Share to: share facebook share twitter share wa share telegram print page

Tan Liok Tiauw

Tan Liok Tiauw Sia
Lahir1872
Tangerang, Hindia Belanda
Meninggal1947
Batavia, Hindia Belanda
PekerjaanTuan tanah, pemilik kebun, dan industrialis
Tahun aktif1890-an - 1940-an
AnakCorry Tan Pouw Nio (putri)
August Tan Tsjiang Kie (putra)
Jan Tan Tsjiang Bie (putra)
Orang tua
KeluargaLoa Sek Hie (menantu)
Khouw Yauw Kie, Kapitan Cina (saudara ipar)
Tan Eng Goan, Mayor Cina (kakek buyut)

Tan Liok Tiauw Sia (1872 - 1947) dulu adalah seorang tuan tanah, pemilik kebun, dan pelopor industri berlatar belakang Tionghoa-Indonesia di Hindia Belanda. Ia saat ini paling dikenal sebagai tuan tanah terakhir dari Batoe-Tjepper, yang kini menjadi Batuceper.[1][2][3][4]

Sejarah

Latar belakang keluarga

Lahir di Tangerang, Hindia Belanda pada tahun 1872, Tan berasal dari sebuah keluarga tuan tanah dan pejabat Cina yang merupakan bagian dari 'Cabang Atas'.[4] Pejabat Cina adalah jabatan tinggi di lingkungan birokrasi sipil Hindia Belanda yang terdiri dari jabatan Mayor, Kapitan, dan Letnan Cina.[5]

Ayahnya, Tan Tiang Po, menjabat sebagai Letnan Cina Tangerang mulai tahun 1877 hingga 1885, sementara kakeknya, Letnan Tan Kang Soey, pernah menjadi anggota 'Kong Koan' Batavia.[6][7][4] Kakek buyut Tan dari ayahnya, Tan Leng (meninggal pada tahun 1852), adalah bagian dari kemitraan opium Ngo Ho Tjiang.[8][9] Melalui ibunya, Lim Hong Nio, Tan adalah cucu dari Lim Soe Keng Sia dan Tan Bit Nio, serta merupakan cicit dari Tan Eng Goan, Mayor Cina pertama Batavia (1802-1872).[4] Sebagai keturunan dari pejabat Cina, Tan Liok Tiauw pun menyandang gelar turunan Sia sejak lahir.[10]

Saudari Tan, Tan Him Nio, menikahi Khouw Yauw Kie, Kapitan Cina (meninggal pada tahun 1908).[4] Putrinya, Corry Tan Pouw Nio (1900-1961), menikah pada bulan November 1917 dengan politisi Loa Sek Hie (1898-1965).[11][12][4] Ia juga memiliki dua orang putra dari dua orang gundik yang berbeda, yakni August Tan Tsjiang Kie dan Jan Tan Tsjiang Bie.[4]

Kehidupan

Pabrik genteng milik Tan Liok Tiauw dilihat dari seberang Kanal Mookervaart, G.F.J. Bley (1925-30)
Gerbang ke Tandjong West pada abad ke-18

Tan besar di rumah keluarganya di pusat kota Batavia dan di tanah partikelir milik keluarganya, yakni Batoe-Tjepper di Tangerang.[12][1] Ia mengenyam pendidikan Tionghoa tradisional, tetapi juga memiliki tutor bahasa Belanda pribadi.[12]

Ayah Tan, Letnan Tan Tiang Po, pensiun dari jabatannya sebagai tuan tanah pada akhir dekade 1880-an, dan menyerahkan pengelolaan Batoe-Tjepper ke putranya.[4][1] Saat masih berusia 16 tahun, Tan Liok Tiauw tidak hanya memperbaiki pengelolaan Batoe-Tjepper, tetapi juga mengembangkan pabrik bahan bangunan yang telah ada di sana.[4][1] Sejumlah bangunan penting di Pulau Jawa, terutama di Batavia, pun dibangun dengan menggunakan bahan bangunan buatan pabrik tersebut.[13][14][15] Pada bulan Juli 1923, Tan menjamu Gubernur Jenderal Hindia Belanda saat itu, Dirk Fock, di Batoe-Tjepper sebagai bagian dari kunjungan resmi Dirk Fock ke Tangerang.[16]

