Share to: share facebook share twitter share wa share telegram print page

Perang Filipina–Amerika Serikat

Perang Filipina–Amerika adalah antara Republik Filipina Pertama dan Amerika Serikat yang terjadi antara 1899 sampai paling tidak 1902. Perang ini terjadi karena perjuangan politik Filipina yang menentang pendudukan Amerika Serikat terhadap Filipina, perang ini dimulai pada tanggal 2 Februari 1899.

Meskipun konflik ini diumumkan berakhir pada 1902, pasukan kolonial Amerika tetap melanjutkan permusuhan terhadap sisa-sisa Angkatan Bersenjata Filipina dan kelompok penentang lainnya sampai 1913, dan beberapa sejarawan menganggap perpanjangan ini sebagai bagian dari perang.

Latar belakang

Revolusi Filipina

Foto pemberontak Filipina yang diketahui sebagai Katipuneros.

Pada 7 Juli 1892, Andrés Bonifacio, seorang penjaga gudang dan juru cata dari Manila, mendirikan Katipunan, sebuah organisasi rahasia yang bertujuan untuk meraih kemerdekaan dari kolonial Spanyol dengan cara revolusi bersenjata. Katipunan menyebar ke banyak provinsi, dan Revolusi Filipina pada 1896 dipimpin oleh para anggotanya.[butuh rujukan]

Meskipun Bonifacio seorang yang berkarisma dan bisa mengambil keputusan, tetapi dia dikalahkan Spanyol dalam pertempuran yang dia pimpin, termasuk pertempuran besar pertama di San Juan del Monte, Manila (sekarang Pinaglabanan).[butuh rujukan]

Pejuang di provinsi Cavite mendapatkan kemenangan awal. Salah satu pemimpin yang berpengaruh dan populer adalah Emilio Aguinaldo, yang menguasai sebagian besar timur Cavite. Akhiranya, Aguinaldo dan faksinya mendapatkan kuasa dalam Katipunan. Katipunan akhirnya dikuasai oleh pemerintahan yang revolusioner, di mana Aguinaldo dipilih menjadi presiden, dan Bonifacio dieksekusi karena pengkhianatan.[butuh rujukan]

Konflik antara Bonifacio dan Aguinaldo menjadi hal yang kontroversial bagi para sejarawan Filipina. Nick Joaquin berpendapat bahwa Revolusi 1896 yang dipimpin oleh Cavitenos dibedakan dari pemberontakan Bonifacio yang gagal di Manila. Sejarawan lainnya seperti Teodoro Agoncillo dan Milagros C. Guerrero mencatat bahwa Bonifacio mengatur Katipunan menjadi sebuah pemerintahan dengan dia sebagai presiden. Pemerintahannya disebut Republika ng Katagalugan.[butuh rujukan]

Pranala luar


Kembali kehalaman sebelumnya