Adrian Newey(Kepala Staf Teknis) Rob Marshall(Kepala Desain)[1] Steve Winstanley (Kepala Mekanik, Komposit dan Struktur) Dave Worner (Kepala Mekanik, Mekanis and Suspensi) Mark Ellis(Kepala Mekanik, Kinerja) Andrew Green(Kepala Litbang) Giles Wood (Kepala Mekanik, Simulasi dan Analisis) Peter Prodromou(Kepala Mekanik, Aerodinamika)[1] Dan Fallows(Kepala Aerodinamika)
Vettel, yang (sejak bergabung dengan Scuderia Toro Rosso) biasa memberi nama mobil balapnya, menamai RB6-nya dengan nama "Luscious Liz".[5] Namun, setelah terdapat kerusakan kecil yang tidak dijelaskan ditemukan pada sasis ini setelah Grand Prix Monako, tim Red Bull memberikan Vettel sasis baru, yang kemudian ia beri nama "Randy Mandy."[6]
Mobil tersebut merengkuh Juara Dunia Konstruktor pertama dari empat Kejuaraan Konstruktor Dunia berturut-turut yang diraih oleh Red Bull Racing, dan di tangan Sebastian Vettel, meraih Kejuaraan Dunia Pembalap pertama dalam karirnya di putaran terakhir musim tersebut. Pada babak kualifikasi, RB6 mencetakkan kecepatan yang konsisten, mencatatkan waktu tercepat dalam 15 dari 19 balapan. Kepala staf teknis Red Bull Adrian Newey kemudian mengakui bahwa mobil tersebut "mungkin mobil dengan downforce paling besar dalam sejarah F1".[7]
Pada tahun 2014, sebelum melaksanakan balapan terakhirnya dengan tim Red Bull, Vettel menyatakan bahwa RB6 merupakan mobil Formula Satu favoritnya yang dikendarai dalam karirnya hingga saat ini.[8]
Sponsor dan warna
Seperti di tahun sebelumnya, RB6 menggunakan skema warna yang sama, yaitu warna dasar biru gelap dengan garis merah, biru dan putih di sepanjang mobil serta logo Red Bull di seluruh bagian mobil. Bagian belakang sidepod diwarnai dengan warna hitam. berbeda dengan mobil tahun sebelumnya, RB5 yang bagian pada sidepodnya dibiarkan tidak diwarnai sehingga serat karbonnya terlihat.
Pada kualifikasi Grand Prix Bahrain 2010, Sebastian Vettel mencatatkan waktu tercepat di Q2 dan Q3 untuk merebut pole dengan selisih sepersepuluh detik dari Felipe Massa dari tim Ferrari. Dari lampu start yang Vettel memimpin hingga lap 33 ketika mobil tersebut awalnya mengalami kerusakan knalpot tetapi kemudian terungkap merupakan masalah busi yang mengurangi tenaga dan kecepatan di trek lurus.[14] Selama sisa lap balapan, Vettel turun ke urutan keempat di belakang kedua pembalap Ferrari dan Lewis Hamilton di mana ia akan menyelesaikan balapan. Webber finis di urutan ke-8.
Vettel meraih pole position-nya yang kedua secara berturut-turut di Australia, sementara Webber berada di posisi kedua. Masalah teknis menghantui Vettel di balapan kedua berturut-turut ketika mur roda yang longgar mengakhiri serangannya saat memimpin. Webber harus tetap berada di trek lebih lama saat Vettel masuk ke pit untuk mengganti ban kering, dan finis di posisi kesembilan setelah insiden di akhir balapan dengan Lewis Hamilton . Di Malaysia, pebalap Red Bull mencetak skor dominan yaitu finis di posisi 1-2, dengan kemenangan diraih oleh Vettel. Di Tiongkok, kedua mobil Red Bull start dari baris depan grid, tetapi hujan mempengaruhi balapan dan mereka finis turun di urutan keenam dan kedelapan. Di Spanyol Webber mengambil posisi terdepan dan memenangkan balapan dengan rekan setimnya Vettel finis ketiga setelah masalah rem besar di 8 lap terakhir. Di Monte Carlo Webber kembali merebut pole position dan mendominasi balapan. Sebastian Vettel melewati pembalap Renault Robert Kubica pada lap pertama dan tetap di posisi kedua untuk sisa jarak balapan, melengkapi finis 1-2 Red Bull musim ini.
