Ia dilahirkan di Hocheim, Thuringia pada tahun 1260. Eckhart pernah menjadi profesor bidang Teologi di Paris dan menjadi penasihat serta pendamping biara-biara di wilayah Jerman Selatan. Pada tahun 1323, dia menjadi profesor teologi di Koln.[2] Ia menghadapi pengadilan gereja tahun 1326 dengan tuduhan menyebarkan ajaran-ajaran sesat melalui khotbah-khotbah yang disampaikannya.[2]
Eckhart berusaha membela diri dengan mengajukan tesis pembelaan namun persoalan tersebut tidak selesai juga tetapi diteruskan hingga ke Kuria Kepausan.[2] Eckhart kemudian pergi ke Avignon, Prancis untuk menghadap pengadilan Kepausan terkait persoalan dirinya yang dianggap mengajarkan ajaran sesat.[2] Dalam perjalanannya menuju Avignon inilah Eckhart kemudian meninggal dunia.[2] Sementara itu, keputusan pengadilan atas perkara Eckhart baru dijatuhkan tahun 1329, satu tahun setelah ia meninggal.[2]
Pemikiran
Walaupun Eckhart adalah seorang Dominikan yang semestinya kuat dengan pengaruh filsafat Aristoteles,tetapi pada kenyataannya ia pemikirannya lebih mengarah kepada Neoplatonisme.[2] Ia menjadi yakin pada kebenaran dalam pandangan Neoplatonisme karena pernah bertugas menjadi penasihat rohani para suster.[2] Saat itulah, Eckhart berkenalan dengan berbagai fenomena rohani yang tidak banyak dialami sebelumnya.[2] Ini mendorong Eckhart untuk tertarik mempelajari mistik sekalipun dirinya bukan seorang visioner.[2]
Eckhart sangat berani membicarakan tentang persatuan jiwa manusia dengan Allah.[3] Baginya, hanya Allah yang sungguh-sungguh ada.[3] Bila dibandingkan dengan Allah maka tidak ada makhluk yang ada.[3] Akan tetapi, dalam dirinya, manusia mempunyai cetusan hakikat-hakikat ilahi yakni hati nurani.[3] Oleh sebab itu, manusia perlu mengosongkan diri agar ia menjadi sadar akan kehadiran Allah di dalam dirinya.[3] Ketika manusia kehilangan perhatian pada apa yang tidak ada, ia menjadi satu dengan Dia yang ada.[3] Saat manusia berasa pada tingkat kesadaran yang paling tinggi, manusia menjadi sangat dekat dengan Allah bahkan tidak dapat dibedakan lagi dengan Allah.[3]
The Catholic Encyclopedia, Volume V. Published 1909. New York: Robert Appleton Company. Nihil Obstat, 1 May 1909. Remy Lafort, Censor. Imprimatur. +John M. Farley, Archbishop of New York