Orang Indonesia adalah penduduk Indonesia,[37] tanpa memandang latar belakang ras, etnis ataupun agama.[38][39] Indonesia merupakan negara kepulauanmultikultural dengan beragam etnis yang memiliki berbagai bahasa, budaya, dan kepercayaan. Kelompok etnis asli orang Indonesia mayoritas merupakan Orang Jawa dengan persentase terbesar yaitu 40,06%, diikuti dengan etnis Sunda (15,51%), suku Melayu (secara khusus) dengan persentase 3,70%, Batak (3,58%), Madura (3,03%), Minangkabau (2,73%), Lampung (2,88%) dan kelompok etnis minoritas lainnya yang membentuk sekitar 28,51% dari populasi kelompok etnis "asli" di Indonesia. Sebagian besar kelompok etnis di Indonesia termasuk dalam ras keluarga Austronesia, namun terdapat juga minoritas ras Melanesia seperti Orang Asli Papua, sisanya merupakan keturunan Tionghoa, Tamil, Punjabi, Arab,dan sebagian dari etnis Kaukasoid yang telah sejak lama lahir dan berketurunan di wilayah Indonesia[40]. Jumlah populasi di Indonesia menurut sensus nasional tahun 2010 adalah 237,64 juta jiwa,[41] dan 10 tahun kemudian bertambah 32.50 juta saat di lakukan sensus penduduk tahun 2020 yaitu 270.20 juta [1][41]51% populasi tinggal di pulau Jawa,[41] pulau terpadat di dunia.[42] Sekitar 95% orang Indonesia adalah Pribumi sedangkan 5% sisanya adalah orang Indonesia keturunan negara asing, seperti Keturunan Arab, Keturunan Tionghoa, Keturunan India dan lainnya.
Sebagian besar orang Indonesia, selain berbicara menggunakan bahasa nasional, tentu fasih pula dalam berbicara menggunakan bahasa daerah (contohnya bahasa Jawa, Sunda, Madura, Minangkabau, dan lain-lain), yang biasa digunakan di rumah dan lingkungannya, serta di dalam komunitas lokal. Sebagian besar pendidikanformal, hampir semua media nasional, dan bentuk komunikasi lainnya, menggunakan bahasa Indonesia untuk menyampaikan informasi. Di Timor Timur, yang merupakan provinsi Indonesia dari 1975 hingga 1999—sekarang Timor Leste—bahasa Indonesia diakui oleh konstitusi sebagai salah satu dari dua bahasa kerja (lainnya adalah bahasa Inggris), di samping bahasa resmi Tetun dan Portugis.
Secara tradisional, pengaruh asing yang paling signifikan adalah India. Namun, pengaruh Tionghoa, Arab, dan Eropa juga memainkan peran penting dalam membentuk arsitektur Indonesia. Arsitektur religius bervariasi dari bentuk asli ke masjid, kuil, vihara, klenteng dan gereja. Para sultan, ningrat, dan penguasa lainnya membangun istana. Ada warisan arsitektur kolonial yang cukup besar di kota-kota di Indonesia. Indonesia yang merdeka telah melihat perkembangan paradigma baru untuk perihal arsitektur postmodern dan kontemporer.
Hidangan Indonesia adalah salah satu masakan paling bervariasi dan penuh warna di dunia, penuh dengan rasa yang lezat. Ini beragam, sebab pulau di Indonesia terdiri dari sekitar 6.000 pulau berpenghuni dari total 18.000 di kepulauan terbesar di dunia, dengan lebih dari 300 kelompok etnis yang menyebut Indonesia sebagai rumah mereka. Ada banyak masakan daerah, sering didasarkan pada budayapribumi-Nusantara dan pengaruh asing. Indonesia memiliki sekitar 5.350 resep tradisional, dengan 30 di antaranya dianggap yang paling penting.
^"Di Hadapan BMI Malaysia, Menlu Retno Tekankan Prioritas Perlindungan WNI" (dalam bahasa Indonesian). Embassy of the Republic of Indonesia, Kuala Lumpur. 27 January 2015. Diarsipkan dari versi asli tanggal 10 March 2016. Diakses tanggal 11 March 2016. Diperkirakan terdapat sekitar 2,5 juta warga Indonesia berada di Malaysia, dimana hampir setengahnya berstatus ilegal.Pemeliharaan CS1: Bahasa yang tidak diketahui (link)
^Kompasiana (2016). Kami Tidak Lupa Indonesia. Bentang Pustaka. ISBN9786022910046.
^Milner, Anthony (2011). "Chapter 7, Multiple forms of 'Malayness'". The Malays. John Wiley & Sons. hlm. 197. ISBN978-0-7748-1333-4. Diakses tanggal 17 February 2013.
^Snoj, Jure (18 December 2013). "Population of Qatar". Bqdoha.com. Diarsipkan dari versi asli tanggal 22 December 2013. Diakses tanggal 2 January 2016.
^Center for Information and Development Studies. (1998) Pribumi dan Non-Pribumi dalam Perspektif Pemerataan Ekonomi dan Integrasi Sosial (Pribumi and Non-Pribumi in the Perspective of Economic Redistribution and Social Integration). Jakarta, Indonesia: Center for Information and Development Studies
^Suryadinata, Leo. (1992) Pribumi Indonesians, the Chinese Minority, and China. Singapore: Heinemann Asia.