yang dikenal tertua untuk kota tersebut adalah Kakamuchee dan Galajunkja; kata-katas tersebut terkadang masih digunakan.[30][31] Ali Muhammad Khan, dalam Mirat-i-Ahmedi (1507) menyebut kota tersebut dengan sebutan Manbai.[32] Pada 1508, penulis PortugisGaspar Correia menggunakan nama Bombaim, dalam karyanya Lendas da Índia ("Legenda-Legenda India").[33][34] Nama tersebut diyakini berasal dari frasa Portugis Lamabom baim, yang artinya "teluk kecil bagus",[35] dan Bombaim masih umum digunakan dalam bahasa Portugis.[36] Pada 1516, penjelajah Portugis Duarte Barbosa menggunakan nama Tana-Maiambu: Tana tampil untuk merujuk kepada kota gabungan Thane dan Maiambu untuk Mumbadevi.[37]
Variasi lainnya yang tercatat pada abad ke-16 dan ke-17 meliputi: Mombayn (1525), Bombay (1538), Bombain (1552), Bombaym (1552), Monbaym (1554), Mombaim (1563), Mombaym (1644), Bambaye (1666), Bombaiim (1666), Bombeye (1676), Boon Bay (1690),[36][38] dan Bon Bahia.[39] Setelah Inggris meraih kekuasaan atas kota tersebut pada abad ke-17, nama Portugis secara resmi dianglikanisasi menjadi Bombay.[40]
Pada akhir abad ke-20, kota tersebut disebut sebagai Mumbai atau Mambai dalam bahasa-bahasa resmi tingkat negara di India yang meliputi bahasa Marathi, Konkani, Gujarati, Kannada dan Sindhi, dan sebagai Bambai dalam bahasa Hindi.[41] Pemerintah India secara resmi mengubah nama Inggris-nya menjadi Mumbai pada November 1995.[42] Kebijakan tersebut datang dari usulan partai nasionalis Marathi Shiv Sena, yang memenangkan pemilihan negara bagian Maharashtra, dan mencerminkan pengubahan nama yang mirip di seluruh negara tersebut dan sebagian besar Maharashtra.[43] Menurut majalah Slate, "mereka berpendapat bahwa 'Bombay' merupakan sebuah versi Inggris yang dikorup dari 'Mumbai' dan sebuah warisan yang tidak diinginkan dari pemerintah kolonial Inggris."[44]Slate juga berkata bahwa "Dorongan untuk mengganti nama Bombay adalah bagian dari sebuah gerakan yang lebih besar untuk memperkuat identitas Marathi di kawasan Maharashtra."[45] Meskipun kota tersebut masih disebut sebagai Bombay oleh beberapa penduduknya dan oleh orang-orang India dari kawasan lainnya,[46][47] penyebutan kota tersebut dengan sebuah nama selain Mumbai telah menjadi hal kontroversial, yang dihasilkan dalam perasaan emosional yang terkadang dari sebuah alam kekerasan politik.[48][49]
Penduduk Mumbai disebut mumbaikar dalam bahasa Marathi, dimana akhiran kar artinya penduduk. Istilah tersebut sempat digunakan beberapa kali namun baru meraih ketenaran setelah nama resminya diubah menjadi Mumbai.[50]
[[Berkas:KITLV
88121 - Unknown - Sculture of Buddha in a temple at Kanheri in British India - 1897.tif|jmpl|lurus|kiri|Gua Kanheri berfungsi sebagai pusat agama Buddha di India Barat pada zaman kuno|alt=Sebuah stupa Buddha putih.]]
Mumbai dibangun di atas apa yang sempat menjadi sebuah kepulauan dari tujuh pulau: Pulau Bombay, Parel, Mazagaon, Mahim, Colaba, Worli, dan Pulau Wanita Tua (juga dikenal sebagai Colaba Kecil).[51] Tidak diketahui kapan pulau-pulau tersebut mulai didiami. Sedimen-sedimen Pleistosen yang ditemukan di sepanjang kawasan pesisir di sekitaran Kandivali, utara Mumbai menunjukan bahwa kepulauan tersebut telah ditinggali sejak Zaman Batu.[52] Pada permulaan zaman Masehi (2.000 tahun yang lalu), atau mungkin lebih awal, kawasan tersebut diduduki oleh komunitas perikanan Koli.[53][54]
Pada abad ketiga SM, kepulauan tersebut dimasukkan sebagai bagian dari Kekaisaran Maurya, pada ekspansinya ke wilayah selatan, yang diperintah oleh kaisar Buddha, Asoka dari Magadha.[55]Gua Kanheri di Borivali diekskavasi pada pertengahan abad ketiga SM,[56] dan berfungsi sebagai pusat penting agama Buddha di India Barat pada zaman kuno.[57] Kota tersebut pada waktu itu disebut sebagai Heptanesia (Bahasa Yunani Kuno: Tujuh Pulau) oleh geografer Yunani Ptolemaeus pada 150 Masehi.[58]Gua Mahakali di Andheri dibangun antara abad ke-1 SM dan abad ke-6 M.[59][60]
Raja Bhimdev mendirikan kerajaannya di kawasan tersebut pada akhir abad ke-13 dan mendirikan ibu kotanya di Mahikawati (sekarang Mahim).[69]Pathare Prabhu, salah satu pemukim paling terawal yang diketahui di kota tersebut, dikirimkan ke Mahikawati dari Saurashtra di Gujarat sekitar tahun 1298 oleh Bhimdev.[70]Kesultanan Delhi menganeksasikan kepulauan tersebut pada 1347–48 dan menguasainya sampai 1407. Pada masa itu, kepulauan tersebut diperintah oleh Gubernur-Gubernur Muslim Gujarat, yang ditunjuk oleh Kesultanan Delhi.[71][72]
Kepulauan tersebut kemudian diperintah oleh Kesultanan Gujarat independen, yang didirikan pada 1407. Kekuasaan Kesultanan tersebut berujung pada pembangunan beberapa masjid, yang terkenal adalah Haji Ali Dargah di Worli, yang dibangun untuk menghormati tokoh suci Muslim Haji Ali pada 1431.[73] Dari 1429 sampai 1431, kepulauan tersebut menjadi sumber perebutan antara Kesultanan Gujarat dan Kesultanan Bahamani dari Deccan.[74][75] Pada 1493, Bahadur Khan Gilani dari Kesultanan Bahamani berupaya untuk menaklukan kepulauan tersebut namun kalah.[76]
Kekaisaran Mughal, yang dibentuk pada 1526, merupakan kekuatan dominan di anak benua India pada pertengahan abad ke-16.[77] Tumbuhnya kekhawatiran terhadap kekuasaan MughalHumayun membuat Sultan Bahadur Shah dari Kesultanan Gujarat memutuskan untuk menandatangani Traktat Bassein dengan Kekaisaran Portugus pada 23 Desember 1534. Menurut traktata tersebut, tujuh pulau di Bombay, kota strategis terdekat Bassein dan depedensi-depedensinya diberikan kepada Portugis. Teritorial tersebut kemudian disebarkan pada 25 Oktober 1535.[78]
Portugis aktif terlibat dalam pembentukan dan pertumbuhan ordo-ordo agama Katolik Roma mereka di Bombay.[79] Mereka menyebut kepulauan tersebut dengan berbagai nama, yang akhirnya mengambil bentuk penulisan Bombaim. Kepulauan tersebut didiami beberapa perwira Portugis pada masa rezimnya. Fransiskan dan Yesuit Portugis membangun beberapa gereja di kota tersebut, yang terkenal adalah Gereja Santo Mikael di Mahim (1534),[80]Gereja Santo Yohanes Pembaptis di Andheri (1579),[81]Gereja Santo Andreas di Bandra (1580),[82] dan Gereja Gloria di Byculla (1632).[83] Portugis juga membangun beberapa benteng di sekitar kota tersebut seperti Kastel Bombay, Castella de Aguada (Castelo da Aguada atau Benteng Bandra), dan Benteng Madh. Inggris berjuang terus menerus berjuang melawan Portugis terhadap hegemoni atas Bombay, karena mereka menyadari pelabuhan alami strategisnya dan isolasi alaminya dari serangan-serangan darat. Pada pertengahan abad ke-17, pertumbuhan kekuatan Kekaisaran Belanda memaksa Inggris mengakuisisi sebuah stasiun di barat India. Pada 11 Mei 1661, traktat pernikahan Charles II dari Inggris dan Yekaterina dari Braganza, putri dari Raja Yohanes IV dari Portugal, membuat kepulauan tersebut menjadi bagian dari wilayah kekuasaan Kekaisaran Inggris sebagai bagian dari mahar Yekaterina kepada Charles.[84] Namun, Salsette, Bassein, Mazagaon, Parel, Worli, Sion, Dharavi, dan Wadala masih tetap berada di bawah kekuasaan Portugis. Dari 1665 sampai 1666, Inggris memutuskan untuk mengakuisisi Mahim, Sion, Dharavi, dan Wadala.[85]
