Artikel atau sebagian dari artikel ini mungkin diterjemahkan dari List of countries in the Eurovision Song Contest di en.wikipedia.org. Isinya masih belum akurat, karena bagian yang diterjemahkan masih perlu diperhalus dan disempurnakan. Jika Anda menguasai bahasa aslinya, harap pertimbangkan untuk menelusuri referensinya dan menyempurnakan terjemahan ini. Anda juga dapat ikut bergotong royong pada ProyekWiki Perbaikan Terjemahan.
(Pesan ini dapat dihapus jika terjemahan dirasa sudah cukup tepat. Lihat pula: panduan penerjemahan artikel)
Peta yang menampilkan debut dalam kontes tersebut menurut dekade:
1950an
1960an
1970an
1980an
1990an
2000an
2010an
Kosovo ikut serta sebagai bagian dari Yugoslavia antara 1961 dan 1991 dan sebagai bagian dari FR Yugoslavia pada 1992 dan kemudian Serbia & Montenegro sampai 2005 dan sebagai bagian dari Serbia pada 2007
Lima puluh dua negara ikut serta dalam Kontes Lagu Eurovision sejak acara tersebut dimulai pada 1956. Dua puluh tujuh negara diantaranya memenangkan kontes tersebut. Diadakan oleh European Broadcasting Union (EBU), kontes tersebut diadakan setiap tahun antara para anggota dari badan tersebut. Penyiaran-penyiaran dari negara-negara berbeda mewakilkan lagu-lagu ke acara tersebut, dan memberikan suara-suara untuk menentukan karya paling populer dalam kompetisi tersebut.
Partisipasi dalam kontes tersebut utamanya terbuka bagi seluruh anggota penyiaran aktif dari EBU. Untuk menjadi anggota aktif, penyiaran harus menjadi anggota European Broadcasting Union, atau menjadi negara anggota Dewan Eropa.[1] Kelayakan untuk ikut serta tak ditentukan oleh keberadaan geografi di Eropa, meskipun terhadap kata "Euro" dalam "Eurovision" — disamping juga kontes tersebut memiliki hubungan langsung dengan Uni Eropa. Beberapa negara yang secara geografi berada di luar perbatasan Eropa telah ikut serta: Israel, Siprus dan Armenia, di Asia Barat, masing-masing sejak tahun 1973, 1981 dan 2006; Maroko di Afrika Utara, di kompetisi tahun 1980 sendiri; dan Australia membuat sebuah debut dalam kontes tahun 2015. Selain itu, beberapa negara antar-benua dengan sebagian kawasan mereka berada di Eropa turut ikut serta: Turki, sejak tahun 1975; Rusia, sejak tahun 1994; Georgia, sejak tahun 2007; dan Azerbaijan, yang membuat penampilan pertamanya dalam edisi tahun 2008. Dua negara yang sebelumnya telah memasuki kompetisi tersebut, Lebanon dan Tunisia, masing-masing di Asia Barat dan Afrika Utara, juga berada di luar Eropa. Negara Teluk Qatar, di Asia Barat, mengumumkan pada 2009 soal peminatannya untuk bergabung dalam kontes tersebut pada edisi tahun 2011.[2] Namun, ini tak terwujud, dan tak ada rencana yang diketahui untuk pemasukan Qatar pada Kontes Lagu Eurovision pada masa mendatang. Australia, di mana kontes tersebut telah disiarkan sejak 1970an, melakukan debut sebagai seorang partisipan dalam edisi tahun 2015, dengan entri-entri pada tahun 2016 dan 2017.
