Share to: share facebook share twitter share wa share telegram print page

Armia Krajowa

Tentara Dalam Negeri
Armia Krajowa
Lambang Kotwica ("Jangkar") dari Negara Bawah Tanah Polandia dan Armia Krajowa, pada bendera Polandia
Aktif14 Februari 1942–19 Januari 1945
NegaraPolandia
AliansiPemerintahan Polandia dalam pengasingan
PeranAngkatan Bersenjata Negara Bawah Tanah Polandia dan Pemerintahan Polandia dalam pengasingan
Jumlah personelca 400,000 (1944)
PertempuranPerang Dunia II
Pemberontakan Warsawa
Tokoh
Tokoh berjasaTadeusz Bór-Komorowski
Stefan Rowecki
Leopold Okulicki
Emil August Fieldorf
Antoni Chruściel
Insignia
Tanda pengenalKotwica

Armia Krajowa (disingkat AK atau Tentara Dalam Negeri) adalah gerakan perlawanan yang dominan di wilayah Polandia yang diduduki Jerman selama Perang Dunia II. AK dibentuk pada bulan Februari 1942 dari Persatuan Perjuangan Bersenjata (bahasa Polandia: Związek Walki Zbrojnej atau ZWZ) sebelumnya yang didirikan setelah invasi Jerman dan Soviet tahun 1939. Selama lebih dari dua tahun berikutnya, AK menyerap sebagian besar pasukan bawah tanah Polandia lainnya dan setia kepada Pemerintahan Polandia dalam pengasingan, lalu dijadikan sayap bersenjata dari apa yang kemudian dikenal dengan sebutan Negara Bawah Tanah Polandia.

AK melakukan sabotase terhadap sarana transportasi Jerman yang menuju ke Front Timur di Uni Soviet, menghancurkan suplai dan menahan pasukan penting Jerman, juga bertempur melawan Jerman terutama pada peristiwa-peristiwa yang terjadi tahun 1943 dan terlibat dalam Operasi Tempest sejak bulan Januari 1944. Operasi AK yang paling terkenal adalah keterlibatannya dalam Pemberontakan Warsawa yang berlangsung sejak bulan Agustus hingga September 1944. Perkiraan jumlah kekuatan pasukan AK pada tahun tersebut antara 200.000 hingga 600.000 prajurit, hal ini tidak hanya membuat AK menjadi gerakan perlawanan bawah tanah terbesar di Polandia saja, tetapi bersama dengan Partisan Soviet, merupakan salah satu dari dua gerakan bawah tanah terbesar di Eropa pada Perang Dunia II.[a]

Ketika hubungan Soviet-Polandia memburuk, tumbuh konflik antara AK dengan pasukan Soviet. Kesetiaan AK pada Pemerintah Polandia dalam pengasingan, menyebabkan pemerintah Soviet beranggapan bahwa AK sebagai penghalang untuk memperkenalkan pemerintahan ramah komunis di Polandia, yang menghalangi kerja sama antara keduanya dan dalam berbagai hal mengarah kepada timbulnya konflik dan perpecahan. Pada tanggal 19 Januari 1945, segera setelah Tentara Merah membersihkan sebagian besar wilayah Polandia dari pasukan Jerman, AK dibubarkan.

Ribuan mantan prajurit AK dideportasi ke Gulag dan penjara-penjara Soviet, sementara mantan anggota tentara lainnya termasuk sejumlah komandan atau perwira senior, dieksekusi oleh Soviet oleh apa yang dikenal dengan peristiwa Pembantaian Katyn yang terjadi pada 1940. Setelah perang, terutama pada tahun 1950-an dan 1960-an, propaganda pemerintah komunis menggambarkan Armia Krajowa sebagai kekuatan yang menindas dan reaksioner. Reputasi AK berhasil dipulihkan dalam masyarakat, setelah kejatuhan Komunis di Eropa Tengah dan Eropa Timur.[1][2]

Sejarah

Berawal dari gerakan perlawanan Polandia pertama yang dibentuk atas perintah Jenderal Juliusz Rómmel, yang dinamakan Layanan untuk Kemenangan Polandia (bahasa Polandia: Służba Zwycięstwu Polski atau SZP), dengan Panglimanya Jenderal Michał Karaszewicz-Tokarzewski. Gerakan SZP dibentuk tanggal 27 September 1939, menjelang berakhirnya invasi Jerman dan Soviet ke Polandia.[3] Kemudian pada tanggal 17 November 1939, SZP digantikan oleh Persatuan Perjuangan Bersenjata (ZWZ) atas perintah Jenderal Władysław Sikorski. hingga kemudian menjadi Armia Krajowa tanggal 14 Februari 1942.[3][4] Pada saat itu, banyak organisasi-organisasi perlawanan lainnya yang aktif di Polandia,[5] meskipun sebagian besar dari organisasi tersebut bergabung dengan Perlawanan Bersenjata atau bergabung dengan AK dan secara substansial jumlah pasukannya bertambah antara tahun 1939 hingga 1944.[4][5]

Armia Krajowa setia kepada Pemerintahan Polandia dalam pengasingan dan agennya di Polandia (dalam pendudukan) yang bernama Delegasi Pemerintah untuk Polandia (bahasa Polandia: Delegatura Rządu Rzeczypospolitej Polskiej na Kraj atau Delegatura). Pemerintah sipil Polandia membayangkan AK sebagai organisasi perlawanan nasional non-politik. Komando tertinggi menyatakan bahwa tugas-tugas utama AK, sebagai partisan perang melawan penjajah Jerman dan pembentukan kembali Angkatan Bersenjata bawah tanah. Rencana-rencana AK yang membayangkan ketika perang berakhir, merestorasi pemerintahan ke masa sebelum perang dan kembalinya Pemerintahan Polandia dalam pengasingan ke Polandia.[3][4][6][7][8][9]

Meskipun secara teori, AK berada di bawah otoritas sipil dan Pemerintah Polandia dalam pengasingan di London, AK sering kali bertindak secara independen tanpa disadari sepenuhnya baik oleh Panglimanya maupun "Pemerintahan London".[10]

Setelah invasi Jerman ke Uni Soviet tanggal 22 Juni 1941, Uni Soviet bergabung dengan Blok Sekutu dan menandatangani Perjanjian Inggris-Soviet pada tanggal 2 Juli 1941. Hal tersebut menempatkan Polandia dalam situasi yang sulit karena sebelumnya, Polandia mengejar kebijakan "dua musuh". Meskipun Perjanjian Polandia-Soviet ditandatangani pada bulan Agustus 1941, kerjasama tersebut semakin sulit dan terus memburuk setelah tahun 1943, terutama ketika Jerman Nazi mengumumkan kasus Pembantaian Katyn yang dilakukan Soviet pada tahun 1940.[11]

Hingga pemberontakan terjadi pada tahun 1944, pasukan AK berkonsentrasi pada pertahanan diri (membebaskan sandera dan tahanan serta pertahanan terhadap operasi pasifikasi Jerman) dan serangan-serangan terhadap pasukan Jerman. Unit-unit AK melakukan ribuan serangan bersenjata dan operasi intelijen, menyabotase ratusan pengiriman suplai melalui jalur kereta api dan berpartisipasi dalam banyak bentrokan-bentrokan partisan serta bertempur dengan unit-unit polisi dan Wehrmacht. Pasukan AK juga melakukan pembunuhan terhadap kolaborator Nazi terkemuka dan pejabat Gestapo sebagai pembalasan terhadap teror yang menimpa warga sipil Polandia. Individu terkemuka yang dibunuh pasukan AK di antaranya seorang aktor Polandia Karol Juliusz Sym (dikenal dengan Igo Sym) yang ditembak di depan pintu apartemennya tahun 1941 dan seorang pejabat SS, Franz Kutschera yang ditembak di mobil, dekat Markas Besar SS di Warsawa tahun 1944.[3][7]

Keanggotaan

Kekuatan

Ketika AK terbentuk dari gerakan perlawanan bersenjata pada bulan Februari 1942, anggotanya berjumlah sekitar 100.000 orang.[7] Kurang dari setahun kemudian, yakni pada awal tahun 1943, jumlah anggotanya berjumlah kira-kira 200.000 orang.[7] Ketika Operasi Tempest dimulai pada musim panas tahun 1944, anggota pasukan AK mencapai jumlah tertinggi pada paruh pertama tahun tersebut, diperkirakan berkisar antara 200.000[12] hingga 300.000,[13] 380.000[7] dan 400.000[14] hingga 400.000–500.000[15] meskipun secara umum perkiraan jumlah keanggotaan pasukan AK rata-rata sekitar 400.000 orang, estimasi jumlah anggota pasukan AK yang bervariasi disebabkan karena adanya integrasi (keluar masuknya anggota) yang terus-menerus dari organisasi-organisasi perlawanan lain ke dalam barisan AK dan bahwa sementara jumlah anggota pasukan AK berjumlah banyak serta anggota simpatisan AK yang jumlahnya jauh lebih banyak, tetapi jumlah anggota pasukan bersenjatanya yang turut berpartisipasi dalam operasi pada waktu-waktu tertentu, jumlahnya lebih sedikit, karena jumlah persenjataan yang tidak memadai.[7][16][12] Sedikitnya kira-kira satu persen pada tahun 1943 dan sebanyak lima hingga sepuluh persen pada tahun 1944.[14]

Jumlah anggota pasukan AK pada tahun 1944, meliputi kader-kader 10.000-11.000 perwira, 75.000 perwira dalam pelatihan (bahasa Polandia: podchorąży) dan 88.000 Bintara.[7] Kader perwira dibentuk dari perwira-perwira dan bintara sebelum perang yang lulus dari pelatihan bawah tanah dan operasi-operasi elite yang biasanya diterjunkan dari Barat (pasukan terjun payung Cichociemni).[7] Kesatuan paling kecil AK adalah peleton reguler, yang berjumlah antara 35-50 orang dan versi kerangka peleton tak bergerak, beranggotakan antara 16-25 orang. Pada bulan Februari 1944, pasukan AK memiliki kekuatan sejumlah 6.287 peleton reguler dan 2.613 kerangka peleton.[7] Jumlah tersebut tidak hanya menjadikan AK sebagai gerakan perlawanan terbesar di Polandia, tetapi sebagai salah satu dari dua gerakan perlawanan terbesar di Eropa dalam Perang Dunia II.[a] Jumlah korban selama perang, diperkirakan sekitar 34.000[13] hingga 100.000[7] orang, ditambah dengan 20.000[13] hingga 50.000[7] setelah perang (korban dan tawanan).

Demografis

Prajurit muda Polandia dari Resimen Radosław, Batalion Miotła dalam Pemberontakan Warsawa, 2 September 1944.

Armia Krajowa dimaksudkan sebagai organisasi massa yang dibentuk oleh sejumlah perwira inti sebelum perang.[7] Prajurit-prajurit AK terbagi menjadi tiga kelompok, di mana dua kelompok pertama terdiri dari "anggota tetap", yang melakukan operasi-operasi rahasia, sebagian besar tinggal di lingkungan perkotaan dengan identitas palsu (hampir sebagian besar perwira AK menjadi anggota kelompok ini) dan kelompok partisan berseragam (hingga tingkat tertentu) yang tinggal di wilayah-wilayah hutan yang melakukan perang terbuka dengan Jerman (kelompok ini diperkirakan berjumlah 40 kelompok, terdiri dari 1.200–1.400 orang pada awal 1943, tetapi jumlahnya terus meningkat selama Operasi Tempest).[17] Kelompok ketiga, merupakan kelompok terbesar yang beranggotakan "anggota tidak tetap", terdiri dari simpatisan yang menjalani "kehidupan ganda" dengan nama asli dan rumah mereka sesungguhnya. Anggota ini tidak menerima pembayaran atas jasanya dan tetap berhubungan dengan komandan pasukan yang menyamar, tetapi jarang dikerahkan dalam operasi-operasi, sebagaimana AK merencanakan mereka untuk berjuang dalam rencana pemberontakan nasional.[17]

AK juga dimaksudkan sebagai perwakilan bangsa Polandia dan para anggotanya direkrut dari sebagian besar partai dan kelas-kelas sosial.[10] Pertumbukan AK sebagian besar karena berdasarkan penggabungan sejumlah organisasi-organisasi perlawanan yang lebih kecil ke dalam barisannya, sebagian besar organisasi perlawanan bersenjata bawah tanah Polandia, digabungkan ke dalam barisan AK (meskipun di antaranya mempertahankan berbagai tingkatan otonomi sendiri).[4] Organisasi terbesar yang bergabung dengan AK adalah organisasi sayap kiri Batalion Petani (bahasa Polandia: Bataliony Chłopskie) antara tahun 1943-1944[18] dan sebagian dari Angkatan Bersenjata Nasional (bahasa Polandia: Narodowe Siły Zbrojne atau NSZ) berada di bawah komando AK.[19] Oleh karenanya, masing-masing unit AK memiliki pandangan yang bervariasi secara substansial terhadap politik (terutama sikapnya terhadap etnis minoritas dan Uni Soviet).[20] Kelompok terbesar yang sama sekali menolak untuk bergabung dengan AK adalah kelompok tentara komunis pro-Soviet, Tentara Rakyat (bahasa Polandia: Armia Ludowa) yang pada puncaknya beranggotakan 30.000 orang pada tahun 1944.[21]

