Lumbini terletak di kaki gunung Himalaya,[1] 25 km sebelah timur kota Kapilavastu, kerajaan di mana Pangeran Siddhartha menghabiskan 29 tahun usianya. Kapilavastu adalah nama tempat tersebut dan juga nama dari distrik sekitarnya. Lumbini memiliki sejumlah tempat ibadah, termasuk Vihara Mayadevi dan vihara-vihara lain yang masih dalam proses pembangunan. Juga di sini terdapat Puskarini atau Kolam Suci - tempat di mana ibu Pangeran Siddhartha mengambil ritual mandi sesaat sebelum melahirkan dan di mana Pangeran Siddhartha pun mandi untuk pertama kalinya - serta terdapat pula sisa-sisa istana Kapilavastu. Di situs lain dekat Lumbini merupakan tempat Buddha sebelum Buddha Gautama, menurut cerita; lahir, mencapai pencerahan dan akhirnya melepaskan bentuk keduniawian.
Pada Masa Kehidupan Buddha
Pada masa kehidupan Buddha Gautama, Lumbini adalah sebuah taman yang terletak di antara Kapilavastu dan Devadaha. Disanalah Pangeran Siddhartha (calon Buddha) lahir.[2] Sebuah pilar saat ini berdiri menandai titik kunjungan Asoka di Taman Lumbini. Menurut sebuah prasasti di pilar tersebut, pilar itu ditempatkan di sana oleh orang-orang yang bertanggung jawab atas taman Lumbini untuk memperingati kunjungan dan hadiah dari Raja Asoka. Taman itu sebelumnya dikenal sebagai Rummindei, dua mil sebelah utara Bhagavanpura.
Dalam Sutta Nipata (vs 683) disebutkan bahwa Buddha lahir di sebuah desa dari suku Sakya, di Lumbineyya Janapada. Sang Buddha tinggal di Lumbinívana selama kunjungannya ke Devadaha dan disana Dia membabarkan Devadaha Sutta [3]
Penemuan Kembali
Pada tahun 1896, para arkeolog Nepal (dengan usaha Khadga Samsher Rana) menemukan pilar yang terbuat dari batu besar di situs tersebut, yang dikaitkan dengan Raja Ashoka. Catatan yang dibuat oleh peziarah Cina Fa Xian juga digunakan dalam proses identifikasi situs terkenal relijius ini.
Situs suci Taman Lumbini dibatasi oleh zona besar kebiaraan, di mana hanya vihara saja yang dapat dibangun, tidak ada toko, hotel ataupun restoran. Zona ini dibagi menjadi zona timur dan zona barat. Zona timur memiliki vihara-vihara berbasis Theravada, sedangkan zona barat memiliki vihara-vihara berbasiskan tradisi Mahayana dan Vajrayana.
Di dalam situs suci Taman Lumbini ini terdapat reruntuhan vihara kuno, sebuah pohon suci Bodhi, kolam mandi kuno, pilar Asoka dan vihara Mayadevi, tempat di mana kelahiran Buddha tepat berada. Dari awal pagi hingga sore hari, para peziarah dari berbagai negara melakukan bacaan dan meditasi di situs tersebut.