Pada 1687, Perusahaan Hindia Timur Inggris memindahkan markas besarnya dari Surat ke Bombay. Kota tersebut kemudian menjadi markas besar Kepresidenan Bombay.[90] Setelah pemindahan tersebut, Bombay ditempatkan sebagai kepala dari seluruh cabang Perusahaan tersebut di India.[91] Sampai akhir abad ke-17, kepuloauan tersebut kembali mendapatkan serangan dari Yakut Khan pada 1689–90.[92] Kekuasaan Portugis berakhir di Bombay ketika pasukan Maratha yang berada di bawah pimpinan PeshwaBaji Rao I menaklukan Salsette pada 1737, dan Bassein pada 1739.[93]
Pada pertengahan abad ke-18, Bombay mulai berkembang menjadi kota dagang besar, dan meraih jumlah migran yang banyak dari seluruh belahan India.[94] Kemudian, Inggris menduduki Salsette pada 28 Desember 1774. Dengan Traktat Surat (1775), Inggris secara resmi memegang kendali atas Salsette dan Bassein, yang berujung pada Perang Inggris-Maratha Pertama.[95] Inggris dapat mengamankan Salsette dari pasukan Maratha tanpa kekerasan melalui Traktat Purandar (1776),[96] dan kemudian melalui Traktat Salbai (1782), ditandatangani untuk menentukan hasil dari Perang Inggris-Maratha Pertama.[97]
Dari 1782 dan seterusnya, kota tersebut dirombak dengan proyek-proyek teknik sipil berskala besar dalam rangka menggabung seluruh tujuh pulau menjadi sebuah daratan tunggal. Proyek tersebut, yang dikenal sebagai Hornby Vellard, terselesaikan pada 1784.[18] Pada 1817, Perusahaan Hindia Timur Britania yang berada di bawah pimpinan Mountstuart Elphinstone mengalahkan Baji Rao II, Peshwa Maratha terakhir dalam Pertempuran Khadki.[98] Setelah kekalahannya, hampir keseluruhan wilayah Deccan berada di bawah kedaulatan Inggris, dan dimasukkan dalam Kepresidenan Bombay. Keberhasilan kampanye Inggris di Deccan menandai pembebasan Bombay dari seluruh serangan dari kekuatan-kekuatan pribumi.[99]
Pada 1845, tujuh pulau tersebut selesai digabungnya menjadi sebuah daratan tunggal oleh proyek Hornby Vellard melalui reklamasi laha berskala besar.[19][100] Pada 16 April 1853, jalur kereta api penumpang pertama di India didirikan, menghubungan Bombay menuju kota tetangga Thana (sekarang Thane).[101] Pada Perang Saudara Amerika (1861–1865), kota tersebut menjadi pasar dagang kapas utama di dunia, menyebabkan ledakan ekonomi yang kemudian meningkatkan taraf hidup di kota tersebut.[102]
Setelah kemerdekaan India pada 1947, teritorial Kepresidenan Bombay dipertahankan oleh India untuk distruktur ulang menjadi Negara Bagian Bombay. Wilayah Negara Bagian Bombay meningkat, setelah beberapa wilayah kerajaan yang bergabung dengan uni India diintegrasikan ke dalam negara bagian tersebut. Kemudian, kota tersebut menjadi ibu kota Negara Bagian Bombay.[108] Pada April 1950, batas-batas munisipal Bombay diperluas dengan menggabungkan Distrik Subperkotaan Bombay dan Kota Bombay untuk membentuk Perusahaan Munisipal Bombay Besar.[109]
Gerakan Samyukta Maharashtra untuk membuat sebuah negara Maharashtra terpisah yang meliputi Bombay memuncak pada 1950-an. Dalam diskusi Lok Sabha pada 1955, partai Kongres menyatakan bahwa kota tersebut dijadikan sebagai kota-negara otonomi.[110] Komite Reorganisasi Negara-Negara Bagian merekomendasikan sebuah negara bagian dwi-bahasa untuk Maharashtra–Gujarat dengan Bombay sebagai ibu kotanya dalam laporan 1955-nya. Komite Kewarganegaraan Bombay, sebuah kelompok advokasi yang memimpin kaum industrialis Gujarati mendukung status independen Bombay.[111]
Setelah unjuk rasa pada gerakan tersebut dimana 105 tewas dalam bentrokan dengan polisi, Negara Bagian Bombay direorganisasi beradarkan pada garis linguistik pada 1 Mei 1960.[112] Wilayah berbahasa Gujarati dari Negara Bagian Bombay dipisah menjadi negara bagian Gujarat.[113] Negara Bagian Maharashtra dengan Bombay sebagai ibu kotanya dibentuk dengan penggabungan wilayah berMarathi dari Negara Bagian Bombay, delapan distrik dari Provinsi-Provinsi Tengah dan Berar, lima distrik dari Negara Bagian Hyderabad, dan sejumlah wilayah kerajaan yang berdekatan dengan wilayah-wilayah tersebut.[114] Untuk mengenang para martir gerakan Samyukta Maharashtra, Flora Fountain diganti nama menjadi Hutatma Chowk (Lapangan Martir), dan sebuah monumen didirikan.[115]
Pelabuhan Jawaharlal Nehru, yang sekarang menangani 55–60% kargo berkontainer di India, dibuka pada 26 Mei 1989 di sepanjang sungai di Nhava Sheva dengan pemandangan Pelabuhan Bombay dan bertugas sebagai pusat pelabuhan bagi kota tersebut.[121] Batas-batas geografi Bombay Besar sejajar dengan batas-batas munisipal Bombay Besar. Pada 1 Oktober 1990, distrik Bombay Besar dicabangkan untuk membentuk dua distrik yang bernama Kota Bombay dan Subperkotaan Bombay, meskipun mereka tetap diurus oleh Administrasi Munisipal yang sama.[122]
Dari 1990 sampai 2010, kekerasan meningkat di kota yang sangat damai tersebut. Setelah penghancuran Masjid Babri di Ayodhya, kota tersebut dihujam oleh kerusuhan Hindu-Muslim 1992–93 dimana lebih dari 1,000 orang tewas. Pada 12 Maret 1993, serangkaian 13 pengeboman terencana di beberapa markah tanah kota oleh kaum ekstrim Islam dan gerakan bawah tanah Mumbai mengakibatkan 257 orang tewas dan lebih dari 700 orang luka-luka.[123] Pada 2006, 209 orang tewas dan lebih dari 700 orang luka-luka ketika tujuh bom meledak di kereta-kereta komuter di kota tersebut.[124] Pada 2008, serangakaian sepuluh serangan terencana oleh para teroris bersenjata selama tiga hari mengakibatkan 173 orang tewas, 308 orang luka-luka, dan beberapa markah tanah warisan dan hotel-hotel prestisius rusak parah.[125] Sebuah ledakan yang terjadi di Opera House, Zaveri Bazaar, dan Dadar pada 13 Juli 2011 adalah serangkaian serangan teroris terbaru di Mumbai.[126]
Mumbai adalah ibu kota komersial di India dan telah terlibat sebagai sebuah pusat keuangan dunia.[127] Selama beberapa dekade, kota tersebut telah menjadi rumah dari layanan-layanan keuangan utama di India, dan sebuah fokus untuk pengembangan infrastruktur dan investasi pribadi.[128] Dari komunitas perikanan kuno dan pusat dagang kolonial, Mumbai telah menjadi kota terbesar di Asia Selatan dan rumah dari industri film paling produktif di dunia.[129]