Di Turki Webber merebut posisi pole untuk ketiga kalinya secara beruntun di sesi kualifikasi, sementara Vettel menempati urutan ketiga, di belakang Lewis Hamilton. Ketika balapan, Vettel berhasil menyalip Hamilton ketika ia sedang masuk pit dan merebut tempat kedua selama sebagian besar balapan. Webber dan Vettel akan meraih finis 1-2 ketiga Red Bull pada musim 2010, namun masalah muncul di lap 40 ketika Vettel dan Webber bertabrakan satu sama lain sebagai akibat dari upaya menyalip oleh Vettel. Tabrakan itu memaksa Vettel keluar dari balapan dan mengakhiri peluang kemenangan Webber. Balapan berakhir dengan McLaren finis di posisi 1-2 bukannya Red Bull 1-2, dengan Hamilton menang dan Jenson Button berada di urutan kedua. Webber akhirnya finis di tempat ketiga. Webber berhasil mempertahankan posisi pertama di Klasemen Kejuaraan Pembalap, dengan keunggulan lima poin atas Button yang berada di posisi kedua. Namun Vettel merosot ke posisi kelima. Red Bull juga menyerahkan tempat pertama di Kejuaraan Konstruktor ke McLaren, meskipun hanya tertinggal satu poin.
Di Kanada, kedua Red Bull mengalami kekurangan kecepatan di trek lurus dan hanya bisa finis di urutan ke-4 dan ke-5. Dengan McLaren mencetak finis 1-2 keduanya secara berturut-turut, tim Red Bull turun menjadi 22 poin di belakang Mclaren di tabel konstruktor.
Di Grand Prix Valencia, Red Bull bangkit kembali, ketika Vettel memenangkan balapan pertamanya sejak Malaysia sementara Webber mengalami kecelakaan spektakuler bertabrakan dengan Heikki Kovalainen dan terbalik di kecepatan 190 mph (310 km/h) dan menabrak papan iklan, secara ajaib lolos tanpa cedera dari insiden tersebut.
Di Silverstone, perseteruan antar kedua rekan satu tim tersebut pecah setelah Red Bull hanya membawa dua sayap depan yang diperbarui ke balapan (tidak ada cadangan untuk kedua pembalap. Setelah satu sayap depan patah saat terlepas dari mobil Vettel di sesi latihan bebas ketiga, Vettel diberi sayap kedua untuk kualifikasi berdasarkan posisi klasemen kejuaraan dan kecepatan latihan, yang membuat rekan setimnya Webber frustrasi.[15] Dengan sayap baru, Vettel menempati posisi terdepan dengan Webber mencatat waktu tercepat kedua di sesi tersebut. Namun, selama balapan, Webber membuat start yang lebih baik daripada rekan setimnya dan menyalip Vettel di tikungan pertama, sementara Vettel mengalami kebocoran karena kontak dengan pelat ujung sayap depan mobil McLaren milik Lewis Hamilton, yang menurunkan posisinya ke bagian belakang. Vettel pada akhirnya kembali ke tempat ketujuh, sementara Webber mengambil kemenangan ketiganya musim ini. Pada lap lambat, Webber, yang masih marah dengan situasi sayap depan tersebut, mengatakan kepada timnya melalui radio bahwa kemenangannya "tidak buruk untuk pebalap nomor dua", dan dalam konferensi pers pasca-balapan, dia menyatakan bahwa dia tidak akan menandatangani perpanjangan kontrak dengan Red Bull apabila ia tahu - setelah menandatangani perpanjangan kontrak untuk 2011 pada bulan sebelumnya - jika dia yakin dia akan diperlakukan tidak adil untuk menguntungkan posisi Vettel.[16]
Vettel merebut pole position di Jerman dan Hungaria, tetapi gagal memenangkan kedua balapan tersebut, ia hanya dapat meraih tempat ketiga di kedua balapan. Webber mengalami masalah dengan kekurangan oli di mesin mobilnya, dan finis keenam di Hockenheim . Di Hungaroring, mobil Red Bull paling depan dalam penentu kecepatan, dan Webber memenangkan balapan setelah memanfaatkan penalti drive-through Vettel, karena melambat lebih dari sepuluh jarak panjang mobil di belakang Webber selama periode safety car. Dengan kemenangan tersebut, Webber kembali ke puncak klasemen, sementara Red Bull kembali memimpin di Klasemen Kejuaraan Konstruktor.
Di Belgia, Webber merebut pole sedangkan Vettel meraih posisi keempat. Ketika balapan, Webber finis kedua di belakang Hamilton, sementara Vettel kehilangan kendali atas mobilnya saat mencoba melewati Jenson Button di chicane Bus Stop, aksi tersebut merusak sayap depannya dan mengakhiri balapan Button dengan merusak radiator mobilnya. Vettel segera masuk pit untuk mengganti sayap depan baru dan tampaknya mengancam untuk mendapatkan kembali posisi poin sebelum ia mengalami kebocoran pada ban kanan-belakangnya setelah memotong sayap depan Vitantonio Liuzzi saat mencoba menyalipnya; Vettel akhirnya menyelesaikan balapan satu lap di belakang pimpinan balapan di urutan ke-15, posisi Vettel di Klasemen Kejuaraan semakin memburuk.