Pada tahun 1912, pasca kematian ayahnya, Tan mewarisi lahan-lahan pertanian milik ayahnya.[17][18] Sejumlah lahan pertanian milik Tan kemudian digabung ke dalam NV Landbouw Maatschappij Tan Tiang Po yang didirikan pada tahun 1899.[19] Perusahaan tersebut mengelola tanah partikelir Rawa Buaya, Tanah Kodja, Pondok Kosambi, Minggoe Djawa, dan Kapoek, yang terletak di Jakarta dan Tangerang.[2] Berbagai macam komoditas pun ditanam di tanah-tanah partikelir tersebut, mulai dari padi, kelapa, buah-buahan, sayuran, hingga rumput untuk digunakan sebagai pakan.[2]

Tan juga mengakuisisi sejumlah perusahaan. Bersama filantropis O. G. Khouw (sepupu dari saudara iparnya) dan D. N. van Stralendorff, ia mengambil alih kebun teh dan karet Tendjo Ayoe dan Perbakti di Priangan pada tahun 1907.[20][21][22] Dua kebun tersebut adalah salah satu kebun swasta terbesar di Sukabumi. Dua kebun tersebut didirikan pada dekade 1870-an oleh pelopor teh, B. B. J. Crone, paman dari penulis E. du Perron.[23][24][25][26]

Sebagai direktur, Tan Liok Tiauw juga memimpin N. V. Landbouw Maatschappij Tandjong West, sebuah sindikasi tuan tanah yang pada tahun 1917 membeli tanah partikelir Tandjong West, yang kini menjadi Tanjung Barat, Jakarta Selatan[27][28] Di luar Jawa, Tan mengakuisisi Hacienda del Coco di Lampung, sebuah kebun yang didirikan oleh The Lampong Coconut Estates, Ltd.[29][30] Kebun tersebut ditanami kelapa dan lada. Sebagaimana kebun milik Tan yang lain, kebun tersebut juga dikelola oleh manajer profesional asal Eropa.[29]

Tan akhirnya meninggal pada tahun 1947 di Batavia, dan dimakamkan di kompleks pemakaman keluarganya di Kebon Besar, Batoe-Tjepper, Tangerang.[4]

