Arthur James Balfour
Arthur James Balfour, 1st Earl of Balfour (5 Juli 1848 – 19 Maret 1930) adalah negarawan konservatif dari Inggris raya. Ia dilahirkan di Whittingehame, Skotlandia dari pasangan James Maitland Balfour (5 January 1820 – 23 February 1856) dan Blanche Mary Harriet (5 Maret 1825 – 16 Mei 1872) pada tahun 1848. Latar belakang keluarganya yang aristokrat cukup terpandang di masanya.[1] Berpendidikan di Eton dan Trinity College, Cambridge, ia memasuki Majelis Perwakilan Rendah pada 1874 sebagai Polisi Militer Konservatif untuk Hertford. Balfour merupakan tokoh kunci dari Deklarasi Balfour. Pada 1878 Balfour menjadi juru tulis pribadi pamannya, Marquess of Salisbury, yang merupakan Menlu dalam pemerintahan Konservatif yang dikepalai Benjamin Disraeli. Pada Pemilu 1885 Balfour kembali ke Manchester Timur untuk dipilih mewakili konstituen Manchester Timur. Marquis Salisbury, yang kini merupakan PM, mengangkatnya sebagai Sekretaris untuk Skotlandia pada 1886. Posisi lain selama tahun-tahun berikutnya termasuk Sekretaris Utama Irlandia (1887), First Lord of the Treasury (1892) dan pemimpin Majelis Perwakilan Rendah (1892). Selama kepemimpinannya sebagai sekretaris utama Irlandia, kebijakannya dalam menumpas aksi kriminalitas Irlandia membuatnya ia dijuluki sebagai Balfour Berdarah.[2] Pada 1902 Balfour menggantikan pamannya sebagai Perdana Menteri pada tahun Peristiwa terpenting selama masa jabatannya ini ialah UU Pendidikan 1902 dan berakhirnya Perang Boer. Topik Reformasi Tarif memecah pemerintahan Balfour dan saat ia berhenti pada 1905, Edward VII mengundang Henry Campbell-Bannerman untuk membentuk pemerintahan. Campbell-Bannerman menyetujui dan pada Pemilu 1906 yang disusul Partai Liberal mendapat kemenangan besar. Balfour meninggalkan kepemimpinan Partai Konservatif sampai ia digantikan Andrew Bonar Law pada tahun 1911. Ia kembali ke pemerintahan pada 1915 saat Herbert Asquith menawarinya kedudukan First Lord of the Admiralty dalam pemerintahan koalisi PD I Britania Raya. Tahun berikutnya, David Lloyd George, PM baru, mengangkatnya sebagai MenLu, dan sebagai akibatnya bertanggung jawab pada Deklarasi Balfour 1917 yang menjanjikan Zionis tanah air di Palestina. Balfour meninggalkan pemerintahan Lloyd George pada 1919 namun kembali pada jabatan saat ia menjabat sebagai Lord President of the Council (1925-29) dalam pemerintahan Konservatif yang dikepalai Stanley Baldwin. Balfour menyebut Mustafa Kemal Atatürk, panglima tertinggi gerakan perlawanan Turki dalam Perang Kemerdekaan Turki, sebagai "yang paling mengerikan dari semua orang Turki yang mengerikan" (most terrible of all the terrible Turks).[3] Arthur Balfour meninggal pada tahun 1930. Referensi
|