Mumbai terdiri dari dua kawasan berbeda: Distrik Kota Mumbai dan Distrik Subperkotaan Mumbai, yang membentuk dua distrik terpisah di Maharashtra.[130] Kawasan distrik kontes tersebut juga umumnya disebut sebagai Kota Pulau atau Mumbai Selatan.[23] Total luas wilayah Mumbai adalah 603.4 km2 (233 sq mi).[131] Dari luas wilayah tersebut, luas kota pulau-nya meliputi 67.79 km2 (26 sq mi), sementara distrik subperkotaan-nya meliputi 370 km2 (143 sq mi), sementara wilayah lainnya yang seluas 437.71 km2 (169 sq mi) berada di bawah naungan Perusahaan Munisipal Mumbai Besar (PMMB). Kawasan-kawasan yang tersisa masuk dalam berbagai tempat pertahanan, Pelabuhan Mumbai, Komisi Energi Atom dan Taman Nasional Borivali, yang berada di luar naungan PMMB.[132]
Mumbai membentang di mulut Sungai Ulhas di pesisir barat India, di kawasan pesisir yang dikenal sebagai Konkan. Wilayah tersebut duduk di atas Pulau Salsette (Pulau Sashti), yang sebagian berbagi dengan distrik Thane.[133] Mumbai berbatasan dengan Laut Arab di bagian barat.[134] Beberapa bagian kota tersebut berada di atas permukaan laut, dengan ketinggian dari 10 m (33 kaki) sampai 15 m (49 kaki);[135] kota tersebut memiliki rata-rata ketinggian 14 m (46 kaki).[136] Mumbai Utara (Salsette) merupakan wilayah yang berbukit,[137] dan titik tertinggi di kota tersebut adalah 450 m (1,476 kaki) di Salsette di rangkaian Powai–Kanheri.[138]Taman Nasional Sanjay Gandhi (Taman Nasional Borivali) sebagian berada di distrik subperkotaan Mumbai, dan sebagian di distrik Thane, dan memiliki wilayah seluas103.09 km2 (39.80 mil persegi).[139]
Selain Dam Bhatsa, terdapat enam danau besar yang menyuplai air ke kota tersebut: Vihar, Vaitarna Hilir, Vaitarna Hulu, Tulsi, Tansa dan Powai. Danau Tulsi dan Danau Vihar terletak di Taman Nasional Borivili, yang berada dalam batas kota tersebut, Suplai dari danau Powai, yang juga berada dalam batas kota tersebut, hanya digunakan untuk keperluan pertanian dan industrial.[140] Tiga sungai kecil, Sungai Dahisar, Poinsar (atau Poisar) dan Ohiwara (atau Oshiwara) bermuara dari taman tersebut, sementara Sungai Mithi yang berpolusi bermuara dari Danau Tulsi dan mengumpulkan air yang mengalir dari Danau Vihar dan Powai.[141] Garis pesisir kota tersebut dikelilingi oleh sejumlah sungai dan teluk, dari sungai Thane di bagian timur sampai Madh Marve di bagian barat.[142] Pesisir timur Pulau Salsette diselimuti oleh rawa-rawa mangrove besar, yang kaya akan keanekaragaman hayati, sementara pesisir baratnya sebagian besar berpasir dan berbatu.[143]
Tanah yang menyelimuti wilayah kota tersebut umumnya berpasir karena berdekatan dengan laut. Di subperkotaan, tanah yang menyelimuti sebagian aluvial dan bergeluh.[144] Bebatuan di di wilayah tersebut terdiri dari lapisan basalt Dekkan hitam, dan dengan kandungan asam dan basa yang beragam yang berasal dari akhir zaman Kretaseus dan awal zaman Eosen.[145] Mumbai berada di zona aktif seismik yang dilewati 23 garis sesar di kawasan sekitar.[146] Wilayah tersebut diklasifikasikan sebagai wilayah Zona Seismik III,[147] yang artinya dapat terjadi gempa bumi berkekuatan 6.5 skala Richter.[148]
Mumbai memiliki iklim tropis, khususnya iklim basah dan kering tropis (Aw) di bawah klasifikasi iklim Köppen, dengan tujuh bulan kekeringan dan puncak curah hujan pada bulan Juli.[149] Musim dingin yang terjadi dari Desember sampai Februari disusul oleh musim panas dari Maret sampai Juni. Periode dari Juni sampai sekitar akhir September mengalami musim muson barat daya, dan Oktober dan November membentuk musim pasca-muson.[150]
Antara Juni dan September, muson barat daya menerjang kota tersebut. Pancuran pra-muson terjadi pada bulan Mei. Biasanya, pancuran muson timur laut terjadi pada bulan Oktober dan November. Curah hujan maksimum tahunan yang pernah tercatat adalah 3.452 mm (136 in) pada 1954.[151]Curah hujan tertinggi yang tercatat dalam sehari adalah 944 mm (37 in) pada 26 Juli 2005.[152] Total rata-rata curah hujan tahunan adalah 21.466 mm (845 in) untuk Kota Pulau tersebut, dan 2.457 mm (97 in) untuk sub-subperkotaan.[151]
Rata-rata suhu tahunannya adalah 272 °C (522 °F), dan rata-rata presipitasi tahunannya adalah 2.167 mm (85 in).[153] Di Kota Pulau tersebut, rata-rata suhu maksimumnya adalah 312 °C (594 °F), sementara rata-rata suhu minimumnya adalah 237 °C (459 °F). Di sub-subperkotaan, suhu maksimum hariannya adalah dari 291 °C (556 °F) sampai 333 °C (631 °F), sementara suhu minimum hariannya adalah dari 163 °C (325 °F) sampai 262 °C (504 °F).[151] Rekor tertingginya adalah 422 °C (792 °F) yang terjadi pada 14 April 1952,[154] dan rekor terendahnya adalah 74 °C (165 °F) yang terjadi pada 27 Januari 1962.[154][155]
Mumbai adalah kota terbesar di India berdasarkan jumlah populasi dan pusat finansial serta komersial India yang menyumbangkan 6,16% dari total GDP.[23][127][158] Kota tersebut menjabat merupakan pusat perekonomian di India, yang berkontribusi sebesar 10% dari pekerjaan pabrik, 25% dari pengeluaran industrial, 33% dari pemungutan pajak pemasukan, 60% dari pemungutan pabean, 20% dari pemungutan cukai pusat, 40% dari perdagangan luar negeri India dan ₹4.000 crore (US$560 juta) dalam pajak korporat.[159] Bersama dengan belahan India lainnya, Mumbai telah menjadi saksi bisu ledakan ekonomi sejak liberalisasi 1991, ledakan keuangan pada pertengahan abad kesembilan belas dan merebaknya IT, ekspor, jasa dan alih daya pada 2000-an.[160] Meskipun Mumbai dikenal sebagai pusat aktivitas ekonomi India pada 1990-an, Wilayah Metropolitan Mumbai sekarang menjadi saksi bisu pengurangan dalam kontribusinya dalam GDP India.[161]
Sampai 1970-an, Mumbai sebagian besar diutamakan untuk pabrik-pabrik tekstil dan pelabuhan, namun sejak itu ekonomi lokal dibagi dalam bidang keuangan, teknik, pengolesan berlian, perawatan kesehatan dan teknologi informasi.[167]
Sektor-sektor kunci yang berkontribusi terhadap ekonomi di kota tersebut adalah: keuangan, batu akik & perhiasan, pengolahan kulit hewan, IT dan ITES, tekstiles, dan hiburan. Nariman Point dan Kompleks Bandra Kurla (KBK) adalah pusat keuangan utama di Mumbai.[161] Di samping bersaing dengan Bangalore, Hyderabad dan Pune, Mumbai juga mengukir prestasinya sendiri dalam industri teknologi informasi. Zona Pemprosesan Ekspor Elektronik Santacruz (ZPEES) dan International Infotech Park (Navi Mumbai) menawarkan fasilitas berkualitas untuk perusahaan-perusahaan IT.[168]
Para pegawai pemerintah negara bagian dan pusat meliputi persentase besar dari jumlah pekjerja di kota tersebut. Mumbai juga memiliki sejumlah besar pekerja semi-terampil dan tak terampil yang bekerja sendiri, yang utamanya menafkahi hidupnya sebagai pedagang kaki lima, sopir taksi, mekanik dan profesi kerah biru lainnya. Industri perkapalan dan pelabuhan juga didirikan, dengan Pelabuhan Mumbai menjadi salah satu pelabuhan paling penting dan tertua di India.[169]Dharavi, di tengah Mumbai, mengalami peningkatan industri daur ulang besar, yang mengolah sampah daur ulang dari bagian lainnya di kota tersebut; distrik tersebut memiliki sekitar 15,000 pabrik ruang tunggal.[170]
