Serigala dan Domba Muda adalah fabel terkenal dari Aesop dan diberi nomor 155 dalam Perry Index.[1] Terdapat beberapa ragam cerita dari ketidakadilan tirani dimana si korbah diberi tuduhan palsu dan dibunuh meskipun memberikan pembelaan kuat.
Fabel dan ragamnya
Serigala mendatangi domba muda dan, atas alasan mengadili hidupnya, menuduhnya dengan sejumlah tuduhan palsu, yang semuanya disanggah oleh domba muda. Hilang kesabaran, serigala berkata bahwa tuduhan tersebut seharusnya dilayangkan kepada beberapa anggota lain dalam keluarganya dan bahwa ia tak dapat menunda rasa laparnya dengan memberikan tuduhan lebih lanjut. Pesan moral yang disampaikan adalah bahwa penguasa tiran dapat selalu mewujudkan tiraninya, dan bahwa ketidakadilan tak akan membenarkan ketidaksalahan.[2]