Wanita

Armia Krajowa beranggotakan sejumlah prajurit wanita.[22] Sebagian besar, prajurit wanita tersebut bertugas di cabang komunikasi, di mana banyak dari mereka yang memegang peran kepemimpinan atau menjadi kurir.[23] Kira-kira sepertujuh atau sepersepuluh anggota pemberontak AK merupakan wanita.[23][24][25]

Banyak wanita-wanita yang berpartisipasi dalam aksi Pemberontakan Warsawa, khususnya sebagai pengintai atau tenaga medis[24][26][27] yang diperkirakan berjumlah sekitar 75% dari seluruh tenaga medis dalam barisan AK.[25] Pada akhir pemberontakan, jumlah korban pemberontak wanita sekitar 5.000 orang dengan 2.000 di antaranya ditangkap, penangkapan tersebut dilaporkan dalam pers kontemporer yang menyebabkan "sensasi Eropa".[23]

Struktur

Struktur teritorial Armia Krajowa, 1944

Markas besar Armia Krajowa dibagi menjadi lima seksi, dua biro dan beberapa unit-unit khusus[3][7][28] yang terdiri dari:

  • Seksi I: Organisasi–Personel, peradilan dan agama
  • Seksi II: Intelijen dan kontra-intelijen
  • Seksi III: Operasi dan pelatihan–Koordinasi, perencanaan, persiapan aksi pemberontakan nasional
  • Seksi IV: Logistik
  • Seksi V: Komunikasi–termasuk dengan Sekutu Barat dan parasut
  • Biro Informasi dan Propaganda (juga disebut dengan "Seksi VI")–Informasi dan propaganda
  • Biro Keuangan (juga disebut dengan "Seksi VII")–Keuangan
  • Kedyw (Kierownictwo Dywersji atau Direktorat Pengalihan)–Operasi khusus
  • Direktorat Perlawanan Bawah Tanah

Panglima AK berada di bawah hirarki komando Panglima tertinggi Polandia (Inspektorat Jenderal Angkatan Bersenjata) dari Pemerintah Polandia dalam pengasingan dan bertanggung jawab dalam hirarki komando sipil dari Delegasi Pemerintah untuk Polandia (Delegatura).[6][7]

Panglima AK pertama, hingga tertangkap oleh Jerman tahun 1943 adalah Stefan Rowecki (nom de guerre "Grot"). Tadeusz Bór-Komorowski (Tadeusz Komorowski, nama samaran "Bór") yang menjabat sejak Juli 1943 hingga ia menyerah, ketika aksi Pemberontakan Warsawa berhasil ditumpas Jerman bulan Oktober 1944. Leopold Okulicki (nama samaran "Niedzwiadek"), yang memimpin AK hingga hari-hari terakhirnya.[3][29][30][31]

Foto Panglima Armia Krajowa Samaran Periode Pergantian jabatan Keterangan
Jenderal Michał Karaszewicz-Tokarzewski Torwid 27 September 1939–Maret 1940 Ditangkap oleh Soviet. Secara teknis ia merupakan Panglima Layanan Kemenangan untuk Polandia (Służba Zwycięstwu Polski atau SZP) and Persatuan Perjuangan Bersenjata (Związek Walki Zbrojnej atau ZWZ), sebagai Panglima AK tidak disebutkan hingga tahun 1942. Kemudian ia Bergabung dengan Tentara Anders dan bertempur dalam Angkatan Bersenjata Polandia di Barat, lalu beremigrasi ke Britania Raya.
Jenderal Stefan Rowecki Grot 18 Juni 1940–30 Juni 1943 Ditemukan dan ditangkap oleh Gestapo Jerman. Dipenjarakan di Kamp konsentrasi Sachsenhausen. Dieksekusi atas keputusan Heinrich Himmler setelah dimulainya Pemberontakan Warsawa.
Jenderal Tadeusz Komorowski Bór Juli 1943–2 September 1944 Menyerah setelah berakhirnya Pemberontakan Warsawa. Emigrasi ke Britania Raya.
Jenderal Leopold Okulicki Niedźwiadek 3 Oktober 1944–17 Januari 1945 Membubarkan AK, mencoba untuk mengurangi ketegangan hubungan Soviet-Polandia. Ditangkap oleh Soviet, dijatuhi hukuman penjara dalam "Pengadilan Enambelas". Kemungkinan dieksekusi tahun 1946.

Wilayah

Secara geografis Armia Krajowa terbagi menjadi cabang-cabang regional atau wilayah (obszar)[3] yang dibagi lagi menjadi sub-region atau sub-wilayah (podokręg) atau wilayah independen (okręgi samodzielne). Pada awal 1944, terdapat 89 inspektorat dan 280 distrik (obwód) sebagai kesatuan organisasi terkecil.[7] Secara keseluruhan, sebagian besar struktur regional AK menyerupai divisi administrasi antar-perang Polandia dengan okręg yang serupa dengan unit administratif Polandia.[7]

Terdapat tiga hingga lima Wilayah: Wilayah Warsawa (Obszar Warszawski, dengan beberapa sumber yang menyatakan perbedaan atas area tepi kiri dan kanan, Obszar Warszawski prawo- i lewobrzeżny), Wilayah Barat (Obszar Zachodni, di daerah Pommern dan Poznań), Wilayah Tenggara (Obszar Południowo-Wschodni, di daerah Lviv). Berbagai sumber lain menyatakan bahwa terdapat Wilayah Timur Laut (berpusat di Białystok atau Obszar Białystocki) atau Białystok diklasifikasikan sebagai Wilayah independen (Okręg samodzielny Białystok).[32]

Wilayah Distrik Kode Unit yang dibentuk kembali selama proses rekonstruksi
Tentara Polandia dalam Operasi Tempest
Wilayah Warsawa
Kota: Warsawa
Kode: Cegielnia, Woda, Rzeka
Kolonel Albin Skroczyński Łaszcz
Distrik: Bagian Timur
Kota: Warsawa-Praga
Kolonel Hieronim Suszczyński Szeliga
Struga, Krynica, Gorzelnia Divisi Infanteri Ke-10
Distrik: Bagian Barat
Kota: Warsawa
Kolonel Franciszek Jachieć Roman
Hallerowo, Hajduki, Cukrownia Divisi Infanteri Ke-28
Distrik: Bagian Utara
Warsawa
Letnan Kolonel Zygmunt Marszewski Kazimierz
Olsztyn, Tuchola, Królewiec, Garbarnia Divisi Infanteri Ke-8
Wilayah Tenggara
Kota: Lviv
Kode: Lux, Lutnia, Orzech, Lwów
Kolonel Władysław Filipkowski Janka
Distrik: Lwów, dibagi menjadi dua area:
Okręg Lwów Zachód (Barat) and Okręg Lwów Wschód (Timur)
Kolonel Stefan Czerwiński Luśnia
Dukat, Lira, Promień Divisi Infanteri Ke-5
Distrik: Stanisławów
Stanisławów
Kapten Władysław Herman Żuraw
Karaś, Struga, Światła Divisi Infanteri Ke-11
Distrik: Tarnopol
Ternopil
Ivano-Frankivsk
Mayor Bronisław Zawadzki
Komar, Tarcza, Ton Divisi Infanteri Ke-12
Wilayah Barat
Kota: Poznań
Kode: Zamek
Kolonel Zygmunt Miłkowski Denhoff
Distrik Pommern
Kota: Gdynia
Kolonel Janusz Pałubicki Piorun
Borówki, Pomnik
Distrik Poznań
Kota: Poznań
Kolonel Henryk Kowalówka
Pałac (palace), Parcela (lot)
Wilayah Independen Distrik Wilno
Kota: Vilnius
Kolonel Aleksander Krzyżanowski Wilk
Miód, Wiano (sub-unit "Kaunas Lithuania")
Distrik Nowogródek
Kota: Nowogródek
Letnan Kolonel Janusz Szlaski Borsuk
Cyranka, Nów Kelompok Armia Krajowa Distrik Nowogródek
Distrik Warsawa
Kota: Warsawa
Kolonel Antoni Chruściel Monter
Drapacz, Przystań, Wydra, Prom
Distrik Polesia
Kota: Pinsk
Kolonel Henryk Krajewski Leśny
Kwadra, Twierdza, Żuraw Divisi Infanteri Ke-30
Distrik Volhinia
Kota: Równe
Kolonel Kazimierz Bąbiński Luboń
Hreczka, Konopie Divisi Infanteri Ke-27
Distrik Białystok
Kota: Białystok
Kolonel Władysław Liniarski Mścisław
Lin, Czapla, Pełnia Divisi Infanteri Ke-29
Distrik Lublin
Kota: Lublin
Kolonel Kazimierz Tumidajski Marcin
Len, Salon, Żyto Divisi Infanteri Legiun Ke-3
Divisi Infanteri Ke-9
Distrik Kraków
Kota: Kraków
Salah satu di antaranya Kolonel Julian Filipowicz Róg
Gobelin, Godło, Muzeum Divisi Infanteri Ke-6
Divisi Infanteri Ke-106
Divisi Infanteri Ke-21
Divisi Infanteri Ke-22
Divisi Infanteri Ke-24
Brigade Kavaleri Bermotor Kraków
Distrik Silesia
Kota: Katowice
Salah satu di antaranya Kolonel Zygmunt Janke Zygmunt
Kilof, Komin, Kuźnia, Serce
Distrik Kielce-Radom
Kota: Kielce, Radom
Kolonel Jan Zientarski Mieczysław
Rolnik, Jodła Divisi Infanteri Legiun Ke-2
Divisi Infanteri Ke-7
Distrik Łódź
Kota: Łódź
Kolonel Michał Stempkowski Grzegorz
Arka, Barka, Łania Divisi Infanteri Ke-25
Divisi Infanteri Ke-26
Wilayah Luar Negeri Distrik Hungaria
Kota: Budapest
Letnan Kolonel Jan Korkozowicz
Liszt
Distrik Reich
Berlin
Blok

Pada tahun 1943, Armia Krajowa membentuk kembali Angkatan Bersenjata Polandia ke formasi sebelum Perang, berbagai kesatuannya dibentuk berdasarkan Peleton, Batalion, Resimen, Brigade, Divisi dan kelompok-kelompok Operasi.[7]

Operasi

Intelijen

Seorang tenaga medis Janina Marisówna-Tomiak, berlatar poster AK dalam aksi Pemberontakan Warsawa 1944, "Angkat Senjata!".

Armia Krajowa (AK) memberikan informasi Intelijen yang berharga kepada Sekutu, di mana 48 persen dari seluruh laporan yang diterima oleh Agen Rahasia Inggris dari Benua Eropa antara tahun 1939 hingga 1945 berasal dari sumber-sumber Polandia.[33] Informasi tersebut diperkirakan berjumlah 80.000 laporan dan 85 persen dari laporan tersebut dianggap berkualitas tinggi atau lebih baik.[34] Jaringan intelijen Polandia berkembang dengan pesat, terdapat sekitar 1.600 agen yang terdaftar menjelang perang berakhir.[33]

Sekutu Barat memiliki aset intelijen yang terbatas di Eropa Tengah dan Timur. Jaringan intelijen Polandia yang luas terbukti menjadi sumber utama, antara penyerahan Prancis dan jaringan Sekutu lainnya yang belum berkembang pada saat itu, bahkan hal tersebut digambarkan sebagai "satu-satunya aset intelijen yang bersekutu di Benua Eropa".[33][35][36] Menurut sejarawan Polandia Marek Ney-Krwawicz, bagi Sekutu Barat, informasi intelijen yang diberikan oleh AK dianggap sebagai informasi dengan sumber terbaik di Front Timur.[37]

AK memberikan informasi-informasi intelijen mengenai kamp-kamp konsentrasi Jerman dan Holokaus di Polandia (termasuk laporan pertama oleh penyelidik Jan Karski yang diterima oleh Sekutu),[38][39] informasi tentang operasi-operasi kapal selam Jerman dan yang paling terkenal adalah informasi tentang Peluru Kendali (Rudal) balistik V-1 dan V-2.[3][37] Dalam satu misi Proyek Big Ben (Operasi Most III),[40] sebuah pesawat angkut Angkatan Udara Britania Raya (RAF) bermesin ganda Dakota, terbang dari Brindisi, Italia, menuju ke sebuah lapangan udara Jerman yang terbengkalai di Polandia, untuk mengambil laporan intelijen yang disiapkan oleh seorang desainer pesawat Polandia yang bernama Antoni Kocjan, termasuk puing-puing rudal V-2 seberat 45 Kg yang berhasil dikumpulkan dari lokasi peluncuran Peenemünde, Jerman. Laporan tersebut bertajuk Special Report 1/R, no. 242 yang berisi foto-foto, delapan bagian penting rudal dan gambar puing-puing V-2.[41] Agen Polandia juga memberikan laporan tentang produksi perang Jerman, pergerakan pasukan dan semangat juangnya.[33] Jaringan intelijen Polandia meluas hingga ke luar Polandia bahkan Eropa, sebagaimana jaringan intelijen yang diatur oleh agen Mieczysław Zygfryd Słowikowski di Afrika Utara yang digambarkan sebagai "satu-satunya jaringan ... Sekutu di Afrika Utara".[33] Jaringan intelijen Polandia bahkan memiliki 2 agen dalam komando tinggi Jerman sendiri.[33]