Mumbai meraih peringkat keenam dari sepuluh kota global teratas dalam hal jumlah miliuner,[171] ke-48 pada Indeks Pusat Komersial Seluruh Dunia 2008,[172] ketujuh dalam daftar "Sepuluh Kota Besar untuk Miliuner" menurut majalah Forbes (April 2008),[173] dan pertama dalam hal rata-rata kekayaan miliuner tersebut.[174] Hingga 2008[update], Globalization and World Cities Study Group (GaWC) mengangkat Mumbai sebagai "kota dunia Alfa", ketiga dalam kategorinya dari kota-kota global.[175] Mumbai adalah pasar paling menghabiskan biaya ketiga di dunia, dan menjadi salah satu kota tercepat di negara tersebut untuk pemulaian usaha pada 2009.[176]
Pemerintahan
Mumbai Besar, sebuah kawasan seluas 603 kilometer persegi (233 sq mi),[177] terdiri dari distrik Kota Mumbai dan Subperkotaan Mumbai, yang berbatasan dengan Colaba di bagian selatan, Mulund dan Dahisar di bagian utara, dan Mankhurd di bagian timur. Populasinya menurut sensus 2011 adalah 12,442,373 jiwa.[178]
Kawasan tersebut diurus oleh Perusahaan Munisipal Mumbai Besar (PMMB) (terkadang disebut sebagai Perusahaan Munisipal Brihanmumbai), yang awalnya dikenal sebagai Perusahaan Munisipal Bombay (PMB).[134]PMMB mengurusi kebutuhan masyarakat dan infrastruktur di wilayah metropolis.[179] Wali kotanya dipilih melalui pemilihan tak langsung oleh para kanselir dari salah satu anggota mereka sendiri untuk masa jabatan selama dua setengah tahun.[180]
Komisioner Munisipal adalah Ketua Pejabat Eksekutif dan ketua cabang eksekutif Perusahaan Munisipal. Seluruh kekuatan eksekutif berada di bawah naungan Komisioner Munisipal yang merupakan pejabat Layanan Administratif Indian yang dipilih oleh pemerintah negara bagian. Meskipun Perusahaan Munisipal adalah badan legislatif yang mengeluarkan kebijakan-kebijakan untuk pemerintahan kota tersebut, Komisioner yang bertugas untuk melaksanakan kebijakan-kebijakan tersebut. Komisioner dipilih untuk masa jabatan yang disahkan sesuai dengan yang disebutkan oleh peraturan negara bagian. Kekuatan-kekuatan Komisioner adalah orang-orang yang disediakan oleh peraturan dan orang-orang yang didelegasikan oleh Perusahaan Komite Pendirian.[181]
Perusahaan Munisipal Mumbai Besar menempati peringkat ke-9 dari 21 kota dengan praktik kepengurusan & pemerintahan yang terbaik di India pada 2014. Kota tersebut meraih skor 3.5 dari 10 berbanding dengan rata-rata nasional 3.3.[182]
Dua distrik di Mumbai berada di bawah yuridiksi Kolektor Distrik. Badan Kolektor tersrbut bertugas mencatat properti dan kumpulan pendapatan untuk Pemerintah Pusat, dan memantau pemilihan-pemilihan nasional yang diadakan di kota tersebut.
Kepolisian Mumbai dikepalai oleh seorang Komisioner Polisi, yang merupakan seorang perwira Pelayanan Polisi India (PPI). Kepolisian Mumbai merupakan sebuah divisi dari Kepolisian Maharashtra, di bawah Kementerian Dalam Negeri negara bagian tersebut.[183] Kota tersebut terbagi dalam tujuh zona polisi dan tujuh belas zona kepolisian lalu lintas,[132] yang masing-masing dikepalai oleh seorang Deputi Komisioner Polisi.[184] Kepolisian Lalu Lintas adalah sebuah badan semi-otonomi yang berada di bawah naungan Kepolisian Mumbai. Brigade Tembak Mumbai, yang berada di bawah yuridiksi Perusahaan Munisipal, dikepalai oleh Kepala Perwira Tembak, yang dibantu oleh empat Deputi Kepala Perwira Tembak dan enam Perwira Divisional.[132]
Mumbai merupakan tempat berdirinya Kongres Nasional India yang juga dikenal sebagai Partai Kongres.[187] Sesi pertama Kongres Nasional India diadakan di Bombay dari 28 - 31 Desember 1885.[188] Mumbai telah menjadi tuan rumah bagi Kongres Nasional India selama enam kali dalam 50 tahun pertama dan menjadi pusat pertumbuhan untuk gerakan kemerdekaan India pada abad ke-20.[189]
Pada 1960am, terjadi peningkatan politik regionalis di Bombay, dengan pembentukan Shiv Sena pada 19 Juni 1966, sebuah gerakan yang memperjuangkan marginalisasi terhadap suku Marathi di Bombay.[190] Shiv Sena berubah halauan dari 'Kepentingan Marathi' menjadi 'Kepentingan Hindutva' pada 1985 dan bergabung dengan Partai Bhartiya Janata (PBJ) pada tahun yang sama.[191] Partai Kongres telah mendominasi politik Bombay dari kemerdekaan sampai awal 1980-an, ketika Shiv Sena memenangkan pemilihan Perusahaan Munisipal Bombay 1985.[192]
Pada 1989, Partai Bharatiya Janata (PBJ), sebuah partai politik nasional utama, membentuk sebuah aliansi elektoral dengan Shiv Sena untuk bersaing dengan partai Kongres dalam pemilihan Majelis Legislatif Maharashtra. Pada 1999, beberapa anggota meninggalkan partai Kongres untuk membentuk Partai Kongres Nasionalis (PKN) namun kemudian bersekutu dengan partai Kongres sebagai bagian dari sebuah aliansi yang dikenal sebagai Front Demokratik.[193] Saat ini, partai-partai lainnya seperti Maharashtra Navnirman Sena (MNS), Partai Samajwadi (PS), Partai Bahujan Samaj (PBS), dan beberapa kandidat independen juga ikut serta dalam pemilihan-pemilihan di kota tersebut.[194]
Dalam pemilihan-pemilihan majelis negara bagian Maharashtra yang diadakan setiap lima tahun, Mumbai diwakili oleh 36 konstituensi majelis.[197][198] Sebuah Anggota Majelis Legislatif untuk Vidhan Sabha (Majelis Legislatif) Maharashtra dipilih dari setiap konstituensi majelis tersebut. Dalam pemilihan majelis negara bagian 2014, dari 36 konstituensi majelis, 15 diantaranya dimenangkan oleh PBJ, 14 oleh Shiv Sena dan 5 oleh partai Kongres.[199][200]
Pemilihan-pemilihan juga diadakan setiap lima tahun untuk memiliki korporator-korporator untuk berkuasa dalam PMMB.[201] Perusahaan tersebut terdiri dari 227 Kanselir yang dipilih langsung mewakili 24 kawasan munisipal, lima Kanselir yang dinominasikan memiliki pengetahuan atau pengalaman khusus dalam pemerintahan munisipal, dan seorang Wali kota yang berperan dalam sebagian besar acara.[202][203][204] Dalam pemilihan perusahaan munisipal 2012, dari 227 kursi, aliansi Shiv Sena-PBJ meraih 107 kursi, meraih kekuasaan dengan dukungan para kandidat independen dalam PMMB, sementara aliansi partai Kongress-PKN meraih 64 kursi.[205] Masa jabatan Wali kota, Deputi Wali kota, dan Komisioner Munisipal adalah dua setengah tahun.[206]
Transportasi
Sistem Jalur Kereta Apu Subperkotaan Mumbai mengangkut lebih dari 6.99 juta penumpang dalam sehari. Tempat tersebut memiliki kepadatang penumpang tertinggi dari sistem kereta api perkotaan manapun di dunia.
