Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Indonesia disingkat FKG UI adalah fakultas kedokteran khusus untuk kesehatan gigi dan mulut yang berada di bawah Universitas Indonesia.
Sejarah
FKG UI berdiri pada tahun 1960, dengan 71 satu orang mahasiswa sebagai angkatan pertamanya. Pendirian fakultas ini dirintis karena munculnya keprihatinan tentang kondisi kedokteran gigi di Indonesia. Ketika itu, perbandingan antara dokter gigi dan penduduk masih sangat kecil, yaitu 1: 200.000, selain itu, lulusan dokter gigi juga hanya berasal dari dua fakultas (FKG Unair dan FKG UGM) dengan jumlah yang sangat sedikit, tidak pernah lebih dari 35 orang.
Pada tahun 1959, Prof. Dr. Ouw Eng Liang (alm) dan kawan-kawan dari bagian Gigi dan Mulut FKUI mengajukan rencara terinci pendirian FKG di UI. Rencana itu mendapat dukungan pula dari Rektor UI Dr. Sudjono Djuned Pusponegoro dan Dekan FKUI Prof. Dr. M. Soekardjo. Pada tanggal 21 Desember1960, Surat Keputusan Menteri Pendidikan Pengajaran dan Kebudayaan RI No. 108049 yang berisi tentang pendirian Fakultas Kedokteran Gigi di UI dikeluarkan. Sejak itulah, lahir FKGUI yang merupakan Fakultas Kedokteran Gigi Negeri keempat di Indonesia dengan Prof. Dr. Ouw Eng Liang sebagai Dekan pertama.
Tahun 1961, FKGUI yang memiliki 2 Staf Pengajar Tetap, 37 Staf Pengajar Luar Biasa, dibantu 7 tenaga administrasi termasuk pesuruh secara resmi membuka pintunya bagi mahasiswa baru. Awalnya, FKGUI praktis tak mempunyai fasilitas gedung dan perlengkapan. Satu-satunya ruang adalah ruang pinjaman dari Rumah Sakit Dr. Cipto Mangunkusumo (RSCM) yaitu bagian Tata Usaha Ilmu Penyakit Gigi dan Mulut RSCM. Untuk kuliah tingkat persiapan, pelaksanaan dan tempatnya digabung bersama mahasiswa tingkat I FKUI. Sedangkan praktikum Anatomi Gigi menggunakan tempat penitipan sepeda RSCM (kini tempat parkir paviliun Cendrawasih RSCM). Pada 17 Oktober 1963, mengingat meningkatnya kebutuhan mahasiswa dan keterbatasan fasilitas, maka sebagian ruang depan Perpustakaan Rakyat milik Departemen Pendidikan Pengajaran dan Kebudayaan RI di Salemba 4 diserahkan kepada FKGUI. Namun, kuliah dan praktikum masih bergabung dengan FKUI. Tahun berikutnya, pada 1964, FKGUI mendapat ruang tambahan yaitu bagian belakang dari Perpustakaan Rakyat. Sebagian ruang itu digunakan untuk preklinik (praktikum) mahasiswa tingkat III sebagai persiapan kepaniteraan klinik di tingkat IV nanti.
Pada bulan April1965, seluruh ruang Perpustakaan Rakyat diserahkan ke FKGUI sehingga kuliah dan praktikum yang bersifat dental dan kegiatan kemahasiswaan dilakukan disini. Pada 27 Maret, FKGUI membuka poliklinik gigi untuk umum bertempat di Biro Rektor UI. Mulanya poliklinik ini terdiri dari Ilmu Pengawet Gigi dan Ilmu Meratakan Gigi, sedangkan bagian lain yang diperlukan dalam kepaniteraan klinik mendapat pinjaman ruang dari RSCM yaitu bagian Exodontia dan Bagian Ilmu Gigi Tiruan. Terjalinnya kerjasama antara FKGUI dan RSCM, maka bagian Ilmu Pengawet Gigi dan Ilmu Bedah Mulut pun dapat memakai sarana RSCM. Sedangkan kegiatan bagian Ilmu Gigi Tiruan dipindahkan ke FKGUI. Pada 1967, FKGUI berhasil meluluskan 15 dokter gigi.
Pada 1968, poliklinik gigi FKGUI diperluas dengan pengadaan laboratorium teknik dan pembukaan poliklinik baru di Pegangsaan Timur 17, hasil kerjasama dengan bagian Ilmu Kesehatan Masyarakat FKUI. Poliklinik ini semula digunakan bagian Ilmu Kesehatan Gigi Masyarakat dan Periodontologi. Pada 1969, poliklinik gigi di Salemba 4 diperluas dengan membuka bagian Periodontologi sehingga jumlahnya mencapai 17 dental unit . Kerjasama dengan fakultas dan instansi lain pun mulai dibina.
