Kabupaten Sambas (Melayu Jawi: سمبس; Hanzi: 三發縣 ; Pinyin: Sānfā xiàn) adalah sebuah wilayah kabupaten di provinsiKalimantan Barat, Indonesia. Ibu kotanya adalah Sambas. Kabupaten Sambas memiliki luas wilayah 6.395,70 km² atau 639.570 ha (4,36% dari luas wilayah Provinsi Kalimantan Barat), merupakan wilayah Kabupaten yang terletak pada bagian pantai barat paling utara dari wilayah provinsi Kalimantan Barat. Panjang pantai ± 128,5 km dan panjang perbatasan negara ± 97 km.[4]
Kabupaten Sambas yang terbentuk sekarang adalah hasil pemekaran kabupaten pada tahun 2000. Sebelumnya wilayah Kabupaten Sambas sejak tahun 1960 adalah meliputi juga Kota Singkawang dan Kabupaten Bengkayang sekarang dimana pembentukan Kabupaten Sambas pada tahun 1960 itu adalah berdasarkan bekas wilayah kekuasaan Kesultanan Sambas. Sambas memiliki 19 kecamatan
Pada zaman dahulu, di Negeri Brunei Darussalam bertahta seorang raja yang bergelar Sri Paduka Sultan Muhammad. Setelah dia wafat, tahta kerajaan diserahkan kepada anak cucunya secara turun temurun. Sampailah pada keturunan yang kesembilan, yaitu Sultan Abdul Djalil Akbar.[6] and [7]
Menurut Staatsblad van Nederlandisch Indië tahun 1849, wilayah ini termasuk dalam zuid-ooster-afdeeling berdasarkan Bêsluit van den Minister van Staat, Gouverneur-Generaal van Nederlandsch-Indie, pada 27 Agustus 1849, No. 8[8]
Geografi
Batas Wilayah
Kabupaten Sambas terletak di antara 1’23” LU dan 108’39” BT dengan batas-batas wilayah administratif sebagai berikut:
Kabupaten Sambas termasuk daerah beriklim tropis dengan curah hujan bulanan rata-rata 227,94 mm[9] dan jumlah hari hujan rata-rata 11 hari/bulan. Curah hujan yang tertinggi terjadi pada bulan September sampai dengan Januari dan curah hujan terendah antara bulan Juni sampai dengan Agustus.
Temperatur udara rata-rata berkisar antara 22,9°C. Sampai 31,05 °C. Suhu udara terendah 21,2 °C terjadi pada bulan Agustus dan yang tertinggi 33,0 °C pada bulan Juli. Kelembaban udara relatif 81-90%, tekanan udara 1,001-1,01/Hm Bar, kecepatan angin 155 – 173 km/hari, elipasi sinar matahari 50.73%, penguapan (evaporasi ) harian antara 4,2-5,9 Hm dan evapotranspirasi bulanan 134,7 – 171,4 mm.[4]
Jenis Tanah
Jenis tanah di daerah datar meliputi jenis Organosol, Aluvial dan Podsolik Merah Kuning (PMK) sedangkan di daerah berbukit dan bergunung meliputi jenis tanah Latosol dan Podsolik Merah Kuning (PMK). Secara terperinci luas masing-masing jenis tanah tersebut adalah sebagai berikut:[4]
Organosol: 136.230 ha
Podsolik Merah Kuning (PMK): 157.320 ha
Aluvial: 230.630 ha
Podsol: 44.600 ha
Latosol: 70.790 ha
Tekstur Tanah
Halus: 300.798 ha
Sedang: 157.320 ha
Kasar: 76.112 ha
Gambut: 69.510 ha
Lainnya: 72.990 ha
Geomorfologi
Kondisi wilayah Kabupaten Sambas bedasarkan ketinggian di atas permukaan laut dapat dikelompokkan sebagai berikut:[4]
Ketinggian 0–7 m di atas permukaan laut terdapat di kecamatan:
Sejangkung
Sambas
Tebas
Selakau
Jawai
Paloh
Teluk Keramat
Ketinggian 8–25 m di atas permukaan laut terdapat di kecamatan:
Sejangkung
Sambas
Tebas
Selakau
Pemangkat
Teluk Keramat
Ketinggian 26–100 m di atas permukaan laut terdapat di kecamatan:
Sejangkung
Sambas
Tebas
Selakau
Pemangkat
Teluk Keramat
Paloh
Daerah Aliran Sungai
Secara umum Kabupaten Sambas memiliki 3 (tiga) Daerah Aliran Sungai (DAS) dengan total hamparan 516.200 ha, meliputi:[4]
^Syarif Kamaruzaman menjabat sebagai Penjabat Bupati pada 26 September-5 Desember 2020 karena bupati dan wakil bupati definitif cuti dalam rangka mengikuti Pilkada 2020.[12]
Kabupaten Sambas terdiri dari 19 kecamatan dan 195 desa. Pada tahun 2017, jumlah penduduknya mencapai 631.865 jiwa dengan luas wilayah 6.716,52 km² dan sebaran penduduk 94 jiwa/km².[16][17]
Daftar kecamatan dan kelurahan di Kabupaten Sambas, adalah sebagai berikut:
Berdasarkan data Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kabupaten Sambas per Agustus 2013 Jumlah penduduk Kabupaten Sambas sebanyak 667.921 jiwa. Total penduduk laki-laki sebanyak 341.982 jiwa (51%), sedangkan penduduk perempuan sebanyak 325.939 jiwa (49%).
