Kedokteran fisik dan rehabilitasi, juga dikenal sebagai fisiatri,[1] adalah cabang kedokteran yang bertujuan untuk meningkatkan dan memulihkan kemampuan fungsional tubuh dan kualitas hidup orang-orang dengan gangguan fisik atau cacat fisik. Gangguan fisik ini dapat mencakup cedera sumsum tulang belakang, cedera otak, strok, serta rasa nyeri atau disabilitas akibat kerusakan otot, ligamen, atau saraf.[2] Seorang dokter yang telah menyelesaikan pendidikan dan pelatihan di bidang ini dapat disebut sebagai fisiatris.
Dalam kedokteran, rehabilitasi adalah sebuah kegiatan ataupun proses untuk membantu para penderita yang mempunyai penyakit serius atau cacat yang memerlukan pengobatan medis untuk mencapai kemampuan fisik psikologis, dan sosial yang maksimal.[3] Sumber lain menjelaskan bahwa rehabilitasi adalah suatu program yang dijalankan yang berguna untuk membantu memulihkan orang yang memiliki penyakit kronis baik dari fisik ataupun psikologisnya.[4] Gangguan fisik dan psikiatrik tidak hanya memerlukan tindakan medis khusus, tetapi juga membutuhkan sikap simpatik.[3] D isini dokter harus melakukan pendekatan yang akan membantu penderita ataupun pasien untuk mengatasi gangguan fisik atau psikiatriknya dan menyadari potensi maksimal mereka baik secara fisik, psikiatrik, dan sosial di dunia luar yang nyata.[3] Jenis pendakatan ini semakin dikenal dan membuat rehabilitasi menjadi bidang khusus yang terpisah di banyak rumah sakit.[3] Waktu yang akan dijalankan untuk rehabilitasi juga menentukan perbedaan perawatan antar pasien ataupun penderita, dan pengobatan rawat jalan adalah program yang sangat bermanfaat bagi para pasien di tahap awal, khususnya bagi pasien yang kecanduan atau addiction.[4] Penderita atapun pasien yang masuk pusat rehabilitasi biasanya menderita rendah diri atau kurangnya pandangan positif terhadap kehidupan, dan oleh sebab itu psikologi dalam terapi ini memainkan peranan yang besar dalam program rehabilitasi.[4]
Rujukan