Raja Filipus IV dari Prancis mengadakan inkuisisi dalam rangka menekan Kesatria Kenisah pada abad ke-14.[1]Raja Ferdinand dan Ratu Isabella mengadakan inkuisisi lainnya pada 1480, awalnya karena tak percaya dengan eks-Yahudi dan eks-Muslim yang berpindah agama.[2] Selama periode 350 tahun, Inkuisisi Spanyol mengeksekusi antara 3,000 dan 4,000 orang,[3] mewakili sekitar dua persen orang yang tertuduh.[4] Inkuisisi memainkan peran besar dalam pengusiran terakhir Islam dari kerajaan Sisilia dan Spanyol.[5] Pada 1482, Paus Siktus IV mengecam tindakan tersebut namun Ferdinand menghiraukan kecaman tersebut.[6] Para sejarawan menyatakan bahwa selama berabad-abad, propaganda Protestan dan sastra populer melebih-lebihkan kengerian inkuisisi.[1][7][8][9]
^Armstrong, The European Reformation (2002), p. 103
^McManners, Oxford Illustrated History of Christianity (1990), p. 215
^Vidmar, The Catholic Church Through the Ages (2005), p. 146
Bacaan tambahan
Esler, Philip F. The Early Christian World. Routledge (2004). ISBN0-415-33312-1.
Fletcher, Richard, The Conversion of Europe. From Paganism to Christianity 371-1386 AD. London 1997.
Freedman, David Noel (Ed). Eerdmans Dictionary of the Bible. Wm. B. Eerdmans Publishing (2000). ISBN0-8028-2400-5.
Padberg, Lutz v., (1998): Die Christianisierung Europas im Mittelalter, Stuttgart, Reclam (German)
Pelikan, Jaroslav Jan. The Christian Tradition: The Emergence of the Catholic Tradition (100-600). University of Chicago Press (1975). ISBN0-226-65371-4.