Halaman ini berisi artikel tentang anak perempuan Presiden Amerika Serikat John Fitzgerald Kennedy. Untuk istri John F. Kennedy, Jr., lihat Carolyn Bessette Kennedy.
Ketika ayahnya menjadi presiden, ia masih kecil. Setelah ayahnya dibunuh pada tahun 1963, keluarganya tinggal di Upper East Side, Manhattan yang juga tempatnya bersekolah. Kennedy lulus dari Radcliffe College dan bekerja di Metropolitan Museum of Art New York City, tempatnya bertemu Edwin Schlossberg yang kemudian menjadi suaminya. Ia melanjutkan kuliah hingga mendapat gelar J.D. dari Columbia Law School, lalu berkarier di bidang hukum dan politik, pendidikan dan kerja amal. Ia juga bertindak sebagai juru bicara warisan keluarga Kennedy dan menulis dua judul buku mengenai kebebasan sipil bersama Ellen Alderman.
Caroline Kennedy dilahirkan di Cornell Medical Center, New York City. Setahun sebelumnya, kakak perempuannya yang bernama Arabella, meninggal ketika masih dalam kandungan. Nama Caroline berasal dari nama bibi pihak ibu, Caroline Lee Bouvier Radziwill atau buyut perempuan pihak ibu yang bernama Caroline Ewing Bouvier. Adik laki-lakinya, John, Jr. lahir tiga tahun kemudian. Adik laki-laki paling bungsu, Patrick meninggal dunia ketika masih bayi akibat penyakit paru-paru, dua hari setelah dilahirkan prematur pada tahun 1963. Caroline dan John, Jr. dibesarkan oleh kedua orang tuanya di kawasan Georgetown, Washington, D.C.. Pada tahun 1961, ketika Caroline masih berusia tiga tahun, ayahnya dilantik sebagai presiden Amerika Serikat dan keluarganya pindah ke Gedung Putih. Caroline bersekolah di taman kanak-kanak yang dikelola sendiri oleh Jackie ibunya, dan sering dipotret sedang naik kuda poni bernama Macaroni berkeliling halaman Gedung Putih. Foto Caroline kecil naik kuda poni Macaroni yang dilihatnya di sebuah artikel surat kabar menjadi inspirasi bagi penyanyi/pencipta lagu Neil Diamond untuk menulis lagu hit "Sweet Caroline". Neil Diamond memendam rahasia inspirasi lagu tersebut selama berabad-abad, dan baru diungkapkannya ketika tampil menyanyikannya pada perayaan ulang tahun ke-50 Caroline Kennedy, November 2007.[6] Sebagai anak presiden Amerika Serikat, Caroline pernah menerima berbagai hadiah dari tokoh dunia, termasuk seekor anak anjing dari Perdana Menteri Uni Soviet Nikita Khrushchev dan seekor kuda poni Yucatán dari Wakil Presiden Lyndon B. Johnson.[7] Sejarawan menggambarkan kepribadian Caroline kecil sebagai "agak penyendiri dan selalu sedikit pemalu" tetapi "luar biasa tidak dimanja".[8] "Dia masih terlalu kecil untuk menyadari semua kemewahan itu", begitu kata Rose Kennedy mengenai cucunya. "Dia mungkin berpikir biasa saja kalau anak kecil naik pesawat terbang. Tapi ketika bermain bersama saudara sepupunya, beberapa di antara mereka lebih pandai menari dan berenang darinya. Mereka tidak membolehkan [Caroline] untuk diistimewakan. Anak kecil memang mudah menerima."[9]