Referensi

  1. ^ a b c d "Batoe Tjeper Cultuur". www.colonialbusinessindonesia.nl (dalam bahasa Inggris). Diakses tanggal 29 December 2017. 
  2. ^ a b c Regeeringsalmanak voor Nederlandsch-Indië (dalam bahasa Belanda). Landsdrukkerij. 1933. 
  3. ^ Setyautama, Sam (2008). Tokoh-tokoh etnis Tionghoa di Indonesia. Jakarta: Kepustakaan Populer Gramedia. ISBN 9789799101259. 
  4. ^ a b c d e f g h i j Haryono, Steve (2017). Perkawinan Strategis: Hubungan Keluarga Antara Opsir-opsir Tionghoa Dan 'Cabang Atas' Di Jawa Pada Abad Ke-19 Dan 20 (dalam bahasa Inggris). Steve Haryono. ISBN 9789090302492. Diakses tanggal 16 August 2018. 
  5. ^ Lohanda, Mona (1996). The Kapitan Cina of Batavia, 1837-1942: A History of Chinese Establishment in Colonial Society (dalam bahasa Inggris). Djambatan. ISBN 9789794282571. Diakses tanggal 5 April 2018. 
  6. ^ Almanak van Nederlandsch-Indië voor het jaar 1861 (dalam bahasa Belanda). Batavia: Lands Drukkery. 1861. 
  7. ^ Indies, Dutch East (1881). Regeerings-almanak voor Nederlandsch-Indie (dalam bahasa Belanda). Batavia. Diakses tanggal 19 September 2018. 
  8. ^ Pax Benedanto; Marcus A. S. (2012). Kesastraan Melayu Tionghoa 5. Jakarta: Kepustakaan Populer Gramedia. ISBN 9789799023759. Diakses tanggal 19 September 2018. 
  9. ^ Chen, Menghong (2011). De Chinese gemeenschap van Batavia, 1843-1865: een onderzoek naar het Kong Koan-archief (dalam bahasa Belanda). Amsterdam: Amsterdam University Press. ISBN 9789087281335. Diakses tanggal 19 September 2018. 
  10. ^ Blussâe, Lâeonard; Chen, Menghong (2003). The Archives of the Kong Koan of Batavia (dalam bahasa Inggris). Leiden: BRILL. ISBN 9004131574. 
  11. ^ "Familiebericht". Het nieuws van den dag voor Nederlandsch-Indië (269). NV Mij tot Expl. van Dagbladen. 14 November 1917. 
  12. ^ a b c Suryadinata, Leo (2015). Prominent Indonesian Chinese: Biographical Sketches (dalam bahasa Inggris) (edisi ke-4th). Institute of Southeast Asian Studies. ISBN 9789814620505. 
  13. ^ "Sistem Registrasi Nasional Cagar Budaya". cagarbudaya.kemdikbud.go.id. Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan (Ministry of Education and Culture). 
  14. ^ Mulyani, Ade (2011). Jakarta: panduan wisata tanpa mal. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama. ISBN 9789792258202. 
  15. ^ Kompas Cyber Media. "Mengenal Perbankan Masa Lalu - Kompas.com". KOMPAS.com (dalam bahasa Inggris). Kompas. 
  16. ^ "De Gouverneur-generaal naar Tangerang". De Sumatra Post. J. Hallermann. 20 July 1923. 
  17. ^ "Practisch". Het nieuws van den dag voor Nederlandsch-Indië (Jaargang 17. Nummer 196). NV Mij tot Expl. van Dagbladen. 23 August 1912. Diakses tanggal 19 September 2018. 
  18. ^ De Indische gids (dalam bahasa Belanda). Batavia. 1912. Diakses tanggal 19 September 2018. 
  19. ^ "Tan Tiang Po Landbouw". www.colonialbusinessindonesia.nl (dalam bahasa Inggris). Diakses tanggal 29 December 2017. 
  20. ^ "Koloniale Collectie (KIT) — Universiteitsbibliotheek Leiden". archive.is. Universiteit Leiden. 15 March 2015. Diarsipkan dari versi asli tanggal 15 March 2015. 
  21. ^ Regeerings almanak voor Nederlandsch-Indië (dalam bahasa Belanda). Batavia. 1913. 
  22. ^ Lucas, Anton; Warren, Carol (2013). Land for the People: The State and Agrarian Conflict in Indonesia (dalam bahasa Inggris). Ohio: Ohio University Press. ISBN 9780896802872. 
  23. ^ Ukers, William Harrison (1935). All about Tea (dalam bahasa Inggris). New York: Tea and coffee trade journal Company. 
  24. ^ "B. B. J. Crone". Soerabaijasch handelsblad. Kolff & Co. Kolff & Co. 12 July 1938. 
  25. ^ Hendarti, Latipah (2007). Menepis Kabut Halimun: Rangkaian Bunga Rampai Pengelolaan Sumberdaya Alam di Halimun. Jakarta: Yayasan Pustaka Obor Indonesia. ISBN 9786024331313. Diakses tanggal 27 March 2019. 
  26. ^ "Kees Snoek, E. du Perron. Het leven van een smalle mens". Digitale Bibliotheek voor de Nederlandse Letteren (dalam bahasa Belanda). Digitale Bibliotheek voor de Nederlandse Letteren. Diakses tanggal 27 March 2019. 
  27. ^ "Tandjong West Landbouw". Colonial Business Indonesia (dalam bahasa Inggris). Leiden University. Diakses tanggal 25 February 2018. 
  28. ^ Dutch East Indies Departement van Landbouw, Nijverheid en Handel (1918). Korte berichten voor landbouw, nijverheid en handel (dalam bahasa Belanda). Batavia. 
  29. ^ a b "The Straits Times". LAMPONG COCONUT ESTATES. March 20, 1913. Diakses tanggal 19 September 2018. 
  30. ^ Departement van Binnenlandsch Bestuur (1918). Lijst van Ondernemingen. Dutch East Indies: Departement van Binnenlandsch Bestuur. hlm. 26. 
Kembali kehalaman sebelumnya