Bahasa Persia Pertengahan memiliki beberapa dialek dan varian bahasa. Salah satunya adalah Pahlavīk (Pahlavi) yang berarti Parthia untuk menunjukkan makna bahasa Persia Pertengahan sebagai bahasa Kekaisaran Parthia. Variasi lain dari bahasa Persia Pertengahan yang bernama Pārsik, adalah bahasa resmi dari Kekaisaran Sassaniyah. Kebanyakan ilmuwan menggunakan istilah "Persia Pertengahan" untuk menyebut variasi yang kedua.[4][5]
Bahasa Persia Pertengahan di dalam bahasa Persia Pertengahan sendiri disebut Pārsīk[4][6] (atau Pārsīg di sumber-sumber baru) yang berarti "bahasa Pārs". Kata tersebut tersusun dari Pārs (nama lokal dari Provinsi Persis) + akhiran penunjuk sifat -īk[7] ("berkaitan dengan"; dari bahasa Proto-Indo-Eropa-(i)ko, serupa dengan bahasa Yunani –ikos, bahasa Prancis –ique, bahasa Slav –isku;[8] misalnya Āsōrik "(dari) Assyira"). Kata tersebut kemudian menjadi asal dari nama bahasa PersiaParsi atau Fārsī.
Dokumentasi bahasa Persia Pertengahan dapat ditemukan di naskah-naskah Sassaniyah, naskah papirus Mesir, logam, naskah keagamaan Mani, serta varian Zoroastrianisme yang digunakan setelah masa Kekaisaran Sassaniyah yang terkadang disebut Pahlavi, mengarah pada Naskah Pahlavi,[9][10] yang juga merupakan salah satu aksara yang digunakan oleh penulisan beberapa bahasa Iran Pertengahan lainnya. Selain dari aksara Pahlavi hasil turunan abjad Aram,[11] bahasa Persia Pertengahan Zoroaster juga dapat ditemukan ditulis menggunakan aksara Pazend yang merupakan turunan dari aksara Avesta yang memiliki penanda vokal dan tidak mengandung logogram. Naskah bahasa Persia Pertengahan Mani sementara itu ditulis menggunakan abjad Mani yang juga merupakan aksara turunan dari abjad Aram namun dikembangkan lewat aksara Sogdiana.
Perkembangan dari bahasa Persia Kuno
Pada pengelompokkan rumpun bahasa Iran, bahasa pada masa pertengahan mencakup bahasa Iran yang dipakai sejak jatuhnya Kekaisaran Akhemeniyah pada abad ke-4 hingga jatuhnya Kekaisaran Sassaniyah pada abad ke-7.
Ciri perkembangan yang paling mencolok di bahasa-bahasa Iran Pertengahan adalah perubahan dari bentuk sintetis pada bahasa kuno (Persia Kuno dan Avesta) menjadi bentuk analitis:
Hilangnya peluluhan kasus untuk kata benda, kata ganti, dan kata sifat
Kata depan digunakan untuk menunjukkan kedudukan kata.
Bahasa modern dari perkembangan bahasa Persia Pertengahan adalah bahasa Persia Baru. Perubahan antara masa akhir bahasa Persia Pertengahan dan masa awal bahasa Persia Baru terjadi secara bertahap. Pada abad ke-10 hingga abad ke-11, naskah berbahasa Persia Pertengahan masih terlihat berbeda dengan bahasa Persia Baru awal namun perubahan sudah mulai terjadi pada abad ke-10 di antaranya adalah:
Perubahan sistem kata kerja, seperti menghilangnya bentuk subjunktif dan opatif serta penggunaan awalan untuk menunjukkan modus kata kerja
Perubahan perbendaharaan kata, terutama pergantian nama-nama angka berniai besar dari serapan bahasa Aram atau kata asli menjadi serapan bahasa Arab
Penggunaan aksara Arab menggantikan aksara Pahlavi.
