Pattontongan atau kadang ditulis Pattontongang (Bugis: ᨄᨈᨚᨈᨚᨂᨛ, translit. Pattottongêng, Makassar: ᨄᨈᨚᨈᨚᨂ, translit. Pattontongang) adalah nama sebuah desa yang berada di wilayah KecamatanMandai, KabupatenMaros, ProvinsiSulawesi Selatan, Indonesia. Desa Pattontongan berstatus sebagai desa definitif dan tergolong pula sebagai desa swasembada. Desa Pattontongan memiliki luas wilayah 11,47 km² dan jumlah penduduk sebanyak 2.198 jiwa dengan tingkat kepadatan penduduk sebanyak 191,63 jiwa/km² pada tahun 2017. Desa Pattontongan terbentuk dari hasil pemekaran wilayah Desa Tenrigangkae pada tahun 1985.
Etimologi
Kata Pattontongan berasal dari bahasa Makassar dari kata dasar tontong yang artinya tatap/menatap/menyaksikan/menonton. Karena telah dilekatkan afiks atau imbuhan berupa konfiks, maka Pattontongan memiliki makna sesuatu yang diperlihatkan/pertunjukan tetapi karena adanya tambahan kata "Pa" maka Pattontongan bisa berarti Jendela tempat melihat keluar
Penduduk Desa Pattotongan mayoritas berasal dari suku Bugis dan Makassar dan bahasa yang digunakan sehari-hari adalah bahasa Bugis dan Makassar. Suku Bugis mayoritas berada di Dusun Bangun Polea, dan Suku Makassar mayoritas berada di Dusun Pattotongan. Akan tetapi mereka juga mampu menggunakan Bahasa Indonesia.
Jumlah penduduk
Desa Pattontongan memiliki luas 11,47 km² dan penduduk berjumlah 2.562 jiwa dengan tingkat kepadatan penduduk sebesar 223,37 jiwa/km² pada tahun 2021. Adapun rasio jenis kelamin penduduk Desa Pattontongan pada tahun tersebut adalah 105,62. Artinya, tiap 100 penduduk perempuan ada sebanyak 105 penduduk laki-laki. Berikut ini adalah data jumlah penduduk Desa Pattontongan dari tahun ke tahun:
Desa Pattontongan memiliki empat wilayah pembagian administrasi daerah tingkat V (lima) berupa dusun sebagai berikut:
Dusun Bangun Polea
Dusun Mangento
Kampung Butta Mammu
Dusun Pattontongan
Dusun Salu
Rukun warga
Desa Pattontongan memiliki 4 wilayah pembagian administrasi berupa rukun warga (RW) sebagai berikut:
RW 001 Dusun TBA
RW 002 Dusun TBA
RW 003 Dusun TBA
RW 004 Dusun TBA
Rukun tetangga
Desa Pattontongan memiliki 8 wilayah pembagian administrasi berupa rukun tetangga (RT) sebagai berikut:
RT TBA
RT TBA
RT TBA
RT TBA
RT TBA
RT TBA
RT TBA
RT TBA
Daftar kepala desa
Pada tahun 1985 sejak adanya Desa Pattotongan ini, kepala desa di setiap desa telah ada, namun belum mempunyai pola dan struktur tertentu. Masa jabatan tahun tersebut belum terlalu formal sehingga tidak terbentuk struktur organisasi yang jelas. Sekitar tahun 1996 barulah ada pemilihan kepala desa yang bersifat formal. Sejak berdirinya desa ini hingga sebelum tahun 2012, pergantian kepala desa dipilih oleh kepala pusat. Pada 7 Oktober 2012, kepala desa pertama kali dipilih langsung oleh masyarakat secara demokratis.
Berikut ini adalah daftar kepala desa di Desa Pattontongan dari masa ke masa sejak pembentukannya pada tahun 1985:
No.
Foto
Nama
Awal Menjabat
Akhir Menjabat
Keterangan
Referensi
1.
-
H. Andi Abdul Razak
1996
2000
kepala desa definitif; periode I
(1.)
-
H. Andi Abdul Razak
2000
2004
kepala desa definitif; periode II
2.
Made Saputra Daeng Rapi
2004
2008
kepala desa definitif; periode I
(2.)