Pada hari setelah ayahnya dibunuh (22 November 1963), pengasuh anak bernama Maud Shaw mengajak Caroline dan John, Jr. keluar dari Gedung Putih, dan membawanya ke rumah nenek dari pihak ibu, Janet Auchincloss yang bersikeras agar Shaw saja yang bercerita kepada Caroline kalau ayahnya sudah meninggal dunia. Namun pada malam harinya, Caroline dan John, Jr. dijemput untuk dibawa pulang ke Gedung Putih. Caroline sudah berada di tempat tidurnya ketika berita tentang kematian ayahnya disampaikan oleh Shaw. Namun, sepucuk surat yang ditujukan kepada Caroline dan John, Jr. sudah ditulis oleh presiden baru Lyndon B. Johnson. Isi surat memberitakan kepada Caroline dan John, Jr. bahwa ayah mereka tewas dibunuh, dan mereka "selalu dapat membanggakan" ayah mereka.[10] Shaw kemudian mengetahui bahwa Jacqueline Kennedy sudah lebih dulu ingin menyampaikan kabar tersebut kepada anak-anaknya, sehingga terjadi keretakan di antara keduanya.[11] Pada Desember 1963, Jackie, Caroline, dan John, Jr. meninggalkan Gedung Putih untuk kembali ke rumah mereka di Georgetown. Rumah kediaman mereka segera menjadi atraksi wisata populer di Washington, D.C. sehingga mereka terpaksa pindah ke lantai paling atas sebuah apartemen di Fifth Avenue, kawasan Upper East Side, Manhattan pada pertengahan 1964. Pada Mei 1967, Kennedy membaptis sebuah kapal indukAngkatan Laut Amerika SerikatUSS John F. Kennedy dalam sebuah upacara yang dipublikasikan secara luas di Newport News, Virginia.[12]
Pada tahun 1975, Kennedy yang ketika itu berusia 17 tahun, belajar di London untuk menyelesaikan kursus seni selama sembilan bulan di rumah lelang Sotheby's. Pada 23 Oktober 1975, sebuah bom mobil yang dipasang IRA meledakkan mobil anggota parlemen Partai Konservatif Hugh Fraser yang sedang diparkir di luar rumah, beberapa saat sebelum Kennedy dan Fraser berangkat ke Sotheby's. Caroline agak terlambat dan belum siap untuk berangkat, namun seorang pria yang kebetulan lewat, ahli onkologi Gordon Hamilton-Fairley tewas.[13]
Pendidikan dan kehidupan pribadi
Kennedy bersekolah di The Brearley School dan Convent of the Sacred Heart di New York City. Pada tahun 1975, ia lulus dari sekolah menengah atas Concord Academy di Massachusetts.[14] Pada tahun 1980, ia menerima gelar Bachelor of Arts dari Radcliffe College di Universitas Harvard.[15] Pada tahun 1988, ia lulus dari Columbia Law School dengan gelar Juris Doctor, dan termasuk ke dalam 10 persen siswa dengan nilai terbaik di kelasnya.[16] Sewaktu masih di bangku kuliah, Kennedy "mempertimbangkan untuk menjadi wartawan foto, namun ia segera menyadari kalau dirinya tidak akan pernah dapat mencari makan dari mengamati orang lain karena mereka justru lebih sibuk memperhatikan dirinya."[17] Namun pada Olimpiade Musim Dingin 1976 di Innsbruck, Austria, ia berkesempatan bekerja sebagai asisten fotografer.[17] Pada musim panas tahun 1977, ia magang di New York Daily News dengan upah AS$156 seminggu untuk "mengambilkan kopi untuk redaktur dan reporter yang terburu-buru, mengganti pita mesin tik dan menyampaikan pesan-pesan."[18] Kennedy kabarnya "duduk sendirian di sebuah bangku selama dua jam sebelum pegawai lainnya berani menyapanya."; dan menurut mantan reporter Daily News, Richard Licata, "Semua orang terlalu takut [kepadanya]."[17]
