Share to: share facebook share twitter share wa share telegram print page

Gerakan Karismatik

Gerakan Karismatik dalam berbagai hal memiliki ciri-ciri khas Pentakostalisme, khususnya dalam hal karunia-karunia Roh seperti tercatat dalam Alkitab (bahasa lidah/bahasa roh/glossolalia, nubuat, dan lain-lain). Gerakan ini pada awalnya bersifat antardenominasi di dalam gereja-gereja arus utama Protestan dan Katolik. Banyak kaum Karismatik pada akhirnya kemudian membentuk denominasi terpisah dalam gereja-gereja baru.

Kitab Kisah Para Rasul mencatat (mengisahkan) mengenai manifestasi Roh Kudus seperti kesembuhan ilahi, mujizat, dan glossolalia yang terjadi pada masa gereja mula-mula pada awal abad pertama. Karismatik merupakan sebuah istilah yang dipakai untuk mendeskripsikan kaum Kristiani yang percaya bahwa manifestasi Roh Kudus tersebut juga bisa terjadi dan seharusnya dipraktikkan sebagai pengalaman pribadi setiap orang-orang percaya pada masa sekarang ini.

Kata karismatik berasal dari sebuah kata Yunani charis yang berarti kasih karunia. Kata charis digunakan dalam Alkitab untuk menjelaskan mengenai berbagai-bagai pengalaman supranatural (khususnya dalam 1 Korintus 12-14).

Sejarah

Awal, 1950-1975

Sangat sulit untuk menentukan kapan dan di mana tepatnya Kristen Karismatik mulai muncul sebagai gerakan yang berpengaruh di antara gereja-gereja arus utama. Namun demikian, pada umumnya Dennis Bennett, seorang dari Gereja Episkopal Amerika sering kali disebut-sebut sebagai pionir dari gerakan ini.

Pada tahun 1960, Bennet, seorang Rektor Gereja Episkopal Santo Markus, Van Nuys, California, Amerika Serikat, mengumumkan kepada jemaatnya pada tahun 1960 bahwa ia telah menerima pencurahan Roh Kudus. Segera setelah peristiwa ini, ia pindah melayani di Vancouver dalam banyak lokakarya dan seminar mengenai karya Roh Kudus.[1] Diarsipkan 2008-01-11 di Wayback Machine. Pelayanannya ini banyak memengaruhi puluhan ribu kaum Anglikan di seluruh dunia sekaligus memulai gerakan pembaharuan di dalam tubuh Gereja Katolik Roma dan Gereja-gereja Ortodoks.

Antara 1960-1970, muncul pembaharuan di kalangan gereja-gereja aras utama, seperti Episkopal, Lutheran, dan Katolik, untuk mendapatkan karunia-karunia Roh Kudus. Pembaharuan Karismatik Katolik diawali pada individu seperti Kevin Ranaghan dan pengikutnya di University of Notre Dame, South Bend, Indiana. Dennis Bennet adalah rekan Ranaghan di Gereja Episkopal.

Meskipun gerakan karismatik telah berhasil memengaruhi gereja-gereja arus utama, tidak demikian halnya dengan Gereja Ortodoks Timur. Beberapa kaum pembaruan karismatik di Gereja Ortodoks di antaranya adalah:

  • Fr. Eusebius Stephanou, Keuskupan Agung Ortodoks Yunani, Amerika Serikat; pendiri Persaudaraan Teolog Baru Santo Simeon
  • Fr. Boris Zabrodsky, Gereja Ortodoks Ukrania di Amerika; pendiri Komite Pelayanan Pembaruan Spiritual Ortodoks (SCOSR) yang menerbitkan koran "Theosis".

Pada tingkat internasional, David du Plessis bersama-sama dengan para gembala/pendeta dari gereja-gereja lainnya (termasuk Lutheran dan bahkan dari Southern Baptist Convention) turut menyebarluaskan gerakan tersebut. Para pendeta dari Southern Baptist Convention pada akhirnya keluar dari denominasi mereka, karena diminta untuk secara sukarela keluar atau bahkan ada juga yang dipecat. Tetapi para pendeta/pastor dari gereja-gereja Episkopal dan Katolik diijinkan untuk tetap berada di gerejanya, selama tidak mengganggu tugas utama mereka di jemaat/kongregasinya.

Dinamika, 1975-2000

Sementara banyak kaum karismatik tetap berada di dalam lingkup denominasinya, banyak yang lainnya telah keluar secara sukarela maupun dipaksa. Mereka yang keluar ini kemudian menggabungkan diri dengan gereja-gereja Pentakosta lain ataupun membentuk gereja/denominasi mereka sendiri. Gerakan gereja rumah di Inggris Raya dan gerakan Vineyard di Amerika Serikat adalah contoh-contoh struktur gereja karismatik yang formal. Gereja Hillsong di Australia adalah contoh gereja Pentakosta yang mengadopsi praktik dan kepercayaan karismatik, yang telah, pada waktunya juga memengaruhi denominasi Gereja Sidang-Sidang Jemaat Allah Australia. Di New Zealand, gerakan terbesar Pentakosta adalah Gereja Hidup Baru (New Life Churches), di samping berbagai gereja lokal dan internasional yang juga berdiri di sana.