Kontribusi informasi intelijen AK atas kemenangan Sekutu dinyatakan sebagai "kontribusi besar tidak proporsional"[42] dan dinyatakan bahwa "pekerjaan yang dilakukan oleh intelijen AK tidak diragukan lagi dalam mendukung upaya Angkatan Bersenjata Sekutu lebih efektif dari pada aktivitas subversif dan gerilya".[43]

Propaganda dan subversi

AK juga melakukan perang psikologis. Operasinya yang dikenal dengan "Operasi N" membuat gerakan Jerman seolah-olah menentang Adolf Hitler di Jerman sendiri.[3] Selain itu AK juga menerbitkan buletin mingguan yang bertajuk "Buletin Informasi" (Biuletyn Informacyjny) yang mencapai sirkulasi tertinggi hingga 50.000 eksemplar pada 25 November 1943.[44][45]

Operasi-operasi utama

Kegiatan sabotase dikoordinasikan oleh organisasi perlawanan Persatuan Pembalasan (bahasa Polandia: Związek Odwetu atau ZO) yang dibentuk oleh Jenderal Stefan Rowecki, kemudian selanjutnya dikoordinasikan oleh unit sabotase dari organisasi Persatuan Perjuangan Bersenjata (bahasa Polandia: Związek Walki Zbrojnej) yang bernama unit Wachlarz dan unit AK sendiri yang bernama Kedyw.[4]

Operasi-operasi militer dan sabotase AK meliputi;

  • Operasi Wieniec, yang menyabotase transportasi rel Jerman (1942)[4]
  • Pemberontakan Zamość (1942-1943), yang menyabotase rencana Jerman atas pengusiran paksa warga Polandia di wilayah Zamość dalam Generalplan Ost[4]
  • Perlindungan penduduk Polandia dari pembantaian di Volhinia (1943-1944)[4]
  • Operasi Taśma, serangkaian serangan terhadap pos-pos perbatasan Jerman di perbatasan antara Pemerintahan Umum dan teritorial yang dianeksasi oleh Jerman (1943)
  • Operasi Jula, operasi sabotase lainnya atas transportasi rel Jerman (1944)[4]
  • Operasi yang paling terkenal yakni Operasi Tempest, meliputi serangkaian pemberontakan skala nasional yang utamanya bertujuan untuk mengambil alih kendali atas kota-kota dan wilayah-wilayah di mana pasukan Jerman mempersiapkan pertahanan atas Tentara Merah Soviet, sehingga otoritas sipil bawah tanah Polandia dapat mengambil alih kekuasaan sebelum kedatangan pasukan Soviet.[46]

Operasi yang paling terkenal dalam pertempuran Operasi Tempest, Pemberontakan Warsawa yang merupakan upaya untuk membebaskan ibu kota Polandia. Dimulai pada tanggal 1 Agustus 1944, pasukan Polandia mengambil alih sebagian besar wilayah kota dan melawan pasukan Jerman yang berlangsung selama 62 hari hingga tanggal 2 Oktober 1944. Pasukan Jerman akhirnya dapat mengalahkan pasukan Polandia karena tidak mendapatkan bantuan dari Tentara Merah yang sedang dalam perjalanannya menuju Warsawa. Kemudian pasukan Jerman membakar kota dan menumpas pemberontakan tanggal 2 Oktober.[3] Operasi-operasi pemberontakan pasukan AK lainnya yakni Operasi Ostra Brama di Vilnius dan Pemberontakan Lwów. AK juga merencanakan pemberontakan di Kraków, namun aksi ini dibatalkan karena berbagai alasan, di antaranya yakni kurangnya anggota pasukan dan persenjataan yang tidak memadai serta pertahanan Jerman yang terlalu kuat, karena Kraków merupakan ibu kota Pemerintahan Umum serta berbagai pertimbangan-pertimbangan lainnya.[47] Sementara pasukan AK berhasil membebaskan sejumlah tempat-tempat dari kendali Jerman, seperti wilayah Lublin, di mana struktur regional dapat membentuk fungsi pemerintah, tetapi akhirnya pasukan AK gagal dalam membebaskan cukup wilayah atas kemungkinan Pemerintah Polandia dalam pengasingan di London, kembali ke Polandia karena permusuhannya dengan Uni Soviet.[3][4][46]

Pasukan AK juga menyabotase transportasi rel dan jalan milik Jerman menuju Front Timur di Uni Soviet. Seorang Profesor Inggris bernama Richard J. Crampton menyatakan bahwa seperdelapan dari transportasi Jerman menuju Front Timur telah dihancurkan atau tertunda karena operasi-operasi pasukan AK.[48]

Poster Jerman yang berisi daftar 100 orang sandera Polandia yang dieksekusi sebagai pembalasan atas pembunuhan polisi Jerman dan SS oleh "Organisasi teroris Polandia yang melayani Inggris", Warsawa, 2 Oktober 1943.
Daftar sabotase dan operasi rahasia yang terkonfirmasi dari Perlawanan Bersenjata (ZWZ) dan Armia Krajowa (AK)
Sejak 1 Januari 1943–30 Juni 1944[49][50]
Jenis sabotase/operasi rahasia Jumlah
Merusakkan lokomotif 6,930
Merusakkan gerbong kereta 19,058
Menghambat perbaikan lokomotif 803
Menggelincirkan kereta 732
Membakar angkutan 443
Meledakkan jembatan kereta 38
Memutuskan pasokan jaringan listrik di Warsawa 638
Merusakkan atau menghancurkan kendaraan tentara 4,326
Merusakkan pesawat 28
Menghancurkan tangki persediaan bahan bakar 1,167
Memusnahkan bahan bakar (ton) 4,674
Memblokade sumur minyak 5
Menghancurkan gerobak kayu 150
Membakar gudang militer 130
Menghambat produksi pabrik 7
Menyabotase mesin pesawat 4,710
Menyabotase moncong meriam 203
Menyabotase proyektil artileri 92,000
Menyabotase stasiun radio lalu lintas udara 107
Menyabotase kondensator 70,000
Menyabotase mesin bubut elektro-industri 1,700
Merusakkan mesin penting pabrik 2,872
Aksi-aksi sabotase 25,145
Pembunuhan Jerman Nazi 5,733

Pembunuhan para pemimpin Nazi

Aksi perlawanan Polandia melakukan puluhan serangan terhadap para pemimpin Jerman di Polandia, salah satu yang terbesar dari rangkaian serangan tersebut dikenal dengan "Operasi Heads". Selain itu, terdapat puluhan upaya-upaya pembunuhan lainnya, di antaranya:

  • Operasi Bürkl, yakni upaya pembunuhan seorang pejabat Gestapo, SS-Oberscharführer dan pemimpin penjara Pawiak yang bernama Franz Bürkl, dibunuh tanggal 7 September 1943.
  • Operasi Kutschera, yakni upaya pembunuhan seorang pejabat SS-Brigadeführer dan pemimpin SS-Polizeiführer di distrik Warsawa yang bernama Franz Kutschera, berpangkat Mayor Jenderal Ordnungspolizei, dibunuh tanggal 1 Februari 1944.[51]

Senjata dan perlengkapan

Kubuś, kendaraan lapis baja yang digunakan dalam aksi perlawanan selama Pemberontakan Warsawa, 1944.

Sebagai Tentara klandestin yang beroperasi di negara dalam pendudukan musuh dan terpisah ribuan kilometer dari wilayah manapun yang bersahabat, AK menghadapi tantangan unik dalam memperoleh senjata dan peralatan,[52] walaupun AK dapat mengatasi hambatan-hambatan hingga batasan tertentu dan menerjunkan ribuan pasukan bersenjata. Bagaimana pun juga, dalam kondisi yang sulit berarti hanya pasukan infanteri bersenjata ringan saja yang dapat diterjunkan dan tidak memungkinkannya penggunaan artileri, lapis baja maupun pesawat (kecuali dalam beberapa situasi selama Pemberontakan Warsawa, seperti penggunaan mobil lapis baja Kubuś).[52][53] Bahkan unit-unit artileri ringan ini umumnya dipersenjatai dengan berbagai jenis senjata, biasanya dalam jumlah yang cukup untuk mempersenjatai sebagian kecil para prajurit.[16][12][52]

Senjata dan peralatan AK sebagian besar berasal dari empat sumber yakni: Senjata yang disembunyikan dengan dikubur oleh tentara Polandia dalam medan pertempuran setelah Penyerbuan Polandia tahun 1939, senjata-senjata yang dibeli atau direbut dari Jerman dan sekutunya, senjata yang dibuat secara diam-diam oleh AK sendiri dan senjata-senjata yang diterima dari Sekutu melalui pasokan udara (air drops).[52]

Dari senjata-senjata yang disembunyikan tahun 1939, AK memperoleh sejumlah 614 senjata mesin berat, 1.193 senjata mesin ringan, 33.052 senapan, 6.732 pistol, 28 senjata lapangan anti-tank ringan, 25 senapan anti-tank dan 43.154 granat tangan. Namun, karena penyimpanan yang tidak memadai dan harus diberdayakan sebagaimana apa adanya dalam kerusuhan Kampanye September, sebagian besar senjata-senjata tersebut dalam kondisi yang tidak bagus. Dari senjata-senjata yang dikubur dalam tanah dan digali kembali tahun 1944, hanya 30% saja dari jumlah senjata tersebut yang dapat dipergunakan.[54]:63

Persenjataan AK terkadang dibeli di pasar gelap dari Jerman dan sekutunya atau dicuri dari gudang-gudang senjata atau transportasi pasokan Jerman.[52] Upaya-upaya untuk merebut persenjataan dari Jerman juga terbukti sangat berhasil. Serangan-serangan dilakukan terhadap kereta yang membawa pasokan dan peralatan menuju Front dan juga pos-pos penjagaan dan pos Gendarmeri, terkadang senjata tersebut juga direbut dari individu prajurit Jerman di jalan-jalan. AK bahkan berhasil merebut beberapa kendaraan lapis baja Jerman selama Pemberontakan Warsawa, yang paling terkenal di antaranya adalah kendaraan pemusnah tank ringan Hetzer yang diubah namanya menjadi Chwat dan kendaraan pengangkut pasukan ringan berlapis baja Sonderkraftfahrzeug 251 yang diubah namanya menjadi Szary Wilk.[53]

Senjata-senjata AK dibuat secara diam-diam di bengkel rahasia AK sendiri dengan melibatkan ratusan orang dan dirakit oleh anggota AK yang bekerja di pabrik persenjataan Jerman.[52] Dengan cara-cara tersebut, AK dapat memperoleh SMG (salinan senjata STEN Inggris, Błyskawica dan senjata KIS asli), pistol (Vis wz. 35), senjata pelontar api, bahan peledak, ranjau darat, granat Filipinka dan Sidolówka.[52] AK tidak memproduksi amunisi sendiri, tetapi mengandalkan pasokan yang dicuri dari para pekerja Polandia yang bekerja di pabrik senjata dikelola oleh Jerman.[52]

Sumber terakhir dari sumber pasokan senjata AK, berasal dari pasokan udara oleh Sekutu yang merupakan satu-satunya cara untuk memperoleh senjata asing, bahan-bahan yang sangat berguna seperti bahan peledak plastik dan senjata anti-tank ringan MK-I. Selama perang, terdapat 485 misi pasokan udara dari Barat (sekitar setengahnya diterbangkan oleh penerbang Polandia) yang mengirimkan sekitar 600 ton pasokan untuk aksi perlawanan Polandia.[55] Selain peralatan, pesawat-pesawat juga menerjukan instruktur terjun payung terlatih (Cichociemni), di mana 316 orang di antaranya dimasukkan ke Polandia selama perang.[13][56]

Pasokan udara jarang terjadi, pengiriman dari Barat terbatas oleh penolakan Josef Stalin untuk membiarkan pesawat-pesawat mendarat di wilayah Soviet, prioritas rendah yang diberikan Inggris atas penerbangan ke Polandia dan kerugian sangat besar yang dialami oleh personel Tugas Khusus penerbangan. Inggris dan Amerika lebih mementingkan untuk tidak memusuhi Stalin dari pada apa yang mereka lakukan atas aspirasi Polandia untuk memperoleh kembali kedaulatan nasionalnya, terutama setelah Adolf Hitler menyerang Uni Soviet pada bulan Juni 1941 dan bergabungnya Soviet ke Sekutu Barat dalam perang melawan Jerman.[57]

Pada akhirnya, terlepas dari segala upayanya, sebagian besar pasukan AK tidak memiliki jumlah persenjataan yang memadai. Ketika AK dalam puncak kekuatannya tahun 1941 (200.000–600.000, menurut berbagai perkiraan), AK memiliki jumlah persenjataan yang hanya cukup bagi 32.000 prajurit saja. Ketika Pemberontakan Warsawa yang dimulai tanggal 1 Agustus 1944, hanya seperenam dari pejuang AK di Warsawa yang dipersenjatai.[12]

