Armen Sarkissian (bahasa Armenia: Արմեն Վարդանի Սարգսյան;[note 1] lahir 23 Juni 1953) adalah seorang politikus, fisikawan dan ilmuwan komputer asal Armenia, yang saat ini menjabat sebagai Presiden Armenia sejak tahun 2018 hingga 2022.[1] Ia menjabat sebagai Perdana Menteri Armenia dari 4 November 1996 hingga 20 Maret 1997 dan sebelumnya adalah duta besar negara (terlama) di London sejak 1998. Sarkissian menjabat sebagai presiden pada 9 April 2018 hingga mengundurkan diri pada 1 Februari 2022.[2]
Dari 1976 hingga 1984, ia adalah asisten profesor pada bidang Fisika di Universitas Negeri Yerevan. Pada tahun 1988, ia mendirikan dan kemudian menjadi Kepala Departemen Pemodelan Komputer untuk Fenomena Fisik Kompleks di Departemen Fisika Teori universitas yang sama.
Ia terpilih sebagai presiden oleh mayoritas Majelis Nasional pada 2 Maret 2018 dengan 90 suara dari 105 anggota Majelis Nasional.[1] Sarkissian adalah satu-satunya kandidat dalam pemilihan.
Pelantikan
Sarkissian dilantik pada 9 April 2018. Upacara peresmian berlangsung di Kompleks Karen Demirchyan di Yerevan.[12][13][14] Setelah upacara, ia mengunjungi panteon militer Yerablur, dan meletakkan karangan bunga di monumen bersama Menteri Pertahanan Vigen Sargsyan.[15]
Masa kepresidenan
Pada hari pelantikannya, pemerintah yang dipimpin oleh Karen Karapetyan mengundurkan diri dan partai-partai di Majelis Nasional memiliki waktu seminggu untuk mengajukan proposal mereka untuk perdana menteri.[16] Mantan presiden Serzh Sargsyan dengan suara bulat dinominasikan oleh anggota partai yang berkuasa di Majelis Nasional pada 16 April, dan dikukuhkan sebagai perdana menteri pada 17 April.[17] Namun, pemilihan Sargsyan sebagai perdana menteri disambut oleh protes besar-besaran, dan ia mengundurkan diri enam hari setelah menjabat.[18] Karapetyan kemudian ditunjuk sebagai perdana menteri sementara.[19] Pada 8 Mei 2018, Nikol Pashinyan terpilih sebagai perdana menteri oleh Majelis Nasional dengan dukungan suara 59 berbanding 42.
Pada Juni 2018, Sarkissian mengusulkan perubahan pada konstitusi untuk menyeimbangkan kekuatan Presiden dengan kekuatan Perdana Menteri.[23] Menjelang peringatan seratus tahun berakhirnya Perang Dunia Pertama, Sarkissian mengatakan kepada Schweizer Radio und Fernsehen dalam sebuah wawancara mengatakan bahwa ia akan mengatakan hal yang berikut kepada Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan sehubungan dengan Genosida Armenia:[24]
"Pertama, saya akan mengatakan kepadanya selamat pagi Pak Presiden, saya pikir kita memiliki masalah untuk dibahas bersama. Anda adalah Presiden Turki dan saya adalah Presiden Armenia. Keluarga saya, kakek nenek saya berasal dari Erzrum, Van dan Bitlis dan ada sejarah di belakang keluarga saya sendiri. Mengapa tidak mulai berbicara tentang hubungan antara Turki dan Armenia? Mengapa tidak berbicara tentang kisah pribadi kita?"
Saat mengunjungi Almaty, Kazakhstan pada Mei 2019, ia mengatakan bahwa negaranya dapat menjadi "pusat keuangan internasional" dan dapat menjadi "jembatan kerjasama antara Eurasia dan Uni Eropa". Ia mengatakan pidatonya di Forum Media Eurasia tahunan ke-15, di mana ia adalah salah satu pendirinya.[25][26]
Kehidupan pribadi
Dia menikah dengan Nouneh Sarkissian (lahir 1954), seorang peneliti di Matenadaran. Mereka memiliki 2 orang anak. Selain bahasa Armenia dan Rusia, ia juga fasih berbahasa Inggris karena sempat lama bertugas di Inggris. Hingga Desember 2011, Sarkissian memegang kewarganegaraan Inggris.[27] Pada April 2019, Sarkissian memiliki kekayaan bersih lebih dari 3 juta Euro (lebih dari 1.600.000.000 dalam Dram Armenia).[28]
Catatan
^Nama keluarganya juga diterjemahkan sebagai Sargsyan. Sebagai direktur Eurasia House, ia menggunakan ejaan Armen Sarkissian, yang merupakan transkripsi Prancis dari namanya dalam bahasa Rusia (Армен Саркисян). Pada bekas paspor Soviet, nama-nama Rusia biasanya ditranskripsi ke alfabet Latin menggunakan sistem transkripsi Prancis karena Perancis adalah bahasa yang digunakan sebagai bahasa diplomatik.