Sistem angkutan umum di Mumbai meliputi Jalur Kereta Api Subperkotaan Mumbai, Monorel Mumbai, Metro Mumbai, bus-bus Brihanmumbai Electric Supply and Transport (BEST), taksi-taksi meter berwarna hitam dan kuning, bajaj dan feri. Jalur kereta api subperkotaan dan layanan bus BEST sama-sama melayani sekitar 88% lalu lintas penumpang pada 2008.[208] Bajaj hanya diperbolehkan beroperasi di wilayah-wilayah subperkotaan Mumbai, sementara taksi diperbolehkan beroperasi di seluruh Mumbai, namun umumnya beroperasi di Mumbai Selatan.[209] Taksi dan bajaj di Mumbai diatur oleh hukum untuk dijalankan menggunakan gas alam terkompresi,[210] dan merupakan bahan bakar yang mudah dipasang, ekonomis, dan mudah didapat.[209]
Kereta
Jalur Kereta Api Subperkotaan Mumbai, yang sangat dikenal karena para penduduk lokal jadikan tulang punggung sistem transportasi kota tersebut.[211] Jalur tersebut dioperasikan oleh zona Jalur Kereta Api Barat dan Jalur Kereta Api Tengah dari Jalur Kereta Api India.[212] Sistem kereta api subperkotaan Mumbai mengangkut 6.3 juta penumpang setiap hari pada 2007,[213] yang melebihi setengah kapasitas angkut harian Jalur Kereta Api. Kereta-kereta menjadi makin ramai pada jam-jam puncak, dengan kereta sembilan gerbong yang mampu mengangkut sebanyak 1,700 penumpang, yang sebenarnya mengangkut sekitar 4,500 penumpang pada jam-jam puncak.[214] Jaringan kereta api Mumbai melaju pada rute sejauh 319 kilometer. 191 rangkaian (set kereta) dari komposisi 9 gerbong dan 12 gerbong memberikan sejumlah 2,226 layanan kereta di kota tersebut.[215]
Monorel Mumbai dan Mumbai Metro dibangun dan didirikan dalam rangka meringankan kepadatan pada jaringan yang telah ada. Monorel dibuka pada awal Februari 2014.[216]Jalur pertama Mumbai Metro dibuka pada awal Juni 2014.[217]
Layanan bus Mumbai mengangkut lebih dari 5.5 juta penumpang per hari pada 2008,[208] yang turun menjadi 2.8 juta pada 2015.[220] Bus-bus umum dijalankan oleh BEST melayani hampir seluruh bagian wilayah metropolis, serta wilayah Navi Mumbai, Mira-Bhayandar dan Thane.[221] BEST mengoperasikan 4,608 bus[222] yang kamera-kamera CCTV yang dipasang, mengangkut 4.5 juta penumpang per hari[208] di lebih dari 390 rute. Armadanya terdiri dari kursi tunggal, kursi ganda, ruang depan, lantai bawah, ruang khusus orang-orang berkebutuhan khusus, pendingin udara dan bus-bus bertenaga diesel standar Euro III dan gas alam terkompresi.[223] BEST memperkenalkan bus-bus berpendingin udara pada 1998.[224] Bus-bus BEST berwarna merah, berdasarkan pada bus-bus Routemaster di London.[225]
Bus-bus Perusahaan Transportasi Jalan Raya Negara Bagian Maharashtra[226] menyediakan transportasi antar-kota yang menghubungkan Mumbai dengan kota-kota lainnya di Maharashtra dan negara-negara bagian sekitar.[227][228]Transportasi Munisipal Navi Mumbai dan Transportasi Munisipal Thane juga mengoperasikan bus-bus mereka di Mumbai, menghubungkan berbagai titik Navi Mumbai dan Thane dengan bagian-bagian Mumbai lainnya.[229][230]
Bus-bus umumnya disukai karena berjalan cepat untuk jarak menengah, sementara kereta lebih ekonomis untuk perjalanan jarak jauh.[231]
Mumbai Darshan adalah sebuah layanan bus pariwisata yang mengantar ke sejumlah tempat wisata di Mumbai.[232] Jalur Sistem Angkutan Cepat Bus telah direncanakan di seluruh Mumbai.[233] Meskipun 88% perjalanan di kota tersebut menggunakan angkutan umum, Mumbai masih tetap menghadapi masalah kemacetan lalu lintas.[234] Sistem transportasi Mumbai dikategorisasikan sebagai salah satu sistem transportasi yang paling macet di dunia.[235]
Mumbai memiliki sekitar 721,000 kendaraan pribadi pada Maret 2014,[245] 56,459 taksi hitam dan kuning hingga 2005[update],[246] dan 106,000 bajaj, pada Mei 2013.[247]
Udara
Bandar Udara Internasional Chhatrapati Shivaji (awalnya Bandar Udara Internasional Sahar) adalah pusat kedirgantaraan utama di kota tersebut dan bandar udara tersibuk kedua di India dalam hal lalu lintas penumpang.[248] It handled 36.6 million passengers and 694,300 tonnes of cargo during FY 2014–2015.[249] Sebuah rencana perluasan diinisiasikan pada 2006, menargetkan peningkatan kapasitas bandar udara tersebut untuk menangani 40 juta penumpang setiap tahun[250] dan terminal baru T2 dibuka pada Februari 2014.[251]
Juhu Aerodrome adalah bandar udara pertama di India, dan sekarang mentuanrumahi Bombay Flying Club dan sebuah tempat pendaratan helikopter yang dioperasikan oleh Pawan Hans yang dimiliki negara.[253]
Laut
Mumbai dilayani oleh dua pelabuhan besar, Pelabuhan Mumbai dan Pelabuhan Jawaharlal Nehru, yang membentang di sepanjang sungai di Navi Mumbai.[254] Pelabuhan Mumbai memiliki salah satu pelabuhan alami terbaik di dunia, dan memiliki fasilitas akomodasi dok kering dan basah ekstensif.[255] Pelabuhan Jawaharlal Nehru, yang dibuka pada 26 Mei 1989, merupakan pelabuhan besar tersibuk dan paling modern di India.[256] Pelabuhan tersebut menangani 55–60% total kargo berkontainer di negara tersebut.[257] Feri-feri dari Ferry Wharf di Mazagaon diijinkan berlayar ke pulau-pulau di dekat kota tersebut.[258]
Pada masa pemerintahan kolonial, tempat-tempat penampungan air merupakan satu-satunya sumber air di Mumbai, dengan beberapa lokalitas yang mengambil nama darinya. Perusahaan Munisipal Mumbai Besar menyuplai air portabel ke kota dari enam danau,[259][260] yang sebagian besar datang dari danau Tulsi dan Vihar. Danau Tansa menyuplai air untuk subperkotaan barat dan bagian-bagian dari kota pulau tersebut di sepanjang Jalur Kereta Api Barat.[261] Air tersebut difilter di Bhandup,[261] yang merupakan penanaman filtrasi air terbesar di Asia.[262][263][264] Terowongan air bawah tanah pertama di India selesai dibangun di Mumbai untuk menyuplai air menuju tempat filtrasi Bhandup.[265][266]
Sekitar 700 juta liter air, dari suplai harian 3500 juta liter, hilang karena pencurian air, koneksi ilegal dan kebocoran, per hari di Mumbai.[267] Hampir setiap hari, Mumbai menghasilkan seberat 7,800 ton metrik sampah, 40 ton metrik diantaranya adalah sampah plastik,[268] yang dibawa ke tempat-tempat penampungan sampah di Gorai di barat laut, Mulund di timur laut, dan ke tempat penampungan sampah Deonar di bagian timur.[269] Pengolahan kotoran dilakukan di Worli dan Bandra, dan dibuat ke dua muara sungai terpisah masing-masing sepanjang 34 km (21,1 mi) dan 37 km (23,0 mi) di Bandra dan Worli.[270]
Gas masa disuplai dalam bentuk elpiji yang dijual oleh perusahaan-perusahaan minyak yang dimiliki negara,[275] serta gas alam cair yang disuplai oleh Mahanagar Gas Limited.[276]
Penyedia layanan telepon terbesar adalah MTNL yang dimiliki negara, yang memegang monopoli atas layanan seluler dan jaringan tetap sampai 2000, dan menyediakan layanan-layanan jaringan tetap serta Jaringan Telepon Tetap Nirbakel bergerak.[277] Cangkupan telepon bergerak adalah ekstensif, dan para penyedia layanan utamanya adalah Vodafone Essar, Airtel, MTNL, Loop Mobile, Reliance Communications, Idea Cellular and Tata Indicom. Layanan GSM dan CDMA tersedia di kota tersebut.[278] Mumbai, bersama dengan wilayah yang dilayani oleh pertukarang telepon di Navi Mumbai dan Kalyan diklasifikasikan sebagai lingkar telekom Metro.[279] Beberapa penyedia layanan luar negeri juga menyediakan internet jalur lebar dan akses internet nirkabel di Mumbai. Hingga 2014[update], Mumbai memiliki jumlah pemakai internet tertinggi di India dengan 16.4 juta pemakai.[280]
Arsitektur di kota tersebut adalah sebuah percampuran dari Kebangkitan Gothik, Indo-Sarakenik, Art Deco, dan gaya kontemporer lainnya. Sebagian besar bangunan dari zaman penjajahan Inggris, seperti Terminal Victoria dan Universitas Bombay, dibangun dengan gaya Kebangkitan Gothik.[282] Fitur arsitekturnya meliputi berbagai pengaruh Eropa seperti atap pelana Jerman, atap Belanda, perkayuan Swiss, pelengkung Romansa, jendela Tudor, dan fitur-fitur India tradisional.[283] Terdapat juga beberapa bangunan bergaya Indo-Sarakenik seperti Gerbang India.[284] Markah-markah tanah bergaya Art Deco dapat ditemukan di sepanjang Marine Drive dan barat Oval Maidan. Mumbai memiliki jumlah bangunan Art Deco terbesar kedua di dunia setelah Miami. Pada subperkotaan baru, gedung-gedung modern mendominasi lanskap. Mumbai sejauh ini memiliki jumlah pencakar langit terbesar di India, dengan 956 gedung yang telah berdiri dan 272 masih dibangun hingga 2009[update].