Sejumlah negara yang ikut serta setiap tahun makin bertumbuh, dari tujuh pada 1956 menjadi lebih dari dua puluh pada akhir 1980an. Rekor 43 negara ikut serta pada tahun 2008 dan 2011. Karena jumlah kontestan meningkat, kompetisi preliminer dan relegasi diperkenalkan, untuk mewujudkan agar beberapa negara sememungkinkannya meraih kesempatan untuk ikut serta. Pada 1993, sebuah acara preliminer, Kvalifikacija za Millstreet ("Kualifikasi untuk Millstreet"), diadakan untuk memilih tiga negara Eropa Timur untuk ikut serta untuk pertama kalinya di kontes utama.[3] Setelah kontes tahun 1993, sebuah aturan relegasi diperkenalkan; enam negara peringkat terbawah tak akan diikutsertakan pada tahun berikutnya.[4] Pada 1996, sebuah sistem baru diperkenalkan. Rekaman-rekaman audio dari seluruh dua puluh sembilan perwakilan diajukan ke juri-juri nasional. Dua puluh dua lagu berperingkat tertinggi setelah penjurian diikutsertakan dalam kontes tersebut. Norwegia, sebagai negara tuan rumah, tak masuk babak akhir.[5] Dari 1997 sampai 2001, sebuah sistem dipakai di mana negara-negara dengan skor rata-rata terendah pada lima tahun sebelumnya direlegasi. Negara-negara tersebut tak akan direlegasi untuk lebih dari setahun.[6]
Antara 2001 dan 2003, sistem relegasi yang dipakai pada 1994 dan 1995 dipakai. Pada 2004, sebuah semi-final diperkenalkan. Sepuluh negara berperingkat tertinggi dalam Kontes tahun sebelumnya dikualifikasi untuk babak akhir, bersama dengan "Empat Besar": para kontributor finansial terbesar di EBU. Seluruh negara lainnya memasuki semi-final. Sepuluh negara terkualifikasi dari babak semi-final, meninggalkan dua puluh empat negara menuju babak akhir.[7] Pada 2008, dua semi-final diadakan dengan seluruh negara, kecuali negara tuan rumah dan Empat Besar, yang ikut serta dalam salah satu semi-final.[8]
Beberapa negara, seperti Jerman, Belanda dan Britania Raya, memasuki semuanya namun pada penanganan khusus; di sisi lain, Maroko hanya masuk sekali. Dua negara, Tunisia dan Lebanon, berupaya untuk memasuki kontes tersebut namun menarik diri sebelum melakukan début. Liechtenstein, sebuah negara tanpa layanan televisi layak, gagal berupaya untuk masuk pada tahun 1976.[9]
Lys Assia, pemenang Eurovision pertama, menjadi tamu istimewa pada 2008.
Tabel berikut ini mencantumkan negara-negara yang ikut serta dalam kontes tersebut setidaknya sekali. Keterangan menunjukkan bahwa negara-negara tersebut menarik diri dari kontes tersebut.
Maroko ikut serta dalam kontes tersebut sebanyak sekali, pada 1980. Luksemburg, salah satu dari tujuh partisipan asli, tidak terlihat di kontes tersebut sejak 1993. Italia menarik diri dari kontes tersebut pada 1997 dan kembali pada 2011. Slowakia sebelumnya ikut serta tiga kali antara 1994 dan 1998, gagal masuk sepuluh besar, tetapi kembali pada 2009.[11] Monako kembali ke kontes tersebut pada 2004, setelah sepanjang dua dekade keluar dari kontes tersebut. Namun, negara tersebut gagal maju dari semi-final dengan setiap tiga entri pertamanya, dan menarik diri setelah Kontes tahun 2006.[12]
Yugoslavia dan Serbia dan Montenegro sama-sama dibubarkan, masing-masing pada 1991 dan 2006. Serbia dan Montenegro berupaya untuk bertopeng sebagai Yugoslavia, ikut serta dalam Kontes tahun 1992 dengan namanya namun mewakili Republik Federal Yugoslavia yang hanya terdiri dari dua republik tersebut. Montenegro dan Serbia berkompetisi sebagai negara terpisah sejak 2007.[13]
Keterangan tabel
Menarik diri – Negara yang ikut serta di masa lalu namun menarik diri.
Tabel berikut ini mencantumkan negara-negara yang ikut serta dalam setiap dekade sejak Kontes Lagu Eurovision pertama yang diadakan pada 1956.
Tujuh negara ikut serta dalam kontes pertama. Sejak itu, sejumlah pengajuan makin meningkat. Pada tahun 1970, sebuah pemboikotan pimpinan Nordik terhadap kontes tersebut mengurangi jumlah negara memasuki dua puluh.[16] Pada akhir 1980an, lebih dari dua puluh negara telah menjadi standar.
Pada 1993, keruntuhan USSR di Eropa Timur memberikan kesempatan kepada beberapa negara baru untuk ikut serta. Tiga negara—Kroasia, Slovenia dan Bosnia dan Herzegovina, semuanya adalah bekas republik Yugoslavia, menang meskipun dari pra-kualifikasi untuk ikut serta. Setelah acara tahun 1993, sebuah sistem relegasi diperkenalkan, membolehkan negara-negara Eropa Timur lainnya untuk ikut serta: tujuh negara lainnya membuat debut mereka pada 1994.
Pada 2003, tiga negara mengajukan debut mereka: Albania, Belarus dan Ukraina. Selain itu, Serbia dan Montenegro, yang telah tak berkompetisi sejak 1992, memutuskan untuk kembali. EBU, yang aslinya menerima pengajuan empat negara tersebut, kemudian menolak semuanya selain Ukraina; membolehkan empat negara tambahan untuk ikut serta dianggap menerima terlalu banyak negara.[17][18] Semi-final diperkenalkan pada 2004 dalam upaya menghindari keadaan seperti ini. Badan tersebut menerapkan pembatasan empat puluh negara,[19] namun pada 2005, tiga puluh sembilan negara ikut serta. Pada 2007, EBU mencabut batasan tersebut, membolehkan empat puluh dua negara untuk ikut serta. Dua semi-final diadakan untuk pertama kalinya pada 2008.[8]
Keterangan tabel
Pemenang – Negara yang memenangkan Kontes Lagu Eurovision pada tahun tersebut.
Tempat kedua – Negara yang meraih peringkat kedua pada tahun tersebut.
Tempat ketiga – Negara yang meraih peringkat ketiga pada tahun tersebut.
Tempat tersisa – Negara yang menempati peringkat keempat sampai peringkat kedua terakhir pada tahun tersebut.
Terakhir – Negara yang meraih peringkat terakhir pada tahun tersebut.
Tak terkualifikasi – Negara yang tak terkualifikasi pada babak akhir (2004–).
Tak terkualifikasi untuk kontes – Negara yang tidak mencapai putaran pra-kualifikasi (1993, 1996)
Tak memutuskan – Negara yang telah mengkonfirmasikan partisipasi untuk Kontes Lagu Eurovision berikutnya, tetapi kompetisinya tidak diikuti.
Debutan – Negara yang membuat debutnya pada dekade tersebut.
Tidak ikut serta – Negara yang tidak ikut serta dalam Kontes Lagu Eurovision pada tahun tersebut.
Didiskualifikasi atau menarik diri – Negara yang ikut serta dalam Eurovision pada tahun tersebut, tetapi didiskualifikasi atau menarik diri pada tahun tersebut.
Sebuah silang (X) mengartikan bahwa negara tersebut ikut serta dalam kontes tahun tersebut.
Terdapat beberapa upaya gagal untuk ikut serta dalam Kontes Lagu Eurovision. Untuk penyiaran-penyiaran yang ikut serta, mereka harus menjadi anggota EBU dan mendaftarkan tujuan mereka untuk ikut serta sebelum batas akhir yang ditentukan dalam aturan dari acara pada tahun tersebut. Setiap penyiaran yang ikut serta memberi bayaran kepada organisasi dari kontes tersebut. Saat sebuah negara menarik diri dari kontes setelah batas akhir, mereka masih harus memberi bayaran, dan juga dikenai denda atau pencekalan temporer.[20]
Tiongkok menayangkan Kontes Lagu Eurovision 2015 dan kemudian saluran televisi provinsial Tiongkok Hunan Television telah mengkonfirmasikan keinginannya untuk ikut serta dalam Kontes Lagu Eurovision 2016. EBU menanggapinya dengan berkata "kami terbuka dan selalu melihat unsur-unsur baru dalam setiap Kontes Lagu Eurovision".[21] Namun, pada 3 Juni 2015, EBU menyangkal bahwa Tiongkok akan ikut serta sebagai tamu atau partisipan penuh pada 2016.[22]
Pada penyiaran Tiongkok dari semi-final 2018 pertama di Mango TV, bagian Albania dan Irlandia dipotong dari acara tersebut, bersama dengan bagian mereka dan cuplikan ulang dari 19 entri.[23] Bagian Albania dipotong karena larangan para pementas televisi menampilkan tato yang berlaku pada Januari 2018 sementara Irlandia disensor karena menampilkan pasangan homoseksual di atas panggung.[24] Selain itu, bendera LGBT dan tato pada para pementas lain juga disamarkan dari siaran tersebut.[25] Akibatnya, EBU menangguhkan kemitraannya dengan Mango TV, menyatakan bahwa penyensoran tersebut "tak sejalan dengan nilai universalitas dan inklusivitas EBU dan tradisi kebanggaannya dari menselebrasikan keragaman melalui musik," yang berujung pada larangan penayangan semi-final kedua dan babak akhir di negara tersebut.[26] Seorang jurubicara untuk perusahaan induk penyiaran tersebut Hunan TV berkata bahwa mereka "tak menyadari" pemotongan yang dilakukan oleh acara tersebut.[27]
Sejak 2010, penyiaran nasional Faroe Kringvarp Føroya (KVF) telah berupaya untuk meraih keanggotaan EBU dan kemudian ikut serta secara independen dalam Kontes Lagu Eurovision. Namun, KVF tak dapat meraih keanggotaan EBU karena kepulauan tersebut tidak independen dari Kerajaan Denmark.[28]
Sejak 2011, penyiaran nasional Greenland Kalaallit Nunaata Radioa (KNR) telah berupaya untuk meraih keanggotaan EBU dan kemudian ikut serta secara independen dalam Kontes Lagu Eurovision. Namun, KNR tak dapat meraih keanggotaan EBU karena negara otonom tersebut tak independen dari Kerajaan Denmark. Greenland telah menyiarkan Kontes Lagu Eurovision 2011 di penyiaran tunda.[30] Pada 4 Mei 2017, Greenland diumumkan akan menyiarkan babak akhir kontes tahun 2017 pada siaran tunda.[31]
Kazakhstan tidak ikut serta dalam Kontes Lagu Eurovision. Kazakhstan bernegosiasi untuk bergabung dengan European Broadcasting Union. Perusahaan televisi negara (K-1) mengharapkan penundaan atau persetujuan keanggotaan EBU sejak 2008. Jika ini terjadi, mereka layak untuk ikut serta dalam Kontes Lagu Eurovision.[32] Selain itu, mereka menyiarkan Kontes Lagu Eurovision dari 2010 dan seterusnya. Namun, menurut EBU, tak ada penyiaran Kazakhstan yang pernah resmi bergabung dengan EBU.[33]
Pada 18 Desember 2015, Khabar Agency, sebuah outlet media besar di Kazakhstan, diumumkan telah diterima dalam EBU sebagai anggota Asosiasi,[34] namun masih tak layak untuk ikut serta dalam kontes tersebut di bawah aturan saat ini.[35] Hanya negara-negara yang menjadi bagian dari Kawasan Penyiaran Eropa yang layak untuk ikut serta, dengan Australia menjadi satu-satunya pengecualian setelah menjadi anggota asosiasi selama lebih dari 30 tahun.
Pada 22 Desember 2017, Saluran 31 mengumumkan bahwa mereka merencanakan debut pada kontes tahun 2019, karena mereka baru saja menjadi anggota EBU.[36]
Kosovo[c] tak pernah ikut serta dalam Kontes Lagu Eurovision. Namun, kontes tersebut telah memiliki riwayat yang panjang di negara tersebut yang telah menyiarkannya sejak 1961, dan setelah Kosovo lepas dari Yugoslavia, penyiaran nasional Kosovo RTK telah dilisensikan untuk menyiarkan seluruh tiga acara selama beberapa tahun. Meskipun tak ikut serta di kontes lagu, mereka ikut serta dalam Penari Muda Eurovision 2011.
RTK dapat resmi mengajukan keanggotaan EBU, karena merupakan negara yang menjadi anggota dari International Telecommunications Union, sesuai yang didefinisikan oleh aturan EBU.[37]
Setelah deklarasi kemerdekaan Kosovo dari Serbia pada 2008, penyiarannya Radio Television of Kosovo (RTK) mengajukan keanggotaan EBU, dan berharap memasukkan Kosovo dalam Kontes Lagu Eurovision 2009.[38][39] Kosovo akan membuat debut Kontes Lagu Eurovision mereka pada 2009 jika negara tersebut bergabung dengan EBU. Terdapat perjanjian kerjasama yang ditandarangani antara EBU dan RTK dan EBU mendukung keanggotaan RTK. Pada 2013, RTK meraih status pengamat dalam EBU dan ikut serta dalam Penari Muda Eurovision 2011.[40][41] Menurut surat kabar Kosovo Koha Ditore, sebuah entri memungkinkan akan terpilih melalui sebuah babak akhir nasional yang disebut Akordet e Kosovës, sebuah bekas acara pop yang ditayangkan beberapa tahun lampau.[42][43][44]
Lebanon tak pernah ikut serta dalam Kontes Lagu Eurovision. Organisasi penyiaran negara tersebut, Télé Liban, berencana untuk mengadakan debut negara tersebut di Kontes Lagu Eurovision 2005 dengan lagu "Quand tout s'enfuit" yang dipentaskan oleh Aline Lahoud,[45] namun menarik diri karena hukum Lebanon mencekal penyiaran berkonten Israel.[46]
Liechtenstein tak pernah ikut serta dalam Kontes Lagu Eurovision, tetapi kontes tersebut memiliki sejarah panjang di negara tersebut, dengan setidaknya satu upaya untuk ikut serta yang dibuat oleh kepangeranan tersebut.
Latar belakang dan upaya pertama
Penduduk Liechtenstein meraih kesempatan untuk menonton kontes tersebut di televisi Swiss, Austria atau Jerman. Negara tersebut telah membuat upaya untuk ikut serta dalam kontes tersebut pada masa lalu: pada tahun 1976, sebuah perwakilan Liechtenstein dipilih untuk berkompetisi dalam kontes tersebut – Biggi Bachman dan "Little Cowboy" yang akan menjadi perwakilan pertama negara tersebut telah menjadi penyiaran nasional, tetapi karena tak ada perwakilan dari negara tersebut, ajuan tersebut ditolak.[47][48]
Penyiaran dan peminatan Eurovision
Pada 15 Agustus 2008, 1FLTV, yang dilisensikan oleh Pemerintah Liechtenstein, menjadi penyiaran pertama yang berbasis di Liechtenstein. Ini akan membolehkan negara tersebut untuk mulai ikut serta dalam Kontes Lagu Eurovision untuk pertama kalinya, sehingga mereka memutuskan untuk bergabung dengan EBU, sebuah pra-syarat untuk memasuki kontes tersebut.[49][50] Namun, tak lama setelah pendiriannya, penyiaran tersebut mengumumkan bahwa mereka tidak berminat untuk bergabung dengan EBU atau Eurovision pada waktu itu karena mereka tak memiliki dana untuk keanggotaan.[51]
Pada Juli 2009, penyiaran tersebut resmi mengumumkan niatnya untuk mengajukan penggabungan dengan EBU pada akhir Juli, dengan tujuan ikut serta di Kontes Lagu Eurovision 2010, yang diadakan di Oslo, Norwegia.[52]Peter Kölbel, direktur manajer 1FLTV, secara resmi mengkonfirmasikan niat penyiaran tersebut, dengan menyatakan bahwa mereka berencana mengembangkan sebuah final nasional yang mirip dengan Deutschland sucht den Superstar, versi Jerman dari serial Idol.[53] Pada November 2009, 1FLTV memutuskan untuk menunda rencana EBU dan Eurovision, karena alasan keuangan dengan mulai menjadi opsi lainnya untuk pendanaan keanggotaan EBU pada masa mendatang.[54][55]
1FLTV mengajukan pemasukkannya untuk keanggotaan EBU pada 29 Juli 2010. Jika diterima, 1FLTV akan meraih keanggotaan EBU penuh dan akan dapat mengirim sebuah perwakilan kepada Kontes Lagu Eurovision 2011.[56] Namun, Liechtenstein tak muncul pada daftar partisipan resmi untuk Eurovision 2011. Pada akhir 2012, Peter Kölbel dari 1FLTV mengumumkan bahwa Liechtenstein tak akan dapat ikut serta sampai paling awal tahun 2013. Mereka berusaha untuk meraih subsidi pemerintah sejak tahun 2010 agar dapat ikut serta, keikutsertaan tampak dapat dilakukan saat April 2012, Pemerintah menyepakati pendanaan.
Pada 10 September 2013, 1FLTV menginformasikan dan mengkonfirmasikan kepada Esctoday.com bahwa Liechtenstein tak akan ikut serta di Kontes Lagu Eurovision 2014 di Kopenhagen, Denmark.[57] Penyiaran tersebut tak berencana untuk bergabung dengan EBU pada momen tersebut. Ini kembali dikonfirmasikan pada 28 Juli 2014 dalam laju menuju Kontes Lagu Eurovision 2015 di Austria. Namun, 1FLTV menyatakan minat mereka untuk ikut serta dalam Kontes Lagu Eurovision, tetapi mereka mengevaluasi biaya keanggotaan EBU, sebuah kebutuhan yang mendahului keikutsertaan.[58] 1FLTV mengkonfirmasikan bahwa negara tersebut tak akan membuat debutnya pada 2016, karena kurang dana untuk bergabung dengan EBU.[59] Pada 21 September 2016, 1FLTV mengumumkan bahwa mereka tak akan dapat debut dalam kontes pada tahun 2017, tetapi mereka akan mengusahakan keikutsertaan pada masa mendatang saat keuangan mereka mencukupi.[60] Pada 1 September 2017, mereka juga mengumumkan tak akan debut di kontes tahun 2018 di Lisbon.[61]
Qatar Radio (QR) sekarang menjadi anggota asosiasi European Broadcasting Union (EBU), meskipun seluruh negara yang ikut serta dalam Kontes Lagu Eurovision harus menjadi anggota aktif badan tersebut. Penyiaran tersebut pertama kali menyatakan pada 12 Mei 2009 bahwa mereka ingin menjadi anggota aktif badan tersebut, yang akan membolehkan negara tersebut ikut serta dalam Kontes tersebut. Qatar Radio menyatakan bahwa mereka berharap ikut serta dalam Eurovision pada 2011.
Qatar mula-mula terlibat dalam Kontes tersebut di edisi tahun 2009, di mana penyiaran tersebut mengirim seorang delegasi ke kontes tersebut dan menyiarkan sebuah acara radio mingguan yang berjudul '12pointsqatar' yang didedikasikan untuk Eurovision, yang mraih tanggapan positif dan telah menginisiasikan keterlibatan lanjutan dari Qatar di Eurovision.
Qatar Radio menyatakan bahwa mereka merasa bahwa mereka akan senang untuk mengikuti seluruh kompetitor dalam kontes tersebut, termasuk Israel jika Qatar meraih keanggotaan.
Qatar diwajibkan untuk memiliki sebuah penyiaran yang setidaknya memiliki keanggotaan asosiasi dari EBU dalam rangka memiliki kesempatan untuk ikut serta, karena Qatar Radio hanya merupakan stasiun radio dan Qatar berada di luar Kawasan Penyiaran Eropa dan tak dapat mengajukan keanggotaan Dewan Eropa dengan Australia menjadi satu-satunya pengecualian setelah menjadi anggota asosiasi selama lebih dari 30 tahun. Penyiaran yang paling memungkinkan adalah Qatar Television (QTV) yang juga dimiliki dan dijalankan oleh Qatar General Broadcasting and Television Corporation (QGBTC). Jika Qatar Radio juga menerimanya, kemudian mereka akan diperbolehkan untuk menyiarkan kontes tersebut bersama dengan penyiaran televisinya.[2]
Partai Nasional Skotlandia (Scottish National Party, SNP) telah berkampanye untuk sebuah tempat di Eurovision untuk Skotlandia namun ditolak beberapa kali karena Skotlandia terwakili sebagai bagian dari perwakilan Inggris dan diwakili oleh BBC. Pada 11 Februari 2008, EBU menyatakan bahwa sebuah penyiaran Skotlandia harus mengajukan keanggotaan EBU, tetapi di bawah aturan saat ini tak memperbolehkan memasuki Kontes Lagu Eurovision karena BBC saat ini memiliki hak khusus untuk mewakili seluruh Britania Raya.
Skotlandia akan layak untuk masuk kontes tersebut saat Skotlandia meraih kemerdekaan sebagai hasil dari referendum kemerdekaan Skotlandia 2014, di mana Skotlandia setelah itu akan menjadi negara terpisah.[62]
Pada 25 November 2013, pemerintah Skotlandia merilis sebuah cetak biru referendum yang menjelaskan rencana-rencana untuk pengalihan BBC Scotland ke Scottish Broadcasting Service (SBS) dan bergabung dengan EBU, serta ikut serta dalam kompetisi, termasuk perwakilan Skotlandia dalam Kontes Lagu Eurovision. Jika referendum tersebut mensahkan kemerdekaan, Skotlandia akan layak untuk debut pada tahun 2017.[63][64][65] Namun, hasil referendum pada 18 September 2014 masih menjadikannya bagian dari Britania Raya, dan BBC masih memegang hak eksklusif untuk mewakili Britania Raya, termasuk Skotlandia.[66]
Uni Soviet tak pernah ikut serta dalam Kontes Lagu Eurovision, tetapi negara tersebut membuat beberapa upaya pada akhir 1980an. Pada 2009, Eduard Fomin, seorang mantan karyawan Kementerian Pendidikan RSFSR, menyatakan bahwa pada tahun 1987, George Veselov, Menteri Pendidikan untuk Uni Soviet, memajukan gagasan partisipasi Soviet dalam Kontes Lagu Eurovision karena sejumlah reformasi politik yang dibuat oleh Sekretaris Jenderal Partai Komunis Uni SovietMikhail Gorbachev pada akhir 1980an. Gagasan tersebut utamanya adalah sebuah hal politik, dengan pemikiran bahwa sebuah kemenangan dalam kontes tersebut bagi Uni Soviet akan berdampak pada hubungan antara Uni Soviet dan negara-negara kapitalisbarat. Valery Leontyev disarankan menjadi penyanyi untuk perwakilan pertama Uni Soviet dalam kontes tersebut, tetapi gagasan Veselov tak selaras dengan Partai Komunis Uni Soviet, atau oleh Gorbachev sendiri, meyakini ini menjadi langkah yang terlalu radikal untuk diambil, dan sehingga Uni Soviet tak pernah memasuki kontes tersebut sebelum pembubarannya.[67]
Tunisia memasuki peringkat keempat dalam tatanan putaran Kontes Lagu Eurovision 1977. Alasan penarikan negara tersebut tak pernah resmi ditetapkan; rumor-rumor menyatakan bahwa ERTT tak ikut berkompetisi dengan Israel.[9][68] Sampai saat ini, satu-satunya negara Afrika yang ikut serta dalam Kontes Lagu Eurovision adalah Maroko, yang membuat satu penampilan, dalam kontes tahun 1980. Pada 18 Juni 2007, penyiaran televisi publik Tunisia menyatakan bahwa karena sebuah permintaan pemerintah, mereka tak ikut dalam kontes tersebut.[69]
Pada 1960an, penyanyi, sarjana dan penulis Wales Meredydd Evans mengusulkan agar Wales harus memiliki perwakilan sendiri dalam Kontes Lagu Eurovision. Pada 1969, Cân i Gymru diluncurkan oleh BBC Cymru Wales sebagai sebuah acara seleksi untuk kontes tersebut, dengan lagu-lagu yang dipentaskan dalam bahasa Wales. Namun, BBC memutuskan untuk tetap mengirim satu entri untuk seluruh Britania Raya. Meskipun begitu, Cân i Gymru telah disiarkan setiap tahun sejak itu, dengan pengecualian tahun 1973. Lagu pemenang ikut serta dalam Festival Pan Keltik tahunan di Irlandia. Wales tampil sebagai negara independen dalam produksi EBU lainnya, Jeux Sans Frontières dan penyiaran nasional Wales S4C telah didorong untuk ikut serta dalam Kontes Lagu Eurovision Junior. Wales juga layak ikut mengambil bagian dalam kontes lagu bahasa minoritas Liet-Lávlut, tetapi sejauh ini tampak tak ada peminatan.