Kennedy juga menulis untuk majalah Rolling Stone mengenai kunjungannya ke Graceland tidak lama setelah kematian Elvis Presley.[17] Setelah lulus dari universitas pada tahun 1980, Kennedy bekerja sebagai asisten riset di Departemen Film dan Televisi Metropolitan Museum of Art New York. Ia kemudian menjadi "petugas penghubung antara staf museum dan produser serta sutradara yang melakukan syuting potongan film di museum", serta membantu mengoordinasikan acara spesial Sesame Street, Don't Eat the Pictures.[19] Sewaktu bekerja di museum, Kennedy bertemu calon suaminya, Edwin Schlossberg yang waktu itu bekerja sebagai perancang pameran. Keduanya menikah pada 19 Juli 1986 di Gereja Our Lady of Victory Church di Centerville, Massachusetts.[4][20]Maria Shriver sepupunya menjadi pengiring pengantin wanita, sementara paman dari pihak ayah, Edward M. "Ted" Kennedy mendampinginya ketika berjalan di lorong menuju altar. Meski namanya sering ditulis sebagai "Caroline Kennedy Schlossberg", Caroline Kennedy tidak pernah mengganti namanya setelah menikah.[2][3] Kennedy memiliki tiga orang anak: Rose, Tatiana, dan John, dan sekarang memiliki tanah pertanian Red Gate Farm seluas 151 hektare (7.571,2 m²) di Aquinnah (dulu Gay Head) di Martha's Vineyard.[21] Surat kabar Daily News New York memperkirakan kekayaan bersih Caroline Kennedy pada tahun 2008 di atas AS$100 juta.[22]
Ia tinggal di New York City dan agak jauh dari sepupu-sepupunya yang tinggal Hyannis Port.[23] Caroline sangat dekat dengan John, Jr. adiknya, terutama setelah meninggalnya ibu mereka pada tahun 1994.[24] John, Jr. kemudian tewas dalam sebuah kecelakaan pesawat terbang pada tahun 1999, sehingga Caroline menjadi satu-satunya keluarga Presiden John F. Kennedy yang masih hidup.
Karier
Kennedy adalah seorang pengacara, penulis, editor, dan menjabat sebagai anggota dewan berbagai organisasi nirlaba. Dari tahun 2002 hingga 2004, ia bekerja sebagai direktur Kantor Kemitraan Strategis untuk Departemen Pendidikan New York City. Ia bekerja tiga hari seminggu dengan menerima gaji hanya satu dolar Amerika Serikat. Tujuannya bekerja untuk mengumpulkan dana dari swasta untuk sekolah-sekolah umum di New York City.[25] Ia berhasil mengumpulkan lebih dari AS$65 juta untuk mendanai sekolah-sekolah umum di kota itu.[4][26] Ia sekarang ini menjabat sebagai salah seorang dari dua wakil ketua dewan direktur The Fund for Public Schools, sebuah kemitraan publik-swasta yang didirikan tahun 2002 untuk mengumpulkan dana swasta bagi sekolah-sekolah umum di New York City.[27] Ia juga menjabat dewan penyantun Concord Academy, sekolahnya sewaktu masih remaja.[28]
Pada 27 Januari 2008, Kennedy mengumumkan di tajuk rencana berjudul "A President Like My Father" di New York Times bahwa dirinya mendukung Barack Obama dalam pemilihan umum presiden 2008.[30] Kesimpulannya, "Aku tidak pernah punya seorang presiden yang menginspirasi diriku seperti halnya orang-orang telah berkata kepadaku bahwa ayahku telah memberi inspirasi kepada mereka. Namun untuk pertama kalinya, aku yakin aku sudah menemukan pria yang akan menjadi presiden—tidak hanya untukku, melainkan juga untuk sebuah generasi baru Amerika." Satu-satunya kandidat presiden lainnya yang pernah didukungnya adalah pamannya sendiri, Ted Kennedy (pada tahun 1980).[31][32]
Komisi Pemilihan Federal mencatat Kennedy pada 29 Juni 2007 memberi sumbangan AS$2.300 kepada komite kampanye presiden Hillary Clinton. Ia sebelumnya menyumbang hingga sejumlah AS$5.000 untuk kampanye senator Clinton pada tahun 2006. Pada 18 September 2007, ia menyumbang AS$2.300 untuk komite kampanye presiden Barack Obama.[33]
Pada 4 Juni 2008, Obama menunjuk Kennedy bersama dengan Jim Johnson dan Eric Holder untuk bersama-sama menjadi ketua Komite Pencarian Wakil Presiden.[34] (Johnson mundur seminggu kemudian.)