Hubungan dengan kelompok etnis lainnya

Yahudi

Sikap anggota AK terhadap kaum Yahudi, sangat bervariasi dari unit ke unit dan tetap kontroversial.[58][59][60] Armia Krajowa menjawab Dewan Nasional Pemerintah Polandia dalam pengasingan, untuk menempatkan beberapa orang Yahudi dalam posisi kepemimpinan (seperti Ignacy Schwarzbart dan Szmul Zygielbojm) meskipun tidak ada perwakilan Yahudi dalam Delegatura.[61] Secara umum, penggambaran atau penulisan sejarah Polandia tentang interaksi AK dengan kaum Yahudi berada dalam sudut pandang yang positif, sementara sebaliknya, interaksi kaum Yahudi dengan AK berada dalam sudut pandang negatif. Pengetahuan yang baru, menggambarkan sudut pandang terhadap interaksi keduanya berada dalam kondisi yang beragam dan ambivalen. Menurut analisis seorang peneliti tentang Holokaus, Joshua D. Zimmerman, terdapat laporan-laporan mengenai "aksi kekerasan yang sangat mengganggu dan aksi bantuan serta kebaikan", meskipun mayoritas penyintas Holokaus memandang dengan sudut pandang yang negatif terhadap AK.[62][60]

Anggota AK yang termasuk ke dalam penerima gelar Orang Baik dari Berbagai Bangsa di antaranya adalah Jan Karski[63] Aleksander Kamiński,[64] Stefan Korboński,[65] Henryk Woliński,[66] Jan Żabiński,[67] Władysław Bartoszewski,[68] Mieczysław Fogg,[69] Henryk Iwański,[70] dan Jan Dobraczyński.[71]

Operasi harian

Detasemen partisan Yahudi turut berpartisipasi dalam aksi Pemberontakan Warsawa[72][73] dan Hanaczów tahun 1944.[74][75] AK menyediakan pelatihan dan pasokan kepada Organisasi Pertempuran Yahudi (bahasa Polandia: Żydowska Organizacja Bojowa atau ZOB) di Ghetto Warsawa.[74] Ribuan orang Yahudi bergabung atau mengaku bergabung dengan AK untuk bertahan hidup dalam persembunyian, tetapi orang Yahudi yang bertugas di AK adalah pengecualian dari pada aturan. Sebagian besar dari mereka tidak dapat dianggap sebagai etnis Polandia dan akan menghadapi konsekuensi yang mematikan jika ketahuan.[76][77]

Pada bulan Februari 1942, Kantor Informasi dan Propaganda Komando Operasi Armia Krajowa, membentuk Seksi Urusan Yahudi yang dipimpin oleh Henryk Woliński.[78] Seksi ini yang mengumpulkan data tentang situasi jumlah populasi Yahudi, membuat laporan dan mengirimkan informasi ke London. Seksi ini juga memusatkan hubungan antara Polandia dan organisasi militer Yahudi. AK juga mendukung Dewan Bantuan untuk Yahudi di Polandia (Żegota) serta pembentukan organisasi-organisasi perlawanan Yahudi.[79][80]

Holokaus

Sejak tahun 1940 dan seterusnya, seorang pejuang perlawanan dan pembawa pesan Jan Karski menyampaikan laporan saksi mata pertamanya tentang Holokaus kepada Sekutu Barat, setelah ia secara pribadi mengunjungi Ghetto Warsawa dan kamp konsentrasi Nazi.[61][39][81][38] Peran penting lainnya, dilakukan oleh seorang tokoh perlawanan lainnya bernama Witold Pilecki sebagai satu-satunya orang yang secara sukarela dipenjarakan di Auschwitz (di mana ia menghabiskan waktu tiga setengah tahun) untuk mengatur perlawanan dan pemberontakan dari dalam serta mengumpulkan informasi tentang kekejaman yang terjadi disana dan memberitahukannya kepada pihak Sekutu Barat tentang nasib orang-orang Yahudi.[82] AK melaporkan sejak bulan Maret 1943 yang menggambarkan kejahatan yang dilakukan oleh Jerman terhadap orang-orang Yahudi. Jenderal Rowecki memperkirakan bahwa 640.000 orang telah tewas di Auschwitz antara tahun 1940 dan 1943, termasuk 66.000 orang Polandia dan 540.000 orang Yahudi dari berbagai negara (jumlah ini kemudian direvisi menjadi 500.000).[83] Pada musim panas 1943, AK mulai melaksanakan hukuman mati bagi kelompok pemeras orang Yahudi atau orang Polandia yang membantu Yahudi (dikenal dengan kelompok szmalcownik).[84]

Sikap Jenderal Rowecki berubah pada bulan-bulan berikutnya, karena kenyataan brutal Holokaus yang menjadi nyata dan dukungan publik Polandia akan perlawanan kaum Yahudi meningkat. Jenderal Rowecki bersedia memberikan bantuan dan sumber daya bagi pejuang-pejuang Yahudi dalam rangka "upaya perang yang lebih besar", tetapi dapat disimpulkan bahwa memberikan bantuan suplai dalam jumlah besar kepada kelompok perlawanan Yahudi akan menjadi sia-sia. Alasan tersebut menjadi norma di kalangan Sekutu, yang meyakini bahwa Holokaus hanya dapat dihentikan dengan aksi militer yang signifikan.[85]

Pemberontakan Ghetto Warsawa

Tahanan kamp Gęsiówka yang dibebaskan oleh Batalion Zośka, Armia Krajowa. 5 Agustus 1944.

AK memberikan bantuan senjata api, amunisi dan bahan peledak kepada Ghetto Warsawa,[86] tetapi hanya setelah AK yakin tentang keberanian ŻOB untuk bertempur[87] dan setelah intervensi Władysław Sikorski atas nama organisasi.[88] Joshua D. Zimmerman menggambarkan bahwa pasokan tersebut "terbatas tetapi nyata".[89] Bantuan dari AK bagi para pejuang Yahudi dari Serikat Militer Yahudi (bahasa Polandia: Żydowski Związek Wojskowy atau ŻZW), di antaranya adalah 2 senapan mesin berat, 4 senapan mesin ringan, 21 senjata mitraliur, 30 senapan, 50 pistol dan lebih dari 400 granat.[90] Beberapa bantuan suplai juga diberikan kepada kelompok ŻOB, tetapi jumlahnya lebih sedikit dari pada bantuan yang diberikan kepada ŻZW, karena AK memiliki kesamaan ideologi dan hubungan dekat dengan ŻZW.[91] Kolonel Antoni Chruściel, Kepala Staf AK di Warsawa memerintahkan agar seluruh persenjataan di Distrik Wola, Warsawa, dipindahkan ke ghetto.[92] Pada bulan Januari 1943, AK mengirimkan sejumlah besar suplai senjata yang terdiri dari 50 pistol, 50 granat tangan dan beberapa kilogram bahan peledak bersama dengan sejumlah pengiriman lebih kecil yang membawa total 70 pistol, 10 senapan, 2 senapan mesin, 1 senapan mesin ringan, amunisi dan lebih dari 150 kilogram bahan peledak.[92][93] Sejumlah bantuan yang diberikan kepada kelompok perlawanan di ghetto, terkadang digambarkan tidak mencukupi, karena AK menghadapi sejumlah dilema yang memaksanya untuk memberikan bantuan tidak lebih dari bantuan terbatas kepada kaum perlawanan Yahudi, seperti kekurangan suplai dan ketidakmampuan AK untuk mempersenjatai pasukannya sendiri, pandangan (menurut sebagian besar kaum perlawanan Yahudi) bahwa pemberontakan dengan skala yang luas tahun 1943 akan menjadi sia-sia dan prematur serta kesulitan-kesulitan koordinasi dengan kaum perlawanan Yahudi yang terpecah secara internal, ditambah dengan sikap ŻOB yang pro-Soviet.[92][94] Selama pemberontakan Ghetto Warsawa tahun 1943, unit-unit AK mencoba meledakkan tembok ghetto sebanyak dua kali, lalu melakukan tindakan pengalihan di luar dinding ghetto dan menyerang prajurit-prajurit penjaga Jerman secara sporadis dekat tembok ghetto.[95][96] Menurut sejarawan Marian Fuks, pemberontakan ghetto tidak akan mungkin terjadi tanpa bantuan suplai dari AK.[92][97] Setahun kemudian, selama Pemberontakan Warsawa tahun 1944, pasukan intai Batalion Zośka, membebaskan ratusan tahanan yahudi dari penjara Gęsiówka, bagian dari Kamp konsentrasi Warsawa.[77]

Sikap terhadap pelarian

Sebuah artikel yang memuat tentang eksekusi yang dilakukan oleh Kedyw terhadap seorang kelompok Szmalcownik bernama Jan Grabiec, yang melakukan pemerasan terhadap warga-warga pedesaan yang menyembunyikan orang Yahudi.

Karena AK adalah organisasi perlawanan di Polandia, sikapnya terhadap kaum pelarian Yahudi sering kali menentukan nasibnya.[98] Menurut sejarawan Polandia Antony Polonsky, AK memandang pelarian Yahudi sebagai risiko keamanan.[99] Pada saat yang bersamaan, "pabrik kertas" AK juga memasok dokumen identitas palsu ke banyak orang pelarian Yahudi, memungkinkannya untuk "lolos" sebagai orang Polandia.[77] Pada tahun 1943, AK menerbitkan selebaran yang menyatakan bahwa "Setiap orang Polandia berkewajiban untuk membantu orang-orang dalam persembunyian. Bagi mereka yang menolak untuk membantu, akan dihukum atas dasar ... pengkhianatan terhadap bangsa Polandia."[100] Meskipun demikian, para sejarawan Yahudi menegaskan bahwa penyebab utama tingkat kelangsungan hidup orang Yahudi dalam pelarian adalah karena sikap antisemit yang ditunjukkan oleh warga Polandia.[101]

Dari sikap anggota AK terhadap Yahudi yang beragam,[60] beberapa anggota unit AK secara aktif memburu orang-orang Yahudi,[102][103] khususnya dua komandan Distrik di Timur Laut Polandia, Władysław Liniarski dari Białystok dan Janusz Szlaski dari Nowogródek secara terbuka dan terus menerus menganiaya partisan dan pelarian Yahudi.[104][105] Seorang sosiolog Tadeusz Piotrowski menyatakan bahwa sebagian besar perilaku antisemit AK dianggap berasal dari sebagian kecil anggota minoritas,[106] sering berafiliasi dengan partai sayap kanan Demokrasi Nasional (bahasa Polandia: Narodowa Demokracja atau ND) yang Angkatan Bersenjatanya (NSZ) digabungkan ke dalam AK pada tahun 1944.[107][108] Sejarawan Adam Puławski menyatakan bahwa beberapa hal dari insiden ini lebih dipahami dalam konteks terjadinya konflik Polandia-Soviet, karena unit-unit partisan terafiliasi dengan Soviet di Polandia yang diserang atau telah diserang oleh unit AK karena memiliki jumlah Yahudi yang cukup besar.[74] Secara umum, unit AK di Timur cenderung memusuhi partisan Yahudi, yang pada akhirnya lebih dekat hubungannya dengan gerakan bawah tanah Soviet, sementara unit AK yang berada di Barat, bersikap lebih baik terhadap warga Yahudi. Lebih jauh lagi, AK juga bersikap lebih baik terhadap warga sipil Yahudi dan memiliki keraguan atau sikap bermusuhan terhadap partisan independen Yahudi yang dicurigai sebagai simpatisan pro-Soviet.[109] Jenderal Stefan Rowecki meyakini bahwa sikap antisemit tersebut, terkait dengan keterlibatan Yahudi dengan partisan Soviet.[110] Beberapa unit-unit AK bersabahat dengan Yahudi[111] dan di Hanaczów, perwira-perwira AK menyembunyikan dan melindungi masyarakat Yahudi yang secara keseluruhan berjumlah 250 orang dan menempatkan satu peleton pasukan AK dari etnis Yahudi.[112] Pimpinan AK menghukum sejumlah pelaku kekerasan antisemit di jajarannya dan dalam beberapa kasus, pelaku kekerasan tersebut dihukum mati.[113]

Sebagian besar pers bawah tanah, bersimpati terhadap orang-orang Yahudi[83] dan Biro Informasi dan Propaganda Armia Krajowa, dipimpin oleh agen-agen pro-Yahudi dan mewakili sayap liberal AK.[83] Namun, Subdivisi Biro Anti-Komunis ("Antyk") yang dibuat sebagai tanggapan atas propaganda komunis, dipimpin oleh agen-agen yang memegang teguh pandangan anti-komunis dan anti-Yahudi, termasuk stereotip Żydokomuna, yakni pandangan mengenai Yudeo-Komunis atau bahasa Polandia tentang istilah "Bolshevisme Yahudi" atau "Komunisme Yahudi".[114][83] Hubungan yang dipersepsikan antara orang-orang Yahudi dan komunis, secara aktif diperkuat oleh Antyk, yang mengawali laporannya dengan "cenderung untuk menyatukan komunis dengan Yahudi, yang menyebarkan secara berbahaya akan gagasan bahwa kesetiaan Yahudi lebih kepada Soviet Rusia dan komunisme daripada kesetiaan kepada Polandia" dan mengulang gagasan bahwa anti-semitisme adalah "sarana yang berguna dalam perjuangan terhadap Soviet Rusia".[115]

Lituania

Aleksander Krzyżanowski, Panglima AK wilayah Wilno

Meskipun gerakan perlawanan Lituania dan Polandia memiliki musuh yang sama yakni Jerman Nazi dan Uni Soviet, mereka mulai bekerja sama hanya pada periode 1944-1945, ketika pendudukan kembali Soviet dan memeranginya.[116] Penghalang utama dari persatuan ini adalah sengketa atas wilayah Vilnius yang telah berlangsung lama.[117]

Aktivis front Lituania (bahasa Lituania: Lietuvių Aktyvistų Frontas atau LAF)[118] telah bekerja sama dengan Jerman Nazi dalam operasi-operasi melawan Polandia selama pendudukan Jerman. Pada musim gugur 1943, AK melakukan kegiatan gerakan pembalasan terhadap pasukan Lituania yang mendukung Nazi, terutama pasukan batalion Schutzmannschaft, Pasukan Pertahanan Teritorial Lituania (bahasa Italia: Lietuvos vietinė rinktinė atau LTDF) dan Polisi Keamanan Lituania (bahasa Italia: Saugumo policija),[119] menewaskan ratusan korban yang sebagian besar Polisi Lituania dan kaki tangannya selama paruh pertama tahun 1944. Menanggapi hal tersebut, pasukan khusus Sonderkommando Lituania (bahasa Lituania: Vokiečių Saugumo policijos ir SD ypatingasis būrys atau bahasa Polandia: Specjalny Oddział SD i Niemieckiej Policji Bezpieczeństwa atau Ypatingasis būrys) yang telah menewaskan warga sipil Polandia sejak 1941 (khususnya Pembantaian Ponary),[120] semakin meningkatkan operasi-operasinya melawan Polandia.