Komite Konservasi Warisan Mumbai (KKWM), yang didirikan pada 1995, merumuskan ketentuan-ketentuan dan hukum-hukum khusus untuk membantu konservasi struktur-struktur warisan di kota tersebut. Mumbai memiliki dua Situs Warisan Dunia UNESCO, Terminal Chhatrapati Shivaji dan Gua Elephanta.[285] Di selatan Mumbai, berdiri gedung-gedung era kolonial dan kantor-kantor bergaya Soviet .[286] Di bagian timur, berdiri pabrik-pabrik dan beberapa kawasan kumuh. Di pesisir Barat, bekas pabrik-pabrik tekstil diruntuhkan dan pencakar-pencakar langit dibangun di atasnya. Terdapat 31 gedung yang lebih tinggi dari 100m, berbanding dengan 200 gedung di Shanghai, 500 gedung di Hong Kong dan 500 gedung di New York.[286]
Menurut sensus 2011, populasi Mumbai sejumlah 12,479,608 jiwa. Kepadatan populasinya diperkirakan sekitar 20,482 orang per kilometer persegi. Ruang hidupnya 4.5 meter persegi per orang.[288] Menurut sensus 2011, Mumbai Besar, wilayah yang berada di bawah kepengurusan MCGM, memiliki tingkat melek huruf sebesar 94.7%, lebih tinggi ketimbang rata-rata nasional 86.7%. Jumlah pemukim kumuhnya diperkirakan berjumlah 9 juta, meningkat dari 6 juta pada 2001,[289] yang artinya, 62% dari seluruh penduduk Mumbai tinggal di kawasan kumuh tak layak.
Sex ratio pada 2011 adalah 838 perempuan per 1,000 laki-laki di kota pulau tersebut, 857 di subperkotaan, dan 848 secara keseluruhan di Mumbai Besar, seluruh jumlah lebih rendah ketimbang rata-rata nasional 914 perempuan per 1,000 laki-laki. Sex ratio yang rendah sebagian karena jumlah besar migran laki-laki yang datang ke kota tersebut untuk bekerja.[290]
Para penduduk Mumbai menyebut diri mereka sendiri Mumbaikar,[291]Mumbaiite,[292]Bombayite atau Bombaiite. Mumbai memiliki sejumlah besar populasi poliglot seperti halnya kota metropolitan lainnya di India. Enam belas bahasa di India yang utama juga dipakai di Mumbai, yang paling umum adalah bahasa Marathi, Hindi, Gujarati dan Inggris.[293] Inggris dipakai secara khusus dan merupakan bahasa utama bagi pekerja kerah putih di kota tersebut. Sebuah bentuk unik dari Hindi, yang dikenal sebagai Bambaiya – sebuah percampuran bahasa Marathi, Hindi, Gujarati, Konkani, Urdu, Inggris India dan beberapa kata yang diciptakan – dipakai di jalanan.[294]
Mumbai mengalami masalah-masalah urbanisasi besar yang sama dengan yang dihadapi di beberapa kota yang berkembang cepat di negara-negara berkembang: merebaknya kemiskinan dan pengangguran, rendahnya kesehatan publik dan rendahnya taraf hidup dan standar pendidikan untuk sebagian besar penduduk. Karena lahan yang tersedia sedikit, penduduk Mumbai sering kali tinggal berhimpit-himpitan, secara khusus dengan mengontrak rumah, yang biasanya jauh dari tempat-tempat kerja, dan mengharapkan jalur yang panjang untuk angkutan cepat, atau jalan raya yang lancar. Beberapa dari mereka tinggal di dekat stasiun-stasiun bus atau kereta meskipun para penduduk subperkotaan menjalani sebagian besar waktu berkunjung ke wilayah barat distrik komersial utama.[295]Dharavi, kawasan kumuh terbesar kedua di Asia (jika Kota Orangi di Karachi dianggap sebagai kawasan kumuh tunggal)[296] terletak di tengah Mumbai dan ditinggali oleh antara 800,000 sampai satu juta orang[297] dalam wilayah seluas 239 kilometer persegi (92,28 sq mi), menjadikannya salah satu wilayah paling padat penduduk di Bumi[298] dengan kepadatan penduduk sekitar 334,728 orang per kilometer persegi. Dengan tingkat melek huruf 69%, kawasan-kawasan kumuh di Mumbai adalah kawasan kumuh yang paling melek huruf di India.[299]
Sejumlah migran yang datang ke Mumbai dari luar Maharashtra pada dekade 1991–2001 berjumlah 1.12 juta, yang meningkatkan 54.8% populasi Mumbai.[300]
Jumlah rumah tangga di Mumbai akan meningkat dari 4.2 juta pada 2008 menjadi 6.6 juta pada 2020. Jumlah rumah tangga dengan pendapatan tahunan 2 juta rupee akan meningkat dari 4% menjadi 10% pada 2020, yang terdiri dari 660,000 keluarga. Jumlah rumah tangga dengan pendapatan dari 1–2 juta rupee juga diperkirakan meningkat dari 4% menjadi 15% pada 2020.[301] Menurut Laporan Badan Kontrol Polusi Pusat (BKPP) 2016, Mumbai adalah kota paling ramai di India, yang disusul oleh Lucknow, Hyderabad dan Delhi.[302]
Budaya Mumbai adalah sebuah percampuran dari festival, makanan, musik, dan teater tradisional. Kota tersebut menawarkan gaya hidup beragam dan kosmopolitan dengan berbagai makanan, hiburan, dan kehidupan malam, tersedia dalam bentuk dan kelimpahan yang berbanding dengan ibu kota dunia lainnya. Sejarah Mumbai sebagai pusat dagang utama berujung pada keragaman budaya, agama, dan masakan yang terdapat di kota tersebut. Percampuran budaya unik tersebut dikarenakan migrasi orang-orang dari seluruh belahan India sejak zaman penjajahan Inggris.
Mumbai adalah tempat lahir dari sinema India[313]—Dadasaheb Phalke memimpin pendirian tersebut dengan film-film bisu disusul oleh film-film bersuara Marathi—dan penyiaran film tertua diadakan pada awal abad ke-20.[314] Mumbai juga memiliki sejumlah besar tempat penayangan layar lebar yang menampilkan film-film Bollywood, Marathi dan Hollywood. Festival Film Internasional Mumbai[315] dan acara Penghargaan Filmfare, penghargaan film berpengaruh dan tertua yang diberikan untuk industri film India di India, diadakan di Mumbai.[316] Meskipun sebagai besar kelompok teater profesional yang dibentuk pada zaman Kemaharajaan Britania dibubarkan pada 1950-an, Mumbai mengembangkan sebuah tradisi "gerakan teater" dalam bahasa Marathi, Hindi, Inggris, dan bahasa regional lainnya.[317][318]
Festival Banganga adalah sebuah festival musik dua hari, yang diadakan setiap tahun pada bulan Januari, yang diselenggarakan oleh Perusahaan Pengembangan Pariwisata Maharashtra di Tempat Penampungan Air Banganga, Mumbai.[324][325] Festival Elephanta—yang dirayakan setiap bulan Februari di Pulau Elephanta—ditujukan kepada para penampil musik dan tari India klasik dari seluruh belahan negara tersebut.[324][326] Hari libur publik khusus pada kota tersebut dan negara bagiannya meliputi Hari Maharashtra pada 1 Mei, untuk merayakan pembentukan negara bagian Maharashtra pada 1 Mei 1960,[327][328] dan Gudi Padwa yang merupakan Hari Tahun Baru bagi orang Marathi.