Jumlah Penduduk berdasarkan kelompok umur (pertengahan tahun 2013):
0 - 14 tahun sebanyak 26%.
15 - 64 tahun sebanyak 66%
65 tahun keatas sebanyak 8%
dari data tersebut dapat disimpulkan bahwa jumlah penduduk sambas lebih di dominasi penduduk dengan usia produktif di bandingkan penduduk usia tidak produktif.
Jumlah penduduk berdasarkan kelompok umur dan jenis kelamin dengan rincian total kelompok umur 0-9 tahun sebanyak 58.467 orang (urutan pertama terbesar), total kelompok umur 0-4 tahun sebanyak 57.301 orang (urutan kedua terbesar), total kelompok umur 10-14 sebanyak 52.607 orang (urutan ketiga terbesar), (Tabel 4.1).
Kepadatan penduduk sekitar 78 jiwa/km² atau 2.724 jiwa per desa. Penyebaran penduduk di Kabupaten Sambas tidak merata antar kecamatan yang satu dengan yang lainnya. Kecamatan Pemangkat merupakan kecamatan dengan tingkat kepadatan penduduk tertinggi yaitu 403 jiwa/km². Sebaliknya Kecamatan Sajingan Besar dengan luas sekitar 21,75% dari total wilayah Kabupaten Sambas hanya dihuni 7 jiwa/km². Laju pertumbuhan penduduk sebesar 1,01 persen. Laju pertumbuhan penduduk Kecamatan Tangaran adalah yang tertinggi dibandingkan kecamatan-kecamatan lain di Kabupaten Sambas yakni sebesar 3,50 persen. Sedangkan yang terendah adalah Kecamatan Jawai Selatan yaitu sebesar -0,33 persen. Kecamatan Tebas berada pada urutan pertama dari jumlah penduduk, namun dari sisi laju pertumbuhan penduduk masih berada di bawah laju pertumbuhan Kabupaten Sambas yaitu 0,92 persen.
Kepadatan Penduduk & Laju Pertumbuhan Penduduk
Kepadatan penduduk sekitar 78 jiwa/km² atau 2.724 jiwa per desa. Penyebaran penduduk di Kabupaten Sambas tidak merata antar kecamatan yang satu dengan yang lainnya. Kecamatan Pemangkat merupakan kecamatan dengan tingkat kepadatan penduduk tertinggi yaitu 403 jiwa/km². Sebaliknya Sajingan Besar dengan luas sekitar 21,75% dari total wilayah Kabupaten Sambas hanya dihuni 7 jiwa/km².
No.
Kecamatan
Jumlah Penduduk (Jiwa)
Luas Wilayah (Km²)
Kepadatan Penduduk (Jiwa/km²) Laju Pertumbuhan Penduduk (%)
Mayoritas suku penghuni Sambas adalah Suku Melayu Sambas yang menempati wilayah pesisir pantai dan bantaran sungai Sambas bagian hilir. Di beberapa kota kecamatan seperti Pemangkat dan Kota Sambas terdapat orang-orang Tionghoa. Di pedalaman atau beberapa daerah yang berbatasan dengan Bengkayang dihuni oleh mayoritas Suku Dayak, contoh suku Dayak yang mendiami wilayah ini adalah Suku Dayak Kanayatn.
Ekonomi
Struktur perekonomian Kabupaten Sambas masih di dominasi oleh 3 sektor utama yaitu sektor pertanian, sektor perdagangan-hotel-restoran dan sektor industri pengolahan. Sektor pertanian memberikan kontribusi 39,77%, sektor perdagangan-hotel-restoran memberikan kontribusi 30,37% dan kontribusi sektor industri olahan sebesar 11,27% (tahun 2012). Laju inflasi atas dasar harga produsen tahun 2012 di Kabupaten Sambas menurun dibandingkan dengan tahun 2011 yaitu dari 7,26% menjadi 5,41% pada tahun 2012.
Tingkat pendapatan suatu daerah dapat diukur antara lain dari pendapatan per kapita, penerimaan Pajak Bumi dan Bangunan (PBB), Pendapatan Asli Daerah (PAD) serta gambaraan kualitatif tentang keadaan sandang, pangan dan perumahan masyarakat. Berdasarkan data tahun 2003 dapat dilihat Keadaan perekonomian Kabupaten Sambas, yaitu:[4]
PAD sebesar Rp. 16.350.041.018,-
Pendapatan per kapita sebesar Rp. 3.419.922,-
Pajak bumi dan Bangunan (PBB) sebesar Rp. 8.560.013.046,-
Upah minimum regional (UMR) sebesar Rp .400.000,-
Sedangkan tingkat pendapatan mata pencaharian menurut sektor, yaitu:[4]
Pertanian berjumlah 207.350 orang
Industri Pengolahan berjumlah 152.028 orang
Listrik, gas, dan air berjumlah 9.053 orang
Bangunan berjumlah 28.308 orang
Perdagangan berjumlah 34.695 orang
Perhubungan berjumlah 2.874 orang
Keuangan berjumlah 9.723 orang
Jasa kemasyarakatan lainnya berjumlah 34.678 orang
Pariwisata
Kabupaten Sambas menjadi salah satu kabupaten di Kalimantan Barat yang dikembangkan menjadi destinasi wisata. Wisata bahari dan wisata budaya menjadi andalan Kabupaten Sambas. Selain itu juga terdapat wisata agro, wisata alam, wisata religi, wisata ritual, dan wisata buatan.[18]