Sastra
Bahasa Persia Pertengahan Pahlavi merupakan bahasa yang memiliki pustaka kesusastraan yang besar dengan riwayat rinci Zoroastrianisme sebagai agama negara Sassaniyah pada masa sebelum Penaklukkan Islam di Persia. Naskah Zoroastrianisme paling awal di bahasa Persia Pertengahan kemungkinan ditulis pada masa akhir Sassaniyah (abad ke-6 hingga 7), walaupun materi yang ditulis merupakan tradisi lisan dari masa yang lebih awal.[12] Kebanyakan naskah cenderung berasal dari abad ke-9 hingga abad ke-11 ketika bahasa Persia Pertengahan telah lama hilang sebagai bahasa lisan. Naskah tersebut karena itu hanya menggambarkan bahasa Persia Pertengahan secara tidak langsung. Banyak naskah juga merupakan salinan dari abad ke-14.[9] Sumber lainnya adalah naskah keagamaan Mani (abad ke-3 hingga 9, mungkin juga abad ke-13) serta penggunaan bahasa Persia Pertengahan oleh Gereja Nestoria seperti di dalam Mazmur Pahlavi (abad ke-7). Kedua sumber digunakan hingga awal milenium kedua di banyak tempat di Asia Tengah termasuk di antaranya Turpan dan bahkan di India Selatan.[13] Ketiganya memiliki sedikit perbedaan satu sama lain dan dua sumber yang terakhir dengan isi yang lebih tidak ambigu mendukung pendekatan mengeai bagaimana pelafalan bahasa Persia Pertengahan pada masa Sassaniyah.[14]
pad nām ī yazdān
ēdōn gōwēnd kū ēw-bār ahlaw zardušt dēn ī padīrift andar gēhān rawāg be kard. tā bawandagīh [ī] sēsad sāl dēn andar abēzagīh ud mardōm andar abē-gumānīh būd hēnd. ud pas gizistag gannāg mēnōg [ī] druwand gumān kardan ī mardōmān pad ēn dēn rāy ān gizistag *alek/sandar ī *hrōmāyīg ī muzrāyīg-mānišn wiyāb/ānēnīd *ud pad garān sezd ud *nibard ud *wišēg ō ērān-šahr *frēstīd. u-š ōy ērān dahibed ōzad ud dar ud xwadāyīh wišuft ud awērān kard. ud ēn dēn čiyōn hamāg abestāg ud zand [ī] abar gāw pōstīhā ī wirāstag pad āb ī zarr nibištag andar staxr [ī] pābagān pad diz [ī] *nibišt nihād ēstād. ōy petyārag ī wad-baxt ī ahlomōγ ī druwand ī anāg-kardār *aleksandar [ī] hrōmāyīg [ī] mu/zrāyīg-mānišn abar āwurd ud be sōxt.
^Hammarström, Harald; Forkel, Robert; Haspelmath, Martin, ed. (2023). "Pahlavi". Glottolog 4.8. Jena, Jerman: Max Planck Institute for the Science of Human History.Pemeliharaan CS1: Tampilkan editors (link)
^ abStrazny, P. (2005). Encyclopedia of Linguistics (p. 325). New York: Fitzroy Dearborn.
^Marashi, M. (1994). Persian studies in North America: Studies in honor of Mohammad Ali Jazayery (p. 262). Bethesda: Iranbooks.
^Joneidi, F. (n.d.). (Pahlavi Language and Script: Sassanid and Arsacid) نامه پهلواني خودآموز زبان پهلوي (p. 24). Balkh (نشر بلخ).
^Joneidi, F. (n.d.). (Pahlavi Language and Script: Sassanid and Arsacid) نامه پهلواني خودآموز زبان پهلوي (p. 231). Balkh (نشر بلخ), -ik adjective-forming element (ایک،ای، پسوند نسبت: )
^"-ic". Etymology Online. Diakses tanggal 12 Desember 2015.