Sejak sekitar tahun 1975, Gerakan Karismatik tampaknya dipengaruhi oleh Gerakan Hujan Akhir dan para pengajar dari Gerakan tersebut, seperti William M. Branham.

Gerakan Hujan Akhir ini merupakan sebuah gerakan yang muncul pada tahun 1950an di antara gereja-gereja Pentakosta. Gerakan ini pada awalnya dianggap sebagai bidah oleh denominasi Gereja Sidang-Sidang Jemaat Allah pada masa itu.

Pada masa modern, gerakan Karismatik dan aliran Pentakosta semakin lama semakin berkemiripan dalam hal pengalaman dan teologi, di mana kedua gerakan ini telah mengadopsi berbagai eleman dan pengajaran dari Gerakan Hujan Akhir tersebut.

Sejak pertengahan 1980an, gerakan Karismatik telah mencatat sejumlah perubahan yang cukup besar dalam ilmu teologi dan pengaruhnya. Masa ini disebut Gelombang Ketiga Roh Kudus. Masa ini ditandai dengan pelayanan-pelayanan internasional terkenal di kalangan Kristiani seperti, C. Peter Wagner, Word-faith Theology, dan fenomena Toronto Blessing.

Karismatik: Sebuah Perspektif Dunia

Seperti telah tertulis di atas, aliran Pentakosta dan gerakan Karismatik sering dianggap sebagai gerakan sama. Dengan pandangan ini, menurut Christianity Today, aliran Pentakosta adalah "sebuah semangat iman di antara kaum papa; yang menjamah hingga kehidupan sehari-hari pemercayanya, menawarkan tidak hanya harapan, tetapi sebuah cara baru untuk menjalani kehidupan." [2] Diarsipkan 2006-10-06 di Wayback Machine.

Sebagai tambahan, dalam laporan PBB pada tahun 1999 dinyatakan, "Gereja-gereja Pentakosta telah sangat berhasil dalam merekrut anggota-anggotanya dari yang termiskin di antara kaum papa." Juga menurut Christianity Today, di kalangan gereja-gereja Brasilia, di mana kaum Kristen Pentakosta kebanyakan sangat miskin, "Para pengkhotbah tak henti-hentinya menghimbau jemaat untuk memberikan suatu jumlah yang tampaknya menggelikan; para jemaat tidak jarang memberikan zakat/persembahan perpuluhan mereka hingga 20, 30, dan bahkan 50 persen dari pendapatan mereka." [3] Diarsipkan 2006-10-06 di Wayback Machine.

Christianity Today juga mencatat bahwa kaum Pentakosta Brasilia mengobrolkan Yesus seakan-akan pribadi yang nyata dan dekat dengan mereka dan melakukan berbagai hal untuk mereka seperti menyediakan makanan dan tempat tinggal. [4] Diarsipkan 2006-10-06 di Wayback Machine.

Sebagai tambahan, "Para sarjana telah lama menganggap aliran Pentakosta sebagai seperti agama besar dari "dunia lain", yang berfokus pada hal-hal yang di atas ketimbang hal-hal duniawi. Hal-hal di atas, membawa kepada sebuah kesimpulan bahwa gerakan ini menekankan akan pengalaman karismatik, semangat keagamaan, dan tendensi kepertapaan. Kesimpulan ini, walaupun demikian, belum sepenuhnya disepakati oleh banyak sarjana/peneliti pada tingkatan yang lebih tinggi." [5] Diarsipkan 2006-10-06 di Wayback Machine.

Denominasi-denominasi Karismatik

Kelompok-kelompok/gereja-gereja di bawah ini merupakan bagian dari Gerakan Karismatik, meskipun beberapa dari mereka akan menggambarkan dirinya sebagai non-denominasi.

Internasional

Indonesia - urutan alfabetis

Gerakan Karismatik dan Aliran Pentakosta

Gerakan Karismatik memiliki banyak kemiripan dengan aliran Pentakosta, dan perkembangan aliran Pentakosta tampaknya tidak akan pernah terlepaskan dalam topik perkembangan Karismatik. Pengaruh aliran Pentakosta terhadap gerakan Karismatik tidak dapat dimungkiri. Keduanya mengakui kuasa Roh Kudus. Kesembuhan Ilahi telah diterima secara meluas di antara kedua Gerakan, dan keduanya dikenal dengan gaya khotbah yang berai-api. Walau demikian, ada juga banyak perbedaan yang memisahkan secara tajam Karismatik dari Pentakosta.