Di Monza, Webber meraih posisi keempat dan Vettel meraih posisi keenam. Namun keduanya mengawali balapan dengan buruk dan Webber pada akhirnya pulih ke urutan keenam dan dengan strategi cerdas Vettel dapat finis di urutan keempat. Webber merebut kembali pimpinan Klasemen Kejuaraan Dunia setelah Hamilton tidak finis. Di Singapura, Vettel mendominasi latihan bebas; pada sesi kualifikasi Vettel meraih posisi kedua setelah beberapa kesalahan kecil membuatnya kehilangan pole. Dalam balapan, dia memberikan tekanan kuat pada Alonso dan finis hanya dua persepuluh detik di belakangnya. Webber menggunakan strategi yang berbeda dan bergerak melalui barisan; dia berhasil melewati kedua McLaren dan meskipun bertabrakan dengan Hamilton di pertengahan balapan, dia pada akhirnya bertahan untuk finis di belakang rekan setimnya di urutan ketiga.
Di Jepang, Red Bull mendominasi pekan balapan, finis 1-2 di setiap sesi akhir pekan kecuali sesi latihan bebas Sabtu yang terganggu oleh hujan. Vettel meraih posisi terdepan pada kualifikasi hari Minggu – yang ditunda dari hari Sabtu karena hujan – dan Webber meraih slot barisan depan yang tersisa untuk menjadikannya dua Red Bull di barisan terdepan ketujuh pada musim ini. Vettel memimpin jauh dari pole dalam balapan, sementara Webber kehilangan posisi dari Robert Kubica di awal dan menempati posisi ketiga selama periode safety car pertama. Webber mendapatkan kembali tempat kedua setelah Kubica berhenti di awal balapan, dan mulai saat ini tidak pernah ada ancaman bahwa Red Bull tidak akan finis 1-2. Setelah Vettel dan Webber masing-masing berhenti untuk mengganti ban, mereka berada di urutan kedua dan ketiga di belakang Jenson Button, yang memiliki strategi yang berlawanan dan belum masuk pit dengan pembalap lainnya. Begitu yakinnya akan meraih kemenangan, kedua pembalap Red Bull merasa puas dengan berada di belakang Button, sampai ia masuk pit di akhir balapan dan mereka melanjutkan keunggulan satu-dua mereka. Seperti pada tahun 2009, Vettel telah mengklaim pole position dan memenangkan balapan, dan tampaknya akan mengklaim lap tercepat juga - namun, hal tersebut dilawan oleh Webber, yang mencatatkan lap tercepat di lap terakhir seperti pada balapan pada tahun sebelumnya.
Di Korea, Red Bull kembali mendominasi kualifikasi dengan mengunci barisan depan dan tampaknya akan merebut gelar juara konstruktor dengan dua balapan masih tersisa. Namun, dalam balapan yang diguyur hujan secara dramatis, kedua mobil Red Bull tidak finis, dengan Webber menabrak di awal balapan dan membuat Nico Rosberg dari tim Mercedes tidak finis dan Vettel mengalami kerusakan mesin saat memimpin dengan sepuluh lap tersisa. Webber dengan demikian kehilangan keunggulan dalam Klasemen Kejuaraan Pembalap Dunia, dan peluang Vettel untuk merebut keunggulan tersebut mendapat pukulan besar. Namun, kedua pembalap tetap optimis bahwa mereka bisa menyelesaikan tugas mereka menuju dua balapan terakhir kejuaraan musim 2010.
Di Brasil, Vettel mengambil kemenangan balapan dari posisi kedua grid dengan Mark Webber finis kedua, yang mengamankan Kejuaraan Konstruktor untuk Red Bull. Di Abu Dhabi, Vettel meraih gelar juara dunia pebalap perdananya dengan memenangi balapan dari posisi terdepan, saat saingannya di kejuaraan dan rekan setimnya Webber finis di urutan kedelapan, dirinya finis tepat di belakang rival gelarnya yang lain, Fernando Alonsodari Ferrari.
Permainan video
Mobil Red Bull RB6 muncul dalam video game F1 2010 sebagai salah satu mobil musim 2010. Pada Juni 2017, Codemasters mengumumkan bahwa mobil tersebut akan muncul kembali di F1 2017 sebagai mobil klasik. Pada Juli 2018, diumumkan akan muncul kembali sebagai salah satu mobil klasik di F1 2018. RB6 juga muncul di F1 2019 dan F1 2020 sebagai bagian dari sejumlah mobil klasik dalam permainan tersebut.
Hasil lengkap Formula Satu
(legenda) (hasil dalam huruf tebal menunjukkan posisi terdepan; hasil dalam huruf miring menunjukkan lap tercepat)