Setelah lulus dari Teknik Sipil Fakultas TeknikUGM, pada bulan November 1967, Soenarno mengawali karirnya sebagai pegawai Proyek Brantas di Jawa Timur[3]. Dengan prestasi sebagai seorang insinyur, ia kemudian menduduki jabatan Kepala Bagian PLTA pada Proyek Karangkates mulai tahun 1970 hingga 1972. Ia lalu dipercaya untuk memimpin Proyek Selorejo, guna membangun bendungan setinggi 100 meter yang saat itu masih jarang ditemukan di Indonesia.
Berikut ini instansi yang pernah dipimpin oleh Soenarno:[3]
Soenarno lalu dipercaya menduduki jabatan Direktur Jenderal Pengembangan Wilayah Perdesaan mulai tahun 1999 hingga 2001. Ia kemudian diminta untuk memimpin Direktorat Jenderal Sumber Daya Air mulai tahun 2001.
Dengan berbagai pengalaman memimpin beberapa penyelesaian pembangunan proyek strategis pemerintah tersebut, menjadikannya dipercaya sebagai Menteri Pemukiman dan Prasarana Wilayah (Kementerian PUPR) oleh Presiden Megawati Soekarnoputri pada tahun 2001 hingga 2004.[3]
Beberapa pembangunan infrastruktur besar yang masih dinikmati hingga saat ini dimulai pada kepemimpinan Soenarno, diantaranya adalah pembangunan jalan tol Cikampek Purwakarta Padalarang (Cipularang), dimulainya pembangunan Jembatan Surabaya Madura (Suramadu), peresmian Bendungan Batu Tegi di Lampung, dan konservasi Pulau Nipah yang berbatasan dengan Singapura yang sebelumnya terancam tenggelam.[2]
Penghargaan
Kontribusi beliau dalam berbagai peran profesional baik sebagai insinyur dan pemimpin proyek menjadikannya memperoleh beberapa penghargaan yaitu :
^"Detail Biodata Menteri Soenarno". Kepustakaan Presiden Republik Indonesia. Perpustakaan Nasional Republik Indonesia. Diakses tanggal 27 September 2017.