Akupresur berasal dari kata accus dan pressure, yang berarti jarum dan menekan. Akupresur merupakan istilah yang digunakan untuk memberikan rangsangan (stimulasi) titik akupunktur dengan teknik penekanan atau teknik mekanik. Penekanan dilakukan sebagai pengganti penusukan jarum yang dilakukan pada akupunktur dengan tujuan untuk melancarkan aliran energi vital (qi) pada seluruh tubuh.[1]
Meski beberapa studi ilmiah telah menyarankan bahwa akupresur barangkali efektif dalam menolong mual-mual dan muntah, insomnia, sakit punggung bawah, migrain dan konstipasi beserta penyakit lainnya, studi-studi tersebut telah diungkap memiliki kemungkinan bias yang tinggi.[2] Tidak ada buki yang terpercaya mengenai bukti akupresur.
Sejarah
llmu Akupunktur berasal dari daratan Cina. Menurut buku Huang Ti Nei Cing (The Yellow Emperor’s Classic of Internal Medicine) ilmu ini mulai berkembang sejak Jaman Batu, yaitu kira-kira empat sampai lima ribu tahun yang lalu, di mana digunakan jarum batu untuk menyembuhkan penyakit. Sebuah kasus yang diungkapkan buku tersebut adalah penyembuhan abses dengan penusukan jarum batu. Buku Huang Ti Nei Cing adalah sebuah buku ensikolpedi Ilmu Pengobatan Cina. Diterbitkan pada zaman Kerajaan Cun Ciu Can Kuo yaitu tahun-tahun antara 770 - 221 sebelum Masehi. Pada zaman itu Ilmu Akupunktur-Moksibusi berkembang seperti juga ilmu-ilmu lainnya di negara itu. Bahan jarum akupunktur berubah dari batu ke bambu, dari bambu ke tulang dan dari tulang menjadi perunggu. Serang ahli pengobatan pada zaman itu yang bernama Pien Cie telah berhasil menyembuhkan serang pangeran bernama Ha dengan jarum perunggu dari ketidaksadaran selama setengah hari. Pien Cie mengungkapkan pengetahuannya dalam buku Nan Cing di mana ia menguraikan cara pengobatan dengan jarum perunggu serta menjelaskan persalan-persalan mengenai meridian dan titik akupunktur. Dalam buku Huang Ti Nei Cing diungkapkan juga mengenai meridian, titik akupunktur, teknik pengobatan dan perjalanan penyakit serta pengobatannya.[3]
Di Indonesia, praktek akupresur secara tradisional dikenal dengan istilah totok syaraf, yang melibatkan penekanan atau pemijatan pada titik syaraf tertentu di beberapa bagian tubuh.[4] Totok syaraf sering kali dipadukan dengan refleksologi.
Referensi
- ^ Kemenkes.RI (2014). Panduan akupresur mandiri bagi pekerja di tempat kerja. Jakarta: Kemenkes.RI. hlm. 15. ISBN 9786022358077.
- ^ Lee EJ, Frazier SK (October 2011). "The efficacy of acupressure for symptom management: a systematic review". Journal of Pain and Symptom Management. 42 (4): 589–603. doi:10.1016/j.jpainsymman.2011.01.007. PMC 3154967 . PMID 21531533.
- ^ San, Tse Ching, dkk. (1985). Ilmu akupunktur. Jakarta: RSCM. hlm. 13.
- ^ https://www.alodokter.com/komunitas/topic/metode-pengobatan-totok-syaraf