Le.com (Hanzi: 乐视网; Pinyin: Lèshì Wǎng), juga dikenal sebagai Leshi Internet Information and Technology Corp., Beijing, adalah perusahaan teknologi dan salah satu penyedia layanan video besar dari Tiongkok. Kantor mereka berpusat di Distrik Chaoyang, Beijing.
Sejarah
Jia Yueting memulai Letv.com pada tahun 2004. Le.com dikenal juga sebagai salah satu perusahaan teknologi nasional terbesar Tiongkok dan memulai penjualan saham publik pada Shenzhen Stock Exchange pada 12 Agustus 2010.[2] Le.com mengklaim menjadi perusahaan yang memulai IPO terbesar di sektornya. Per tanggal 24 Maret 2015, nilai perusahaan Letv terhitung sekitar RMB 84 miliar.[3]
Pada 5 Desember 2015, Le.com mengumumkan bahwa perusahaan akan mengakuisisi Le Vision Pictures dari LeEco, perusahaan induk yang dimiliki oleh pemegang saham mayoritas terbesar, pendiri dan ketua Le.com, Jia Yueting, mengacu berdasarkan persetujuan para pemegang saham perusahaan yang terdaftar. Namun, di tanggal 8 November 2016, kesepakatan tersebut belum tercapai.[4]
Pada tanggal 31 Desember 2015, pimpinan perusahaan Jia Yueting dan kakak perempuanyya Jia Yuefang (Hanzi: 贾跃芳) menjanjikan 630,994,920 jumlah saham Le.com, yang dimana mereka hanya memiliki 782,545,454 jumlah saham total (termasuk saham yang dipegang LeEco). Secara persentase, mereka memiliki sekitar 42.2% dari total saham perusahaan, namun 80.6% dari totalnya baru bisa dijanjikan. Pada tanggal yang sama, Le.com membawa CN¥ 3.472 miliar dari keluarga Jia. (meski Le.com juga memiliki CN¥ 10.84 juta didapat dari LeEco, dan CN¥ 74.33 juta dibayarkan untuk Le Vision Pictures)[5] Kondisi Le.com pada saat itumembuat beberapa media meragukan kesehatan finansial kedua perusahaan secara keseluruhan.[6] Selama 2016, Le.com juga melakukan rekapitalisasi beberapa pendanaan pribadi; termasuk anak perusahaan sebelumnya LeSports di 2015, membuat saham yang dipegang Le.com, berkurang menjadi 10.34%.[5]
Pada tanggal 13 Januari 2017 Sunac China (melalui proxy asing Tianjin Jiarui Huixi (Hanzi: 天津嘉睿汇鑫企业管理)) membeli 8.61% saham Le.com dari Jia Yueting, dengan estimasi CN¥ 6.041 billion (CN¥ 35.39 per share). Setelah kesepakatan dibuat, Jia Yueting memiliki 25.84% saham Le.com (tambahan 0.6% dimiliki melalui LeEco), ketika Tianjin Jiarui memiliki 8.61% saham sebagai pemilik saham terbesar kedua.[7] Pada kesepakatan terpisah, Tianjin Jiarui membeli 15% saham dari Le Vision Pictures dari LeEco. pada kesepakatan ketiga, Tianjin Jiarui mengambil bagian saham dari Leshi Zhixin dari Le.com dan pemilik saham minor, senilai CN¥ 2.302 miliar dan CN¥ 2.648 miliar.[7] Selesai kesepakatan tersbeut, Le.com masih menjadi pemegang saham terbesar namun hanya sebesar 40.31%, diikuti oleh Tianjin Jiarui sebesar 33.50% dan LeEco sebesar 18.38%.[7][8]
Pada Februari 2017 Le.com memulai kerjasama dengan penyuplai Truly International Holdings (SEHK: 00732) untuk peningkatan modal. Truly akan memiliki 2.3438% saham Leshi Zhixin sejumlah CN¥ 720 juta.[9][10] Namun, di bulan Agustus Truly melaporkan Leshi Zhixin ke pengadilan sipil dalam rangka menutupi biaya investasi sebesar CN¥ 240 juta, berdasarkan klaim bahwa kesepakatan perjanjian investasi telah dilanggar oleh Le.com.[11]
Bulan Juli 2017 Jia Yueting pensiun dari jabatan pimpinan perusahaan dan CEO.
Di bulan Juli 2018, Leshi mengumumkan bahwa perusahan dalam keadaan berisiko ditangguhkan dari Shenzhen Stock Exchange karena aset yang negatif.[12]
Produk dan Layanan
Layanan Stream Video
Le.com saat ini menawarkan lebih dari 100,000 episode TV drama and lebih dari 5,000 judul film.[butuh rujukan] Situs web mereka diperkirakan menarik 250 juta tampilan halaman tiap hari, 350 juta pengguna tiap bulan, 100 juta penonton konten harian dalam perangkat mobile, dan 10 juta penonton melalui TV layar lebar.[butuh rujukan]
Layanan video online Le.com mendapatkan respon positif di Tiongkok.[oleh siapa?] Sementara Le.com lebih berfokus pada TV dan streaming film, Layanan LIVE dan LeVidi fokus ke penyiaran langsung dan video pendek dari YouTube dan penyedia konten lain.[13]
Untuk layanan streaming di Amerika Serikat, Le.com bekerjasama dengan penyedia konten seperti Machinima Inc., Tastemade, Seeso, and Indieflix, beserta yang lain.[13] Layanan Le, LeVidi, and LIVE yang mereka miliki sendiri dipasarkan terpisah sebagai EcoPass.
Flat screen TV
Le.com memproduksi TV pintar layar datar melalui anak perusahaan (yang tidak dimiliki penuh) Leshi Zhixin (Hanzi: 乐视致新; Pinyin: Lèshì zhìxīn). Anak perusahaan ini juga memiliki saham (20.09%) di TCL Multimedia (SEHK: 01070), anak perusahaan dari TCL Corporation sebesar 52.10% saham.[14]
LeCloud
LeCloud, sebelumnya dikenal sebagai Letv Cloud, menciptakan layanan model VaaS (Video-as-a-Service) di 2014, serupa dengan layanan teknologi yang miripseperti IaaS, PaaS, dan SaaS.[15] VaaS model berdasarkan komputasi awan, big data, dan teknologi video. Teknologi tersebut ditemukan berbasis content aggregation, combining aggregation, kemampuan distribusi dan derivatif turunannya berskala Internet luas.
Tim LeCloud dan Microsoft bersama mengadakan konferensi pers di Beijing pada Mei 2015 mengumumkan bahwa kedua belah pihak menandatangani kesepakatan bersama untuk solusi kompatibilitas dengan Microsoft Azure.[16]
Le Mobiles
Letv telah meperkenalkan tiga ponsel pintar dinegara asalnya — Le 1, Le 1 Pro, dan Le Max. Perusahaan memberikan rincian munculnya ponsel baru mereka berbasis Snapdragon 820[17] di perangkat Le Max 2 & X Pro, dan ponsel kelas menengah mereka Le 1S smartphone muncul di AnTuTu setelahnya. April 2016 LeECO meluncurkan 3 Model Baru Le 2,[18] Le 2 Pro, dan Le Max2.[19] Untuk memenuhi kebutuhan pasar India, LeEco meluncurkan Le 2 [20] di India bersama Le Max2.[21]
Referensi
Panala Luar