Pada April 1944, AK di wilayah Vilnius mencoba untuk melakukan negosiasi terbuka dengan Panglima LTDF, Povilas Plechavičius dengan mengajukan usulan atas pakta non-agresi dan bekerja sama melawan Jerman Nazi.[121] Namun, pihak Lituania menolak usulan tersebut dan menuntut agar Polandia meninggalkan wilayah Vilnius (wilayah sengketa antara Polandia dan Lituania) atau tunduk pada perjuangan Lituania melawan Soviet.[121] Dalam Pertempuran Murowana Oszmianka yang terjadi pada Mei 1944, Pasukan AK memberikan pukulan telak kepada pasukan LTDF yang didukung oleh Nazi[122][123] sehingga mengakibatkan pecah perang sipil antara warga Polandia anti-Nazi dan warga Lituania pro-Nazi yang didorong oleh otoritas Jerman[119] yang pada puncaknya terjadinya pembantaian terhadap warga sipil Polandia di desa Glinciszki (sekarang Glitiškės) dan pembantaian warga sipil Lituania di desa Dubingiai pada bulan Juni 1944.[120]

Penilaian pascaperang mengenai aktivitas AK di Lituania telah menjadi kontroversi. Pada 1993, aktivitas AK di Lituania diselidiki oleh Komisi Khusus Pemerintah Lituania. Hanya dalam beberapa tahun terakhir saja para sejarawan Polandia dan Lituania dapat mencapai konsensus, walaupun interpretasi masing-masing masih berbeda terhadap banyak peristiwa.[124][125]

Ukraina

Pusat pertahanan diri di Volhynia yang diatur dengan bantuan AK, 1943

Di bagian Tenggara wilayah Polandia yang diduduki, terdapat ketegangan yang telah berlangsung lama antara warga Polandia dan Ukraina. Polandia berencana untuk memulihkan wilayah perbatasan praperang yang ditentang oleh Ukraina dan beberapa kelompok warga Ukraina yang berkolaborasi dengan Nazi, telah mendiskreditkan partisannya sebagai sekutu potensial Polandia.[126] Sementara Pemerintah Polandia dalam pengasingan tengah mempertimbangkan rencana tentatif untuk memberikan otonomi terbatas kepada Ukraina. Pada 1942, staf AK di Lviv merekomendasikan untuk mendeportasi antara 1–1,5 juta penduduk Ukraina ke Uni Soviet dan memukimkan sisanya di bagian lain dari Polandia setelah perang berakhir.[127] Situasi meningkat pada tahun berikutnya, ketika Tentara Pemberontak Ukraina (bahasa Ukraina: Українська повстанська армія, Ukrayins'ka Povstans'ka Armiya atau UPA), pasukan nasionalis dan lengan militer dari Organisasi Nasionalis Ukraina (bahasa Ukraina: Організація Українських Націоналістів, Orhanizatsiya Ukrayins'kykh Natsionalistiv, atau OUN),[128] yang mengarahkan sebagian besar serangannya kepada Polandia dan Yahudi.[129] Salah seorang pemimpin UPA, Stepan Bandera dan pengikutnya menyimpulkan bahwa perang akan berakhir dengan sangat melelahkan bagi Jerman maupun Uni Soviet, meninggalkan hanya Polandia atas klaim Galisia Timur (menurut pandangan Ukraina sebagai Ukraina Barat dan menurut Polandia sebagai Polandia Timur atau Kresy) sebagai kekuatan penting dan oleh karenanya, Polandia harus dilemahkan sebelum perang berakhir.[126]

Kemudian OUN memutuskan untuk menyerang warga sipil Polandia yang merupakan sepertiga dari populasi wilayah yang disengketakan.[126] Hal ini menyetarakan kemerdekaan Ukraina dengan homogenitas etnis, yang berarti keberadaan Polandia harus benar-benar dihilangkan.[126] Pada Februari 1943, OUN memulai kampanye yang disengaja untuk membunuh warga sipil Polandia.[126] Bermula pada musim semi 1943, 100,000 warga Polandia dibunuh dalam aksi pembantaian di Galisia Timur.[126][130][131][132] Pasukan OUN menargetkan desa-desa di Polandia, sehingga mendorong terbentuknya unit-unit pertahanan Polandia (misalnya pertahanan Przebraże) dan pertempuran antara AK dan OUN.[126][133][134] Pihak Jerman mendukung kedua belah pihak saling melawan satu sama lain, sebagaimana yang dikatakan oleh Erich Koch, "Kita harus melakukan segala kemungkinan, sehingga ketika seorang Polandia bertemu dengan seorang Ukraina, akan siap membunuhnya dan sebaliknya seorang Ukraina akan siap membunuh orang Polandia." Ketika warga Polandia mengeluh tentang pembantaian, seorang komisaris Jerman dari Sarny, Ukraina Barat menjawab "Anda menginginkan Sikorski, orang Ukraina menginginkan Bandera, saling berperang."[135] Pada tanggal 10 Juli 1943, seorang penyair dan perwira organisasi bawah tanah partisan Batalion Petani (bahasa Polandia: Bataliony Chłopskie) Zygmunt Rumel, dikirim untuk berdialog dengan warga Ukraina yang bertujuan untuk mengakhiri pembantaian, tetapi misi tersebut gagal, Zygmunt Rumel malah dibantai dengan keji oleh Banderites ({{lang-ua|Бандерівці), sebuah organisasi sayap kanan di Ukraina.[136] Kemudian pada tanggal 20 Juli 1943, Komando AK memutuskan untuk membangun unit-unit partisan di Volhinia. Beberapa formasi terbentuk, terutama pada Januari 1944, Divisi Infanteri AK ke-27 telah bertempur dalam 16 pertempuran besar dengan UPA antara bulan Januari hingga Maret 1944, memperluas basis operasionalnya dan mengamankan Pasukan Polandia dari serangan utama.[137] Salah satu pertempuran terbesar antara AK dengan UPA terjadi di Hanaczów, di mana pasukan pertahanan lokal, berhasil menangkis dua serangan.[138] Pasukan AK melakukan serangan balasan terhadap UPA di wilayah Sahryń (peristiwa Pembantaian Sahryń) pada bulan Maret 1944 yang berakhir dengan pembersihan etnis, di mana sekitar 700 warga sipil Ukraina tewas terbunuh.[139]

Pemerintah Polandia dalam pengasingan di London terkejut dan tidak menduga bahwa aksi anti-Polandia Ukraina akan sebesar itu.[126] Tidak ada bukti yang menyatakan bahwa Pemerintah Polandia dalam pengasingan mempertimbangkan akan menerapkan kebijakan umum tentang tindakan balasan terhadap Ukraina, tetapi warga Polandia setempat termasuk para pemimpin pasukan AK, terlibat dalam aksi-aksi balasan.[126] Partisan-partisan Polandia menyerang OUN, membunuh pemimpin Ukraina dan menjalankan operasi-operasi terhadap desa-desa di Ukraina.[126] Aksi-aksi balasan dilakukan bertujuan untuk mengintimidasi penduduk Ukraina yang berkontribusi meningkatkan dukungan terhadap UPA.[140] Komando AK mencoba untuk membatasi operasi-operasi terhadap warga sipil Ukraina seminimal mungkin.[141] Menurut sejarawan Polandia Grzegorz Motyka, operasi-operasi Polandia menewaskan 10.000 hingga 15.000 korban di Ukraina pada periode 1943-1947,[142] termasuk 8.000 hingga 10.000 di wilayah Polandia pascaperang.[143][144] Dari bulan Februari hingga April 1945, terutama di Rzeszowszczyzna (wilayah Rzeszów), unit-unit Polandia (termasuk afiliasi pasukan AK), menjalankan serangan balasan yang mengakibatkan sekitar 3.000 warga Ukraina tewas, salah satu aksinya dikenal dengan peristiwa Pembantaian Pawłokoma.[145][146]

Pada pertengahan tahun 1944, Tentara Merah Soviet menduduki sebagian besar wilayah-wilayah sengketa. Partisan-partisan Polandia dibubarkan atau menjadi gerakan bawah tanah, sebagaimana yang dilakukan oleh partisan Ukraina. Baik Polandia dan Ukraina, semakin meningkatkan konsentrasinya pada Uni Soviet sebagai musuh utamanya, tetapi keduanya berakhir dengan kegagalan.[126]

Hubungan dengan Soviet

Pasukan AK dan Soviet patroli bersama, dalam Serangan Vilnius, Juli 1944

Hubungan AK dengan Tentara Merah Uni Soviet semakin memburuk selama perang berlangsung. Invasi Soviet ke Polandia pada 17 September 1939 setelah invasi Jerman yang dimulai pada 1 September 1939, walaupun invasi Jerman ke Uni Soviet pada bulan Juni 1941, Soviet melihat bahwa partisan Polandia anti-Jerman yang setia kepada Pemerintahan Polandia dalam pengasingan, lebih merupakan hambatan potensial terhadap rencana-rencana Soviet untuk mengendalikan Polandia pascaperang daripada sebagai sekutu yang potensial.[147] Berdasarkan perintah komando tinggi Soviet Stavka yang diterbitkan pada 22 Juni 1943,[148] partisan Soviet terlibat pertempuran dengan partisan Polandia, juga diklaim bahwa serangan terhadap Polandia lebih sering daripada serangan terhadap Jerman.[147]

Dipenghujung tahun 1943, aksi partisan Soviet yang diperintahkan untuk menghancurkan pasukan AK,[148] mengakibatkan kerjasama yang tidak mudah antara pasukan Jerman dan beberapa unit AK.[106] Sementara pasukan AK masih memperlakukan Jerman sebagai musuh dan melancarkan aksi-aksi terhadap Jerman,[106] beberapa unit-unit Polandia di wilayah Novogrudok (bahasa Polandia: Nowogródek) dan Vilnius (bahasa Polandia: Wilno) menerima Jerman yang menawarkan senjata dan perbekalan kepada pasukan AK yang akan digunakan untuk melawan partisan Soviet. Namun, pengaturan semacam ini hanya murni persoalan taktis dan tidak ada kolaborasi ideologis sebagaimana yang ditunjukkan pada Rezim Vichy di Prancis atau Rezim Quisling di Norwegia.[106] Motif utama Polandia hanyalah untuk mendapatkan informasi intelijen Jerman dan memperoleh lebih banyak peralatan yang dibutuhkan.[58] Tidak ada operasi-operasi gabungan Jerman-Polandia yang diketahui dan Jerman telah gagal dalam merekrut Polandia untuk berperang secara khusus melawan partisan Soviet.[106] Selanjutnya, sebagian besar usaha-usaha kooperatif antara pemimpin AK lokal dan Jerman, disalahkan oleh Markas Besar AK.[106]

Dengan masuknya Front Timur ke wilayah Polandia pada 1944, gencatan senjata AK terhadap Soviet menjadi tidak mudah, meskipun demikian pasukan utama Tentara Merah dan NKVD tetap melakukan operasi terhadap partisan AK, termasuk selama Operasi Tempest berlangsung.[149] Bantuan yang diberikan oleh AK terhadap Soviet untuk melawan Jerman, termasuk bantuan pengintaian, pemberontakan dan pembebasan beberapa kota (contoh: Operasi Ostra Brama di Vilnius dan Pembentontakan Lwów) hanya untuk mendapatkan anggota pasukan AK yang ditangkap, dipenjara dan dieksekusi langsung setelahnya.[48] Tanpa sepengetahuan Polandia, Operasi Tempest telah cacat fatal dari awal karena niat Josef Stalin untuk memastikan bahwa tidak ada Polandia merdeka setelah perang.[150]

Pascaperang

Sidang pengadilan bulan Juni 1945 di Moskwa, terhadap 16 pemimpin AK dan otoritas sipil yang terbukti "merencanakan aksi militer terhadap USSR." Pada Maret 1945, mereka diundang untuk membantu Pemerintahan Persatuan Nasional Sementara (bahasa Polandia: Tymczasowy Rząd Jedności Narodowej atau TRJN), hingga kemudian ditangkap oleh NKVD. Meskipun terdapat kelonggaran pengadilan, hanya dua dari mereka yang masih hidup 6 tahun kemudian.