Pantai-pantai adalah tempat wisata utama di kota tersebut. Pantai-pantai utama di Mumbai adalah Girgaum Chowpatty, Pantai Juhu, Dadar Chowpatty, Pantai Gorai, Pantai Marve, Pantai Versova, Pantai Madh, Pantai Aksa, dan Pantai Manori.[329] Sebagian besar pantai digunakan untuk berenang, kecuali Girgaum Chowpatty dan Pantai Juhu.[330]Essel World adalah sebuah taman bermain dan pusat hiburan yang berdekatan dengan Pantai Gorai,[331] dan meliputi taman wisata air terbesar di Asia, Water Kingdom.[332]Adlabs Imagica yang dibuka pada April 2013 terletak di dekat kota Khopoli lepas Jalan Ekspres Mumbai-Pune.[333]
Sejumlah saluran televisi India dan internasional dapat ditonton di Mumbai melalui salah satu penyedia televisi kabel lokal atau perusahaan TV berbayar. Wilayah metropolis juga merupakan pusat beberapa perusahaan media internasional, dengan beberapa penerbitan cetak dan saluran berita yang memiliki pengaruh besar. Penyiar televisi nasional, Doordarshan, menyediakan dua saluran terestrial gratis, sementara tiga jaringan kabel utama melayani sebagian besar rumah tangga.[340]
Bollywood, industri film Hindi yang berbasis di Mumbai, memproduksi sekitar 150–200 film setiap tahun.[345] Nama Bollywood adalah sebuah percampuran dari nama Bombay dan Hollywood.[346] Pada 2000-an, ketenaran Bollywood berkembang di luar negeri. Kenyataan tersebut membuat proyek pembuatan film untuk meningkatkan kualitas, sinematografi dan jalan cerita inovatif serta kemajuan teknis seperti efek khusus dan animasi.[347] Studio-studio di Goregaon, termasuk Film City, merupakan tempat untuk sebagian besar proses pembuatan film.[348] Kota tersebut juga mentuanrumahi industri ilm Marathi yang mengalami peningkatan ketenaran pada tahun-tahun terkini, dan perusahaan-perusahaan produksi TV.
Sekolah-sekolah di Mumbai adalah "sekolah munisipal" (dijalankan oleh PMMB) atau sekolah swasta (dijalankan oleh lembaga-lembaga atau perorangan), yang dalam beberapa kasus meraih bantuan keuangan dari pemerintah.[349] Sekolah-sekolah tersebut berafiliasi dengan badan-badan berikut
International General Certificate of Secondary Education (IGCSE).[350] Marathi atau Inggris adalah bahasa instruksi lazim.[351] Sekolah-sekolah publik yang dijalankan pemerintah menyediakan beberapa fasilitas,m namun hanya opsi bagi para penduduk miskin yang tidak dapat masuk sekolah swasta yang berbiaya tinggi.[352]
Sistem pendidikan dasar PMMB adalah sistem pendidikan dasar perkotaan terbesar di Asia. PMMB mengoperasikan 1,188 sekolah dasar yang menyediakan pendidikan dasar kepada 485,531 murid dalam delapan bahasa (Marathi, Hindi, Gujarati, Urdu, Inggris, Tamil, Telugu, dan Kannada). PMMB juga menyediakan pendidikan menengah bagi 55,576 murid melakui 49 sekolah menengahnya.[353]
Perguruan tinggi
Di bawah rencana 10+2+3/4, para murid menyelesaikan sepuluh tahun sekolah dan kemudian menjalani dua tahun di kolese junior, dimana mereka memilih salah satu dari tiga bidang: seni, komersial, atau ilmu pengetahuan.[354] Proses tersebut disusul oleh kursus peringkat umum dalam bidang pembelajaran yang dipilih, atau kursus gelar profesional, seperti hukum, teknik dan kedokteran.[355] Sebagian besar kolese di kota tersebut berafiliasi dengan Universitas Mumbai, salah satu universitas terbesar di dunia dalam hal jumlah lulusan.[356]
Universitas Mumbai adalah salah satu universitas tersohor[357] di India. Universitas tersebut meraih peringkat ke-41 dari 50 Besar Sekolah Teknik di dunia menurut firma penyiaran berita Amerika Business Insider pada 2012 dan merupakan satu-satunya universitas dalam daftar tersebut dari lima negara BRICS yang meliputi Brasil, Rusia, India, China dan Afrika Selatan.[358] Selain itu, Universitas Mumbai meraih peringkat ke-5 dalam daftar Universitas terbaik di India menurut India Today pada 2013[359] dan meraih urutan ke-62 dalam peringkat Universitas BRICS QS pada 2013, sebuah peringkat universitas utama dalam lima negara BRICS (Brasil, Rusia, India, China dan Afrika Selatan).[360]
Skor-skor terkuatnya dalam QS University Rankings: BRICS adalah untuk makalah-makalah per fakultas (ke-8), reputasi karyawan (ke-20) dan kutipan per makalah (ke-28).[361]
Universitas meraih peringkat ke-10 dari Universitas-Universitas teratas di India menurut QS pada 2013.[361] Dengan 7 dari sepuluh Universitas India teratas adalah universitas ilmu pengetahuan murni dan teknologi, universitas tersebut merupakan Universitas Multi Disipliner terbaik ke-3 di India dalam peringkat Universitas QS.[361]
Mumbai adalah tempat dari dua lembaga penelitian berpengaruh: [[Lembaga Riset Fundamental Tata]. dan Pusat Penelitian Atom Bhabha (PPAB).[371] PPAB mengoperasikan CIRUS, sebuah reaktor riset nuklir 40 MW pada fasilitas mereka di Trombay.[372]
Rugbi adalah olahraga berkembang lainnya di Mumba dengan pertandingan-pertandingan liga diadakan di Bombay Gymkhana dari Juni sampai November.[385]
Setiap Februari, Mumbai mengadakan balap derby di Mahalaxmi Racecourse. Derby yang diselenggarakan oleh Mcdowell juga diadakan pada bulan Februari di Turf Club, Mumbai.[386] Pada Maret 2004, Mumbai Grand Prix menjadi bagian dari kejuaraan dunia perahu motor F1,[387] dan mobil tim F1 Force India F1 diluncurkan di kota tersebut, pada 2008.[388] Kota tersebut berencana membangun tempat balap F1 mereka sendiri dan berbagai tempat di kota tersebut dikapuri, dimana otoritas berencana untuk menjadikan tanah Marve-Malad atau Panvel-Kalyan sebagai titik nol-nya. Jika disepakati, tempat balap tersebut akan disatukan dengan sebuah taman wisata dengan berada pada wilayah dengan luas sekitar 400 hingga 500 acres[convert: unit tak dikenal].[389] Pada 2004, Maraton Mumbai tahunan didirikan sebagai bagian dari "Balap Terbesar di Dunia". Mumbai juga telah menjadi tuan rumah Kingfisher Airlines Tennis Open, turnamen International Series dari Tur Dunia ATP, pada 2006 dan 2007.[390]
Catatan
^"The Seven Islands". The Mumbai Pages. 16 Juli 1995. Diakses tanggal 27 Oktober 2012.
^"2. Mumbai City Profile"(PDF). GMDMA Greater Mumbai Disaster Management Authority. Municipal Corporation of Greater Mumbai. hlm. 7. Diarsipkan dari versi asli(PDF) tanggal 2015-07-21. Diakses tanggal 19 Juli 2015.
^Maharashtra (India) (1986). Maharashtra State Gazetteers. 24 (edisi ke-1). Directorate of Government Print., Stationery and Publications, Maharashtra State. hlm. 596.
^"Glorious past". Express India. 28 October 2008. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2008-02-05. Diakses tanggal 17 Junie 2009.Periksa nilai tanggal di: |accessdate= (bantuan)
^ ab"Maharashtra — trivia". Maharashtra Tourism Development Corporation. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2007-10-16. Diakses tanggal 7 December 2007.
^Guha, Ramachandra (13 April 2003). "The battle for Bombay". The Hindu. India. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2010-04-03. Diakses tanggal 12 November 2008.
^Shaw, Annapurna (1999). "Emerging Patterns of Urban Growth in India". Economic and Political Weekly. 34 (16/17): 969–978. JSTOR4407880.Parameter |doi_brokendate= yang tidak diketahui akan diabaikan (bantuan)
^Kanth, S. T. G. Raghu; Iyenagar, R. N. (10 December 2006). "Seismic Hazard estimation for Mumbai City". Current Science. Current Science Association. 91 (11): 1486. Diakses tanggal 3 September 2009. This is used to compute the probability of ground motion that can be induced by each of the twenty-three known faults that exist around the city.
^"Annual Report 2004-05"(PDF). Maharashtra Pollution Control Board. hlm. 185. Diarsipkan dari versi asli(PDF) tanggal 17 Maret 2015. Diakses tanggal 11 July 2015.