Pada 1970, FKGUI menempati gedung baru berlantai empat untuk kegiatan dental dan non-dental . Baru pada 1972, semua perkuliahan dan poliklinik dipusatkan di gedung ini, kecuali bagian Ilmu Bedah Mulut yang berada di RSCM. Berbagai bantuan pun mengalir ke FKGUI berkat jasa Prof. Dr. Sumantri Brodjonegoro (alm) sebagai Rektor UI. Di sisi lain, FKGUI juga berpartisipasi dalam Proyek Pedesaan UI melalui Balai Pengobatan Gigi Puskesmas Serpong di Tangerang pada 1976. Pada 1978, FKGUI mendapat tambahan lagi gedung baru berlantai empat.
Departemen
Fakultas Kedokteran Gigi UI (FKG) membawahi 11 departemen, yaitu:
Departemen Bedah Mulut
Departemen Ilmu Penyakit Mulut
Departemen Konservasi Gigi
Departemen Periodonsia
Departemen Prostodonsia
Departemen Ortodonsia
Departemen Radiologi Kedokteran Gigi
Departemen Ilmu Material Kedokteran Gigi (IMKG)
Departemen Oral Biologi
Departemen Ilmu Kesehatan Gigi Masyarakat dan Kedokteran Gigi Pencegahan (IKGM-P)
Departemen Ilmu Kesehatan Gigi Anak (IKGA)
Program Studi
FKG UI menawarkan jenjang pendidikan sarjana, profesi, spesialis, magister, dan doktor.
Keterangan:
Setara dengan KKNI Level 6
Setara dengan KKNI Level 7
dan Setara dengan KKNI Level 8
Setara dengan KKNI Level 9
Sarjana Kedokteran Gigi (S.KG)
Profesi Dokter Gigi (drg.)
Spesialis Ilmu Bedah Mulut (Sp.BM)
Spesialis Ilmu Kesehatan Gigi Anak (Sp.KGA)
Spesialis Ilmu Konservasi Gigi (Sp.KG)
Spesialis Ilmu Penyakit Mulut (Sp.PM)
Spesialis Ortondonsia (Sp.Ort)
Spesialis Periodontologi (Sp.Perio)
Spesialis Prostodonsia (Sp.Pros)
Spesialis Radiologi Kedokteran Gigi (Sp.RKG)
Magister Ilmu Kedokteran Gigi Dasar (M.K.G)
Magister Ilmu Kedokteran Gigi Komunitas (M.K.G)
Doktor Ilmu Kedokteran Gigi (Dr.)
Dekan
Berikut adalah daftar Dekan FKG UI dari masa ke masa:
Prof. Dr. Ouw Eng Liang (1960-1964)
drg. H. Ali Dahlan (1964-1967)
drg. Gusti Rizali Noor (1967-1972)
drg. Siti Wuryan Prayitno, SKM, M.ScD (1972-1976)
drg. H. Ali Dahlan (1976-1981)
drg. Siti Wuryan Prayitno, SKM, M.ScD (1981-1987)
drg. Herwati Djoharnas, DDPH, MSc (1987-1990)
drg. Herwati Djoharnas, DDPH, MSc (1990-1993)
drg. Faruk Hoesin, MDS (1993-1996)
drg. Faruk Hoesin, MDS (1996-1999)
drg. Afi Savitri Sarsito, Sp.PM (1999-2004)
drg. Sri Angky Soekanto, Ph.D (2004-2008)
Prof. drg. Bambang Irawan, Ph.D (2008-2014)
Dr. drg. Yosi Kusuma Eriwati, M.Si (2014-2018)
Prof. Dr. drg. Maria Francisca Lindawati Soetanto Kusdhany, Sp.Pros.(K) (2018-2022)
Dr. drg. Nia Ayu Ismaniati, M.D.Sc., Sp.Ort.(K) (2022-2026) (sedang menjabat)
Penelitian
Pada September 2006 Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Indonesia (FKG UI) Depok tercatat menjadi penyelenggara pertemuan ilmiah Lembaga Internasional Kedokteran Gigi se-Asia Tenggara (South East Association for Dental Education/SEAADE XVII) di Jakarta Convention Center[3]
Pada Agustus 2008 penelitian yang dipresentasikan Dr Ria Puspita, drg, pada sidang Ujian Terbuka Program Doktor di Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Indonesia (FKG UI) pada disertasinya dengan tema "Pengaruh Paparan Musik terhadap Kualitas Pertumbuhan Gigi dan Mandibula (Tulang Rahang)" dipaparkan bahwa stimulasi musik yang harmonis mampu memacu pembentukan gigi dan mandibula (tulang rahang) anak tikus strain wistar menjadi lebih baik dan berkualitas. Disamping itu musik dapat meningkatkan hormon pertumbuhan. Hormon pertumbuhan merupakan hormon utama yang berperan dalam pertumbuhan fisik termasuk pembentukan dan pertumbuhan tulang dan gigi.[4]