Robert Anthony De Niro[2] lahir di daerah Greenwich Village, Manhattan, New York,[3] anak dari pasangan Virginia Admiral, pelukis dan penyair, dan Robert De Niro, Sr., seorang pelukis dan pematung ekspresionisme abstrak.[4] Ayahnya seorang keturunan setengah Italia dan setengah keturunan Irlandia, sementara ibunya seorang keturunan setengah Jerman, dengan akar leluhurnya yang lain berasal dari Belanda, Inggris, Prancis, dan Irlandia.[5][6][7] Kakek dan nenek buyut Italianya, Giovanni De Niro dan Angelina Mercurio, beremigrasi dari Ferrazzano, Molise. Nenek dari pihak ayah, Helen O'Reilly, adalah cucu dari imigran Irlandia.[8]
Kedua orang tua de Niro, bertemu di kelas melukisHans Hofmann di Provincetown, Massachusetts, namun bercerai ketika ia berusia tiga tahun setelah ayahnya mengumumkan bahwa dia gay.[9] Ia dibesarkan oleh ibunya di Greenwich Village dan Little Italy, Manhattan. Ayahnya tinggal dalam jarak yang cukup dekat dengan dirinya dan De Niro pun menghabiskan banyak waktu dengannya saat tumbuh dewasa.[10] Ibunya dibesarkan dalam ajaran Presbiterian tetapi menjadi seorang ateis saat dewasa, sementara ayahnya adalah seorang Katolik yang murtad sejak usia 12.[9][11] Bertolak belakang dengan keinginan kedua orang tuanya, kakek-neneknya secara diam-diam telah membaptisnya ke dalam Gereja Katolik ketika De Niro tinggal dengan mereka selama orang tuanya bercerai.[9][11]
De Niro menghadiri "PS 41", sebuah sekolah dasar negeri di Manhattan, lulus hingga kelas enam. Dia kemudian melanjutkan studi ke Sekolah Elisabeth Irwin, sekolah menengah swasta dari Little Red School House, bersekolah dari kelas tujuh sampai kelas delapan.[12] Ia diterima di High School of Music and Art untuk kelas sembilan, tetapi hanya hadir dalam waktu yang singkat sebelum pindah ke sebuah sekolah umum.[13]
De Niro memulai sekolah menengah atas di McBurney School[14] dan kemudian menghadiri sekolah swasta Rhodes Preparatory School,[15] meskipun ia tidak pernah lulus dari salah satu sekolah tersebut.[16] Ia dijuluki "Bobby Milk" karena muka pucatnya, De Niro bergaul dengan sekelompok anak-anak jalanan saat masa mudanya di Little Italy, beberapa di antaranya masih tetap berteman hingga kini.[17] Arah masa depannya sudah terlihat ketika debut panggung teaternya pada usia 10 tahun, ketika ia berperan sebagai Cowardly Lion dalam sebuah sandiwaraThe Wizard of Oz yang diproduksi oleh sekolahnya.[3][18] Ia berupaya mengatasi rasa malunya lewat pertunjukan, ia juga terpaku dengan bioskop, dan ia putus sekolah pada usia 16 tahun untuk mengejar cita-cita berakting.[17] Ia belajar akting di Stella Adler Conservatory, serta di Actors Studio-nya Lee Strasberg.[16]
Karier
Akting dan pembuat film
Peran film pertama De Niro terjadi pada saat usia 20, ketika ia muncul di film karya Brian De Palma tahun 1963 The Wedding Party, tetapi film itu tidak dirilis sampai tahun 1969. Dia kemudian muncul dalam film arahan sutradara Roger Corman, Bloody Mama (1970). Dia mendapat perhatian luas ketika berperan sebagai pemain Major League Baseball yang sekarat di film Bang the Drum Slowly (1973) dan mulai bekerja sama dengan Martin Scorsese ketika ia bermain sebagai Johnny Boy di film Mean Streets (1973).[3]
De Niro memiliki peran penting dalam film arahan sutradara Francis Ford Coppola, The Godfather Part II (1974), ia bermain sebagai Vito Corleone muda. Coppola mengingat bahwa De Niro pernah ikut dalam audisi sebelumnya, untuk mendapatkan peran Sonny Corleone, Michael Corleone, Carlo Rizzi, dan Paulie Gatto di film The Godfather. Penampilan De Niro sebagai Vito Corleone muda, membuatnya mendapatkan Academy Award pertamanya, untuk kategori Aktor Pendukung Terbaik, namun pada saat upacara penyerahan penghargaan, Coppola lah yang menerima penghargaan karena De Niro tidak hadir pada upacara tersebut. De Niro menjadi aktor pertama pemenang Academy Award yang berbicara terutama bahasa asing di film yang ia perankan. Dalam hal ini, berbicara beberapa dialek Sisilia,[3] meskipun ia menyampaikan beberapa baris dialog dalam bahasa Inggris. Dia dan Marlon Brando, yang memainkan Vito Corleone tua dalam film pertama, adalah satu-satunya aktor yang memenangkan Oscar karena memerankan karakter fiksi yang sama. Keduanya tampil bersama-sama pada satu layar dan merupakan satu-satunya ketika bermain di film The Score (2001).
Setelah bekerja dengan Scorsese di Mean Streets, De Niro melanjutkan hubungan kerja yang sukses dengan Scorsese di film-film seperti Taxi Driver (1976), New York, New York (1977), Raging Bull (1980), The King of Comedy (1983), Goodfellas (1990), Cape Fear (1991), dan Casino (1995). Mereka juga berakting bersama-sama dalam film Guilty by Suspicion (1991) dan memberikan suara mereka untuk film animasi Shark Tale (2004). Taxi Driver adalah film yang sangat penting dalam karier De Niro. Penampilan ikoniknya sebagai Travis Bickle membawanya menjadi bintang dan namanya selalu terkait dengan monolog Bickle yang terkenal "Kau bicara denganku?", yang sebagian besar merupakan improvisasi De Niro sendiri.[19] Peran Bickle membuatnya mendapatkan nominasi Academy Award pertamanya untuk kategori Aktor Terbaik. Perannya sebagai Jake LaMotta di film Raging Bull dan sebagai Max Cady di film Cape Fear juga mendapatkan pujian.
Pada tahun 1976, De Niro tampil dalam film 1900 yang disutadarai oleh Bernardo Bertolucci, berkisah tentang kehidupan di Italia sebelum Perang Dunia II, dilihat melalui mata dua orang sahabat masa kecil Italia di sisi berlawanan dari hierarki masyarakat. Dia juga membintangi The Last Tycoon (1976), disutradarai oleh Elia Kazan. Kazan ingat bahwa De Niro "akan melakukan apa saja untuk berhasil" dan mencatat bahwa ia menurunkan berat badannya dari 170 pon menjadi 128 pon untuk peran dalam film ini. Kazan menambahkan bahwa De Niro "adalah salah satu dari sejumlah aktor yang pernah ia sutradarai yang sangat bekerja keras, dan satu-satunya yang meminta untuk berlatih pada hari Minggu. Sementara sebagian yang lainnys bermain tenis.