Walaupun sangat mirip sehingga kadang sulit dibedakan dengan aliran Pentakosta yang menjadi inspirasinya, beberapa aspek kunci juga membedakan keduanya:

  • kebanyakan Karismatik menolak keutamaan glossolalia yang diberlakukan oleh Pentakosta
  • menolak beberapa ajaran Pentakosta yang dianggap legalisme oleh Karismatik
  • banyak Karismatik sering kali tetap berada di denominasinya sendiri, tidak mendirikan gereja baru, contohnya Karismatik Katolik di Gereja Katolik Roma.
  • Perbedaan di antara keduanya juga bisa dilihat dari gaya dan tata ibadah (misalnya cara penyembahan, cara berkhotbah, dan metode pelayanan altar).
  • Aliran Pentakosta lahir jauh lebih dahulu daripada Gerakan Karismatik.

Karena kemiripannya, pada masa kini semakin lama semakin sulit untuk membedakan Karismatik dan Pentakosta sebagai gerakan yang terpisah; namun karena tidak satupun gerakan tersebut yang monolitik, juga sulit untuk menyatakan mereka sebagai gerakan yang sama.

Hingga suatu definisi yang lebih baik disepakati secara luas (khususnya karena kedua gerakan ini relatif masih muda di dalam aliran-aliran Kristen), harus dimengerti bahwa keduanya secara umum memiliki kesamaan yang sangat besar, walaupun kadang-kadang juga bisa sangat berbeda.

Pembaharuan Karismatik Katolik (PKK)

Artikel utama dari topik ini: Pembaharuan Karismatik Katolik

Meskipun kaum Kristen Karismatik tidak eksklusif dalam satu denominasi saja, teologi Karismatik tidak secara khas serta merta mengikuti kaum Protestan. Gerakan Karismatik juga muncul dalam tubuh Gereja Katolik, dan Paus Yohanes Paulus II juga dikabarkan memiliki seorang karismatik yang menjadi rujukannya.

Di dalam tubuh Gereja Katolik Roma secara Internasional, gerakan ini terutama sekali menjadi populer di kalangan Filipino (orang-orang Filipina) dan komunitas Hispanik di Amerika Serikat, dan di Filipina sendiri. Para pastor/pendeta maupun awam karismatik sering kali mengadakan kebaktian-kebaktian kebangunan rohani (KKR) di berbagai tempat, sekalipun harus mengadakan perjalanan-perjalanan yang jauh dari tempat domisilinya.

Gerakan Karismatik ini kemungkinan besar adalah sub-gerakan terbesar yang ada di kalangan Katolik Roma, bersama-sama dengan Katolik Tradisionalis. Hal ini menerangkan suatu situasi sulit bagi banyak otoritas gereja, yang mungkin tidak menyetujui pengajaran karismatik, namun kesulitan untuk menentangnya, karena gerakan ini didukung oleh anggota-anggota paling berkuasa di Gereja. Karena sifat gerakan ini yang mudah menerima pengajaran-pengajaran baru, Otoritas Gereja juga menghadapi situasi di mana mereka harus terus menerus memastikan bahwa inovasi-inovasi apa pun yang muncul di tubuh jemaat adalah konsisten dan tidak bertentangan dengan Alkitab dan doktrin Gereja Katolik Roma.

Kritikan

Dengan semakin meningkatnya popularitas dan pengaruh Gerakan Karismatik, sejumlah kritikan bermunculan dari kaum Kristen lainnya, di antaranya:

  • Kaum Cessationist (populer di kalangan Gereja Southern Baptists) percaya bahwa karunia-karunia Roh (yang dialami oleh kaum Karismatik) sesungguhnya sudah tidak tersedia lagi bagi Gereja setelah rasul terakhir (Rasul Yohanes) tiada. Mereka juga berpendapat bahwa pengalaman Roh seperti itu adalah berasal dari setan dan/atau sekadar pengalaman psikologi biasa. Kritikan semacam ini sesungguhnya telah dialami juga oleh Yesus sendiri.[6] Diarsipkan 2006-07-09 di Wayback Machine.
  • Beberapa gereja lainnya, terutama oleh Gereja Reformed Injili Indonesia (GRII), bahwa Gerakan Karismatik sangat ditunggangi dengan kepentingan keuangan; menjual buku-buku, DVD, dan CD suatu Gereja/Pelayanan; serta pendirian yang kuat akan perpuluhan. Argumen ini lebih diperkuat lagi dengan semakin banyaknya kemunculan para penginjil (evangelis) dan berbagai pelayanan yang disiarkan di televisi, di mana hal-hal yang berbau komersial dan uang sering kali disebutkan di acara-acaranya.

Beberapa Teolog dan Peneliti Karismatik

Pranala luar

Sudut Pandang Alternatif

Kembali kehalaman sebelumnya