Fakultas Teknik Universitas Indonesia disingkat FTUI adalah salah satu fakultas di bawah Universitas Indonesia. Dekan Fakultas Teknik Universitas Indonesia (FTUI) saat ini adalah Prof. Dr. Ir. Heri Hermansyah, ST, M.Eng, IPU. dari Departemen Teknik Kimia.[3][4]
Sejarah
Sejarah Fakultas Teknik Universitas Indonesia (FTUI) berawal dari tawaran kaum muda Insinyur yang tergabung dalam Persatuan Insinyur Indonesia (PII), kepada Presiden Soekarno, untuk membenahi jalan-jalan protokol di Jakarta yang ketika itu rusak berat. Tawaran ini disambut baik oleh pemerintah RI yang ketika itu memang sedang berusaha berbenah untuk menyambut Pekan Olah Raga Internasional GANEFO di Jakarta. Dalam waktu dua minggu, tim yang dipimpin oleh Ir. Slamet Bratanata, Ir. Roosseno, Ir. Sutami, Ir. Soehoed berhasil menyelesaikan tugasnya. Setelah proyek selesai, muncul sebuah ide untuk mendirikan sebuah fakultas teknik di Jakarta.
Dengan dipisahkannya Fakultas Teknik di Bandung yang sejak 2 Maret1959 (bersama Fakultas Ilmu Pasti dan Ilmu Alam) menjadi Institut Teknologi Bandung, pimpinan Universitas Indonesia merasakan kebutuhan untuk mendirikan pendidikan teknik tinggi di lingkungan Universitas Indonesia di Jakarta. Lima tahun setelah penyerahan Fakultas Teknik kepada ITB, Persatuan Insinyur Indonesia (PII) mengadakan Kongres ke-8 pada tahun 1964. Pengurus PII di antaranya Ir. Slamet Bratanata, Ir. Sutami, dan Ir. Koentoadji mengusulkan agar Universitas Indonesia mendirikan Fakultas Teknik di Jakarta. Rektor UI Kolonel dr. Syarief Thayeb beserta pengurus PII kemudian menyampaikan usul tersebut kepada Presiden Soekarno.[5]:89
Ide ini kemudian disampaikan pada sebuah acara di Gedung Pola (saat ini disebut Gedung Pembangunan). Bung Karno merespons positif dan mengundang perwakilan kelompok ini untuk datang ke Istana. Di Istana, Bung Karno menyatakan persetujuan akan ide itu dan langsung mengangkat Prof. Ir. Roosseno sebagai dekan pertama Fakultas Teknik. Keputusan itu diresmikan dengan dikeluarkannya Keputusan Menteri Perguruan Tinggi dan Ilmu Pengetahuan Nomor 76 Tahun 1964 tanggal 17 Juli1964 tentang Pendirian Fakultas Teknik di Jakarta. Fakultas Teknik di Jakarta tersebut merupakan Fakultas Teknik kedua yang pernah dimiliki Universitas Indonesia.[5]:90
Pada awalnya, FTUI hanya memiliki tiga jurusan (Sipil, Mesin, dan Elektro) dengan 32 mata ajar, dan didukung oleh 30 tenaga dosen serta 11 tenaga non-akademis. Masing-masing jurusan diketuai oleh Ir. Sutami untuk Jurusan Sipil, Ir. Ahmad Sayuti untuk Jurusan Mesin dan Ir. K. Hadinoto untuk Jurusan Elektro. Tahun berikutnya dibuka Jurusan Metalurgi dan Jurusan Arsitektur, dengan ketuanya masing-masing Dr. Ing. Purnomosidhi H dan Ir. Sunaryo S. Ir. Roosseno selaku Dekan pertama dibantu oleh Ir. Sutami selaku Pembantu Dekan I - Bidang Akademis, Ir. Slamet Bratanata selaku Pembantu Dekan II - Bidang Administrasi dan Keuangan serta Dr. Ing. Purnomosidi Hadjisarosa selaku Pembantu Dekan III - Bidang Kemahasiswaan dan Alumni.[5]:90
Mahasiswa tahun pertama berjumlah 203 orang mahasiswa pria dan wanita, dan 199 orang di antaranya lulus tes dan menjadi mahasiswa Fakultas Teknik Universitas Indonesia yang pertama. Dalam jangka waktu lima setengah tahun, FTUI berhasil mewisuda 18 orang lulusan pertama sebagai Sarjana S1.
Pada tahun 1985, program studi Teknik Gas dari jurusan Metalurgi digabung dengan program studi Teknik Kimia dari jurusan Mesin menjadi jurusan Teknik Gas & Petrokimia dengan ketua jurusan Dr. Ir. H. Rachmantio. Jurusan Teknik Industri merupakan yang termuda, dibuka tahun 1999 dengan ketua jurusan Ir. M. Dachyar, MSc. Kini sebutan Jurusan diganti dengan Departemen, dan Departemen Teknik Gas dan Petrokimia telah berubah nama menjadi Departemen Teknik Kimia.
Program studi
Program Sarjana
FTUI terdiri atas tujuh departemen dan satu program internasional sebagai pengelola sumber daya akademik yang membawahi 13 program studi sebagai kesatuan rencana belajar berdasarkan suatu kurikulum teknik: