Pada tahun 1958, Domenico Modugno berhasil meraih posisi ketiga dengan menyanyikan lagu Nel blu, dipinto di blu. Lagu ini juga dikenal dengan judul Volare dan menjadi lagu terkenal dan masuk jajaran tangga lagu internasional. Pada Kontes Lagu Eurovision 1963, Italia kembali meraih tempat ketiga melalui Emilio Pericoli dengan lagu Uno per tutte. Setahun setelah itu pada Kontes Lagu Eurovision 1964Italia akhirnya berhasil meraih gelar juara untuk pertama kalinya lewat Gigliola Cinquetti dengan lagu Non ho l'età. Pada tahun 1974Gigliola Cinquetti kembali bertanding dengan membawakan lagu berjudul Si dan berhasil menduduki tempat kedua setelah kalah oleh grup musik asal Swedia, ABBA dengan lagu Waterloo.Italia kembali meraih posisi ketiga pada tahun 1975 oleh Wess dan Dori Ghezzi dengan lagu Era. Prestasi terbaik Italia pada dekade 1980-an terjadi saat Umberto Tozzi dan Raf berhasil menduduki tempat ketiga pada tahun 1987. Kemenangan kedua Italia dicapai pada tahun 1990 oleh Toto Cutugnoand dengan lagu Insieme: 1992. Pada tahun 1992 dan 1997 Italia meraih kedudukan keempat oleh Mia Martini dan Jalisse. Italia tidak berpartisipasi dalam Kontes Lagu Eurovision dalam sejak tahun 1998 hingga kembali bertanding pada tahun 2011.[1]
Uni Penyiaran Eropa (EBU) mengumumkan bahwa mereka akan berusaha mengajak Italia untuk kembali ikut serta pada Kontes Lagu Eurovision 2010, bersama partisipan lainnya yang telah lama absen seperti Monako dan Austria.[2] Namun, Italia tetap tidak berpartisipasi dengan alasan yang tidak diketahui. Pada tanggal 31 Desember 2010, secara resmi Uni Penyiaran Eropa mengumumkan bahwa Italia akan kembali ke kontes sebagai bagian dari "Big Five", di mana Italia akan secara otomatis masuk dalam putaran final.[3] Kembalinya Italia diiringi dengan keberhasilan Raphael Gualazzi dengan lagu Madness of Love yang menduduki posisi kedua pada gelaran Kontes Lagu Eurovision 2011.
Italia berhasil masuk dalam jajaran sepuluh besar sebanyak lima kali semenjak kembalinya Italia dalam pertandingan. Pada tahun 2015, Il Volo berhasil mengumpulkan suara televoting terbanyak, tetapi juri menempatkan dia di urutan keenam, dan membuat Il Volo harus puas di urutan ketiga di akhir acara. Semenjak diberlakukannya sistem voting 50/50 pada tahun 2009, baru kali ini kontestan yang mengumpulkan voting tertinggi tidak keluar sebagai juara.[1]
Sejarah
Ketidakikutsertaan Italia
Italia tercatat beberapa kali menarik diri dalam Kontes Lagu Eurovision. Ketidakikutsertaan Italia pertama terjadi saat Kontes Lagu Eurovision 1981, ketika RAI mengumumkan bahwa antusias publik Italia meredup terhadap Kontes Lagu Eurovision[4] Ketidakikutsertaan Italia berlanjut pada tahun 1982, sebelum akhirnya Italia memutuskan kembali ikut berkompetisi pada tahun 1983. Italia kembali menarik diri dari pertandingan pada tahun 1986 ketika RAI memutuskan tidak ikut terlibat dalam kompetisi.
Dari tahun 1994 hingga 1996 Italia kembali tidak ikut bertanding dengan alasan tidak tertarik untuk ikut berkompetisi. Italia kembali hadir pada tahun 1997, sebelum akhirnya absen kembali untuk masa waktu yang cukup panjang tanpa memberikan alasan yang jelas. Italia mulai kembali dan rutin mengirimkan wakilnya semenjak Kontes Lagu Eurovision 2011.
Ketidakikutsertaan Italia di banyak kesempatan Kontes Lagu Eurovision mengundang komentar dua orang musisi kenamaan Italia Vince Tempera (yang menangani Malta di Kontes Lagu Eurovision 1975 dan San Marino di Kontes Lagu Eurovision 2008) bersama Toto Cutugno mengungkapkan kesediaannya karena Italia tidak ikut berpartisipasi di kompetisi dalam waktu yang terbilang lama dan mereka sekaligus meminta agar Italia dapat kembali ikut berkompetisi.[6][7]
Sensor pada Kontes Lagu Eurovision 1974
Italia menolak untuk menyiarkan Kontes Lagu Eurovision pada tahun 1974 karena lagu yang dibawakan Gigliola Cinquetti yang dianggap memiliki unsur politis terhadap kampanye referendum perceraian Italia tahun 1974. Meskipun kompetisi diadakan satu bulan sebelum pemungutan suara, lembaga sensor Italia tetap tidak mengizinkan Kontes Lagu Eurovision 1974 untuk ditayangkan. RAI merasa bahwa lagu yang berjudul Si memiliki lirik yang mengandung unsur ajakan memilih pilihan "Iya" dalam referendum perceraian Italia tahun 1974. Pada malam final di Brighton, Britania Raya, Gigliola Cinquetti berhasil menduduki tempat kedua dan hanya kalah terhadap ABBA dengan lagu Waterloo. Lagu Si juga berhasil masuk dalam sepuluh besar tangga lagu Inggris.
Italia dan The Big Five
Sejak tahun 2000, ada empat negara yang secara otomatis akan masuk kualifikasi di babak final, yaitu Britania Raya, Jerman, Prancis, dan Spanyol.[8] Negara-negara tersebut memperoleh keistimewaan ini karena menjadi kontributor keuangan terbesar dalam Uni Penyiaran Eropa. Karena keistimewaannya ini keempat negara tersebut mendapatkan julukan Big Four. Pengawas eksekutif dari Kontes Lagu Eurovision Svante Stockselius memberikan keterangan bahwa jika Italia kembali ikut berkompetisi, maka Italia akan termasuk dalam bagian negara Big Five karena RAI merupakan kontributor terbesar ketiga di Uni Penyiaran Eropa..[9][10] Pada tanggal 31 Desember 2010, secara resmi Uni Penyiaran Eropa mengumumkan bahwa Italia akan kembali ke kontes sebagai bagian dari "Big Five", di mana Italia akan secara otomatis masuk dalam putaran final.[11]
1. ^ Hasil keseluruhan pada Kontes Lagu Eurovision tahun 1956 tidak diketahui, hanya juara yang diumumkan. Semua lagu lainnya ditempatkan di urutan kedua.
2. Italia tidak pernah berkompetisi di babak semifinal karena Italia tidak ikut bertanding pada tahun 1996 dan Italia masuk sebagai negara anggota Big 5 sejak tahun 2011.
3. Tidak ada semifinal hingga 2004; Italia tidak ikut berpartisipasi hingga tahun 2011.