Dalam surat terbukanya, sutradara Michael Moore meminta Kennedy untuk "Mengikuti Jejak Cheney",[35] dan menganjurkan Caroline Kennedy untuk mencalonkan diri sebagai wakil presiden untuk Obama (Dick Cheney mengetuai komite pencarian wakil presiden untuk George W. Bush pada tahun 2000—tapi lalu dia sendiri yang terpilih sebagai mitra Bush[36]). Pada 23 Agustus 2008, Obama mengumumkan bahwa Senator Joe Biden dari Delaware akan menemaninya sebagai wakil presiden. Kennedy berbicara di Konvensi Nasional Partai Demokrat 2008 di Denver, memperkenalkan sebuah film tribut untuk pamannya, Senator Ted Kennedy.[37]
Ia dikritik karena tidak ikut memilih dalam sejumlah pemilihan pendahuluan Partai Demokrat dan pemilihan umum sejak terdaftar sebagai penduduk New York pada tahun 1988,[41] dan tidak memberikan pandangan politiknya secara mendetail.[43] Kennedy juga menolak mengungkap transaksi finansial dan urusan pribadi lainnya kepada pers, dan menyatakan hanya akan merilis informasinya kepada publik kalau dirinya sudah dipilih oleh Gubernur Paterson.[45] Ia tidak melengkapi kuesioner wajib pengungkapan data rahasia setebal 28 halaman yang di dalamnya mungkin berisi informasi finansial secara lengkap darinya.
Dalam sebuah wawancara dengan Associated Press, Kennedy mengakui bahwa ia perlu membuktikan dirinya sendiri. "Terjun ke politik adalah sesuatu yang terus menerus ditanyakan orang-orang kepadaku," kata Kennedy. "Ketika kesempatan ini tiba, yang memang agak di luar perkiraan, aku pikir, 'Baik, mungkin sekarang. Bagaimana kalau sekarang?'"
"[Aku harus] bekerja dua kali lipat lebih keras daripada orang lainnya... Aku adalah pilihan nonkonvensional...Kita mulai melihat ada banyak jalan menuju kehidupan publik dan layanan publik."[46] Pada akhir Desember 2008, Kennedy kembali dikritik oleh beberapa media massa karena kurang jelas ketika diwawancara, dan karena menggunakan kata "you know" sebanyak 168 kali dalam sebuah wawancara berdurasi 30 menit dengan NY1.[47]
Beberapa saat sebelum tengah malam 22 Januari 2009, Kennedy merilis sebuah pernyataan tentang pengunduran dirinya dari kesediaan ditunjuk mengisi kursi senator negara bagian New York, karena "alasan pribadi".[48] Laporan-laporan yang diterbitkan kemudian bahwa "masalah pasti soal pajak" dan "masalah pengasuh anak" yang menjadi sebab pengunduran diri Kennedy terbukti tidak akurat dan merupakan bocoran dari pembantu Gubernur Paterson.[49][50] Kennedy menolak untuk menjelaskan lebih lanjut tentang keputusannya untuk mengundurkan diri.[48][51] Sehari setelah pengunduran diri Kennedy, Paterson mengumumkan bahwa ia memilih anggota Kongres Kirsten Gillibrand untuk mengisi kursi senat.[52]
Pemilihan presiden 2012
Caroline Kennedy termasuk di antara 35 ketua nasional kampanye pemilihan kembali Obama 2012.[53]
Pada 27 Juni 2012, Kennedy tampil di Nashua dan Manchester, New Hampshire, berkampanye untuk dipilihnya kembali Presiden Obama.[54]
Duta besar Amerika Serikat untuk Jepang
Pada 24 Juli 2013, Presiden Barack Obama mengumumkan dirinya mencalonkan Kennedy sebagai Duta Besar Amerika Serikat untuk Jepang menggantikan Duta Besar John Roos.[55][56] Kemungkinan dinominasikannya Kennedy sebagai duta besar pertama kali dilaporkan pada bulan Februari 2013,[57] dan persetujuan resmi secara diplomatik dikabarkan sudah diterima dari Pemerintah Jepang pada pertengahan Juli 2013.[58]
