Daftar negara anggota Liga ArabLiga Arab memiliki 22 negara anggota. Liga Arab didirikan di Kairo pada tahun 1945 oleh Mesir, Irak, Lebanon, Arab Saudi, Suriah, Yordania, dan Yaman (Yaman Utara, kemudian disatukan dibawah negara Yaman). Ada peningkatan jumlah keanggotaan selama paruh kedua abad ke-20, dengan tambahan 15 negara Arab dan 4 pengamat. Israel tidak termasuk dalam keanggotaan meskipun 20 % dari penduduknya terdiri dari Arab Palestina, hampir setengah penduduk Yahudi juga diturunkan dari orang Yahudi dari negara-negara Arab, dan bahasa Arab diakui sebagai bahasa resmi. Chad juga bukan anggota, meskipun bahasa Arab menjadi salah satu dari dua bahasa resmi, sekitar 12 % dari penduduk Chad dikenal sebagai orang Arab[1] dan sekitar 900.000 orang yang berbahasa Arab.[2] Republik Demokratik Arab Sahrawi juga bukan anggota dari Liga Arab seperti yang diakui oleh hanya beberapa negara Liga Arab, sementara Sahara Barat hanya diakui oleh Liga sebagai bagian dari Maroko, yang menguasai hampir 80 % wilayah tersebut. Iran juga tidak dianggap sebagai bagian dari dunia Arab, karena mayoritas penduduknya adalah Persia, dengan hanya 2 % saja dari penduduknya yang berasal dari Arab.[3] Penangguhan sementara keanggotaanKeanggotaan Mesir dihentikan pada tahun 1979 setelah negara itu menandatangani Perjanjian Perdamaian Mesir-Israel, dan kantor pusat Liga dipindahkan dari Kairo ke Tunis. Pada tahun 1987, Liga Arab menyatakan memulihkan hubungan diplomatik dengan Mesir, negara itu kembali diterima di Liga pada tahun 1989, dan kantor pusat Liga dipindahkan kembali ke Kairo.[4] Libya diskors dari Liga Arab pada tanggal 22 Februari 2011.[5] Pada tanggal 27 Agustus 2011, Liga Arab memutuskan untuk mengembalikan keanggotaan Libya dengan akreditasi wakil dari Dewan Transisi Nasional, yang sebagian diakui sebagai pemerintah interim negara di tengah pengulingan Gaddafi dari ibu kota Tripoli.[6] Pada tanggal 12 November 2011 Liga kembali mengesahkan sebuah keputusan yang akan menangguhkan keanggotaan Suriah jika pemerintahan yang berkuasa di Suriah gagal menghentikan kekerasan terhadap demonstran sipil yang dimulai sejak 16 November 2011 di tengah-tengah pemberontakan dinegara itu.[7] Meskipun demikian, pemerintah Suriah tidak menyerah pada tuntutan Liga. Negara pengamatEmpat negara yang diterima sebagai pengamat di Liga Arab, dimana status tersebut memberikan mereka untuk mengekspresikan pendapat dan memberikan nasihat.[8] Ke empat negara ini adalah Eritrea, di mana bahasa Arab merupakan salah satu bahasa resmi, serta Brasil dan Venezuela.[9] India adalah pengamat lain untuk Liga Arab.[8] Daftar negara anggota
Rujukan
|