Pasukan AK resmi dibubarkan pada 19 Januari 1945 untuk mencegah terjadinya perang sipil dan konflik bersenjata dengan Soviet. Namun, banyak dari mantan unit-unit pasukan AK yang memutuskan untuk melanjutkan operasinya. Uni Soviet dan Pemerintah Komunis Polandia yang dikendalikan Soviet, memandang gerakan bawah tanah yang masih setia kepada Pemerintahan Polandia dalam pengasingan, sebagai kekuatan yang harus dibasmi sebelum mereka dapat menguasai Polandia sepenuhnya.[149]

Struktur AK pertama yang dirancang terutama untuk menghadapi ancaman Soviet adalah gerakan perlawanan NIE (kependekan dari bahasa Polandia: Niepodległość, berarti "Kemerdekaan") yang dibentuk pada tengah tahun 1943. Tujuan NIE dibentuk, bukanlah untuk menghadapi pasukan Soviet dalam pertempuran, tetapi untuk mengamati dan memperoleh intelijen, sementara Pemerintahan Polandia dalam pengasingan yang memutuskan bagaimana menghadapi Soviet yang pada saat itu, Pemerintah dalam pengasingan masih meyakini adanya kemungkinan negosiasi yang konstruktif dengan Uni Soviet. Pada 7 Mei 1945, NIE dibubarkan dan diubah menjadi Delegasi Angkatan Bersenjata untuk Polandia (bahasa Polandia: Delegatura Sił Zbrojnych na Kraj), tetapi kemudian juga dibubarkan pada 8 Agustus 1945 untuk menghentikan gerakan perlawanan partisan.[149]

Pemerintahan komunis Polandia pertama, dibentuk pada Juli 1944, tetapi Komite Polandia untuk Pembebasan Nasional menolak untuk menerima yurisdiksi pasukan AK, sehingga lebih dari satu tahun lamanya, agen-agen Soviet seperti NKVD mengambil peran tanggung jawab atas pelucutan senjata prajurit AK. Ketika perang berakhir, sekitar 60.000 anggota prajurit AK ditangkap, 50.000 di antaranya dideportasi ke Soviet lalu dikirim ke penjara-penjara dan kamp Gulag. Sebagian besar dari prajurit-prajurit tersebut ditangkap oleh Soviet selama atau setelah berlangsungnya Operasi Tempest, ketika banyak unit-unit pasukan AK yang mencoba untuk bekerja sama dengan Soviet, dalam gerakan pemberontakan nasional melawan Jerman. Bahkan para veteran AK lainnya juga turut ditangkap ketika mendekati otoritas Pemerintah komunis setelah mereka dijanjikan untuk diberikan Amnesti. Para prajurit AK kemudian berhenti mempercayai Pemerintah setelah sejumlah janji-janji yang dilanggar, beberapa tahun pertama dalam kontrol komunis.[149]

Organisasi ketiga setelah era AK adalah Organisasi Kebebasan dan Kemerdekaan (bahasa Polandia: Wolność i Niezawisłość, atau WiN). Tujuan utama organisasi anti-komunis tersebut bukanlah untuk berperang, tetapi untuk membantu transisi para prajurit AK dari kehidupan partisan ke kehidupan bermasyarakat.[151] WiN membutuhkan dana yang sangat besar untuk membayar dokumen-dokumen palsu dan menyediakan sumber daya bagi partisan-partisannya. Banyak dari mereka yang telah kehilangan rumah dan tabungannya dalam perang. WiN sangat jauh dari efisien, yang dipandang orang sebagai musuh negara, kekurangan sumber daya dan faksi yang vokal, menganjurkan perlawanan bersenjata terhadap Soviet dan agen-agen Polandianya. Pada paruh kedua 1945, NKVD dan polisi rahasia Polandia yang baru dibentuk atau Kementerian Keamanan Publik (bahasa Polandia: Urząd Bezpieczeństwa atau UB) berhasil meyakinkan beberapa pemimpin AK dan WiN untuk menawarkan amnesti bagi para anggota prajurit AK, sehingga didapatkanlah sejumlah besar informasi mengenai sumber daya dan orang-orang AK dan WiN dalam beberapa bulan berikutnya. Ketika akhirnya para pemimpin AK dan WiN (dipenjara) menyadari kesalahannya, organisasi tersebut menjadi lumpuh dengan ribuan anggotanya ditangkap. Organisasi WiN akhirnya dibubarkan pada 1952.[149]

Veteran pejuang AK di Sanok, Polandia, 11 November 2008

Tindakan persekusi terhadap AK hanyalah bagian dari represi Stalinisme di Polandia. Pada 1944-1956, kira-kira 2 juta orang ditangkap, lebih 20.000 dieksekusi di penjara-penjara komunis dan 6 juta penduduk Polandia diklasifikasikan sebagai "reaksioner" atau "elemen kriminal" dan menjadi sasaran mata-mata oleh badan negara.[149]

Sebagian besar para pejuang AK ditangkap oleh NKVD atau oleh UB, polisi politis Polandia. Mereka diinterogasi dan dipenjarakan dengan berbagai macam tuduhan seperti "fasisme".[152][153] Banyak di antara mereka yang dikirim ke Gulag, dieksekusi atau "menghilang".[152] Sebagai contoh, seluruh anggota pasukan Batalion Zośka yang telah bertempur di Pemberontakan Warsawa, dipenjarakan di penjara komunis antara 1944 hingga 1956.[154] Pada 1956, amnesti membebaskan 35.000 mantan anggota prajurit AK dari penjara.[155]

Bahkan kemudian, beberapa partisan tetap tinggal di wilayah pedesaan dan tidak ingin atau tidak bisa hidup bermasyarakat, hingga mereka dikenal dengan tentara yang dikutuk. Hingga berakhirnya pemerintahan Republik Rakyat Polandia, para tentara AK tetap terus diselidiki oleh polisi rahasia. Baru pada 1989, setelah jatuhnya komunisme, seluruh hukuman bagi para prajurit AK dinyatakan batal demi hukum oleh pengadilan Polandia.[149]

Terdapat banyak monumen-monumen AK yang didirikan di Polandia, termasuk monumen Negara Bawah Tanah dan monumen AK di dekat gedung Sejm, Warsawa diresmikan pada 1999.[156][157] AK juga diperingati di Museum Armia Krajowa di Kraków (bahasa Polandia: Muzeum Armii Krajowej w Krakowie) yang didirikan pada tahun 2000, juga diperingati di Museum Pemberotakan Warsawa (bahasa Polandia: Muzeum Powstania Warszawskiego di Warsawa.[158]

Lihat pula

Catatan

  1. ^ a b Sejumlah sumber menyatakan bahwa Armia Krajowa adalah organisasi perlawanan terbesar di wilayah Eropa yang diduduki Nazi. Sejarawan Polandia Norman Davies mencatat bahwa Armia Krajowa (Tentara Dalam Negeri), secara wajar dapat mengeklaim sebagai (organisasi) perlawanan yang terbesar di Eropa.[159] Gregor Dallas mencatat bahwa "Tentara Dalam Negeri (Armia Krajowa atau AK) memiliki anggota pasukan hingga 400.000 pada akhir tahun 1943, menjadikannya sebagai organisasi perlawanan terbesar di Eropa."[160] Juga dicatat oleh Mark Wyman yang menulis "Armia Krajowa dianggap sebagai gerakan perlawanan bawah tanah terbesar selama perang di Eropa."[161]