Pada 19 September 2013, Kennedy tampil di depan Komite Hubungan Luar Negeri Senat untuk menjawab berbagai pertanyaan dari senator-senator Partai Republik dan Partai Demokrat sehubungan kemungkinan dirinya ditunjuk sebagai Duta Besar Amerika Serikat untuk Jepang. Bila dirinya diangkat sebagai duta besar, Kennedy berharap dapat meningkatkan hubungan militer, perdagangan, dan pertukaran pelajar antarkedua negara.[59]
Pada 16 Oktober 2013, Senat Amerika Serikat setuju dengan suara bulat untuk mengangkat Kennedy sebagai duta besar Amerika Serikat untuk Jepang yang berikutnya. Dengan demikian, Caroline Kennedy adalah wanita duta besar Amerika Serikat pertama untuk Jepang.[60] Pada 12 November 2013, ia disumpah oleh Menteri Luar NegeriJohn Kerry.[61] Kennedy tiba di Jepang pada 15 November 2013[62] dan bertemu dengan diplomat-diplomat Jepang pada 18 November 2013 sebagai bagian dari rapat-rapat resmi pertamanya sejak menjabat duta besar.[63] Pada hari berikutnya, saluran televisi nasional Jepang menayangkan secara langsung kunjungan Kennedy ke Istana Kekaisaran Tokyo untuk menyampaikan surat kepercayaan diplomatik kepada Kaisar Akihito.[64] Pada Desember 2013, ia berkunjung ke Nagasaki untuk menemui korban yang selamat dari serangan bom atom Amerika Serikat.[65]
Pandangan politik
Melalui seorang juru bicara, Kennedy mengatakan bahwa dirinya mendukung legislasi yang melegalkan pernikahan sejenis, pro-choice, pendukung sepenuhnya pengendalian senjata api, menentang hukuman mati,[66] dan mendukung diaktifkan kembalinya Federal Assault Weapons Ban yang kedaluwarsa pada tahun 2004.[67] Ia percaya bahwa North American Free Trade Agreement (NAFTA) harus ditinjau kembali, mendukung program federal penyelamatan dari utang untuk produsen otomotif Amerika Serikat, dan berkata bahwa dirinya "sejak awal menentang Perang Irak."[68]
Kennedy telah menyatakan bahwa dia percaya Jerusalem adalah sepenuhnya ibu kota Israel.[69] Ia juga berkata bahwa "Keputusan keamanan Israel harus berada di tangan Israel."[70] Mengenai konflik Israel dan Palestina, Kennedy menyatakan bahwa dirinya "mendukung solusi damai dua negara untuk Israel, asalkan ada mitra untuk perdamaian yang sebenarnya di kalangan orang Palestina, dan asalkan keamanan Israel terjamin."[71]
Terbitan
Kennedy bersama Ellen Alderman menulis dua buku mengenai kebebasan sipil:
In Our Defense: The Bill of Rights In Action (1991)[72]
A Family of Poems: My Favorite Poetry for Children (2005).[72]
Ia juga menerbitkan koleksi puisi, prosa, dan catatan pribadi dari sejarah keluarga Kennedy. Buku tersebut diberi judul A Family Christmas (2007, ISBN 978-1-4013-2227-4). Pada April 2011, terbit sebuah buku koleksi puisi lainnya, She Walks In Beauty – A Woman's Journey Through Poems yang disunting dan diberi kata pengantar oleh Caroline Kennedy. Peluncuran buku tersebut dilakukan di Perpustakaan & Museum John F. Kennedy di Columbia Point, South Boston.
^Gary Ginsberg on her campaigning for Obama; cited in MacFarquhar, Larissa (2009-04-18). "The Kennedy who couldn't". The Age: Good Weekend supplement (pp. 12–16).
^"Another Senator Kennedy?". New York: WABC-TV. Associated Press. December 5, 2008. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2009-01-29. Diakses tanggal December 5, 2008.