Pada tahun 1880, merebak wabah pes di Jawa Barat, banyak ternak yang mati; yang sakit diisolasi di daerah yang telah terinfeksi dan pengawasan daerah isolasi itu diberikan kepada militer yang dipimpin oleh Van Teijn. Atas dinasnya itulah, Van Teijn naik pangkat sebagai letnan kolonel, dan dalam kedudukan itu juga, ia menjadi komandan di Palembang, diangkat sebagai kesatria di Orde van de Nederlandse Leeuw. Hingga tahun 1884, ia masih memegang komando di Palembang; pada bulan Agustus, diputuskan untuk membuat garis konsentrasi di Aceh dan Van Teijn dipindah ke sana untuk memperkuatnya. Setelah kematian mendadak Henry Demmeni, gubernur sipil dan militer Aceh saat itu, pada bulan Desember1886, Van Teijn diangkat sebagai penggantinya dan iapun naik pangkat sebagai kolonel. Pada tahun 1888, ia naik pangkat sebagai mayor jenderal. Van Teijn diangkat sebagai perwira Militaire Willems-Orde berdasarkan Koninklijk Besluit no. 2 tgl. 30 Agustus1891 dan menerima cuti di tahun itu juga ke Belanda karena kesehatannya memburuk Selama cuti itulah, ia meninggal di Utrecht.
Referensi
1889. E.B. Kielstra. Generaal-majoor H.K.F. van Teijn. Civiel -en Militair Gouverneur van Atjeh en Onderhorigheden. Eigen Haard. Hal. 428-430.
1903. G. van Steyn. Gedenkboek KMA. P.B. Nieuwenhuijs. Breda.