Referensi

Kutipan
  1. ^ Jeffrey Blutinger (2010). "An Inconvenient Past: Post-Communist Holocaust Memorialization". Shofar. Vol. 29 (No. 1): 73–94. doi:10.1353/sho.2010.0093. JSTOR 10.5703/shofar.29.1.73. 
  2. ^ Zimmerman 2015, hlm. 4.
  3. ^ a b c d e f g h i j k Marek Ney-Krwawicz, The Polish Underground State and The Home Army (1939–45). Translated from Polish by Antoni Bohdanowicz. Article on the pages of the London Branch of the Polish Home Army Ex-Servicemen Association. Retrieved 14 March 2008.
  4. ^ a b c d e f g h i j "Armia Krajowa". Encyklopedia PWN (dalam bahasa Polski). Diarsipkan dari versi asli tanggal 12 May 2014. Diakses tanggal 14 March 2008. 
  5. ^ a b Tomasz Strzembosz, Początki ruchy oporu w Polsce. Kilka uwag. In Krzysztof Komorowski (ed.), Rozwój organizacyjny Armii Krajowej, Bellona, 1996, ISBN 83-11-08544-7
  6. ^ a b A. Prazmowska (29 July 2004). Civil War in Poland 1942-1948. Palgrave Macmillan UK. hlm. 10. ISBN 978-0-230-50488-2. 
  7. ^ a b c d e f g h i j k l m n o p q "Armia Krajowa" (dalam bahasa Polski). Encyklopedia WIEM. Diarsipkan dari versi asli tanggal 1 November 2006. Diakses tanggal 5 September 2021. 
  8. ^ Piotr Wróbel (27 January 2014). Historical Dictionary of Poland 1945-1996. Taylor & Francis. hlm. 1872. ISBN 978-1-135-92701-1. 
  9. ^ Dr Robert Rozett; Dr Shmuel Spector (26 November 2013). Encyclopedia of the Holocaust. Routledge. hlm. 506–. ISBN 978-1-135-96957-8. 
  10. ^ a b Leslie 1983, hlm. 235–236.
  11. ^ Andrew A. Michta (1990). Red Eagle: The Army in Polish Politics, 1944–1988. Hoover Press. hlm. 32. ISBN 978-0-8179-8861-6. 
  12. ^ a b c d Leslie 1983, hlm. 234.
  13. ^ a b c d Polish contribution to the Allied victory in World War 2 (1939–1945). Publications of Embassy of the Republic of Poland in Canada. Retrieved 21 December 2006.
  14. ^ a b Laqueur, Walter (2019). "5. The Twentieth Century (II): Partisans against Hitler". Guerrilla: A Historical and Critical Study. Milton: Routledge. ISBN 978-0-429-69636-7. OCLC 1090493874. 
  15. ^ Stanisław Salmonowicz, Polskie Państwo Podziemne, Wydawnictwa Szkolne i Pedagogiczne, Warszawa, 1994, ISBN 83-02-05500-X, p.317
  16. ^ a b Guerrilla Warfare: A Historical and Critical Study. Transaction Publishers. hlm. 202–203. ISBN 978-1-4128-2488-0. 
  17. ^ a b Leslie 1983, hlm. 234–235.
  18. ^ Wojskowy przegla̜d historyczny (dalam bahasa Polski). s.n. 1996. hlm. 134. 
  19. ^ Hanna Konopka; Adrian Konopka (1 January 1999). Leksykon historii Polski po II wojnie światowej 1944–1997 (dalam bahasa Polski). Graf-Punkt. hlm. 130. ISBN 978-83-87988-08-1. 
  20. ^ Leslie 1983, hlm. 235-236.
  21. ^ "Armia Ludowa". Encyklopedia PWN (dalam bahasa Polski). Diarsipkan dari versi asli tanggal 12 May 2014. Diakses tanggal 21 December 2006. 
  22. ^ autor zbiorowy (23 November 2015). Wielka Księga Armii Krajowej. Otwarte. hlm. 294. ISBN 978-83-240-3431-4. 
  23. ^ a b c Drapikowska, Barbara (2013). "Militarna partycypacja kobiet w Siłach Zbrojnych RP". Zeszyty Naukowe AON. Vol. 2 (No. 91): 166–194. 
  24. ^ a b Women and War: A Historical Encyclopedia from Antiquity to the Present. ABC-CLIO. 2006. hlm. 472. ISBN 978-1-85109-770-8. 
  25. ^ a b Drapikowska, Barbara (2016). "Kobiety w polskiej armii – ujęcie historyczne". Czasopismo Naukowe Instytutu Studiów Kobiecych (dalam bahasa Polski) (No. 1): 45–65. doi:10.15290/cnisk.2016.01.01.03alt=Dapat diakses gratis. ISSN 2451-3539. 
  26. ^ Malgorzata Fidelis (21 June 2010). Women, Communism, and Industrialization in Postwar Poland. Cambridge University Press. hlm. 38. ISBN 978-0-521-19687-1. 
  27. ^ Tendyra, Bernadeta (26 July 2004). "The Warsaw women who took on Hitler" – via www.telegraph.co.uk. 
  28. ^ Marek Ney-Krwawicz (1993). Armia Krajowa: siła zbrojna Polskiego Państwa Polskiego (dalam bahasa Polski). Wydawnictwa Szkolne i Pedagogiczne. hlm. 18–25. ISBN 978-83-02-05061-9. 
  29. ^ Lerski, George J. (1982). "Review of GENERAŁ: Opowieść o Leopoldzie Okulickim (The General: Story of Leopold Okulicki), Jerzy R. Krzyżanowski". The Polish Review. Vol. 27 (No. 1/2): 166–168. ISSN 0032-2970. JSTOR 25777876. 
  30. ^ Nowak-Jeziorański, Jan (2003). "Gestapo i NKWD". Karta (dalam bahasa Polski). Ośrodek KARTA (No. 37): 88–97. ISSN 0867-3764. 
  31. ^ Jerzy Jan Lerski; George J. Lerski; Halina T. Lerski (1996). Historical Dictionary of Poland, 966-1945. Greenwood Publishing Group. hlm. 47, 401, 513–514, 605–505. ISBN 978-0-313-26007-0. 
  32. ^ Wiesław Józef Wiąk (2003). Struktura organizacyjna Armii Krajowej 1939-1944 (dalam bahasa Polski). UPJW. hlm. 5; 82. ISBN 978-83-916862-7-0. 
  33. ^ a b c d e f Halik Kochanski (13 November 2012). The Eagle Unbowed: Poland and the Poles in the Second World War. Harvard University Press. hlm. 234–236. ISBN 978-0-674-06816-2. 
  34. ^ Soybel, Phyllis L. (2007). "Intelligence Cooperation between Poland and Great Britain during World War II. The Report of the Anglo-Polish Historical Committee". The Sarmatian Review (dalam bahasa Inggris). Vol. XXVII (No. 1): 1266–1267. ISSN 1059-5872. 
  35. ^ Schwonek, Matthew R. (2006-04-19). "Intelligence Co-operation Between Poland and Great Britain during World War II: The Report of the Anglo-Polish Historical Committee, vol. 1 (review)". The Journal of Military History (dalam bahasa Inggris). Vol. 70 (No. 2): 528–529. doi:10.1353/jmh.2006.0128. ISSN 1543-7795. 
  36. ^ Peszke, Michael Alfred (2006-12-01). "A Review of: "Intelligence Co-Operation between Poland and Great Britain during World War II — The Report of the Anglo-Polish Historical Committee"". The Journal of Slavic Military Studies. Vol. 19 (No. 4): 787–790. doi:10.1080/13518040601028578. ISSN 1351-8046. 
  37. ^ a b Ney-Krwawicz 2001, hlm. 98.
  38. ^ a b Zimmerman 2015, hlm. 54.
  39. ^ a b Engel, David (1983). "An Early Account of Polish Jewry under Nazi and Soviet Occupation Presented to the Polish Government-In-Exile, February 1940". Jewish Social Studies. Vol. 45 (No. 1): 1–16. ISSN 0021-6704. JSTOR 4467201. 
  40. ^ Ordway, Frederick I., III. "The Rocket Team." Apogee Books Space Series 36 (pgs 158, 173)
  41. ^ McGovern, James. "Crossbow and Overcast." W. Morrow: New York, 1964. (pg 71)
  42. ^ Anglo-Polish Historical Committee (2005). Tessa Stirling; Daria Nałęcz; Tadeusz Dubicki, ed. Intelligence Co-operation Between Poland and Great Britain During World War II: Report of the Anglo-Polish Historical Committee. Vallentine Mitchell. hlm. 32. ISBN 978-0-85303-656-2. This tendency influenced the unwillingness to recognize the disproportionally large contribution of Polish Intelligence to the Allied victory over Germany 
  43. ^ Anglo-Polish Historical Committee (2005). Tessa Stirling; Daria Nałęcz; Tadeusz Dubicki, ed. Intelligence Co-operation Between Poland and Great Britain During World War II: Report of the Anglo-Polish Historical Committee. Vallentine Mitchell. hlm. 410. ISBN 978-0-85303-656-2. 
  44. ^ "Biuletyn Informacyjny : wydanie codzienne". dLibra Digital Library. Warsaw Public Library. Diakses tanggal 8 December 2019. 
  45. ^ ""Biuletyn Informacyjny" wychodził w konspiracji co tydzień przez pięć lat. Rekordowy nakład - 50 tys. egzemplarzy". wpolityce.pl. 24 November 2011. Diakses tanggal 2021-01-25. 
  46. ^ a b "Burza". Encyklopedia PWN (dalam bahasa Polski). Diarsipkan dari versi asli tanggal 3 October 2013. Diakses tanggal 14 March 2008. 
  47. ^ Norman Davies (2004). Rising '44: The Battle for Warsaw (dalam bahasa Inggris). Viking Adult (dipublikasikan tanggal 11 Mei 2004). hlm. 253-254. ISBN 0-6700-3284-0. 
  48. ^ a b R. J. Crampton (1994). Eastern Europe in the Twentieth Century. Routledge. hlm. 197–198. ISBN 978-0-415-05346-4. 
  49. ^ Ney-Krwawicz 2001, hlm. 166.
  50. ^ Marek Ney-Krwawicz (1993). Armia Krajowa: siła zbrojna Polskiego Państwa Polskiego (dalam bahasa Polski). Wydawnictwa Szkolne i Pedagogiczne. hlm. 214. ISBN 978-83-02-05061-9. 
  51. ^ Strzembosz 1983, hlm. 423.
  52. ^ a b c d e f g h Rafal E. Stolarski, The Production of Arms and Explosive Materials by the Polish Home Army in the Years 1939–1945.Translated from Polish by Antoni Bohdanowicz. Article on the pages of the London Branch of the Polish Home Army Ex-Servicemen Association. Retrieved 14 March 2008.
  53. ^ a b Evan McGilvray (19 July 2015). Days of Adversity: The Warsaw Uprising 1944. Helion & Company. hlm. 6–. ISBN 978-1-912174-34-8. 
  54. ^ Stefan Korboński, The Polish Underground State, Columbia University Press, 1978, ISBN 0-914710-32-X
  55. ^ Peszke 2005, hlm. 183.
  56. ^ Stefan Bałuk (2009). Silent and Unseen: I was a Polish WWII Special Ops Commando (dalam bahasa Polski). Askon. hlm. 125. ISBN 978-83-7452-036-2. 
  57. ^ Peszke 2013, passim.
  58. ^ a b John Radzilowski, Review of Yaffa Eliach's There Once Was a World: A 900-Year Chronicle of the Shtetl of Eishyshok, Journal of Genocide Research, vol. 1, no. 2 (June 1999), City University of New York.
  59. ^ Robert D. Cherry; Annamaria Orla-Bukowska (1 January 2007). Rethinking Poles and Jews: Troubled Past, Brighter Future. Rowman & Littlefield. hlm. 105. ISBN 978-0-7425-4666-0. 
  60. ^ a b c Zimmerman 2015, hlm. 418.
  61. ^ a b Zimmerman 2009, hlm. 110–114.
  62. ^ Zimmerman, Joshua D. (2019). "The Polish Underground Home Army (AK) and the Jews: What Postwar Jewish Testimonies and Wartime Documents Reveal". East European Politics and Societies: And Cultures. Vol. 34: 194–220. doi:10.1177/0888325419844816. 
  63. ^ "Karski Jan". The Righteous Among The Nations Database, Yad Vashem (dalam bahasa Inggris). The World Holocaust Remebrance Center. Diakses tanggal 20 Maret 2021. 
  64. ^ "Kamiński Aleksander". The Righteous Among The Nations Database, Yad Vashem (dalam bahasa Inggris). The World Holocaust Remebrance Center. Diakses tanggal 20 Maret 2021. 
  65. ^ "Korbonski Stefan". The Righteous Among The Nations Database, Yad Vashem (dalam bahasa Inggris). The World Holocaust Remebrance Center. Diakses tanggal 20 Maret 2021. 
  66. ^ "Woliński Henryk". The Righteous Among The Nations Database, Yad Vashem (dalam bahasa Inggris). The World Holocaust Remebrance Center. Diakses tanggal 20 Maret 2021. 
  67. ^ "Żabiński Jan & Żabińska Antonina (Erdman)". The Righteous Among The Nations Database, Yad Vashem (dalam bahasa Inggris). The World Holocaust Remebrance Center. Diakses tanggal 20 Maret 2021. 
  68. ^ "Bartoszewski Władysław". The Righteous Among The Nations Database, Yad Vashem (dalam bahasa Inggris). The World Holocaust Remebrance Center. Diakses tanggal 20 Maret 2021. 
  69. ^ "Fogg Mieczyslaw". The Righteous Among The Nations Database, Yad Vashem (dalam bahasa Inggris). The World Holocaust Remebrance Center. Diakses tanggal 20 Maret 2021. 
  70. ^ "Iwański Henryk & Iwańska Wiktoria". The Righteous Among The Nations Database, Yad Vashem (dalam bahasa Inggris). The World Holocaust Remebrance Center. Diakses tanggal 20 Maret 2021. 
  71. ^ "Dobraczyński Jan". The Righteous Among The Nations Database, Yad Vashem (dalam bahasa Inggris). The World Holocaust Remebrance Center. Diakses tanggal 20 Maret 2021. 
  72. ^ Janusz Kazimierz Zawodny (2005). Andrzej Krzysztof Kunert, ed. Powstanie Warszawskie w walce i dyplomacji [Pemberontakan Warsawa dalam pertempuran dan diplomasi] (dalam bahasa Polski). Diterjemahkan oleh Halina Górska. Warsawa: Instytut Pamięci Narodowej. hlm. 23. ISBN 8-3890-7884-8. Diakses tanggal 20 Maret 2021. 
  73. ^ Shmuel Krakowski (January 2003). "The Attitude of the Polish Underground to the Jewish Question during the Second World War". Dalam Joshua D. Zimmerman. Contested Memories: Poles and Jews During the Holocaust and Its Aftermath. Rutgers University Press. hlm. 102. ISBN 978-0-8135-3158-8. 
  74. ^ a b c Adam Puławski (2003). "Postrzeganie żydowskich oddziałów partyzanckich przez Armię Krajową i Delegaturę Rządu RP na Kraj" [Pandangan Kekuatan Partisan Yahudi Dalam Armia Krajowa dan Pemerintah Polandia Dalam Pengasingan]. Pamięć i Sprawiedliwość (dalam bahasa Polski). Instytut Pamięci Narodowej. Vol. 2 (No. 4): 287. 
  75. ^ Zimmerman 2015, hlm. 317.
  76. ^ Zimmerman 2015, hlm. 5.
  77. ^ a b c Snyder 2015, hlm. 275.