Made Saputra Daeng Rapi
2008
30 Oktober 2012
kepala desa definitif; periode II
3.
-
Jafar
30 Oktober 2012
Oktober 2018
kepala desa definitif; pemenang Pilkades Pattontongan 2012; periode I; mengundurkan diri untuk mencalonkan diri kembali sebagai calon kepala desa
Data informasi mengenai Indeks Desa Membangun (IDM) berperan membantu upaya pemerintah dalam memahami kondisi desa. Data yang diekspos sangat penting dalam perencanaan agar setiap tahun ada peningkatan status desa. Setiap tahun status desa diperbarui sesuai dengan capaian yang ada dalam indeks desa membangun. Tim ahli IDM yang menilai terdiri dari tenaga ahli bidang infrastruktur, pengembangan masyarakat desa, perencanaan partisipatif, dan pelayanan sosial dasar. IDM ini mengukur aspek indeks pembangunan desa, yakni ketahanan sosial, ketahanan lingkungan, dan ketahanan ekonomi. Indeks Desa Membangun meliputi kategori sangat tertinggal, tertinggal, berkembang, maju, dan mandiri. Kategori desa mandiri adalah kategori ideal yang ingin dicapai.
Pada tahun 2020, prestasi Indeks Desa Membangun (IDM) dari Desa Pattontongan mendapatkan raihan nilai 0,6510 dan diklasifikasikan dengan status desa berkembang di Kecamatan Mandai, Kabupaten Maros.
^BPS Kabupaten Maros (2012-09-26). Kecamatan Mandai Dalam Angka 2012. maroskab.bps.go.id. BPS Kabupaten Maros. Diakses tanggal 2022-04-15.Pemeliharaan CS1: Tanggal dan tahun (link)
^BPS Kabupaten Maros (2013-09-26). Kecamatan Mandai Dalam Angka 2013. maroskab.bps.go.id. BPS Kabupaten Maros. Diakses tanggal 2022-04-15.Pemeliharaan CS1: Tanggal dan tahun (link)
^BPS Kabupaten Maros (2014-09-26). Kecamatan Mandai Dalam Angka 2014. maroskab.bps.go.id. BPS Kabupaten Maros. Diakses tanggal 2022-04-15.Pemeliharaan CS1: Tanggal dan tahun (link)
^BPS Kabupaten Maros (2015-10-31). Kecamatan Mandai Dalam Angka 2015. maroskab.bps.go.id. BPS Kabupaten Maros. Diakses tanggal 2022-04-18.Pemeliharaan CS1: Tanggal dan tahun (link)
^BPS Kabupaten Maros (2017-09-04). Statistik Daerah Mandai 2016. maroskab.bps.go.id. BPS Kabupaten Maros. Diakses tanggal 2022-04-18.Periksa nilai tanggal di: |year= / |date= mismatch (bantuan)
^BPS Kabupaten Maros (2017-09-26). Kecamatan Mandai Dalam Angka 2017. maroskab.bps.go.id. BPS Kabupaten Maros. Diakses tanggal 2022-04-15.Pemeliharaan CS1: Tanggal dan tahun (link)
^BPS Kabupaten Maros (2018-09-26). Kecamatan Mandai Dalam Angka 2018. maroskab.bps.go.id. BPS Kabupaten Maros. Diakses tanggal 2022-04-15.Pemeliharaan CS1: Tanggal dan tahun (link)
^BPS Kabupaten Maros (2019-09-26). Kecamatan Mandai Dalam Angka 2019. maroskab.bps.go.id. BPS Kabupaten Maros. Diakses tanggal 2022-04-15.Pemeliharaan CS1: Tanggal dan tahun (link)
^BPS Kabupaten Maros (2021-09-24). Kecamatan Mandai Dalam Angka 2021. maroskab.bps.go.id. BPS Kabupaten Maros. Diakses tanggal 2022-04-15.Pemeliharaan CS1: Tanggal dan tahun (link)
Nama yang dimiringkan berarti merupakan desa wisata peringkat nasional di Indonesia berdasarkan Anugerah Desa Wisata Indonesia pada edisi 2021, 2022, dan 2023.