^"Shiv Sena's Snehal Ambekar elected new Mumbai mayor". Economic Times. Mumbai. 9 September 2014. Diakses tanggal 5 July 2015. ... as Sena's Sunil Prabhu completed his two-and-half-years term as the city mayor today. Ambekar, who secured 121 votes in the 226 member House,...
^"Mayor – the First Citizen of Mumbai". Perusahaan Munisipal Brihanmumbai (PMB). Diarsipkan dari versi asli tanggal 14 Maret 2008. Diakses tanggal 12 Mei 2009. As the presiding authority at the Corporation Meetings, his/her role is confined to the four corners of the Corporation Hall. The decorative role, however, extends far beyond the city and the country to other parts of world
^ abGhose, Anindita (24 August 2005). "What's Mumbai without the black beetles?". Daily News and Analysis (DNA). Diakses tanggal 29 August 2009. In Mumbai autos run only in the suburbs up to Mahm creek. This is probably the perfect arrangement because it is not economically viable for autos and taxis to solicit the same passengers. So autos monopolise the suburbs while taxis rule South Mumbai.
^"Organisational Setup". Brihanmumbai Electric Supply and Transport (BEST). Diarsipkan dari versi asli tanggal 4 June 2009. Diakses tanggal 14 June 2009.
^Executive Summary on Comprehensive Transportation Study for MMR, p. 2-1: "The 137% increase in cars, a 306% increase in two wheelers, the 420% increase in autos and 128% increase in taxis during 1991–2005 has created a lethal dose of traffic congestion which has categorised Mumbai as one of the congested cities in the world."
^Chittar 1973, p. 65: "The Port is endowed with one of the best natural harbours in the world and has extensive wet and dry dock accommodation to meet the normal needs of the city."
^"Laudable Achievement of JNPT" (Siaran pers). Press Information Bureau (Government of India). 7 January 2003. Diakses tanggal 29 August 2009.
^Sonawane, Rakshit (13 May 2007). "Cruise terminal plan gets MoU push". Daily News and Analysis. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2013-01-16. Diakses tanggal 27 August 2009. While Arthur Bunder is used by small boats and Hay Bunder caters to declining traffic of barges, Ferry Wharf offers services to Mora, Mandva, Rewas and Uran ports.
^"The minimum city". economist.com. The Economist. 9 Juni 2012. Diakses tanggal 7 Juli 2012.
^Jain, Bhavika (17 Oktober 2010). "62% of Mumbai lives in slums: Census". Hindustan Times. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2013-04-09. Diakses tanggal 6 Maret 2013. The projections showed that about 90 lakh Mumbai residents now live in slums as against 60 lakh recorded in 2001 census – a 50 per cent increase in a decade that also saw an unprecedented real estate boom in the city.
^"Mumbaiites prepare for a bumpy ride this year". Eighty potholes have already been reported in the pothole-tracking system. With work on several roads to be carried out after the rains, should Mumbaiites prepare for a bumpy ride this year?. HindustanTimes. 11 June 2015. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2015-06-12. Diakses tanggal 12 Juni 2015.
^ abc"C-1 Population By Religious Community". Pemerintah India, Kementerian Urusan Dalam Negeri. Diakses tanggal 11 Mei 2016. On this page, select "Maharashtra" from the download menu. "Greater Mumbai (M.Corp.)" is at line 11 of the excel file, Mumbai Suburban District at line 1065 and "Mumbai District" at line 1072.
^"Census GIS Household". Census of India. Office of the Registrar General. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2009-01-03. Diakses tanggal 9 Desember 2008.
^Larsen, Karin (1998). Faces of Goa: A Journey Through the History and Cultural Revolution of Goa and Other Communities Influenced by the Portuguese. Gyan Books. hlm. 310. In Bombay today, there are three Catholic communities; Goans, the Mangaloreans and the East Indians.
^"The Banganga Festival". Maharashtra Tourism Development Corporation. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2012-08-05. Diakses tanggal 7 February 2008.
^"The Elephanta Festival". Maharashtra Tourism Development Corporation. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2007-02-20. Diakses tanggal 7 February 2008.
^Krishnan, Ananth (24 March 2009). "'Vote at Eight' campaign". The Hindu. Chennai, India. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2011-07-14. Diakses tanggal 6 July 2009.
^Bansal, Shuchi; Mathai, Palakunnathu G. (6 April 2005). "Mumbai's media Mahabharat". Rediff. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2011-08-06. Diakses tanggal 14 May 2009.
^Rao, Subha J. (16 October 2004). "Learn with newspapers". The Hindu. Chennai, India. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2015-09-04. Diakses tanggal 14 May 2009.
Campbell, Dennis (2008). International Telecommunications Law [2008]. II. ISBN1-4357-1699-X.
Census of India, 1961. 5. Office of the Registrar General (India). 1962.
Carsten, F. L. (1961). The New Cambridge Modern History (The ascendancy of France 1648–88). V. Cambridge University Press Archive. ISBN978-0-521-04544-5.
Chittar, Shantaram D. (1973). The Port of Bombay: a brief history. Pelabuhan Bombay.
Datta, Kavita; Jones, Gareth A. (1999). Housing and finance in developing countries. Volume 7 of Routledge studies in development and society (edisi ke-illustrated). Routledge. ISBN978-0-415-17242-4.
David, M. D. (1995). Bombay, the city of dreams: a history of the first city in India. Himalaya Publishing House.
Davis, Mike (2006). Planet of Slums [" Le pire des mondes possibles : de l'explosion urbaine au bidonville global "]. Paris: La Découverte. ISBN978-2-7071-4915-2.
Kumari, Asha (1990). Hinduism and Buddhism. Vishwavidyalaya Prakashan. ISBN81-7124-060-7.
Lok Sabha debates. New Delhi: Lok Sabha Secretariat. 1998.
Machado, José Pedro (1984). "Bombaim". Dicionário Onomástico Etimológico da Língua Portuguesa. Editorial Confluência (dalam bahasa Portuguese). I.Pemeliharaan CS1: Bahasa yang tidak diketahui (link)
Mehta, Suketu (2004). Maximum City: Bombay Lost and Found. Alfred A Knopf. ISBN0-375-40372-8.
Metropolitan planning and management in the developing world: spatial decentralization policy in Bombay and Cairo. United Nations Centre for Human Settlements. 1993. ISBN978-92-1-131233-1.
Misra, Satish Chandra (1982). The Rise of Muslim Power in Gujarat: A History of Gujarat from 1298 to 1442. Munshiram Manoharlal Publishers.
Patel, Sujata; Masselos, Jim, ed. (2003). "Bombay and Mumbai: Identities, Politics and Populism". Bombay and Mumbai. The City in Transition. Delhi, India: The Oxford University Press. ISBN0-19-567711-0.
Rana, Mahendra Singh (2006). India votes: Lok Sabha & Vidhan Sabha elections 2001–2005. Sarup & Sons. ISBN978-81-7625-647-6.
Rohli, Robert V.; Vega, Anthony J. (2007). Climatology (edisi ke-illustrated). Jones & Bartlett Publishers. ISBN978-0-7637-3828-0.
Saini, A.K.; Chand; Hukam. History of Medieval India. Anmol Publications. ISBN978-81-261-2313-1.
Singh, K. S.; B. V. Bhanu; B. R. Bhatnagar; Anthropological Survey of India; D. K. Bose; V. S. Kulkarni; J. Sreenath (2004). Maharashtra. XXX. Popular Prakashan. ISBN978-81-7991-102-0.
Shirodkar, Prakashchandra P. (1998). Researches in Indo-Portuguese history. 2. Publication Scheme. ISBN978-81-86782-15-6.
Swaminathan, R.; Goyal, Jaya (2006). Mumbai vision 2015: agenda for urban renewal. Macmillan India in association with Observer Research Foundation.
Strizower, Schifra (1971). The children of Israel: the Bene Israel of Bombay. B. Blackwell.
The Gazetteer of Bombay City and Island. Gazetteers of the Bombay Presidency. 2. Gazetteer Department (Government of Maharashtra). 1978.
Yimene, Ababu Minda (2004). An African Indian Community in Hyderabad: Siddi Identity, Its Maintenance and Change. Cuvillier Verlag. ISBN3-86537-206-6.
Yule, Henry; Burnell, A. C. (1996) [1939]. A glossary of colloquial Anglo-Indian words and phrases: Hobson-Jobson (edisi ke-2). Routledge. ISBN978-0-7007-0321-0.
Zakakria, Rafiq; Indian National Congress (1985). 100 glorious years: Indian National Congress, 1885–1985. Reception Committee, Congress Centenary Session.