Pengeboman Jakarta 2017 adalah peristiwa ledakan bom yang terjadi pada 24 Mei 2017, dua ledakan terjadi di terminal bus Kampung Melayu, Jakarta Timur. Polisi mengonfirmasi bahwa ledakan tersebut terjadi akibat beberapa alat peledak yang ditemukan di toilet dan di bagian lain dari terminal bus.[1][2] Ledakan ini mengakibatkan 5 orang tewas, yaitu 3 petugas kepolisian dan 2 pelaku.[3] Sepuluh orang yang terluka dibawa ke rumah sakit di sekitar Jakarta Timur.
Serangan
Ledakan pertama terjadi pada pukul 21.00 WIB. Banyak masyarakat awalnya berpikir bahwa ledakan tersebut berasal dari ban truk yang meletus. Namun, mereka mencium bau bahan kimia setelah ledakan terjadi.[4] Ledakan kedua terjadi kira-kira lima menit setelah ledakan pertama, yang terjadi di toilet terminal bus Kampung Melayu. Banyak orang akhirnya menyadari bahwa ini adalah serangan teroris.[5]
Ledakan tersebut terjadi ketika polisi sedang mengawal sebuah parade, meskipun akhirnya parade tersebut tidak selesai akibat ledakan.[6] Ratusan orang yang panik berlarian di jalan raya. Penumpang bus Transjakarta, yang sebelumnya turun dari bus, kembali memasuki bus setelah ledakan kedua terdengar. Jalanan di wilayah tersebut mengalami kemacetan. Polisi dikerahkan untuk menetralisasi wilayah tersebut dari masyarakat. Lima orang, termasuk dua pelaku, tewas akibat ledakan ini. Polisi menemukan beberapa potongan tubuh manusia di area sekitar ledakan.[7]
Tim penjinak bom dikerahkan ke lokasi kejadian. Polri mengonfirmasi bahwa ledakan tersebut berasal dari bom rakitan. Serpihan yang tersisa dari ledakan tersebut mengindikasikan bahwa pelaku menggunakan panci presto dalam melakukan serangan. Berdasarkan keterangan dari pihak kepolisian, jenis bom ini sama seperti yang digunakan oleh pelaku di wilayah Bandung, yang mana bom tersebut menyerang kantor pemerintahan.[8]
Setelah kejadian
Pemerintah Britania Raya mengeluarkan peringatan kepada warga negaranya agar berhati-hati dalam berkunjung ke Indonesia.[9]