  78. ^ "Henryk Wolinski". Jewish Virtual Library. 
  79. ^ John Wolffe; Open University (2004). Religion in History: Conflict, Conversion and Coexistence. Manchester University Press. hlm. 240. ISBN 978-0-7190-7107-2. 
  80. ^ Josef Kermish, "The Activities of the Council for Aid to Jews ("Żegota") In Occupied Poland" (PDF), Yad Vashem (dalam bahasa Inggris), The World Holocaust Remebrance Center, diarsipkan dari versi asli (PDF) tanggal 21 November 2008, diakses tanggal 21 Maret 2021 
  81. ^ Robert Cherry; Annamaria Orla-Bukowska (7 June 2007). Rethinking Poles and Jews: Troubled Past, Brighter Future. Rowman & Littlefield Publishers. hlm. 119–120. ISBN 978-1-4616-4308-1. 
  82. ^ Ackerman, Elliot (July 26, 2019). "The Remarkable Story of the Man Who Volunteered to Enter Auschwitz". Time (dalam bahasa Inggris). Diakses tanggal 2019-12-09. 
  83. ^ a b c d Zimmerman 2015, hlm. 188.
  84. ^ Joanna Drzewieniecki (30 November 2019). Dance with Death: A Holistic View of Saving Polish Jews during the Holocaust. Rowman & Littlefield. hlm. 256–257. ISBN 978-0-7618-7167-5. 
  85. ^ Zimmerman 2009, hlm. 110–122.
  86. ^ David Wdowiński (1963). And we are not saved. New York: Philosophical Library. hlm. 222. ISBN 0-8022-2486-5.  Note: Chariton and Lazar were never co-authors of Wdowiński's memoir. Wdowiński is considered the "single author."
  87. ^ Cesarani & Kavanaugh 2004, hlm. 67.
  88. ^ Rashke, Richard (1995) [1983]. Escape from Sobibor (edisi ke-2nd). University of Illinois Press. hlm. 416. ISBN 978-0252064791. 
  89. ^ Zimmerman 2009, hlm. 121-122.
  90. ^ Lukas 2012, hlm. 175.
  91. ^ Dawid Wdowiński (1963). And we are not saved. New York: Philosophical Library. hlm. 222. ISBN 0-8022-2486-5.  Note: Chariton and Lazar were never co-authors of Wdowiński's memoir. Wdowiński is considered the "single author".
  92. ^ a b c d Marian Fuks (1989). "Pomoc Polaków bojownikom getta warszawskiego" [Assistance of Poles in the Warsaw ghetto uprising]. Biuletyn Żydowskiego Instytutu Historycznego (dalam bahasa Polski). Vol. 1 (No. 149): 43–52, 144. Without assistance of Poles and even their active participation in some actions, without the supply of arms from the Polish underground movement - the outbreak of the uprising in the Warsaw ghetto was impossible. 
  93. ^ Peter Kenez (January 2009). Murray Baumgarten; Peter Kenez; Bruce Allan Thompson, ed. The Attitude of the Polish Home Army (AK) to the Jewish Question during the Holocaust: the Case of the Warsaw Ghetto Uprising. University of Delaware Press. hlm. 121–122. ISBN 978-0-87413-039-3. 
  94. ^ Monika Koszyńska, Paweł Kosiński, Pomoc Armii Krajowej dla powstańców żydowskich w getcie warszawskim (wiosna 1943 r.), 2012, Instytut Pamięci Narodowej. P.6. Quote: W okresie prowadzenia walki bieżącej ZWZ-AK stanowczo unikało starć zbrojnych, które byłyby skazane na niepowodzenie i okupione ofiarami o skali trudnej do przewidzenia. To podstawowe założenie w praktyce uniemożliwiało AK czynne wystąpienie po stronie Żydów planujących demonstracje zbrojne w likwidowanych przez Niemców gettach... Kłopotem była też niemożność wytypowania przez rozbitą wewnętrznie konspirację żydowską przedstawicieli do prowadzenia rozmów z dowództwem AK.... Ograniczony rozmiar akowskiej pomocy związany był ze stałymi niedoborami uzbrojenia własnych oddziałów... oraz z lewicowym (prosowieckim) obliczem ŻOB...
  95. ^ Monika Koszyńska, Paweł Kosiński, Pomoc Armii Krajowej dla powstańców żydowskich w getcie warszawskim (wiosna 1943 r.), 2012, Instytut Pamięci Narodowej. P.10-18
  96. ^ Joshua D. Zimmerman (5 June 2015). The Polish Underground and the Jews, 1939–1945. Cambridge University Press. hlm. 217–218. ISBN 978-1-107-01426-8. 
  97. ^ Joshua D. Zimmerman (October 9, 2015). "Zimmerman: Podziemie polskie a Żydzi. Solidarność, zdrada i wszystko pomiędzy" [Zimmerman: Polish underground and Jews. Solidarity, betrayal and everything in between]. ResPublica (Wawancara) (dalam bahasa Polski). Wawancara dengan Filip Mazurczak. 
  98. ^ Armstrong, John Lowell (1994). "The Polish Underground and the Jews: A Reassessment of Home Army Commander Tadeusz Bór-Komorowski's Order 116 against Banditry". The Slavonic and East European Review. Vol. 72 (No. 2): 259–276. ISSN 0037-6795. JSTOR 4211476. 
  99. ^ Cesarani & Kavanaugh 2004, hlm. 66.
  100. ^ Zimmerman 2015, hlm. 194.
  101. ^ Wilhelm Heitmeyer; John Hagan (19 December 2005). International Handbook of Violence Research. Springer. hlm. 154. ISBN 978-1-4020-3980-5. 
  102. ^ Bauer 1989, hlm. 238.
  103. ^ Connelly, John (2012-11-14). "The Noble and the Base: Poland and the Holocaust". The Nation (dalam bahasa Inggris). ISSN 0027-8378. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2018-02-23. Diakses tanggal 2018-04-22. 
  104. ^ Zimmerman 2015, hlm. 267-298.
  105. ^ Eliach, Yaffa (2009) [1996]. "The Pogrom at Eishyshok". New York Times. Diakses tanggal 27 September 2009. 
  106. ^ a b c d e f Piotrowski 1998, hlm. 88–90.
  107. ^ Paulsson 2002, hlm. 17.
  108. ^ Paulsson 2002, hlm. 45.
  109. ^ Zimmerman 2015, hlm. 299.
  110. ^ Zimmerman 2015, hlm. 189.
  111. ^ Zimmerman 2015, hlm. 346.
  112. ^ Zimmerman 2015, hlm. 314-318.
  113. ^ Piotrowski 1998, hlm. 88-90.
  114. ^ Zalesiński, Łukasz (2017). "Żołnierze akcji "Antyk" kontra komuniści". Polska Zbrojna. 
  115. ^ Zimmerman 2015, hlm. 208, 357.
  116. ^ Arūnas Bubnys (30 Januari 2004). "Lietuvių ir lenkų pasipriešinimo judėjimai 1942–1945 m.: sąsajos ir skirtumai" [Gerakan perlawanan Lituania dan Polandia pada tahun 1942–1945: Keterkaitan dan Perbedaan] (dalam bahasa Lituavi). Lithuanian Genocide and Resistance Research Center. Diakses tanggal 2 September 2021. 
  117. ^ Petersen, Roger (2002). Understanding Ethnic Violence: Fear, Hatred, and Resentment in Twentieth-century Eastern Europe. Cambridge University. hlm. 152. ISBN 0-521-00774-7. 
  118. ^ Piotrowski 1998, hlm. 163.
  119. ^ a b Snyder, Timothy (2003). The Reconstruction of Nations: Poland, Ukraine, Lithuania, Belarus, 1569–1999. Yale University Press. hlm. 84. ISBN 0-300-10586-X. 
  120. ^ a b Piotrowski 1998, hlm. 168–169.
  121. ^ a b Piskunowicz, Henryk (1996). "Armia Krajowa na Wileńszczyżnie". Dalam Krzysztof Komorowski. Armia Krajowa: Rozwój organizacyjny (dalam bahasa Polski). Wydawnictwo Bellona. hlm. 213–214. ISBN 83-11-08544-7. 
  122. ^ (dalam bahasa Polandia) Henryk Piskunowicz, Działalnośc zbrojna Armi Krajowej na Wileńszczyśnie w latach 1942–1944 in Zygmunt Boradyn; Andrzej Chmielarz; Henryk Piskunowicz (1997). Tomasz Strzembosz, ed. Armia Krajowa na Nowogródczyźnie i Wileńszczyźnie (1941–1945). Warsaw: Institute of Political Sciences, Polish Academy of Sciences. hlm. 40–45. ISBN 8-3907-1680-1. OCLC 260093731. 
  123. ^ Piotrowski 1998, hlm. 165–166.
  124. ^ Jacek J. Komar (2004-09-01). "W Wilnie pojednają się dziś weterani litewskiej armii i polskiej AK" [Today in Vilnius veterans of Lithuanian army and AK will forgive each other]. Gazeta Wyborcza (dalam bahasa Polski). Diarsipkan dari versi asli tanggal 11 March 2007. Diakses tanggal 7 June 2006. 
  125. ^ Dovile, Budryte (30 September 2005). Taming Nationalism?. Ashgate Publishing, Ltd. ISBN 0-7546-4281-X.  p.187
  126. ^ a b c d e f g h i j k Timothy Snyder, "To Resolve the Ukrainian Question Once and for All: The Ethnic Cleansing of Ukrainians in Poland, 1943–1947 Diarsipkan 2011-05-16 di Wikiwix," Journal of Cold War Studies, Spring 1999 Vol. 1 Issue 2, pp. 86–120
  127. ^ Mick, Christoph (2011-04-07). "Incompatible Experiences: Poles, Ukrainians and Jews in Lviv under Soviet and German Occupation, 1939-44" (PDF). Journal of Contemporary History (dalam bahasa Inggris). Vol. 46 (No. 2): 336–363. doi:10.1177/0022009410392409. 
  128. ^ Marples, David R. (2007). Heroes and Villains: Creating National History in Contemporary Ukraine. Central European University Press. hlm. 285–286. ISBN 978-9637326981. 
  129. ^ Cooke, Philip; Shepherd, Ben (2014). Hitler's Europe Ablaze: Occupation, Resistance, and Rebellion during World War II. Skyhorse Publishing. hlm. 336–337. ISBN 978-1-63220-159-1. Jews who had escaped the Holocaust, and a large Polish minority, passionately hated UPA because it engaged in thorough ethnic cleansing, killing all the Jews it could find, about 50,000 Poles in Volhynia and between 20,000 and 30,000 Poles in Galicia. 
  130. ^ Motyka 2011, hlm. 447–448.
  131. ^ "The Effects of the Volhynian Massacres". 1943 Volhynia Massacre. Truth and Remembrance. Institute of National Remembrance. Diakses tanggal 2019-11-18. 
  132. ^ J. P. Himka. Interventions: Challenging the Myths of Twentieth-Century Ukrainian history. University of Alberta. 28 March 2011. p. 4
  133. ^ Motyka 2006, hlm. 324.
  134. ^ Motyka 2006, hlm. 390.
  135. ^ Jurij Kiriczuk, Jak za Jaremy i Krzywonosa, Gazeta Wyborcza 23 April 2003. Retrieved 5 March 2008.
  136. ^ Motyka 2006, hlm. 327.
  137. ^ Motyka 2006, hlm. 358–360.
  138. ^ Motyka 2006, hlm. 382, 387.
  139. ^ Marek Jasiak, "Overcoming Ukrainian Resistance" in: Ther, Philipp; Siljak, Ana (2001). Redrawing nations: ethnic cleansing in East-Central Europe, 1944-1948. Oxford: Rowman & Littfield. hlm. 174. 
  140. ^ Motyka 2016, hlm. 110.
  141. ^ Motyka 2006, hlm. 413.
  142. ^ Motyka 2016, hlm. 120.
  143. ^ Motyka 2011, hlm. 448.
  144. ^ Anna Kondek, Ukaże się nowa publikacja o konflikcie polsko-ukraińskim, PAP, 2011-02-20. Dikunjungi 2015-05-13.
  145. ^ Motyka 2006, hlm. 578.
  146. ^ Rapawy, Stephen (3 May 2016). The Culmination of Conflict: The Ukrainian-Polish Civil War and the Expulsion of Ukrainians After the Second World War (dalam bahasa Inggris). Columbia University Press. hlm. 220. ISBN 978-3-8382-6855-2. 
  147. ^ a b Marek Jan Chodakiewicz (April 2006). "Review of Sowjetische Partisanen in Weißrußland". Sarmatian Review. Diarsipkan dari versi asli tanggal 18 July 2012. 
  148. ^ a b Piotrowski 1998, hlm. 98–99.
  149. ^ a b c d e f g Rzeczpospolita, 02.10.04 Nr 232, Wielkie polowanie: Prześladowania akowców w Polsce Ludowej (Great hunt: the persecutions of AK soldiers in the People's Republic of Poland). Retrieved from Internet Archive.
  150. ^ Judith Olsak-Glass, Review of Piotrowski's Poland's Holocaust in Sarmatian Review, January 1999.
  151. ^ Stefan Korboński (1959). Warsaw in Chains. New York: Macmillan Publishing. hlm. 112–123. 
  152. ^ a b Andrzej Paczkowski. Poland, the "Enemy Nation," pp. 372–375, in Black Book of Communism. Crimes, Terror, Repression. Harvard University Press, London. See online excerpt.
  153. ^ Michał Zając (8 Januari 2006). "Warsaw Uprising: 5 pm, 1 August 1944" (dalam bahasa Inggris). Polski Radio. Diarsipkan dari versi asli tanggal 27 September 2007. Diakses tanggal 5 September 2021. 
  154. ^ Pietrzak, Agnieszka (2008). Żołnierze Batalionu Armii Krajowej "Zośka" represjonowani w latach 1944–1956 (dalam bahasa Polski). Warsawa: Instytut Pamięci Narodowej-Komisja Ścigania Zbrodni przeciwko Narodowi Polskiemu. ISBN 978-83-60464-92-2. 
  155. ^ Persak, Krzysztof (December 2006). "The Polish – Soviet Confrontation in 1956 and the Attempted Soviet Military Intervention in Poland". Europe-Asia Studies. Vol. 58 (No. 8): 1285–1310. doi:10.1080/09668130600996549. 
  156. ^ "Państwo Podziemne było fenomenem na skalę światową". Polska Newsweek. 2010-01-08. Diarsipkan dari versi asli tanggal 24 December 2013. Diakses tanggal 19 November 2013. 
  157. ^ "Pomnik Polskiego Państwa Podziemnego i Armii Krajowej / pomnik / Jerzy Staniszkis" (dalam bahasa Polski). Puszka.waw.pl. Diakses tanggal 19 November 2013. 
  158. ^ "Muzeum Powstania Warszawskiego". 1944.pl. Diakses tanggal 3 September 2021. 
  159. ^ Norman Davies (28 February 2005). God's Playground: 1795 to the presentPerlu mendaftar (gratis). Columbia University Press. hlm. 344. ISBN 978-0-231-12819-3. Diakses tanggal 30 May 2012. 
  160. ^ Gregor Dallas (2005). 1945: The War that Never Ended. Yale University Press. hlm. 79. ISBN 978-0-300-10980-1. 
  161. ^ Mark Wyman (18 June 1998). DPs: Europe's Displaced Persons, 1945–51. Cornell University Press. hlm. 34. ISBN 0-8014-8542-8. 

Daftar pustaka

Pranala luar

Kembali kehalaman sebelumnya